You are on page 1of 12

CK-FI112.

08-1
Arus Bolak-Balik

Arus bolak balik dihasilkan oleh generator yang
menghasilkan tegangan bolak-balik dan biasanya dalam
bentuk fungsi sinusoida (sinus atau cosinus).

Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam
bentuk

( ) t V t V cos ) (
m
= atau
|

\
|
+ =
2
sin ) (
m

t V t V

( ) t I t I cos ) (
m
= atau
|

\
|
+ =
2
sin ) (
m

t I t I


Rangkaian R

Perhatikan rangkaian AC dengan
sebuah hambatan (R), rangkaian
ini dinamakan rangkaian resistif.

Misalkan ( ) t V t V cos ) (
m
=

Artinya
( ) ( ) t V t V t V t V cos cos ) ( ) (
m Rm R
= = =


Dengan menggunakan aturan Kirchhoff, arus pada
rangkaian adalah

0 ) ( = IR t V
( )
R
t V
R
t V
t I
cos ) (
) (
Rm
= =
V(t) V
R
(t) R

CK-FI112.08-2
atau
( ) t I t I cos ) (
Rm R
=





Kaitan antara arus maksimum dengan tegangan
maksimum adalah

R
V
I
Rm
Rm
=


Grafik V
R
(t) dan I
R
(t)









Rangkaian L

Perhatikan rangkaian AC
dengan komponen induktor (L),
rangkaian ini dinamakan
rangkaian induktif.

Misalkan ( ) t V t V cos ) (
m
=

Maka
( ) ( ) t V t V t V cos cos ) (
m Lm L
= =

Arus dan tegangan
pada resistor
mempunyai fasa yang
sama (sefasa)
I
Rm
= V
Rm
/R
t
V(t)
I(t)
V(t) V
L
(t) L

CK-FI112.08-3
Dengan menggunakan aturan Kirchhoff

0 ) ( =
dt
dI
L t V dt
L
t V
dI
) (
=

Bila diintegralkan akan diperoleh

( ) ( ) t
L
V
dt t
L
V
t I

sin cos ) (
Lm Lm
= =



( ) ( )
|

\
|
= = =
2
cos sin sin ) (
Lm Lm
Lm
L

t I t I t
L
V
t I




Besaran L dinamakan reaktansi induktif (X
L
) yang
menyatakan resistansi efektif pada rangkaian induktif.

L X =
L

Jadi
L
Lm
Lm
X
V
I =


Grafik V
L
(t) dan I
L
(t) pada induktor







Arus dan tegangan
mempunyai beda fasa
sebesar /2 (tegangan
mendahului arus)
V
L
(t)
I(t)
I
Lm
= V
Lm
/L

CK-FI112.08-4
Rangkaian C

Perhatikan rangkaian AC dengan
komponen kapasitor (C),
rangkaian ini dinamakan
rangkaian kapasitif.

Misalkan ( ) t V t V cos ) (
m
=

Maka
( ) ( ) t V t V t V cos cos ) (
m Cm C
= =


Dengan menggunakan aturan Kirchhoff

( ) t CV t CV Q
C
Q
t V cos ) ( 0 ) (
m
= = =

( ) ( ) ( ) t CV t CV
dt
d
dt
dQ
t I sin cos ) (
m m
= = =

( ) ( )
|

\
|
+ = = =
2
cos sin sin ) (
Cm Cm Cm C

t I t I t CV t I





Besaran
C
1
dinamakan reaktansi kapasitif (X
C
) yang
menyatakan resistansi efektif pada rangkaian kapasitif.

C
X

1
C
=

V(t) V
C
(t) C
Arus dan tegangan
mempunyai beda fasa
sebesar /2 (arus
mendahului tegangan)
I
Cm
= CV
Cm


CK-FI112.08-5
Jadi
C
Cm
Cm
X
V
I =


Grafik V
C
(t) dan I
C
(t)









Rangkaian RLC seri

Perhatikan rangkaian AC yang
terdiri dari hambatan (R),
induktor (L) dan kapasitor
(C) yang tersusun seri



Misalkan tegangan sumber adalah ( ) t V t V cos ) (
m
= ,
sedangkan arus pada rangkaian adalah
( ) + = t I t I cos ) (
m
, menyatakan beda fasa antara
arus dan tegangan.

Karena rangkaian seri, maka arus pada setiap komponen
sama dengan arus total, yaitu ( ) + = t I t I cos ) (
m
.
Tegangan pada masing-masing komponen
V
C
(t)
I(t)
R
L
C
V(t)
V
R
(t)
V
L
(t)
V
C
(t)

CK-FI112.08-6

Komp
onen
I(t) V(t)
R
( ) + = t I t I cos ) (
m
( ) + = t V t V cos ) (
Rm R

L
( ) + = t I t I cos ) (
m

|

\
|
+ + =
2
cos ) (
Lm L

t V t V
C
( ) + = t I t I cos ) (
m

|

\
|
+ =
2
cos ) (
Cm C

t V t V

Dengan R I R I V
m Rm Rm
= =

( ) L I X I X I V
m L m L Lm Lm
= = =

( ) C
m
C m C Cm Cm

I
X I X I V = = =
Sehingga

( )
( )
|
|
|
|

\
|
|

\
|
+ +
|

\
|
+ + + +
=
+ + =
2
cos
1
2
cos cos
cos
) ( ) ( ) ( ) (
m m
C L R

t
C
t L t R
I t V
t V t V t V t V









hambatan efektif total
(V
m
/I
m
) dan beda fasa antara
arus dan tegangan () sulit
ditentukan melalui cara
aljabar trigonometri


CK-FI112.08-7
Rangkaian RLC paralel

Perhatikan rangkaian AC
yang terdiri dari hambatan
(R), induktor (L) dan
kapasitor (C) yang tersusun
paralel

Misalkan tegangan sumber adalah ( ) t V t V cos ) (
m
= ,
sedangkan arus pada rangkaian adalah
( ) + = t I t I cos ) (
m
, menyatakan beda fasa antara
arus dan tegangan.

Karena rangkaian paralel, maka tegangan pada setiap
komponen sama dengan tegangan sumber, yaitu
( ) t V t V cos ) (
m
= .

Arus pada masing-masing komponen

Komp
onen
V(t) I(t)
R
( ) t V t V cos ) (
m
= ( ) t I t I cos ) (
Rm R
=
L
( ) t V t V cos ) (
m
=
|

\
|
+ =
2
cos ) (
Lm L

t I t I
C
( ) t V t V cos ) (
m
=
|

\
|
=
2
cos ) (
Cm C

t I t I
Dengan

R
V
I
m
Rm
=
( ) L
V
X
V
I

m
L
m
Lm
= = ( ) C V
X
V
I
m
C
m
Cm
= =

R
L
C
V(t)
I
R
(t)
I
L
(t)
I
C
(t)

CK-FI112.08-8
Sehingga

( )
( )
|
|
|
|

\
|
|

\
|
+
|

\
|
+ +
= +
+ + =
2
cos
2
cos
1
cos
1
cos
) ( ) ( ) ( ) (
m m
C L R


t C
t
L
t
R
V t I
t I t I t I t I








Penggunaan diagram Phasor (Phase vector)

Analisa rangkaian AC menggunakan aljabar trigonometri
ternyata sulit dilakukan terutama bila rangkaiannya
tidak sederhana.

Dengan menggunakan diagram phasor, beberapa
kesulitan aljabar diselesaikan dengan bantuan gambar
(geometri).

Suatu phasor adalah seperti vektor biasa yang
mempunyai besar (panjang) dan arah (sudut terhadap
sumbu tertentu).

Besaran yang dinyatakan dengan fungsi harmonik (sinus
dan cosinus) seperti tegangan dan arus dapat
digambarkan sebagai sebuah phasor.
hambatan efektif total
dan beda fasa antara arus
dan tegangan sulit
ditentukan dengan cara
seperti ini

CK-FI112.08-9
Misalnya ( ) + = t V t V cos ) (
m
dalam notasi phasor
dinyatakan sebagai ( ) + =

t V t V
m
) (




Bila digambarkan dalam diagram phasor







Tinjau kembali rangkaian RLC seri

( )
( )
|
|
|
|

\
|
|

\
|
+ +
|

\
|
+ + +
=
+ + =
2
cos
1
2
cos cos
cos
) ( ) ( ) ( ) (
m m
C L R

t
C
t L t R
I t V
t V t V t V t V


Bila menggunakan cara phasor

+ + =
C L R
V V V V

( ) ( )

\
|
+ =
|

\
|
+ =
|

\
|
+ + =
|

\
|
+ + =
+ = + =

2 2
2 2
m Cm C
m
Lm L
m
Rm R



t CV t V V
t
L
V
t V V
t
R
V
t V V

Panjang
phasor
Sudut phasor yang
menyatakan arah
(t + )
V(t) = V
m
cos(t + )
V
m


CK-FI112.08-10
Penggambaran dalam diagram phasor











( ) ( )
( )
2 2
C L m
2
Rm
2
Cm Lm m
R X X I
V V V V
+ =
+ =

|

\
|

=
|
|

\
|
=
R
X X
V
V V
C L
Rm
Cm Lm
arctan
arctan


Dengan demikian

( ) ( ) + + = = t V t V V cos cos
m m
artinya =

Jadi

( ) t V t V cos ) (
m
=


( )
|

\
|
|

\
|

+
=
R
X X
t
X X R
V
t I
C L
2
C L
2
m
arctan cos ) (

(t + )
V
Rm

V
Lm

(t + + /2)
(t + /2)
V
Cm

V
Lm

V
Cm

V
Rm

V
Lm
V
Cm

V
Rm

V
m


( ) + + =

t V V
m

menyatakan
beda fasa antara
arus dan tegangan
Berarti tegangan
mendahului arus

CK-FI112.08-11
Besaran ( )
2
C L
2
X X R + dinamakan impedansi, yang
menyatakan hambatan efektif total untuk rangkaian
RLC seri, dilambangkan dengan Z.

( )
2
C L
2
seri
X X R Z + =


Daya

Pada resistor

Daya sesaat
( ) ( ) ( ) ( ) t R I R t I R I P
2 2
Rm
2
Rm
2
cos cos = = =

Daya rata-rata dalam satu perioda adalah

( ) ( )
( )
2

2
cos
2
Rm
2
0
2 2
Rm
0
R I
dt t R I
T
Pdt
P
T
=
|

\
|
= =



Pada induktor
Daya sesaat
( ) ( )( )
( ) ( ) ( )
( )
( ) t
V I
t t V I
t V t I IV P



2 sin
2

cos sin
cos sin
Lm Lm
Lm Lm
Lm Lm L
=
=
= =

Daya rata-rata
( )
( )
0
2
2 sin
2
2
0
Lm Lm
=
|

\
|
=

dt t
V I
P
Dari tabel integral
diperoleh hasilnya
adalah

CK-FI112.08-12

Pada kapasitor
Daya sesaat
( ) ( )( )
( ) ( ) ( )
( )
( ) t
V I
t t V I
t V t I IV P



2 sin
2

cos sin
cos sin
Lm Lm
Lm Lm
Cm Cm C
=
=
= =

Daya rata-rata
( )
( )
0
2
2 sin
2
2
0
Lm Lm
=
|

\
|
=

dt t
V I
P

Jadi daya didisipasikan hanya pada hambatan saja.

Beberapa contoh

Tentukan beda fasa antara arus dan tegangan
serta besar impedansi pada rangkaian RLC paralel.

You might also like