You are on page 1of 2

BADAN PLANOLOGI KEHUTANAN FORESTRY PLANNING AGENCY Tugas pokok dan fungsi Badan Planologi Kehutanan adalah melaksanakan

penyusunan rencana makro di bidang kehutanan dan pemantapan kawasan hutan. Dalam melaksana kan tugas tersebut Badan Planologi Kehutanan menyelenggarakan fungsi perumusan d an pelaksanaan dibidang rencana kehutanan, inventarisasi dan statistik kehutanan , pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan dan perubahan kawasan hutan serta perpetaan kehutanan. Berdasarkan Pasal 25 Perpres No.5 tahun 2008 terjadi perubahan satu unit eselon I yaitu Badan Planologi diub ah menjadi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. Badan Planologi Kehutanan yang telah berubah menjadi Direktorat Jenderal Planolo gi Kehutanan memegang peranan yang sangat strategis dalam menyiapkan prakondisi pengelolaan hutan, dimana salah satu pekerjaan yang sangat berat dan perlu kerja ekstra keras adalah terkait dengan saat ini hampir seluruh provinsi sedang mela kukan usulan/revisi tata ruang (RTRWP/K). Struktur Organisasi Unit organisasi Departemen Kehutanan terdiri dari : (a) Sekretariat Jenderal; (b ) Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan; (c) Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; (d) Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhut anan Sosial; (e) Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan; (f) Inspektorat Je nderal, (g) Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan; dan (h) Staf Ahli. Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas s erta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen. Direktorat Jender al Planologi Kehutanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan d an standarisasi teknis di bidang perencanaan makro bidang kehutanan dan pemantap an kawasan. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan da n standarisasi teknis di bidang rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial. Direkt orat Jenderal Bina Produksi Kehutanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksana kan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pembinaan produksi kehutanan, In spektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan memp unyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan, Staf A hli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Kehutanan mengenai masala h tertentu sesuai bidang keahliannya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretaria t Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan, dan Inspektorat Jenderal. Kompetensi Lulusan Kartografi Penginderaan Jauh dalam badan pemerintahan tersebu t: Sarjana kartografi dan penginderaan jauh mempunyai kompetensi yang baik pada bid ang pemetaan dan analisis data spasial menggunakan citra penginderaan jauh. Hal tersebut memberi peluang bahwa lulusan program studi tersebut dapat terlibat dal am proses inventarisasi dan statistik kehutanan, pengukuhan dan penatagunaan kaw asan hutan, monitoring luas lahan hutan, pemetaan lahan hutan, dan sebagainya me nggunakan data penginderaan jauh ataupun analisis berdasarkan pengukuran terestr ial. Hal tersebut diperkuat dengan basis lulusan kartografi dan penginderaan jau h yang mana lebih interest terhadap permasalahan vegetasi (kehutanan) dalam stud i akhirnya. Selain itu, sarjana kartografi dan penginderan jauh dibekali konsepkonsep Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan jauh untuk Vegetasi ya ng berperan penting dalam segala tugas utama dari Dirjen Planologi Kehutanan ter sebut. Secara lebih spesifiknya, lulusan Kartografi dan Penginderaan Jauh dapat berpera n dalam: 1. Pemetaan lahan Hutan pada wilayah Indonesia 2. Analisis permasalahan dan kondisi hutan menggunakan citra satelit ataupu n Foto udara 3. Merancang teknis pemotretan udara untuk mendapatkan data spasial Hutan I ndonesia 4. Inventarisasi sumberdaya hutan

5. Perencanaan tata guna kawasan hutan dengan analisis karakteristik fisik, serta social-ekonomi lahan tersebut 6. Deteksi perubahan penggunaan lahan hutan (luas lahan hutan) 7. Deteksi terjadinya kebakaran hutan, 8. Dan sebagainya. Alamat website: http://www.dephut.go.id/index.php?q=id/node/4972 atau http://www.dephut.go.id/informasi/statistik/Stat2002/Baplan/Baplan.htm

You might also like