You are on page 1of 2

Selamat Pagi Pak Purwitohadi, Saya Nita Prishela dari Universitas Indonesia yang tempo hari mewawancarai Bapak

untuk Riset Skripsi saya. Skripsi saya mengalami beberapa perubahan, sehingga ada beberapa hal yang perlu saya tanyakan kembali pada Bapak. Saya mohon kesediaan Bapak untuk dapat menjawab. Terima kasih banyak Pak. Skripsi saya mengenai Kebijakan Pemberian Insentif Pajak atas Tepung yang Berbasis Pangan Lokal (Tepung Singkong) dalam Rangka Mendorong Program Diversifikasi Pangan. Skripsi saya berangkat dari fenomena bahwa dalam 10 tahun terakhir, konsumsi bahan pangan dari gandum impor yang diolah menjadi tepung terigu terus meningkat pesat karena semakin berkembangnya industri mie instan dan bakery. Dalam kurun waktu 15 tahun, konsumsi terigu meledak 6,5 kali lipat. Di Indonesia, tidak ada jenis pangan lain yang mengalami ledakan sebesar konsumsi terigu dan konsekuensinya impor gandum juga meledak karena tepung terigu berasal dari gandum. Keadaan itu dapat menyulitkan program diversifikasi pangan terutama dalam rangka menggalakkan konsumsi pangan lokal. Maka dari itu, tepung yang berbasis pangan lokal seperti tepung singkong (tepung mocaf/modified cassava flour, tepung casssava) diharapkan dapat mengantikan posisi tepung gandum. Tepung mocaf dapat mengganti sekitar 20% dari total kebutuhan tepung terigu dan PT Bogasari sudah mencoba menerapkannya, namun masih terkendala pada ketersediaan pasokan tepung singkong yang sangat terbatas karena adanya pengenaan PPN sehingga industri lokal masih enggan untuk mengembangkannya. Apabila pemerintah memberikan insentif pajak untuk tepung mocaf, maka insentif pajak tersebut diharapkan dapat menggairahkan industri lokal untuk menyediakan pasokan tepung lokal bagi industri tepung sehingga impor gandum dapat menurun, pangan lokal dapat berkembang dan kesejahteraan para petani lokal pun dapat meningkat. Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) bersama dengan KADIN dengan tembusan Kementerian Pertanian sudah mengirimkan surat kepada Menko Perekonomian pada pertengahan tahun 2011 mengenai usulan pemberian insentif ini. Berikut adalah daftar pertanyaan yang ingin saya tanyakan Pak.. 1. Bagaimanakah menurut Bapak mengenai perlakuan perpajakan untuk industri pertanian dan industri pangan lokal saat ini? Apakah menurut Bapak sudah mendukung kedua sektor tersebut?

2. Tepung terigu menjadi bahan pangan no.2 setelah beras yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Untuk tepung yang berbasis pangan lokal, seperti tepung cassava, tepung mocaf, yang diharapakan dapat mensubstitusi tepung terigu, menurut Bapak bagaimana jika diberikan insentif PPN? 3. Menurut Bapak tepat atau tidakkah pemberian insentif untuk tepung yang berbasis pangan lokal ini? 4. Pemerintah memberikan insentif PPN DTP untuk minyak goreng, kemudian pada tahun 2008, Pemerintah juga memberikan insentif PPN DTP atas tepung terigu dan impor gandum. Bagaimanakah pendapat Bapak atas pemberian insentif kepada minyak goreng, tepung terigu dan gandum? Apa latar belakang diberikannya insentif untuk komoditas-komoditas tersebut? Mengapa tepung terigu dan gandum, yang notabene harus diimpor dan dapat menguras devisa diberikan insentif PPN? Sedangkan tepung yang berbasis pangan lokal seperti tepung singkong (tepung cassava, tepung mocaf) yang sangat potensial untuk menggantikan kedudukan tepung terigu tidak diberikan insentif pajak agar industri lokalnya dapat berkembang? 5. Menurut Bapak, bagaimanakah formulasi kebijakan atau saran mengenai pemberian insentif pajak untuk tepung yang berbasis pangan lokal (tepung singkong) agar program diversifikasi pangan dapat berjalan dan industri lokal/industri kecil juga dapat berkembang? 6. Menurut Bapak apa sajakah kelebihan/kekurangan yang akan ditimbulkan jika insentif pajak diberikan oleh Pemerintah pada industri lokal yang memproduksi tepung berbasis pangan lokal? 7. Jika insentif pajak ini akan diberikan pada para industri lokal, apakah ada pengaruh pemberian insentif ini terhadap penerimaan pajak negara, khususnya dari sektor PPN? Terima kasih banyak atas waktu dan kesediaan Bapak untuk menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut

You might also like