Professional Documents
Culture Documents
VEKTOR
BESARAN :
Besaran skala Besaran vektor
Besaran skala
Hanya memiliki besar Contoh : jumlah siswa dalam kelas, banyaknya gula dalam tempat gula, harga sebuah rumah,dll.
Besaran vektor
Selain memiliki besar memiliki arah. Contoh :
Vektor perpindahan (vektor displacement) dapat berupa perubahan kedudukan dari suatu tempat yang lain sejauh 2 cm dalam arah x dari tempat yang pertama Tali yang diikat pada tiang jika ditarik kearah utara menimbulkan gaya yang bersifat vektor pada tiang itu sebesar 20 N, arah ke utara. Mobil yang menuju ke selatan dengan laju 40 km/jam memiliki kecepatan vektor sebesar 40 km/jam, arah ke selatan.
Resultan
Beberapa vektor sejenis, misalkan vektor gaya adalah suatu vektor yang mempunyai akibat yang sama dengan akibat semua vektor itu
Penjumlahan vektor secara grafis Metode jajaran genjang Pengurangan vektor Untuk mengurangi menjumlahkan dua buah vektor B dari vektor A, balikkanlah arah B dan jumlahkan terhadap vektor A, sehingga A-B = A + (-B). Fungsi trigonometri diperoleh dengan memperhatikan segitiga siku-siku.
Komponen vektor
Komponen vektor adalah nilai vektor tersebut dalam arah tertentu. Contoh : komponen x suatu perpindahan adalah perpindahan sejajar sumbu x sesuai dengan perpindahan tersebut. Suatu vektor dapat dipandang sebagai resultan vektor-vektor komponennya dalam arah-arah tertentu. Kebiasaan yang ternyata sangat berguna adalah dengan menguraikan vektor dalam komponen-komponen yang saling tegak lurus (komponen siku-siku)
Kita meninjau vektor perpindahan yang segaris kerja. Misalnya kamu berpindah sejauh 200 m ke arah timur (vektor A), lalu berjalan kembali arah barat sejauh 300 m (vektor B).berapakah perpindahan total yang kamu lakukan dihitung dari kedudukan awalmu ?
Untuk vektor2 yang segaris kerja, arahnya dapat dibedakan dengan memberi tanda + dan -. Jika kita tetapkan arah timur bertanda +, maka arah barat bertanda -. Berdasarkan ketetapan kita tadi, maka besar vektor A = +200 m dan besar vektor B = -300 m. dengan demikian besar vektor Resultannya adalah : R = A + B = (+200 m) + (-300 m) = 200 m 300 m = -100 m (tanda hanya menunjukan bahwa arah vektor Resultan ke barat atau sesuai dengan arah vektor B)
Melalui contoh di atas, diketahui bahwa operasi penjumlahan dalam berhitung berlaku untuk resultan dari dua vektor yang berlawanan arah. Demikian juga dua vektor yang searah.
Menentukan vektor Resultan Pada Segitiga Sikusiku Apakah hitungan vektor tetap memenuhi hukum berhitung jika perpindahan berlaku untuk dua dimensi ? untuk menjawabnya, perhatikan contoh berikut ini. Dari kedudukan awalmu, kamu berjalan ke timur sejauh 300 m (vektor A), lalu berbelok ke selatan sejauh 400 meter (vektor B). Apakah perpindahan totalmu 700 m ? atau 100 m ?
Terlebih dahulu kita tetapkan skala perpindahan, misalnya 100 m = 1 cm. dengan demikian, perpindahan ke timur sejauh 300 m digambar dengan panjang vektor 3 cm, sedangkan perpindahan ke selatan sejauh 400 m digambar 4 cm. lihat gambar di bawah
Untuk menentukan vektor resultan di atas, kita tidak bisa menggunakan hukum berhitung seperti pada dua atau lebih vektor yang segaris, karena dua vektor tersebut tidak segaris kerja. Vektor resultan dapat kita tentukan besarnya menggunakan rumus Pythagoras dalam segitiga siku-siku.
Menentukan arah vektor Resultan Kita sudah mengetahui besar vektor Resultan. Bagaimana dengan arah vektor Resultan tersebut ? untuk menentukan arah vektor Resultan terhadap salah satu vektor komponennya, kita menggunakan rumus Sinus, Cosinus dan Tangen pada segitiga. Perhatikan gambar di bawah ini.
Karena diketahui besar vektor komponen A (300 m) dan besar vektor komponen B (400 m), maka dalam menentukan arah vektor Resultan, kita menggunakan Rumus Tangen.