Professional Documents
Culture Documents
Diversitas fitoplankton
Fitoplankton disebut juga alga mikroskopis Telah ditemukan lebih dari 10.000 species yang tergolong dalam lebih dari 13 kelompok. Di laut Indonesia Ukurannya berkisar antara 0,2 hingga 200 mikrometer Ada beberapa kelompok yang berukuran besar, mencapai 4mm Fitoplankton mampu memproduksi energi sendiri, dengan mengubah energi matahari dan nutrien menjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat Ada beberapa alga, tidak mengandung pigmen 6/6/12 fotosintetik dan harus memenuhi kebutuhannya dari
Pigmen adalah senyawa kimiawi yang mampu menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya tampak dan mencerminkan warna seperti yang tampak pada mata kita. Jenis pigmen yang terkandung dalam fitoplankton bermacam-macam, untuk mengoptimalkan penyerapan sinar matahari yang sampai di perairan
6/6/12
Cara fitoplankton menyimpan energi (lemak, karbohidrat) Struktur dinding sel Ada/tidaknya flagel (alat gerak) Struktur flagel Pola mitosis (pembelahan selular) Ciri-ciri morfologis lain misalnya simetri dan ukuran sel
6/6/12
Bacillariophyceae (Diatoms)
Hidup uniselular, namun sering berkoloni , ada pula yang berantai Pigmennya berwarna kuning-coklat
ditemukan
hidup
Mengandung frustula yaitu organel membran yang tersusun dari dua bagian (valves/theca), yaitu epivalve dan hipovalve, mengandung silikat. Berdasarkan struktur, pola, dan proses-proses yang terkandung dalam dinding selnya, diatom terbadi menjadi 2 yaitu pennate dan centric
6/6/12
6/6/12
6/6/12
Mayoritas ditemukan di perairan pantai atau laut di air tawar ada, tapi sedikit, dan keragaman rendah Melayang di permukaan air, non motile, mengikuti arus air Benthic menempel di sedimen, bebatuan, dan tanaman air
6/6/12
Dinophyceae (dinoflagellata)
Merupakan golongan alga uniseluler Memiliki organela Yang telah ditemukan mencapai 2000 species (130 genus), setengahnya berupa heterotroph yaitu memakan bahan organik, sebagian berupa autotroph Sekitar 40 species diketahui berbahaya, yang dapat menghasilkan racun dan terakumulasi pada organisme filter feeder, crustacea, dan ikan-ikan 6/6/12 bersirip.
Sifat-sifatnya
Berdasarkan dinding selnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu thecate dan non-thecate Bentuknya irregular Lebih dari 80 species mampu menghasilkan cyste, 16 diantaranya dapat menyebabkan red tides, 7 diantaranya bersifat toksik) Berdasarkan cystenya, ada dua macam yaitu temporer, dan istirahat permanen (mengendap di sedimen 6 pekan-5 6/6/12 bulan tgt species)
Sebagai strategi survival Dikendalikan oleh faktor fisiologis dan lingkungan, antara lain: - proteksi dari kondisi ekstrim (suhu, ketersediaan nutrien) -menghindari predasi -sebagai bagian dari proses reproduksi -strategi populasi, membentuk seed (benih) untuk tumbuh di waktu selanjutnya
6/6/12
Banyak species melakukan migrasi diurnal ( ke atas dan ke bawah permukaan kolom air) Siang hari di permukaan air Malam hari di bawah permukaan, hingga beberapa meter, untuk memperoleh nutrien yang lebih baik
6/6/12
Merupakan organisme primitif, karena termasuk prokariotik Seringkali berwarna hijau-biru di perairan Uniseluler, berkoloni-berfilamen, dan tak memiliki flagel Memiliki kemampuan yang luar biasa dalam beradaptasi dengan kondisi ekstrim, seperti keberadaan vakuola gas, akinetes (stadium istirahat), dan heterocyst (mampu menangkap nitrogen dari atmosfer) saat intrat di perairan kadarnya rendah. Bisa menghasilkan racun (6 genus yaitu:
6/6/12
Ada yang planktonik, ada pula yang benthic Trichodesmium planktonik, melayanglayang, kadang ditemukan hidup berkoloni (disebut sea sawdust) Benthic: Microcystis
6/6/12
Chrysophiceae, kelas Raphidophiceae: disebut juga Chloromonads, ciri-cirinya bersel satu, tergolong flagellata (tak sama panjang), bentuknya oval mirip kentang, mengandung ejectosome, trichocyst. Banyak yang bersifat toksik
Contoh: Heterosigma, Chatonella, dan Fibrocapsa biasanya bloom pada musim semi.
6/6/12
Tergolong dalam eukaryota, ukuran sel antara 50 100 m) chloroplasts mengandung chlorophylls a, c1 and c2. They also make use of accessory pigments including -carotene and diadinoxanthin. Secara ekologis tergolong autotrof fotosintetik Di perairan Jepang, dilaporkan, dapat menimbulkan red tide jika terjadi blooming namun tidak beracun.
6/6/12
Contoh lain:
6/6/12
Tergolong uniselular, flagellata juga, dengan flagel sama panjang/tidak sama panjang, dilengkapi haptonema (untuk jangkar dan mencari makanan) Tergolong nanoplankton (2-20mikron) Permukaannya tetutup sisik tipis(selulosa), yang digunakan untuk taksonomi. Terdapat sisik yang menakjubkan disebut coccolith (Lempeng calcium carbonat yang saling bergabung dan 6/6/12 berikatan).
Euglenophyceae
Euglenoid ukurannya cukup besar, (15500 mikron), bersel tunggal, flagellata, Terdapat lipatan cukup lebar di lokasi munculnya flagel Sedikit yang habitatnya di laut, contoh: Eutreptilla
6/6/12
Chlorophyceae
Mempunyai flagel (mencapai 16 buah) Ada yang mengandung lapis sisik penutup sel, yang digunakan sebagai kunci identifikasi Tak ada sisik (Micromonas) Satu lapis sisik (Mantoniella) Dua atau tiga lapis sisik (Pyramimonas) Sisik menyatu (tetraselmis)
6/6/12
Cyanobacteria (blue green algae) Chlorophyceae (green algae) Bacillariophyceae Dinophyceae Jenis-jenis lainnya
6/6/12
Cyanobacteria
Microcystys aeruginosa M.flosaquae Dari genus Chroococcus, Merismopedia, Aphanocapsa, Aphanothece, Coelosphaerium Anabaena circinalis Cylindrospermopsis raciborskii Nodularia sp Phormidium
6/6/12
Chlorophyceae
Dominan di perairan tawar (mencapai 90%) Menjadi indikator kesehatan perairan tawar Pandorina Pediastrum Scenedesmus Chlorella Oocystys
6/6/12
Bacillariophyceae
Dinophyceae
Sering menjadi penyebab blooming dan mempersulit proses filtrasi di hatchery Bersel tunggal, berfilamen, ada yang tidak. Ceratium Peridinium Gymnodinium
6/6/12
6/6/12