Professional Documents
Culture Documents
menambahkan bahan-bahan perangsang kekebalan seperti lipopolysachararide dll. yang disebut sebagai immune adjuvants.
squalene,
alumunium,
Kombinasi dari adjuvant dengan orgasnisme yang bersangkutan memicu suatu respons imun (kekebalan) oleh tubuh, mirip seperti yang terjadi pada infeksi alami, kecuali satu perbedaan besar. Yaitu hampir tidak ada penyakit-penyakit tersebutt memasuki tubuh melalui injeksi. Umumnya masuk melalui selaput lender hidung, mulut, saluran napas, atau saluran cerna. Akibatnya , suntikan vaksin justru menghasilkan system imun yang abnormal.Celakanya lagi, immune adjuvants ini menimbulkan stimulasi dalam kurun waktu yang panjang, yang justru berpotensi menimbulkan kerusakan sel-sel tubuh. Belum lagi sampai saat ini bahan-bahan vaksin maupun proses produksinya belum bisa dijamin kehalalannya. Seperti dilansir majalah Suara Hidayatullah edisi September 2007 , seluruh vaksin yang beredar di dunia saat ini , termasuk vaksin miningtis yang diberikan kepada seliruh jemaah haji, menggunakan bahan haram dalam pembuatannya. Diantaranya enzim babi, ginjal kera, ginjal babi, hingga janin bayi hasil aborsi. (Masya Allah..) Direktur Pemasaran PT Bio Farma, pabrik vaksin terbesar di Indonesia, Sarimuddin Sulaeman mengatakan, Bio Farma sebenarnya telah mengusahakan pengganti tripsin babi sejak tahun 2006. Namun penelitian ini memakan waktu setidaknya tiga tahun, hingga untuk sementara tripsin tersebut masih tetap digunakan. Imunisasi Ala Islam Islam telah mengajarkan agar ibu-ibu menyusui bayinya hingga 2 tahun penuh (Al Baqarah:233). Penelitian modern telah membuktikan bahwa ASI adalah makanan terbaik di dunia. Kandungan gizi di dalamnya sangat efektif untuk membantu tubuh membangun system imun yang optimal. Departemen Kesehatan Amerika Serikat menganjurkan ibu-ibu untuk memberikan ASI eksklisif hingga 6 bulan, sementara di Indonesia sendiri dianjurlan serupa hanya untuk 4 bulan, Rasulullah saw juga biasa melakukan tahnik pada bayi. Tahnik adalah mengunyah makanan hingga halus, biasa kurma, kemudian disuapkan kepada bayi,, Ini dijelaskan dalam hadits BukhariMuslim.Orang sering salah interpretasi mengenai tahnik ini, bahkan dicurigai sebagai sarana penularan penyakit dari orang tua kepada anak. Padahal ini justru sebuah upaya memperkenalkan bayi pada berbagai potensi penyakit dari luar. Betul bahwa orang tua sang bayi mungkin mengidap berbagai macam penyakit. Dan jangan lupa bahwa air liur juga bagian dari system imun kita. Nah, informasi (database) penyakit dalam air liur orang tua bersama kuman-kuman yang tentunya juga sudah lemah karena bercampur dengan air liur itulah yang masuk ke tubuh sang bayi melalui mekanisme alamiah (bukan suntikan). Dan ini memberikan stimulasi bagi tubuh bayi untuk mengupdate system imunnya. Bekam sebagai Imunisasi Alamiah Rasulullah telah mengajarkan bahwa salah satu dari tiga kunci kesehatan (asy Syifa) adalah konsiste melakukan hijamah/ bekam. Menarik untuk dikaji, bahwa ternyata mekanisme kerja bekam sangat mirip dengan vaksinasi, dengan meninggalkan segala efek negatifnya.Bekam sebenarnya adalah usaha membuat kerusakan mikrosirkulasi yang disengaja. Tubuh akan berespon dengan mengawali munculnya peningkatan aktivitas system imun, baik yang berupa
cairan (humoral) maupun yang berupa sel (seluler). Dengan perantara kimiawi seperi interleukin 1 dan 6 serta TNF alfa, system imun akan bekerja dan mempergiat proses perondaan, sehingga secara otomatis akan terjadi optimalisasi system imun.Berbeda dengan vaksinasi, imunisasi melaui bekam ini lebih universal, tidak spesifik pada satu atau beberapa penyakit saja. Artinya sekali melakukan bekam, imunitas akan dihasilkan untuk semua jenis penyakit. Meski imunitas spesifik juga dapat dihasilkan jika bekam dilakukan pada kondisi tertentu.Jika proses bekam ini dilakukan pada saat seseorang terkena atau terinfeksi virus, maka proses imun spesifik terhadap virus ini akan bekerja dengan lebih optimal. Jika seseorang menderita penyakit kanker. Maka system imun seluler yang bertugas untuk mengeliminir atau memusnahkan sel-sel kanker yang ganas akan bekerja pula dengan optimal. Jika proses bekam dilakukan pada seorang penderita penyakit jantung koroner, maka adanya faktor anti penggumpalan keping darah (trombosit) akan mengurangi resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah koroner. Menariknya lagi, stimulasi imunitas yang dihasilkan melalui mekanisme bekam bersifat temporer atau sementara. Ini sangat bermanfaat untuk mencegah hiperimunitas yang berpotensi menimbulkan kerusakan berlebihan pada sel-sel tubuh, seperti yang banyak terjadi imunisasi konvensional.Namun, hal ini juga menjadikan efektifitas bekam akan berkurang bila tidak dilakukan secara rutin. Oleh karenanya, Rasulullah pun menganjurkan agar bekam ini dilakukan sebulan sekali utnuk pencegahan berbagai macam penyakit. Apalagi jika didukung dengan konsumsi madu serta herbal-herbal berkhasiat obat yang juga banyak disabdakan Rasulullah saw. Ternyata, jika kita memahami bagaimana hidup sehat secara islam, tidak ada lagi buah simalakama. wallaahu a'lam Source : Buletin BRC Bandung (Bekam Ruqyah Center Bandung) Diposkan oleh Irfan Rumi Ramadhan di 12/06/2008 02:19:00 PM