You are on page 1of 18

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MENGENAI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS iv xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx KABUPATEN NGANJUK

Disusun Oleh :

kumpulan ptk
NPM : 1356.3256.3256.235

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) PGRI DUNIA MAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP) PROGRAM STUDI S1 PGSD 2010

A. JUDUL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MENGENAI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA kelas iv xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx kab. nganjuk

B. PENDAHULUAN Pendidikan adalah untuk memberikan bekal kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat. Dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa sekolah dasar dapat dimulai dengan memperkenalkan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian siswa akan akrab dengan kondisi setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial nyata. Dalam pembelajaran IPS siswa merasa kesulitan memahami jenis materi tertentu yang menyebabkan dalam pembelajaran kurang tercapainya suatu kompetensi dasar yang seharusnya itu merupakan satu tujuan yang diinginkan oleh setiap pendidik. Bila pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) hanya didominasi dengan metode ceramah maka mata pelajaran IPS dapat menjadi mata pelajaran yang membosankan bagi siswa, karena mereka tidak secara langsung mengetahui dari apa yang didengarnya. Yang menyebabkan antara siswa dan pendidik tidak terjadi interaksi yang aktif, bertukar informasi, bicara dan mengemukakan pendapat.

Masih rendahnya minat belajar siswa dapat diketahui pada saat pembelajaran berlangsung dengan diamati dari bagaimana aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran, interaksi antar guru siswa, interaksi antar siswa dan motivasi belajar siswa. Disamping itu pembelajaran masih dominan menggunakan metode ceramah sehingga sebagaian besar masih pasif dan pembelajaran hanya berpusat pada guru. Hal itu menunjukkan minat belajar siswa masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi untuk meningkatkan lagi untuk meningkatkan pengetahuan siswa. Peningkatan minat belajar siswa harus dilakukan dengan cara yang tidak monoton dimana berdampak sempitnya pemikiran siswa terhadap informasi yang diketahui. Materi IPS tidak selalu dapat kita pelajari secara langsung, apabila jika kita ingat bahwa sebagian dari proses pembelajaran IPS tidak selamanya dilakukan di dalam kelas. Hal-hal yang tidak dapat diamati dan dipelajari sesuai dengan keadaan aslinya sehingga memerlukan alat atau perantara sebagai media. Kelas dapat dijadikan sumber pembelajaran sangat bergantung kepada guru dalam melaksanakan perannya sebagai pengelola kelas. Dalam mempelajari IPS mengenai keragaman suku bangsa dan budaya langkah yang dapat dilakukan siswa adalah siswa diberikan suatu kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahunya tentang topik yang akan diajarkan dengan melalui suatu pertanyaan yang dilanjutkan dengan kegiatan mencocokkan gambar yang ada. Misalnya siswa diberi pertanyaan tentang jenis rumah adat, pakaian adat tradisional kemudian siswa mencoba menjawab dengan gambar yang ada. Pada tahap ini siswa akan berpikir mengenai jawaban

yang sesuai dari pertanyaan dengan memperhatikan gambar-gambar yang ada. Secara bergantian siswa mendengarkan pertanyaan dari guru dan berusaha mencari jawaban sesuai dengan gambar yang tersedia. Dengan demikian siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, menghubungkan pertanyaan dengan gambar yang ada dan mengaitkan dengan penjelasan yang ada. Oleh sebab itu peneliti akan mengembangkan suatu pemecahan masalah untuk mengingkatkan minat belajar IPS siswa kelas IV. Sehingga dalam penlitian ini oleh penulis diberi judul Peningkatan Minat Belajar Siswa Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas iv xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx kab. nganjuk.

C. IDENTIFIKASI MASALAH Pengajaran yang dilakukan selama dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagian besar masih dominan dengan menggunakan metode ceramah, dimana siswa yang hanya duduk dan mendengarkan tanpa adanya umpan balik lisan yang dilakukan siswa, menjadikan sisiswa bersikap pasif, tidak dapat mengembangkan pengetahuan yang dimiliki. Pemberian materi yang pengajaran yang tidak runtut yang disebabkan guru kurang menguasai materi yang diajarkan, dan selama dalam proses pembelajaran media yang digunakan hanya papan tulis.

D. PERUMUSAN MASALAH 1. Masalah yang akan diberikan penyelesaiannya dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimanakah menerapkan media gambar untuk

meningkatkan minat belajar siswa menganai keragaman suku bangsa dan budaya pada siswa kelas iv xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx kab. nganjuk? b. Bagaiamanakah upaya yang dilakukan pendidik untuk meningkatkan minat belajar siswa mengenai keragaman suku bangsa dan budaya dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas iv xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx kab. nganjuk ? 2. Pemecahan Masalah Sebagaimana dipaparkan pada bagian pendahuluan, masalah pembelajaran IPS di SDN Klagen III adalah pembelajaran masih berpusat pada guru, partisipasi dalam pembelajaran masih rendah. Karena belajar berarti membimbing aktivitas siswa terhadap aktivitas yang dikerjakan oleh guru maka dalam kegiatan belajar diperlukan sumber pembelajaran untuk memperlancar tercapainya tujuan belajar. Sumber pembelajaran dalam pembelajaran IPS tidak hanya berupa pajangan media didalam kelas, tetapi memiliki sumber yang luas yang terkait dengan kemasyarakatan. Sehingga apabila didefinisikan sumber pembelajaran dalam pembelajaran IPS dapat berupa media gambar dan lingkungan sosial.

Bagi guru buku satu-satunya pembelajaran yang dapat digunakan, karaena buku sumber pada umumnya memuat informasi yang sudah lama. Media dan alat peraga dalam pembelajaran merupakan sumber pebelajaran yang dapat membantu guru dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik. Manfaat media atau alat peraga adalah mengurangi kebosanan siswa, memusatkan perhatian siswa, mudah diingat, membantu pemahaman siswa serta mendorong untuk melakukan diskusi. Lingkungan sebagai sumber belajar menuntut kreatifitas guru untuk memanfaatkannya dengan kebiasaan mengajar yang monoton. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran mendorong siswa untuk berpikir logis, karaena dari lingkungan muncul berbagai fenomena yang menarik dan menantang bagi siswa. Oleh karena itu, guru dituntut memiliki keterampilan membawa lingkungan kedalam kelas dan membawa siswa keluar kelas. 3. Definisi Operasional a. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial dimasyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu. b. Media adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas disampaikan kepada siswa materi pembelajaran yang

4. Lingkup Penelitian

Penelitian ini meliputi materi IPS dalam kehidupan sehari-hari dengan kompetensi dasar Memahami berbagai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Semester 1. yang ada di Indonesia Materi ini diajarkan dikelas IV

E. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah penelitian tujuan penelitian ini adalah untuk : a. Meningkatkan minat belajar siswa mengenai keragaman suku bangsa dan budaya pada siswa kelas iv xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx kab. nganjuk. b. Meningkatkan upaya dalam belajar siswa mengenai keragaman suku bangsa dan budaya pada siswa kelas iv xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx kab. nganjuk .

F. MANFAAT HASIL PENELITIAN Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut : a. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas.

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian yang sejenis. c. Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas sekolah

G. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Minat Belajar Minat belajar adalah rasa suka atau ketertarikan peserta didik terhadap pembelajaran sehingga mendorong peserta didik untuk menguasai pengetahuan dan pengalaman, hal tersebut dapat ditunjukkan melalui partisipasi dan keaktifan dalam mencari pengetahuan dan pengalaman tersebut. Minat memiliki manfaat sebagai pendorong yang kuat dalam mencapai prestasi. Dengan memiliki minat belajar, pendidik lebih memperkuat ingatan tentang pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Deangan ingatan yang kuat, peserta didik berhasil memahami materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Sehingga tidak sulit bagi peserta didik dalam mengarjakan soal atau pertanyaan dari peserta didik. Pendidik harus memiliki perhatian khusus terhadap peserta didiknya, sehingga peserta didik dapat mengetahui peserta didik yang memiliki minat dalam belajar dan peserta didik yang harus dibantu dalam menciptakan minat belajar tersebut. Guru dapat memperhatikan hal-hal

kecil yang menunjukkan bahwa peserta didik memiliki minat yang cukup terhadap pelajaran, antara lain ialah : 1. Melalui Pekerjaan Rumah Secara sekilas, pendidik dapat menilai peminat peserta didik melalui pekerjaan rumah. Peserta didik yang memiliki minat terhadap pelajaran tersebut, akan mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan kepadanya dengan baik. 2. Diskusi Diskusi yang dicptakan dalam ruang kelas dengan teman sebaya, dapat memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuat minat tersebut. Jadi dalam berdiskusi peserta didik tersebut akan antusias dan berprestasi. 3. Memberi Pertanyaan Apabila proses belajar mengajar berlangsung dengan aktif, artinya peserta didik aktif bertanya, artinya peserta didik aktif bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang diterangkan oleh pendidik. Hal tersebut menunjukkan bahwa peserta didik memiliki minat terhadap pelajaran. 2. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial dimasyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau saru perpaduan.

Tujuan pembelajaran IPS agar membentuk warga Negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri ditengah-tengah kekuatan fisik dan sosial yang pada gilirannya akan menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab. Manfaat yang didapat setelah mempelajari IPS antara lain : Pengalaman langsung apabila guru IPS memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar. Kemampuan mengidentiikasi, menganalisis, dan menysun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat. Kemampuan mengembangkan pengetahuan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi serta

mempersiapkan diri untuk terjun sebagai anggota masyarakat 3. Keragaman Budaya Keragaman budaya mengandung dua arti, yaitu keragaman artinya ketidaksamaan, perbedaan dan budaya berarti dala rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar. Dengan demikian, keanekaragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu bentuk keadaan dimana suatu masyarakat memiliki lebih dari satu perangkat gagasan , tindakan dan hasil karya. Keanekaragaman budaya diantaranya mengambil wujud perbedaan ras dan etnik yang dimiliki oleh sebuah masyarakat. Contoh : masyarakat atau bangsa Indonesia terdiri dari berbagai ras atau etnik, seperti masyarakat

berkulit hitam dan berkulit putih, serta kulit berwarna. Kulit hitam biasa disebut negro (berasal dari Afrika), kulit putih berasal dari Eropa dan kulit berwana umumnya dari Asia, seperti Cina, Jepang. Keanekaragaman budaya bisa diperkenalkan sejak usia sekolah dasar, di Indonesia sejak kelas 3, dimulai dengan memperkenalkan perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa dikelasnya. Misalnya perbedaan jenis kelamin, latar belakang pekerjaan orang tua, kemampuan belajar. Pelajaran IPS akan sangat menarik jika para siswa didorong mengenali berbagai perbedaan diantara mereka, tetapi tanpa melupakan kesamaan dan kebersamaan sebagai anggota kelas tersebut. 4. Media Pada dasarnya siswa memiliki minat dan dorongan ingin melihat kenyataan. Mengingat materi pembelajaran dalam IPS lebih banyak memuat informasi maka upaya mengembangkan kedua potensi siswa tersebut, guru dituntut memiliki kreatifitas dalam mengaktualisasikan kompetensinya terutama untuk mengidentifikasi, menyeleksi dan menentukan sumber

pembelajaran yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Sumber belajar yang dapat dengan mudah dihadirkan didalam kelas sehingga secara langsung dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar adalah media pelajaran. Pengajaran yang menggunakan banyak pemaparan (ekspositoris) tentu akan segera membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira belajar atau senang karena merasa tertarik dan mengerti

pelajaran yang diterimanya. Sudah tentu pengajaran akan efektif menarik bagi siswa apabila dalam pelakasanaannya guru menggunakan alat media. Media pengajaran memiliki sifat : Memperbesar perhatian siswa sehingga saat kegiatan belajar mengajar berlangsung akan tumbuh minat belajar siswa terhadap materi pebelajaran. Membuat pelajar tidak menetap atau tidak mudah dilupakan oleh siswa. Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa sehingga mereke terdorong untuk berusaha mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Menumbuhkan pemikiran siswa yang teratur dan berkelanjutan. dapat menarik minat siswa dan menumbuhkan keinginan untuk membicarakannya lebih lanjut.

H. PROSEDUR PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berusaha mengkaji dan merefleksikan secara mendalam beberapa aspek dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu partisipasi siswa, interaksi guru siswa, interaksi antar siswa untuk dapat menjawab permasalaha penelitian dan kemampuan siswa dalam membuat. Penelitian ini dibagi menjadi 2 siklus masing-masing siklus terdiri atas 4 langkah antara lain :

a. Perencanaan terdiri atas : merumuskan masalah, menentukan tujuan dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan. b. Tindakan yaitu kegiatan yang dilakukan sebagai usaha perubahan. c. Observasi yaitu suatu tindakan yang dilakukan dengan cara mengamati hasil tindakan terhadap proses belajar mengajar. d. Refleksi yaitu mempertimbangkan mengenai hasil atau tindakan yang dilakukan.

2.

Subjek Penelitian, Tempat penelitian, dan Waktu Penelitian Subjek penelitian adalah adalah siswa kelas iv xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx kab. nganjuk

3.

Pelaksanaan Penelitian Secara operasional prosedur penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penlitian ini diuraikan sebagai berikut : - Siklus Pertama 1. Perencanaan Peneliti melakukan rencana tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Yang perlu dipersiapkan antara lain : a. b. c. d. Rencana pelaksanaan pembelajaran Lembar Kerja Siswa Media Pembelajaran Modul

e.

Lembar Observasi ( pengamatan)

2. Pelaksanaan a. Peneliti memilih ataua menetapkan topic sebagai tugas kerja kelompok. b. Peneliti membagi menjadi kelompok-kelompok sesuai tujuan yang ingin dicapai melalui kerja kelompok. c. Peneliti menjelaskan tugas atau topic kepada kelompok bilamana kelompok belum mengerti. d. Proses kerja kelompok meliputi penjajakan terhadap tugas atau topic yang diberikan guru, pemahaman terhadap tugas atau topic kelompok dalam penyelesaian tugas. e. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok f. Peneliti melakukan pelaksanaan penyelesaian hasil kerja kelompok untuk melakukan penilaian keberhasilan pemakaian metode kerja kelompok. 3. Observasi dan Pengamatan Tindakan observasi dilakukan secara kontinyu dengan memonitoring kegiatan kerja kelompok selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.

4. Refleksi a. Analisis hasil observasi meliputi :

Kerjasama kelompok dalam menyelesaikan masalah Keberanian mengungkapkan pendapat atau tanggapan tiap kelompok

Keaktifan siswa dalam partisipasi kelompok Hasil kerja kelompok

b. Analisis kekurangan ataua kelemahan dengan menggunakan indikator keberhasilan ditunjukkan pada table berikut ini : Aspek - Kerjasama dalam masalah - Keberanian mengungkapkan pendapat Cara Mengukur kelompok - Diamati menyelesaikan melalui ketika siswa 40 % Pencapaian Siklus 1

melakukan kerja kelompok, kekelompokan dalam penyelesaian masalah - Diamati dan dicatat ketika siswa pendapat dibahas menyampaikan atau tanggapan yang

terhadap masalah

50 %

- Keaktifan siswa selama - Diamati dengan mengguna proses berlangsung pembelajaran kan selama langsung lembar dan observasi ber dihitung 40 % pembelajaran

berapa jumlah siswa yang - Hasil Kerja Kelompok - Siklus Kedua bertanya - Dihitung dari nilai evaluasi pembelajaran

70 %

Tahapan yang dilakukan pada siklus sama dengan siklus kedua. Dari keterbatasan atau permasalahan yang muncul akan diperbaiki pada

siklus ini. Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pada siklus kedua ini, yaitu dengan menyediakan fasilitas yang beragam baik untuk fasilitas fisik dan ruangan maupun sumber-sumber belajar serta monitoring yang lebih intensif agar pembelajaran lebih aktif dan lancar. Sehingga indicator keberhasilan pada siklus kedua ini bisa lebih meningkat. Table Indikator keberhasilan siklus pertama dan kedua dapat di lihat di bawah ini : Aspek - Kerjasama kelompok dalam Pencapaian Siklus 40 % 50 % 40 % 70 % Pencapaian Siklus 60 % 60 % 50 % 80 %

menyelesaikan masalah - Keberanian mengungkapkan pendapat - Keaktifan siswa selama proses dengan

pembelajaran berlangsung - Hasil Kerja Kelompok menggunakan media gambar 4. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Angket

2. Observasi / Pengamatan 3. Lembar penilaian evaluasi / Tes 5. Pengumpulan dan Analisis Data

Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data antara lain : 1. Dokumentasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal masing-masing siswa 2. Observasi digunakan untuk mengetahui kualitas proses belajar mengajar berdasarkan instrument penelitian 3. Tes digunakan untuk mengetahui kualitas hasil belajar siswa atau pemahaman siswa terhadap materi ajar. 4. Angket digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa untuk belajar terhadap materi yang disampaikan guru Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara naratif untuk mengetahui kualitas proses belajar mengajar, sedangkan untuk mengetahui kualitas prestasi belajar dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai setiap siswa pada siklus kedua dan pertama.

JADWAL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan selama enam bulan mulai bulan Februari sampai bulan Juli 2011 dengan alokasi waktu sebagai berikut : BULAN Maret April Juni Mei Juli NO KEGIATAN Februari

1 2 3 4 5 6

Penyusunan Desain Operasional Pembuatan Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Tindakan Pengumpulan Data Analisis Data Pembuatan Laporan

You might also like