You are on page 1of 20

Akidah Akhlak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam.

Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang ulang dengan kecenderungan hati (sadar). Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk. Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna, baik dari aspek jasmani (fisik), lebih-lebih rohaniyahnya (spiritual). Aspek jasmani, dapat dilihat oleh manusia. Sedangkan aspek rohani bersifat nur /cahaya, ruh, gaib, yang tidak tampak oleh manusia. Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu umat yang bisa bangkit dan tegak, maju dan cemerlang peradabannya, adalah karena pribadi-pribadi mereka memiliki jiwa yang kuat, tekad yang bulat, cita-cita yang luhur, akhlak yang terpuji, perjalanan hidup yang mulia, saling berhubungan dengan erat di antara mereka dan keluarga mereka. Mereka menjauhi hal-hal yang merusak, perbuatan-perbuatan hina dan buruk, tidak melampiaskan nafsu mereka dalam segala kelezatan dan syahwat, jauh dari kejahilan dan penyimpangan. Akhlak mulia merupakan salah satu asas terpenting dalam ajaran Islam untuk membina pribadi dan memperbaiki masyarakat. Karena keselamatan masyarakat, kekuatan, kemuliaan, dan kewibawaan pribadi1

Akidah Akhlak pribadinya sangat tergantung pada sejauh mana mereka berpegang dengan akhlak mulia tersebut. Dan masyarakat akan hancur dan rusak tatkala mereka meninggalkan dan menjauhi akhlak yang terpuji. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam makalah ini penulis mencoba mengulas tentang bagaimana membiasakan perilaku terpuji. B. RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3. Apa pengertian pengertian dan pentingnya perilaku adil, Bagaimana mengidentifikasi perilaku adil, ridha, amal saleh, Apa saja nilai-nilai positif pengertian dan pentingnya ridha, amal saleh, persatuan dan kesatuan ? persatuan dan kesatuan? perilaku adil, ridha, amal saleh, persatuan dan kesatuan? C. TUJUAN Penulisan makalah ini bertujuan antara lain : 1. 2. Menjelaskan pengertian dan pentingnya perilaku adil, ridha, Mengidentifikasi perilaku adil, ridha, amal saleh, persatuan amal saleh, persatuan dan kesatuan dan kesatuan Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan dosa besar ( mabuk-mabukan, berjudi,zina, mencuri dan mengkonsumsi narkoba ) 3. Menunjukkan nilai-nilai positif perilaku adil, ridha, amal saleh, persatuan dan kesatuan

Akidah Akhlak

BAB II PEMBAHASAN

A. ADIL 1.
Pengertian adil Kata adil sering disinonimkan dengan kata al musawah (persamaan) dan al qisth (moderat/seimbang) dan kata adil dilawankan dengan kata dzalim. Prinsip ini benar-benar merupakan akhlak mulia yang sangat ditekankan dalam syariat Islam, sehingga wajar kalau tuntunan dan aturan agama semuanya dibangun di atas dasar keadilan dan seluruh lapisan manusia diperintah untuk berlaku adil. Adil adalah memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah swt saja. Islam memerintahkan kepada kita agar kita berlaku adil kepada semua manusia. yaitu keadilan seorang Muslim terhadap orang yang dicintai, dan keadilan seorang Muslim terhadap orang yang dibenci. Sehingga perasaan cinta itu tidak bersekongkol dengan kebathilan, dan perasaan benci itu tidak mencegah dia dari berbuat adil (insaf) dan memberikan kebenaran kepada yang berhak.

2.

Dalil tentang adil


Artinya:Dan Allah Telah meninggikan langit dan dia meletakkan neraca (keadilan).8. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.9. Dan

Akidah Akhlak
Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.. (QS. Ar-Rahman:7-9)


Artinya:Sesungguhnya kami Telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan Telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. Al-Hadiid:25)


Artinya:Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benarbenar penegak keadilan, menjadi saksi Karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.(QS. An-Nisa:135)

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang

selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-M`idah : 8) Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan. (QS. Al-Arf : 181) Dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kalian. (QS. AsySyr: 15)

3.

Cotoh perilaku adil Abu Yusuf duduk di kursi hakim, lalu datang seseorang bersama

al Hadi, raja abbasiyah mempersengketakan sebuah kebun, Abu Yusuf melihat bahwa kebenaran ada di tangan orang itu, sedangkan sultan datang membawa para saksi, maka Qadhi berkata: lawan anda meminta agar anda bersumpah bahwa para saksi itu jujur. maka al 4

Akidah Akhlak Hadi tidak ingin bersumpah, karena hal itu menurunkan wibawanya, maka Abu Yusuf mengembalikan ketun itu kepada pemiliknya o Qadhi Muhammad bin Umar at thalhi memanggil khalifah almanshur al Abbasi dan beberapa kuli angkut ke majlis pengadilan dihalaman masjid, beliau mendudukkan kedua belah pihak di hadapannya, lalu beliau memenangkan perkara untuk para kuli angkut tersebut. o Penduduk Samarkand menyampaikan pengaduan kepada Amirul mukminin Umar bin Abdul aziz atas panglima pasukannya Qutaibah, karena pasukan Islam masuk Negara mereka dan memeranginya diwajibkan Samarkand o oleh tanpa peringatan al-Quran, perkara, sebelumnya maka karena sebagaimana mukminin membuat syariat amirul Qadhi

mengalihkan pengaduan mereka kepada Qadhi, lalu penduduk memenangkan putusan agar umat Islam keluar dari Samarkand. Adil dalam segala hal; Jujur, istiqamah dan qanaah dalam hidup; Bertindak secara proporsional dan profesional dalam mengambil suatu keputusan; Bersikap netral dalam menghadapi suatu masalah; Tidak berat sebelah atau memihak dalam bersaksi; o o Menempatkan sesuatu pada tempatnya; Sabar dan tawakkal hanya kepada Allah SWT

Hikmah/ nilai positif berlaku adil Memenuhi kewajiban dengan baik; Memperoleh haknya; Menyelesaikan persengketaan; Menyelesaikan kesulitan hidup; Menumbuhkan sikap jujur dan sabar; Menyelesaikan problem dalam masyarakat; Memupuk akhlak mulia dan terpuji; Menghilangkan berbagai kerugian; 5

Akidah Akhlak Menciptakan ketenangan dalam masyarakat; Terjaminnya keadilan dalam masyarakat; Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT Cara menumbuhkan perilaku adil
o o o

Menjauhi dari sikap egois ketika menentukan dua perkara Mendahulukan kebaikan daripada kejelekan orang Bersikap objktif jiak melihat dua perkara yang berbeda

B. RIDHO 1. Pengertian Ridho Kata Ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang berarti senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh manusia. Banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa Allah SWT ridho terhadap kebaikan hambanya. Ridha ( ) menurut kamus al-Munawwir artinya senang, suka, rela. Dan bisa diartikan Ridho/rela adalah nuansa hati kita dalam merespon semua pemberian-NYA yang setiap saat selalu ita rasakan. Pengertian ridha juga ialah menerima dengan senang segala apa yang diberikan oleh Allah s.w.t. baik berupa peraturan ( hukum ) atau pun qada atau sesuatu ketentuan dari Allah s.w.t. Jadi ridho adalah perilaku terpuji menerima dengan senang apa yang telah diberikan Allah kepadanya, berupa ketentuan yang diberikan kepada manusia. Allah swt berfirman: Artinya:Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya Itulah keberuntungan yang paling besar".(QS. Al-Maidah:119) 2. Macam-macam Ridha Dalam kehidupan seserorang ada beberapa hal yang harus menampilkan sikap ridha, minimal empat macam berikut ini: Ridha terhadap perintah dan larangan Allah Artinya ridha hakekatnya untuk mentaati yang telah Allah dan Rasulnya. Pada mengucapkan dua kalimat 6 seseorang

Akidah Akhlak syahadat, dapat diartikan sebagai pernyataan ridha terhadap semua nilai dan syariah Islam. Ridha terhadap takdir Allah. Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan yaitu ridha dan sabar. Ridha merupakan keutamaan yang dianjurkan, sedangkan sabar adalah keharusan dan kemestian yang perlu dilakukan oleh seorang muslim. Perbedaan antara sabar dan ridha adalah sabar merupakan perilaku menahan nafsu dan mengekangnya dari kebencian, sekalipun menyakitkan dan mengharap akan segera berlalunya musibah. Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa dalam menerima taqdir Allah swt. Dan menjadikan ridha sendiri sebagai penawarnya. Sebab didalam hatinya selalu tertanam sangkaan baik (Husnuzan) terhadap sang Khaliq bagi orang yang ridha ujian adalah pembangkit semangat untuk semakin dekat kepada Allah, dan semakin mengasyikkan dirinya untuk bermusyahadah kepada Allah.

Ridha terhadap perintah orang tua. Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah swt. karena keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua, sebagaiman perintah Allah dalam Q.S. Luqman (31) ayat 14. Bahkan Rasulullah bersabda : Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua. Begitulah tingginya nilai ridha orang tua dalam kehidupan kita, sehingga untuk mendapatkan keridhaan dari Allah, mempersyaratkan adanya keridhaan orang tua. Ingatlah kisah Juraij, walaupun beliau ahli ibadah, ia mendapat murka Allah karena ibunya tersinggung ketika ia tidak menghiraukan panggilan ibunya. Ridha undang Negara terhadap peraturan dan undang-

Akidah Akhlak Mentaati peraturan yang belaku merupakan bagian dari ajaran Islam dan merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah swt. karena dengan demikian akan menjamin keteraturan dan ketertiban sosial. sebagaimana firman Allah yang terdapat dalam Q.S. anNisa:59. Ulil Amri artinya orang-orang yang diberi kewenangan, seperti ulama dan umara (Ulama dan pemerintah). Ulama dengan fatwa dan nasehatnya sedangkan umara dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk dalam ridha terhadap peraturan dan undang-undang negara adalah ridha terhadap peraturan sekolah, karena dengan sikap demikian, berarti membantu diri sendiri, orang tua, guru dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian mempersiapkan diri menjadi kader bangsa yang tangguh. 3. Dalil tentang Ridho


Artinya:Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) RasulNya, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah, (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).(QS. At-Taubah:59)

4. Contoh Perilaku Ridho Menerima dengan rela dan senang segala yang diberikan Allah SWT; Memohon tambahan rezeki kepada Allah SWT; Menerima dengan sabar ketentuan Allah SWT; Tidak mudah tergoda kemewahan dunia; Senantiasa beribadah kepada Allah SWT; Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT; Bertaqwa dan bertawakkal kepada Allah SWT;

Akidah Akhlak Dalam suatu kisah Abu Darda, pernah melayat pada sebuah keluarga, yang salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Keluarga itu ridha dan tabah serta memuji Allah swt. Maka Abu Darda berkata kepada mereka. Engkau benar, sesungguhnya Allah swt. apabila memutuskan suatu perkara, maka dia senang jika taqdirnya itu diterima dengan rela atau ridha. Begitu tingginya keutamaan ridha, hingga ulama salaf mengatakan, tidak akan tampak di akhirat derajat yang tertinggi daripada orang-orang yang senantiasa ridha kepada Allah swt. dalam situasi apapun. Dalam riwayat dikisahkan sebagai berikut ; pada suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a. melihat Ady bin Hatim bermuram durja, maka Ali bertanya ; Mengapa engkau tampak bersedih hati ?. Ady menjawab ; Bagaimana aku tidak bersedih hati, dua orang anakku terbunuh dan mataku tercongkel dalam pertempuran. Ali terdiam haru, kemudian berkata, Wahai Ady, barang siapa ridha terhadap taqdir Allah swt. maka taqdir itu tetap berlaku atasnya dan dia mendapatkan pahalaNya, dan barang siapa tidak ridha terhadap taqdirNya maka hal itupun tetap berlaku atasnya, dan terhapus amalnya. Hikmah perilaku ridha : Tidak sibuk untuk mencari harta; Menciptakan ketenangan jiwa; Tidak mudah prustasi dan putus asa; Menghilangkan sikap serakah dan tamak; Mewujudkan suatu kehidupan yang dinamis; Motivasi untuk hidup secara mandiri; Meningkatkan etos kerja yang tinggi; Memupuk sikap berdisiplin dan bertanggung jawab; Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.

Cara menumbuhkan perilaku ridho,

Akidah Akhlak
o

Apabila tertimpa musibah, anggap saja itu adalah cobaan yang Allah berikan Mentaati perintah orang tua sekecil apapun Mentaati peraturan yang diatur oleh pemerintah demi kemashalatan masyarakatnya Menerima semua nikmat yang Allah berikan

o o

C. AMAL SALEH Amal berasal dari bahasa arab yang terbantuk masdar yaitu yamal yang artinya bagus segala yang pekerjaan berguna atau bagi perbuatan.Sedangkan shalih artinya bagus.Amal shalih berarti segala perbuatan/pekerjaan yang pribadi,keluarga,masyarakat dan manusia secara keseluruhan.Kebalikan dari amal shalih adalah amalan sayyian atau amal jelek yaitu perbuatan yang mendatangkan madhorot,baik bagi pelaku maupun orang lain. Secara garis besar amal shalih dapat dibagi dua macam: 1. Amal shalih yang bersifat vertikal, dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual kepada Allah SWT 2. Amal shalih yang bersifat horisontal yakni segala bentuk aktivitas sosial kemasyarakatan, bentuk politik yang diniati untuk bekal kehidupan alam akhirat. Islam merupakan agama yang sama sekali tidak membadakan nilai ibadah yang terkandung dalam amal shalih yang barsifat vertikal maupum horisontal.Karena islam menghendaki umatnya menjadi penganut agama yang memiliki kedua keshalihan tersebut yaitu keshalihan individual setelah menunaikan amal shalih vertikal dan sekaligus manjadi anggota masyarakat yang memiliki keshalihan sosial setelah melakukan amal shalih horisontal Perintah Allah agar kita mangerjakan amal shalih terdapat dalam Ai-Quran anara lain: Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 82 Artinya: Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. 10

Akidah Akhlak Amal saleh diartikan sebuah proses yang baik sehingga menghasilkan sesuatu yang baik. Memperbanyak amal saleh berarti banyak jalan/cara yang baik (halal) untuk memperoleh sesuatu yang baik. Misalnya si Adnan rajin belajar dengan menciptakan cara-cara (berbagai cara) belajar yang kreatif, hasilnya dia memperoleh nilai maksimal dalam ujiannya. Rajin belajar dengan berbagai cara kreatif adalah amal saleh. Ukuran kesalehan adalah berdasarkan al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw. yang prinsipnya antara lain sebagai berikut: Niat yang tulus Dalam Islam, niat adalah salah satu faktor penentu apakah amal sesorang dikatakan shaleh atau bukan. Sebelum seseorang berbuat hendaklah luruskan dulu niat dan tujuannya , yaitu hanya semata-mata mencari ridha Allah. Sebagai contoh, menyapu kelas yang kotor adalah amal shaleh, tetapi jika dilakukan terpaksa atau karena ingin dipuji oleh guru, maka pertbuatan tersebut tidak termasuk amal shaleh karena tidak punya nilai di hadapan Allah. Ada manfaatnya Artinya perbuatan yang hendak dilakukan benar-benar bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain; Baik untuk di dunia ataupun untuk di akhirat. Islam mengajarkan bahwa perbuatan yang tak mengandung manfaat tidak boleh dilakukan, karena termasuk perbuatan sia-sia (tabzir) Prosesnya benar Perbuatan dipandang benar atau termasuk amal shaleh apabila prosesnya tidak bertentangan dengan norma-norma agama dan akhlaq mulia. Sebagai contoh, seseorang berjualan atau dagang dengan tujuan untuk mencari rizki agar bisa menafkahi keluarganya, tetapi dengan cara-cara yang tidak halal, misalnya dengan cara menipu atau mengurangi timbangan dan sebagainya. Maka perbuatan dagang tersebut menjadi tercela, tidak termasuk amal shaleh 3. Bentuk-bentuk amal saleh

11

Akidah Akhlak Saleh secara ilahiyah dan saleh secara sosial. Kesalehan haruslah memiliki dua dimensi sekaligus. Jika dimata Allah dianggap saleh, maka dimata manusiapun haruslah mendapatkan pengakuan yang sama. Karena kesalehan dihadapan Allah haruslah diperoleh manfaatnya oleh masyarakat manusia sekitarnya. Perhatikan hadis berikut yang artinya : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik-baik, kalau ia tidak sanggup melakukannya, hendaklah ia diam. Sabdanya lagi : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya. Sabdanya lagi : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menghormat tamunya. Sabdanya lagi : Iman itu ada 70 cabang, dan malu termasuk cabang iman. Dari hadis-hadis tersebut, bahwa buah dari keimanan kepada Allah dan hari akhir adalah kesalehan sosial. Cara memelihara kesalehan, adalah bergaul dengan orang-orang yang saleh. Perhatikan kisah-kisah berikut ! Suatu hari, Syafiq al-Balkhi (seorang dokter ahli jiwa) berkata kepada muridnya Hatim al-Asham.Apa yang kau pelajari selama tinggal bersamaku (30 tahun). Hatim al-Asham menjawab, ada enam perkara yang dapat kuambil : Pertama, Aku melihat orang-orang selalu ragu dalam mensikapi masalah ketentuan rizki. Tidak satupun dari mereka kecuali bersikap kikir terhadap harta yang dimilikinya, dan tamak dalam memperolehnya. Namun aku bertawakal kepada Allah karena firmanNya dalam Q.S. Hud (11) ayat 6 : Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi ini melainkan Allahlah yang menjamin rizkinya. Oleh karena aku termasuk binatang melata, maka hatiku tidak merisaukan sesuatu yang sudah dijamin Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Kuat. Sang guru baru berkata, Bagus. Kedua, Aku melihat setiap orang mempunyai teman untuk mencurahkan rahasia dan mengadukan permasalahannya kepadanya, namun teman mereka itu tidak dapat menyimpan rahasia dan tidak mau saling menolong. Maka aku menjadikan amal salehku sebagai teman, supaya dapat menolongku saat hari perhitungan (hisab), meneguhkan diriku dihadapan Allah dan menemaniku saat meniti shirat. Sang guru berkata : Bagus. 12

Akidah Akhlak Ketiga, Aku melihat setiap orang mempunyai musuh dan saat kucermati diriku, ternyata musuhku bukanlah orang yang menggunjingku. Tidak pula orang yang menzalimiku dan menyakitiku, tetapi musuhku adalah orang yang ketika aku sedang taat kepada Allah ia menggodaku dengan perbuatan maksiatnya. Aku melihat bahwa yang berbuat demikian itu adalah iblis, jiwa dunia dan hawa nafsu. Aku menjadikan semua itu sebagai musuh, aku menjaga diri dari mereka dan aku mempersiapkan diri untuk memerangi mereka. Aku tidak akan membiarkan salah satupun dari mereka mendekatiku. Sang guru berkata : Bagus. Keempat, Aku melihat bahwa setiap makhluk hidup senantiasa dibuntuti. Dan yang membuntuti adalah malaikat maut. Maka aku mempersiapkan diriku untuk menemuinya hingga bila dia datang, aku pergi bersamanya tanpa halangan. Sang guru berkata : Bagus. Kelima, Aku melihat orang-orang saling mencinta dan membenci dan aku melihat orang mencintai tidak memiliki sesuatu untuk kekasihnya. Aku merenungkan sebab percintaan dan kebencian mereka, maka aku tahu penyebabnya adalah fisik (jasad). Aku menafikan (sebab fisik) dengan menafikan hubungan-hubungan antar jiwa dan jasadku, yaitu hubungan syahwat. Maka aku mencintai semua orang, aku tidak merelakan sesuatu atas mereka kecuali apa yang aku ridhai untuk diriku. Sang guru berkata : Bagus. Keenam, Aku melihat bahwa setiap orang akan meninggalkan tempat tinggalnya dan nasib setiap orang akan kembali ke liang kubur. Maka aku mempersiapkan semua amal perbuatan yang mampu kulakukan dan yang akan membahagiakanku ditempat yang baru itu, yang tidak ada satupun dibaliknya, kecuali surga dan neraka. Sang guru Syafiq al-Balkhi menimpali :cukup dan laksanakanlah enam perkara itu sampai mati. Dari kisah tersebut dapat disimpulkan bahwa kesalehan akan terpelihara dengan baik apabila kita bergaul dengan orang-orang saleh juga. Amal saleh dapat menolong saat kesulitan Amal-amal saleh ternyata dapat menolong si pemiliknya dalam kesulitan, sebagaimana dikisahkan oleh rasulullah berikut ! Ada tiga orang dari umat sebelum kalian melakukan perjalanan hingga malam menjelang. Merekapun bermalam di sebuah gua. Ketika mereka masuk di bagian dalam, tiba-tiba sebuah batu besar 13

Akidah Akhlak jatuh dari atas bukit dan menyumbat mulut gua. Mereka berkata kepada diri mereka masing-masing. Tidak akan bisa menyelamatkan diri, kecuali bila memohon kepada Allah dengan perbuatan saleh pernah dilakukan. Seorang dari mereka berdoa : Ya Allah hamba dulu mempunyai bapak dan ibu yang sudah tua renta. Hamba senantiasa memberi minum kedua orang tua hamba sebelum memberi minum keluarga dan anak-anak hamba. Pada suatu hari karena pekerjaan hamba mencari kayu membuat hamba pergi terlampau jauh hingga tidak bisa pulang dan merekapun tertidur menunggu kedatangan hamba. Sampai di rumah hamba langsung memerah susu untuk keduanya, tapi mereka sudah pulas. Hamba merasa segan untuk membangunkan mereka dan hambapun tidak mau memberi minum keluarga dan anak-anak hamba sebelum mereka minum terlebih dahulu. Maka hambapun memutuskan untuk tetap menunggu dengan periuk di tangan hingga fajar mulai menerangi dan anak-anak hamba merintih kelaparan, merajuk di kaki hamba. Tak lama kedua orang tua hamba bangun dan mereka bisa minum minuman yang telah hamba sediakan. Ya Allah, Jika menurutMu hamba melakukan hal itu demi mendapat keridhaanMu, maka lepaskanlah kami dari musibah batu yang menimpa kami. Dan tiba-tiba batu penyumbat mulut gua itu bergeser, tetapi belum cukup untuk bisa keluar. Salah seorang dari mereka memohon lagi : Hamba dulu mempunyai saudara sepupu perempuan dan dia adalah orang yang paling hamba cintai. Hamba terus berusaha membujuknya, namun ia menolak hasrat cinta hamba. Hingga akhirnya datang musim kemarau yang panjang, iapun datang menemui hamba, hamba memberinya 120 dinar dengan syarat ia mau melayani keinginan hamba, maka ia menyanggupinya. Ketika hamba hendak menjamahnya, ia berkata, takutlah kepada Allah dan janganlah engkau gunakan cincin ini kecuali sesuai haknya. Mendengar kata-kata itu hambapun pergi meninggalkannya, dan dia tetap orang yang paling hamba cintai. Hamba tinggalkan emas yang telah hamba berikan padanya. Ya Allah 14

Akidah Akhlak jika hamba melakukan perbuatan itu karena mengharap keridhaanMu, maka lepaskanlah kami dari apa yang menimpa kami. Seketika itu batu mulai terkuak lagi namun belum cukup untuk keluar dari gua itu. Lelaki ketiga ganti memohon, Ya Allah, hamba dulu sering menyewa pekerja dan senantiasa memberikan mereka upah, kecuali seorang dari mereka pergi, tidak memberitahukan kemana perginya. Hambapun memutuskan untuk menginvestasikan upah orang itu hingga berkembang menjadi banyak. Suatu ketika si pekerja itu datang kepada hamba dan berkata, Wahai hamba Allah, berikan padaku upah kerjaku. Hamba berkata kepadanya, Semua yang kamu lihat, unta, sapi, kambing dan budak-budak ini adalah upah kerjamu. Orang itu berkata, Wahai hamba Allah, janganlah bergurau denganku. Hamba menjawab, Aku tidak bergurau. Maka orang itu mengambil semua hartanya dan tidak menyisakan sedikitpun dari harta itu. Ya Allah, jika hamba melakukan semua itu demi mengharap ridhaMu, maka lepaskanlah kami dari musibah yang menimpa kami. Maka terbukalah batu yang menyumbat mulut gua itu, dan mereka bertiga keluar dari gua dengan selamat. (H.R.AlBukhari dan Muslim) Melihat kisah tersebut maka perbanyaklah sadaqah dan amal saleh karena sadaqah dan amal saleh bisa menjadi tolak balak dan akan menjadi penolong dari kesulitan dalam kehidupan. D.PERSATUAN DAN KERUKUNAN PERSATUAN Persatuan menurut bahasa artinya, adalah kumpulan individu manusia yang bersatu; Persatuan menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah gabungan, ikatan dan atau kumpulan beberapa bagian yang sudah bersatu; Persatuan adalah merupakan menciptakan kreasi kekuatan alternatif yang lebih kokoh untuk menghadapi berbagai persoalan hidup; Persatuan menurut pengertian QS. Ali-Imran :100-107 mengandung arti, sebagai berikut : 15

Akidah Akhlak Peringatan agar berhati-hati terhadap intrikintrik orang-orang diluar Islam; Persatuan itu merupakan buah dari keimanan dan perpecahan adalah buah dari kekafiran; Berpegang teguh kepada tali agama Allah, yaitu Al-Quran dan Hadits; Menjalin ukhuwah Islamiah dan Imaniah atas dasar persamaan iman dan akidah; Tidak ada yang dapat mempersatukan umat, kecuali umat itu memiliki sasaran besar suatu risalah yang diperjuangkan; Sejarah mencatat bahwa umat dahulu terpecah belah dan berselisih dalam masalah agama yang akhirnya mereka hancur-binasa, walaupun mereka telah mendapatkan penjelasan dan pengetahuan dari Allah SWT. CONTOH PERILAKU PERSATUAN Persatuan anggota masyarakat; Sesama anggota masyarakat adalah bersaudara; Persatuan dan persaudaraan harus disertai dengan perilaku terpuji dan menjauhi perilaku tercela; Sesama anggota masyarakat saling berkasihsayang, tolongmenolong dalam kebaikan dan ketaqwaan; Jauh sebelum Indonesia merdeka tokoh pejuang kemerdekaan telah menyadari bahwa persatuan merupakan modal utama untuk mengusir penjajah dari bumi Nusantara Indonesia; Para sahabat tetap bersatu, walaupun mereka berbeda pendapat dan pandangan dalam masalah bersuci, pernikahan, perceraian dan masalah-masalah lainnya; Dalam berselisih mereka bersaudara, dan dalam perbedaan mereka tetap saling menghormati; KERUKUNAN Kerukunan adalah suatu kesatuan hidup diantara sesama umat manusia yang berada dimuka bumi;

16

Akidah Akhlak Kerukunan meliputi tiga, yaitu : kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antar umat beragama dengan Pemerintah; HADITS YANG BERKAITAN DENGAN PERSATUAN DAN KERUKUNAN Janganlah kalian saling hasud dan dengki, saling marah, saling memutuskan persaudaraan, dan janganlah kalian saling bermusuhan, akan tetapi jadilah hamba Allah yang bersaudara. (HR. Muslim); Dalam menjaga persatuan dan kerukunan diantara sesama umat muslim, seperti yang telah dicontohkan oleh Al-Hasan Ali bin Abu Thalib beliau secara sukarela menyerahkan kursi ke Khalifahan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan karena untuk menghindari terjadinya suatu perpecahan dikalangan kaum muslimin; Beliau lakukan itu agar kaum muslimin tidak saling berperang dan terpecah-belah yang hanya akan merugikan barisan umat muslim dan akan menguntungkan barisan kaum kafir. Kerukunan intern umat beragama adalah kerukunan sesama umat dalam satu agama; Kerukunan antar umat beragama adalah kerukunan antar penganut suatu agama dengan penganut agamalainnya; Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah adalah kerukunan semua umat beragama dengan pemerintahnya.

MEBIASAKAN PERILAKU PERSATUAN DAN KERUKUNAN Tidak pantas masyarakat Islam berpecah-belah, karena fanatisme golongan, ras, warna kulit, daerah, bahasa, strata sosial, mazhab, dan lain sebagainya yang dapat merongrong rasa persatuan dan kerukunan; Ukhuwah Islamiah berada diatas segalanya apapun jenis, nama maupun bentuknya; Rasulullah SAW sangat anti terhadap segala 17

Akidah Akhlak fanatisme golongan, ras dan lain sebagainya, yaitu : Bukan termasuk umatku orang yang mengajak kepada asabiyah dan tidak termasuk umatku orang yang berperang atas dasar asabiyah dan bukan umatku orang yang mati atas dasar asabiyah. (HR. Abu Dawud); Firman Allah SWT : Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksaan yang berat. (QS. Ali-Imran : 105); Persatuan dan kerukunan umat yang diwajibkan oleh Islam bukan berarti mengingkari adanya keberagaman yang disebabkan adanya perbedaan lingkungan, adat-istiadat, latar belakang budaya yang beraneka ragam serta pengaruh tingkatan ilmu pengetahuan dan intelektualitas seseorang; HIKMAH PERILAKU PERSATUAN DAN KERUKUNAN Memperkuat orang-orang yang lemah; Menambah suatu kekuatan bagi yang sudah memiliki kekuatan; Merupakan benteng suatu pertahanan; Mencegah terjadinya suatu ancaman dan kehancuran; Memperkokoh rasa persatuan, kesatuan dan kerukunan; Mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan; Menumbuhkan semangat persatuan, kesatuan dan kerukunan serta rasa solidaritas dalam berjuang.

KESIMPULAN

18

Akidah Akhlak Dari makalah tersebut di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kita harus tersadar untuk mengangkat kembali nilai-nilai perilaku terpuji seperti adil, rida, amal saleh dan persatuan dan kesatuan. 2. Barang siapa yang melaksanakan dan menggunakan prinsip adil, rida, amal saleh dan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari kelak akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat 3. Perilaku terpuji bagi setiap individu muslim haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip agama. 4. Beberapa hikmah dari ketiga perilaku terpuji di atas adalah: Dapat menenangkan pikiran atau batin Dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT Menciptakan suasana damai dengan masyarakat

DAFTAR PUSTAKA 19

Akidah Akhlak

http://www.saefudin.info/2010/11/hikmah-dibalik-musibah.html http://mihwanuddin.wordpress.com/ http://scribd.com/

20

You might also like