You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LUKA BAKAR DAN PERAWATAN LUKA BAKAR

KELOMPOK 12

DASA TISNA ASYARI AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH DAERAH CIANJUR

Konsep Luka Bakar


Definisi Luka Bakar Luka bakar ialah luka yang terjadi akibat sentuhan

permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air, panas, listrik) atau zatzat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat) Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh energi panas atau bahan kimia atau benda-benda fisik yang menghasilkan efek baik memanaskan atau mendinginkan. Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam.

Etiologi Luka Bakar


Luka bakar disebabkan oleh pengalihan energi

dari suatu sumber panas kepada tubuh melalui hantaran atau radiasi elektromagnetik. Berikut ini adalah beberapa penyebab luka bakar, antara lain : Panas (misal api, air panas, uap panas), Radiasi, Listrik, Petir, Bahan kimia (sifat asam dan basa kuat), Ledakan kompor, Udara panas, Ledakan ban, bom, Sinar matahari dan Suhu yang sangat rendah (frost bite).

Fase Luka Bakar


Fase Akut Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Secara umum pada

fase ini, seorang penderita akan berada dalam keadaan yang bersifat relatif life thretening. Fase Sub Akut Berlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalah kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas. Fase lanjut Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang muncul pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik, kleoid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.

Kedalaman Ketebalan superfisial (tingkat I)

Penyebab partial Jilatan api, sinar violet (terbakar matahari).

Penampilan

Warna Nyeri

Perasaan

ultra Kering tidak ada Bertambah merah. oleh gelembung. Oedem minimal atau tidak ada. Pucat bila ditekan dengan ujung jari, berisi kembali bila tekanan dilepas.

Lebih dalam dari ketebalan partial (tingkat II) Superfisial Dalam

Kontak dengan bahan air atau bahan padat. Jilatan api kepada pakaian. Jilatan langsung kimiawi. Sinar ultra violet.

Blister besar dan lembab Berbintik-bintik yang Sangat nyeri yang ukurannya bertambah kurang jelas, putih, coklat, besar. pink, daerah merah coklat. Pucat bial ditekan dengan ujung jari, bila tekanan dilepas berisi kembali.

Ketebalan sepenuhnya (tingkat III)

Kontak dengan bahan cair atau padat. Nyala api. Kimia. Kontak dengan arus listrik.

Kering disertai kulit mengelupas. Pembuluh darah seperti arang terlihat dibawah kulit yang mengelupas. Gelembung jarang, dindingnya sangat tipis, tidak membesar. Tidak pucat bila ditekan.

Putih, kering, hitam, coklat Tidak sakit, sedikit sakit. tua. Rambut mudah lepas bila Hitam. dicabut. Merah.

Luas Permukaan Besarnya suatu luka bakar biasanya dinyatakan sebagai persentase dari seluruh permukaan tubuh dan diperhitungkan dari tabel yang menurut umur: Kepala dan leher : 9% Dada depan dan belakang : 18% Abdomen depan dan belakang : 18% Tangan kanan dan kiri : 18% Paha kanan dan kiri : 18% Kaki kanan dan kiri : 18% Genital : 1%

Berat Ringannya Luka Bakar Untuk mengkaji beratnya luka bakar harus dipertimbangkan beberapa faktor antara lain:
Persentasi area (luasnya) luka bakar pada

permukaan tubuh Kedalaman luka bakar Anatomi lokasi luka bakar Umur klien Riwayat pengobatan yang lalu Trauma yang menyertai atau bersamaan

Usia
Luka bakar yang bagaimanapun dalam dan

luasnya menyebabkan kematian yang lebih tinggi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun dan di atas usia 60 tahun. Lokasi luka bakar Lokasi juga merupakan salah satu penentu keparahan dari luka bakar, Jenis luka bakar Penderita luka bakar karena bahan tertentu seringkali harus ditangani secara khusus

Respon Sistemik Terhadap Luka Bakar


Sistem Kardiovaskular
Penurunan cardiak output karena kehilangan cairan

Kebocoran cairan terbesar terjadi dalam 24-36 jam

pertama sesudah luka bakar

Efek Pada Cairan dan Elektrolit


Volume darah mendadak turun
Hyponatremia; Hypolkalemia, Anemia, Trombositopenia dan masa pembekuan memanjang

Respon Pulmonal
Hyperventilasi dapat terjadi karena pada luka bakar berat

terjadi hipermetaboli Cedera saluran nafas atas dan cedera inflamasi di bawah glotis

Respon Gastrointestinal
Terjadi ileus paralitik ditandai dengan berkurangnya

peristaltik usus dan bising usus; terjadi distensi lambung dan nausea serta muntah, kondisi ini perlu dekompresi dengan pemasangan NGT, ulkus curling

Respon Sistemik Lainnya


Terjadi

perubahan fungsional karena menurunnya volume darah, Hb dan mioglobin Perubahan pertahanann imunologis tubuh; kehilangan integritas kulit, perubahan kadar Ig serta komplemen serum Hypotermia

Konsep Asuhan Keperawatan


Pengkajian

Aktifitas/istirahat Sirkulasi Integritas ego Eliminasi Makanan/cairan Neurosensori Nyeri/kenyamanan Pernafasan Keamanan

Pemeriksaan diagnostik
LED: mengkaji hemokonsentrasi. Elektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan cairan dan

biokimia. Ini terutama penting untuk memeriksa kalium terdapat peningkatan dalam 24 jam pertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan henti jantung. Gas-gas darah arteri (GDA) dan sinar X dada mengkaji fungsi pulmonal, khususnya pada cedera inhalasi asap. BUN dan kreatinin mengkaji fungsi ginjal. Urinalisis menunjukkan mioglobin dan hemokromogen menandakan kerusakan otot pada luka bakar ketebalan penuh luas. Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap. Koagulasi memeriksa faktor-faktor pembekuan yang dapat menurun pada luka bakar masif. Kadar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi asap.

Diagnosa Keperawatan
Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan

obstruksi trakheobronkhial; oedema mukosa; kompressi jalan nafas. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan Kehilangan cairan melalui rute abnormal. Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan cedera inhalasi asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar sirkumfisial dari dada atau leher. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Pertahanan primer tidak adekuat; kerusakan perlinduingan kulit; jaringan traumatik. Nyeri berhubungan dengan Kerusakan kulit/jaringan; pembentukan edema. Manipulasi jaringan cidera contoh debridemen luka. Kerusakan integritas kulit b/d kerusakan permukaan kulit sekunder destruksi lapisan kulit.

Perawatan Luka Bakar


Pengertian Perawatan Luka Bakar
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan,

dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Perawatan luka bakar adalah melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar.

TUJUAN
Mencegah infeksi pada luka Mempercepat penyembuhan pada luka

Persiapan alat
Bak instrument yang berisi:

Pinset anatomis Pinset chirurgis Gunting debridemand Kassa steril Kom: 3 buah Spuit 5 cc atau 10 cc - Sarung tangan Gunting plester - Plester atau perekat Desinfektant - NaCl 0,9% Bengkok 2 buah, 1 buah berisi larutan desinfektant Verband - Obat luka sesuai kebutuhan

Peralatan lain terdiri dari:

Prosedur Kerja
Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi program pengobatan klien Mencuci tangan Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

Tahap Orientasi
Memberikan

therapeutic Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

salam

sebagai

pendekatan

Tahap Kerja

Menjaga privasi Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas Membuka peralatan Memakai sarung tangan Membuka balutan dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl 0,9% Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl 0,9% Melakukan debridemand bila terdapat jaringan nekrotik. (Bila ada bula jangan dipecah, tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari ke-3) Membersihkan luka dengan NaCl 0,9% Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril Memberikan obat topical sesuai order pada luka Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang verband dan diplester Memasang verband dan plester Merapikan pasien

Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan Berpamitan dengan pasien

Membereskan dan kembalikan alat ke tempat

semula Mencuci tangan Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

SELESAI!!! TERIMA KASIH! ^^b

MASIH ADA 2 BAB LAGI,,,,

You might also like