Professional Documents
Culture Documents
Pembentukan BPUPKI
(Dokuritsu junbi chosakia)
-Dibentuk pada tanggal 29 Mei 1945 oleh Jenderal Kumakichi
-Membentuk dasar filsafat negara Indonesia
-Menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan negara Indonesia.Dokumen
ini dikenal sebagai Piagam Djakarta yang isinya sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat-syariat islam bagi
para pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dpimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pembentukan PPKI
(Dokuritsu junbi Iinkai)
-Dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 oleh Jenderal Terauchi
1. Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 14 Agustus 1945,pasukan Jepang menyerah tanpa syarat kepada
pihak sekutu.Berita menyerahnya Jepang diketahui oleh kalangan muda melalui siaran
radio BBC (British Broadcasting Corporation) London.
Hal ini dimanfaatkan oleh kalangan muda untuk berkumpul dan bersepakat
bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia yang
tidak bergantung kepada negara lain.
Tetapi Bung Karno menolak pandangan golongan muda.Golongan tua
berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan melalui revolusi
secara teroganisir,karena pihaknya ingin membicarakan proklamasi kemerdekaan
Indonesia yang ditentukan tanggal 18 Agustus 1945 dalam rapat PPKI.
Di Surabaya
-Selama Bulan September 1945 terjadi perebutan senjata di arsenal (gudang
Mesiu) Don Bosco dan perebutan markas pertahanan.
-Tanggal 22 September 1945 terjadi insiden bendera di Hotel Yamato.
Di Yogyakarta
-Perebutan kekuasaan di daerah Yogyakarta yang dikuasai oleh Jepang.
Di Semarang
-Pada tanggal 14 Oktober 1945, 400 orang tawanan ditawan oleh pemuda
Indonesia ke Semarang.Namun pada keesokan harinya pasukan Jepang
melakukan serbuan ke Semarang.Dengan demikian terjadilah pertempuran
lima hari di Semarang.
Di Sumbawa
-Pada bula Desember 1945, para pemuda Indonesia di Sumbawa melakukan
aksi perebutan pos-pos militer Jepang.,DLL
c.Membentuk Komite nasional Indonesia sebagai lembaga yang membantu Presiden dalam
melaksanakan tugas-tugasnyua sebelum terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
melalui pemilihan umum (pemilu)
Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1845 berjalan dengan lancar dan berhasil membentuk
serta mengesahkan UUD 1945, memilih dan mengangkat Presiden dan Wkil Presiden serta
membentuk Komite Nasional Indonesia (KNI). Dengan demikian, serta tanggal 18 Agustus
1945, yaitu sehari setelah Indonesia merdeka, negara Republik Indonesia telah memiliki
sistem pemerintahan yang sah dan diakui oleh seluruh rakyat Indonesia.
Dalam rapat PPKI tanggal 22 Agustus 1945 di Gedung Kebaktian Rakyat Jawa
(Gambir Selatan, Jakarta) dibahas tiga masalah utama yang pernah dibicarakan dalam sidang
sebelumnya. Pertemuan itu dipimpin oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Dr5s.
Mohammad Hatta.. Hasil yang dapat dicapai adalah sebagai berikut.
1)KNI (Komite Nasional Indonesia) merupakan badan atau lembaga yang berfungsi sebagai
Dewan Perwakilan Rakyat sebelum dilaksanakannya pemilihan umum (pemilu). KNI ini
disusun dari tingkat pusat hingga ke tingkat daerah.
2)PNI (Partai Nasional Indonesia) dirancang menjadi partai tunggal negara Republik
/indonesia, tetapi dibatalkan.
3)BKR (Badan Keamanan Rakyat) berfungsi sebagai keamanan umum pada tiap-tiap daerah.
1)Pemerintah mengehendaki adanya parta-partai politik, karena partai politik itu dapat
membuka jalan bagi semua aliran atau paham yang ada dalam masyarakat.
2)Pemerintah berharap supaya parta-partai politik itu telah tersusun sebelum dilaksanakannya
pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946.
Dengan demikian, KNIP memiliki peranan dan tugas yang sangat penting pada awal
berdirinya negara Republik Indonesia, karena dapat membantu Presiden dalam menjalankan
tugas-tugas kenegaraan. Disamping itu, juga dapat memberikan masukan kepada Presiden
dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraannya.
Setelah mendengar laporan panitia kecil yang dipimpin oleh Ahmad Subardjo, rapat
dilanjutkan dengan membahas masalah pertahanan dan keamanan negara. Hasil dari rapat
tersebut adalah sebagai berikut :
Sementara itu, pada tanggal 19 Agustus 1945, para pemuda meminta Presiden dan
Wakil presiden menghadiri rapat yang diselenggarakn di jalan Prapatn 10 jakarta, pukul
14:55. rapat itu dipimpin oleh Adam Malik bersama Kasman Singodimedjo dan Ki Hajar
Dewantara. Dalam rapat itu, Adam Malik membacakan dekrit mengenai lahirnya Tentara
Republik Indonesia yang berasal dari anggota-anggota PETA maupun Heiho. Presiden dan
Wakil Presiden tidak keberatan terhadap usul itu, namun belum dapat memutuskan pada saat
itu.