You are on page 1of 12

ROSARIA HESTI INDRIYANI P. 2007.

Pengaruh leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan Perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 138 Halaman. Kata Kunci : kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, leverage, likuiditas, ukuran perusahaan. Laporan keuangan digunakan untuk memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan ekonomis. Semakin lengkap kondisi laporan keuangan yang diungkap oleh perusahaan, maka akan semakin banyak pula informasi yang diperoleh oleh pihak-pihak yang berkepentingan sehingga keputusan ekonomis yang akan diambil dapat lebih akurat. Kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan dapat diketahui dari berbagai hal yang menjadi tolok ukur. Tolok ukur yang sering digunakan adalah leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan. Dengan menggunakan variabel leverage, likuiditas, maka akan dapat diketahui kinerja perusahaan tersebut, sedangkan dengan menggunakan variabel ukuran perusahaan, maka akan dapat diketahui besarnya aktiva perusahaan yang menentukan besar kecilnya perusahaan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah terdapat pengaruh leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada Perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta secara simultan. (2) Apakah terdapat pengaruh leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada Perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta secara parsial. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah laporan keuangan dari 20 Perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002-2006 yang berjumlah 100 laporan keuangan. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi leverage (X ) dengan menggunakan
1

indikator Debt Ratio (DR), likuiditas (X ) dengan menggunakan indikator Current Ratio (CR),
2

ukuran perusahaan (X ) dengan menggunakan indikator total aktiva dan kelengkapan pengungkapan
3

laporan keuangan (Y) yang meliputi pengungkapan wajib dan sukarela yang diukur dengan menggunakan Indeks Wallace. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Data-data dalam penelitian ini merupakan data-data yang bersumber dari laporan keuangan tahunan. Data yang diperoleh dianalisis dengan regresi berganda. Hasil regresi berganda dengan menggunakan tingkat signifikansi = 0,05 menunjukkan hasil
2

sebagai berikut : R = 0,373 ; F = 20,664 ; Signifikansi = 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh positif antara leverage (X ), likuiditas (X ), ukuran perusahaan (X )
1 2 3

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan (Y). Variabel leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,029 < taraf signifikansi = 0,05. Variabel likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,047 < taraf signifikansi = 0,05. Variabel ukuran perusahaan secara parsial juga berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,000 < taraf signifikansi = 0,05. Simpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah secara simultan leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Secara

parsial, variabel leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Koefisien determinasi parsial masing-masing sebesar 4,89%, 4,04% dan 23,52%. Adapun saran yang dapat diberikan adalah : (1) Pihak-pihak yang berkepentingan dengan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan harus memperhatikan faktorfaktor seperti : leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan. (2) Bagi peneliti lebih lanjut hendaknya menambah sampel penelitian, menambah variabel bebas lain misalnya : rasio profitabilitas, beta, rasio harga buku dan harga pasar, periode kenaikan dan kemunduran pasar maupun kondisi sosial, politik dan ekonomi serta menggunakan item pengungkapan sukarela yang lebih lengkap.

Arman Ramadhan. 04110331. PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) DAN EARNING PER SHARE (EPS) PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Skripsi. Jakarta: Asian Banking Finance and Informatics Institute Perbanas. September 2008. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara financial leverage dengan ROE dan EPS. Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tiga perusahaan pertambangan logam dan mineral lainnya. Data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini adalah laporan keuangan selama tahun 2002-2006 yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (PRPM BEI). Variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah financial leverage sedangkan variable dependent (Y) adalah ROE dan EPS. Untuk menghitung besarnya pengaruh antara financial leverage dengan ROE dan EPS digunakan analisis korelasi, regresi linear sederhana, uji hipotesis, dan determinasi. Dari hasil perhitungan korelasi atau hubungan antara financial leverage dengan ROE yang memiliki korelasi sifatnya kuat hanya terdapat pada PT Timah Tbk yang artinya jika financial leverage meningkat diikuti dengan kenaikan ROE. Untuk PT Aneka Tambang Tbk memiliki sifat korelasi yang lemah dan positif. Untuk PT International Nickel Indonesia Tbk memiliki sifat korelasi yang kuat dan negatif artinya setiap peningkatan financial leverage akan diikuti oleh penurunan ROE. Untuk perhitungan korelasi atau hubungan financial leverage dengan EPS, yang memiliki hubungan kuat dan positif terdapat pada PT Timah Tbk. PT Aneka tambang memiliki hubugan lemah dan negatif sedangkan pada PT International Nickel Indonesia Tbk, hubungannya kuat dan negatif. Berdasarkan hasil penelitian hipotesis dengan menggunakan koefisien regresi, maka dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh financial leverage terhadap ROE dan EPS pada ketiga perusahaan pertambangan logam dan mineral lainnya tersebut. Saran yang dapat penulis berikan kepada ketiga perusahaan pertambangan logam dan mineral lainnya adalah sebaiknya perseroan berhati-hati dalam penggunaan hutang agar hutang tersebut dapat menghasilkan profit bukan mengakibatkan kerugian.

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, RISIKO BISNIS DAN LEVERAGE OPERASI TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI PERIODE 2005 2009 RAHMA MULYATIC1B005027 KAMALUDIN Penelitian ini berjudul Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis dan Operating Leverage terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI periode 20052009. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji secara empiris pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis, dan operating leverage terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) baik secara parsial maupun simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 13 perusahaan makanan dan minuman, dimana metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode purposive sampling. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah struktur modal (DTA), dengan 5 (lima) variable bebas yaitu struktur aktiva (FTA), ukuran perusahaan (SIZE), profitabilitas (NPM), risiko bisnis (BRISK), dan operating leverage (DOL). Analisis data menggunakan alat analisis uji regresi linear, uji asumsi klasik, uji simultan (uji F), dan uji parsial (uji t). Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara simultan struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis, dan operating leverage mempengaruhi struktur modal. Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal adalah struktur aktiva, profitabilitas, dan risiko bisnis sedangkan ukuran perusahaan dan operating leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Besarnya koefisien determinasi (adjusted R square) adalah 0.431 yang berarti bahwa 43.1% variabel dependen yaitu struktur modal dipengaruhi oleh variabel independen yaitu struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis, dan operating leverage. Sedangkan sisanya 56.9% struktur modal dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar penelitian ini. Kata Kunci : Struktur Modal, Struktur Aktiva, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Operating Leverage

Madichah. 2005. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Dividen Per Share (DPS) Dan Financial Leverage (FL) terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2002. Skripsi. Jurusan Ekonomi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Drs. Hartoyo, B.Sc, Pembimbing II : Amir Mahmud, S.Pd, M.Si. 68 hal. Kata Kunci : EPS, DPS, FL, Harga Saham Naik turunnya harga saham tergantung dari kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran akan saham di pasar modal. Pemahaman akan harga saham dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya sangat penting karena dapat memberikan informasi bagi pemodal atau calon pemodal dalam melakukan investasi berupa saham. Bagi investor informasi tentang Earning Per Share (EPS), Dividen Per Share (DPS) dan Financial Leverage (FL) menjadi kebutuhan yang sangat mendasar dalam kebutuhan pengambilan keputusan. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Pengaruh Earning Per Share (EPS),Dividen Per Share (DPS), dan Financial Leverage (FL) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mengetahui apakah ada pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham perusahaan manufaktur di BEJ periode 2000-2002, 2) Mengetahui apakah ada pengaruh Dividen Per Share (DPS) terhadap harga saham perusahaan manufaktur di BEJ periode 2000-2002, 3) Mengetahui apakah ada pengaruh Financial Leverage (FL) terhadap harga saham perusahaan manufaktur di BEJ Periode2000-2002 dan 4) Mengetahui apakah ada pengaruh antara Earning Per Share (EPS), Dividen Per Share (DPS) dan Financial Leverage (FL) secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan manufaktur di BEJ periode 20002002. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public (emiten) sektor manufaktur yang sahamnya tercatat di BEJ periode Januari 2000 sampai Desember 2002. Sampel penelitian diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik ini memilih kelompok target tertentu untuk memperoleh informasi. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah sebanyak 33 perusahaan manufaktur. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari EPS, DPS dan FL sebagai variabel bebas dan harga saham sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi untuk mendapatkan data mengenai EPS, DPS, FL dan harga saham. Analisis data menggunakan analisis regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis regesi ganda diperoleh persamaan regesi Y =1672,565 + 1,782X1 + 0,523X2 388,650X3. Uji keberartian persamaan regesi dengan uji diperoleh Fhitung = 25.588 dengan harga signifikansi sebesar 0,000. Karena harga signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05, yang berarti ada pengaruh secara simultan antara EPS, DPS dan FL berpengaruh terhadap harga saham. Hasil uji parsial diperoleh t1 =5,630 dengan harga signifikansi 0,000 < 0,05, hal ini berarti ada pengaruh antara EPS terhadap harga saham, t2 = 0,346 dengan signifikansi 0,732 > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara DPS terhadap harga saham, dan t3 = -0,378 dengan signifikansi 0,708 > 0,05, hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh antara FL terhadap harga saham. Besarnya pengaruh secara simultan antara EPS, DPS dan FL terhadap harga saham adalah 58,8%. Besarnya pengaruh masing-masing variabel yaitu EPS terhadap

harga saham yaitu 52,27%, DPS terhadap harga saham yaitu 0,41% dan FL terhadap harga saham yaitu 0,49%. Karena pengaruh DPS dan FL relative sangat kecil maka dapat diabaikan. Mengacu dari hasil penelitian, dimana EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, maka peneliti dapat mengajukan beberapa saran antara lain : 1) Bagi perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public dan ikut menjual sahamnya di BEJ hendaknya meningkatkan EPSnya agar saham-saham dari perusahaan tersebut menjadi prioritas investor dalam membeli sahamnya sehingga harga saham perusahan tersebut dapat meningkat, dan 2) Selain memperhatikan keadaan perusahaan, kondisi umum industri yang sejenis, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, kondisi perdagangan efek, fluktuasi kurs, volume transaksi, lingkungan yaitu yang mencakup kondisi ekonomi, politik, dan keamanan negara hendaknya para investor juga memperhatikan EPS dan DPS sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan transaksi pembelian saham.

ANALISIS PENGARUH EPS, PER, ROE, FL, DER, CR, ROA PADA HARGA SAHAM DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005 -2009 Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit sehingga perlu adanya usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan masyarakat, tabungan pemerintah dan penerimaan devisa. Dalam rangka peningkatan dana masyarakat itu, lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan penarikan dana masyarakat. Pasar modal merupakan sarana yang paling efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor -sektor produktif. Pasar modal mer upakan alternatif yang dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan walaupun saat ini banyak bank yang menyediakan pinjaman tetapi semua itu bisa terhambat karena leverage yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Investasi pada umumnya dilakukan karena beberapa hal, antara lain untuk mendapat kehidupan yang layak dimasa yang akan datang, meningkatkan taraf hidup, merosotnya nilai kekayaan karena tingkat inflasi, menghemat pajak dan untuk mendapatkan keuntungan atau return dari kegiatan p erusahaan. Para investor saham umumnya tertarik dengan pendapatan saat ini dan pendapatan yang diharapkan dimasa depan serta stabilitas pendapatan tersebut dalam garis tren. Faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas yang terdapat di pasar saham yang selan jutnya menyebabkan kenaikan dan penurunan jumlah permintaan dan penawaran saham pada bursa saham dan efeknya berdampak pada perubahan harga saham antara lain faktor dari informasi keuangan yaitu Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan melip uti Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Laporan arus kas yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena informasi ini menunjukkan prestasi perusahaan pada periode tersebut. Melihat peranan informasi menjadi pentin g bagi investor dalam pengambilan keputusan. Informasi mengenai perusahaan dapat diperoleh dari pihak internal maupun eksternal perusahaan. Eksternal berhubungan dengan kondisi perekonomian, tingkat suku bunga, kebijakan pemerintah dan lain -lain. Sedangkan internal dapat berasal dari laporan keuangannya. Dari laporan keuangan kita dapat memprediksi kemampuan perusahaan pada masa yang akan datang. Agar pihak -pihak yang mempunyai kepentingan tersebut dapat mengerti mengenai keadaan perusahaan maka kita perlu menganalisa laporan keuangan sehingga dapat menghasilkan informasi yang diinginkan. Investor dalam menilai manajemen suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang diterbitkan setiap tahunnya. Dikarenakan laporan keuangan perusahaan merupakan informasi pokok yang diperlukan oleh pihak eksternal dan internal dalam melihat perkembangan suatu perusahaan serta keuntungan yang diperoleh dalam satu periode tertentu. Kinerja perusahaan terlihat dari tampilan laporan keuangan yang meningkat. Sehingga kondisi dan posisi keuangan akan mengalami perubahan. Dengan perubahan posisi keuangan, hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Harga saham perusahaan mencerminkan nilai dari suatu perusahaan,

jika perusahaan tersebut mencapai prestasi yang baik ma ka akan lebih diminati oleh para investor. Prestasi yang dicapai perusahaan, dapat dilihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan. Laporan keuangan dirancang untuk membantu para pemakai laporan untuk mengidentifikasi hubungan variabel -variabel dari lapo ran keuangan. Dengan laporan keuangan perusahaan tersebut investor dapat memperoleh data mengenai Earning Per Share (EPS), Price Earning ratio (PER), Return On Equity (ROE), Financial Leverage (FL), Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA). Analisis rasio-rasio EPS, PER, ROE, FL, DER, CR, ROA digunakan untuk menilai kinerja perusahaan yang dibutuhkan oleh investor untuk menanamkan dananya pada perusahaan yang bersangkutan. Beberapa tahun terakhir, dalam menilai kinerja keuangan perusahaan khususnya pusat pertanggung jawaban investasi telah berkembang suatu pendekatan baru yaitu Economic Value Added (EVA). Dasar pengukuran pendekatan EVA adalah sector riil perusahaan, sehingga penggunaan pendekatan ini tidak membutuhan perbanding an dengan perusahaan sejenis. Dengan menggunakan metode EVA perusahaan akan memfokuskan pada penciptaan nilai perusahaan. Karena memasukkan unsur biaya modal dalam perhitungannya, pendekatan ini tidak hanya mengukur tingkat pengembalian yang dihasilkan per usahaan tapi juga secara eksplisit mempertimbangkan resiko yang dihadapi oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui pengaruh EPS pada harga saham, Untuk mengetahui pengaruh PER pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh ROE pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh FL pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh DER pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh CR pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh ROA pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh Harga saham terhadap kinerja untuk mengetahui pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CR, ROA pada harga saham dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

MARYANI: 20206594 PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) DAN EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT KALBE FARMA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN.

PI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009. Kata Kunci : Financial Leverage, Return On Equity, Earning Per Share (x + 49 + Lampiran) Masalah keuangan yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan adalah masalah pembiayaan perusahaan. Salah satu cara untuk membiayai kebutuhan dana suatu perusahaan berasal dari sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan seperti modal pinjaman. Bila perusahaan menggunakan modal pinjaman, berarti perusahaan telah melakukan leverage. Semakin banyak penggunaan modal pinjaman, akan semakin besar resiko tidak terbayarnya pinjaman. Walaupun penggunaan modal pinjaman menimbulkan resiko bagi perusahaan, namun dapat meningkatkan Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui hubungan financial leverage dengan Return On Equity (ROE) serta untuk mengetahui hubungan financial leverage dengan Earning Per Share (EPS) pada PT. Kalbe Farma Tbk dan Anak Perusahaan. Dari hasil penelitian penulis, menunjukkan terdapat hubungan financial leverage dengan Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) dengan korelasi financial leverage terhadap ROE sebesar 0,452 dan korelasi financial leverage terhadap EPS sebesar -0,407. Dari angkaangka tersebut diketahui bahwa korelasi atau hubungan financial leverage terhadap ROE adalah hubungan positif yang berarti bahwa kenaikan financial leverage menyebabkan kenaikan pada ROE. Demikian juga dengan korelasi financial leverage terhadap EPS yang menunjukkan hubungan negatif yang berarti bahwa kenaikan financial leverage menyebabkan penurunan pada EPS. Dan pengaruh perubahan financial leverage terhadap ROE dan EPS perusahaan adalah tidak signifikan.

PENGARUH PBV, DER, EPS, DPR DAN ROA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI)
Gede Priana Dwipratama Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2009 ABSTRAK Menurut Sri Mulyani (www.ina.go.id, 2007), beberapa industri pengolahan spesifik yang menunjukkan sangat kuat kenaikannya adalah makanan dan minuman. pertumbuhan industri makanan dan minuman cukup baik yaitu mencapai antara 10 sampai 15 persen, di antaranya disebabkan adanya pergeseran produk-produk pertanian tidak hanya dijual mentah tetapi diproses dulu menjadi makanan untuk meningkatkan pendapatan. Tinggi rendahnya harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya performance dari perusahaan emiten, tingkat bunga, dividen yield, return investasi saham, tingkat GNP, daya beli masyarakat, faktor kebijakan makro, dan lain sebagainya Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi keuangan perusahaan bagi para analisis yang lebih ahli dan berpengalaman dibanding analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah rasio-rasio keuangan utama perusahaan yang meliputi PBV, DER, EPS, DPR dan ROA mempunyai hubungan yang positif terhadap harga saham. Sampel yang digunakan adalah 14 perusahaan yang terdaftar dalam sektor makanan dan minuman di BEI. Ada dua variabel yang diangkat yaitu : harga saham sebagai dependent variable dan rasio keuangan perusahaan sebagai independent variable. Hasil penelitian menunjukkan hanya Earning Per Share (EPS) yang mempengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan rasio keuangan yang lainnya tidak berpengaruh. Sedangkan secara simultan, semua rasio keuangan (PBV, DER, EPS, DPR dan ROA) berpengaruh terhadap harga saham.

Kata Kunci : PBV, DER, EPS, DPR, ROA, Harga Saham

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2008 Indah Nurmalasari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100, Depok 16423 Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh para investor. Prestasi baik yang dicapai perusahan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan (emiten). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya pengaruh pada harga saham. Informasi laba perusahaan yang meliputi ROA, ROE, NPM, dan EPS adalah variabel yang diduga mempengaruhi harga saham tahun 2005-2008. Unit analisis yang digunakan adalah perusahaan emiten LQ45 diakhir tahun 2005-2008. Pengujian terhadap penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji asumsi klasik, yang terdiri dari 3 asumsi dasar, yaitu autokorelasi, multikoliniearitas, dan heteroskedastisitas. Setelah itu dilakukan uji regresi linier berganda yang dilakukan untuk menentukan persamaan regresi yang menunjukkan hubungan variabel terikat yang ditentukan dengan dua atau lebih variabel bebas. Uji F yang dilakukan untuk mengetahui apakah empat variabel bebas secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Dan yang terakhir Uji-t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Return On Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) memilki berpengaruh terhadap harga saham secara parsial dengan tingkat sig (0,000 dan 0,004) sedangkan rasio keuangan yang lainnya tidak berpengaruh.Untuk rasio keuangan yang terdiri dari NPM, ROE, ROI dan EPS berpengaruh secara bersama-sama terhadap harga saham pada tahun 2005-2008. Kata kunci : Rasio Profitabilitas, Harga Saham.

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM


Noer Sasongko & Nila Wulandari Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan Ahmad Yani, Tromol Pos I, Surakarta 57102 Jawa Tengah Telepon: (0271) 717417 psw. 210 & 214

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh EVA (Economic Value Added) dan rasio-rasio profitabilitas yang diukur dengan ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity), ROS (Return on Sales), EPS (Earning Per Share), dan BEP (Basic Earning Power) terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta untuk periode 2001-2002. Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah Adakah pengaruh ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity), ROS (Return on Sales), EPS (Earning Per Share), BEP (Basic Earning Power), dan EVA (Economic Value Added) terhadap harga saham? Agar pembahasan dapat terfokus dan tidak meluas, maka dalam penelitian ini dibatasi untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) untuk periode 2001 sampai 2002. Sesuai dengan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji adanya pengaruh ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity), ROS (Return on Sales), EPS (Earning Per Share), BEP (Basic Earning Power), dan EVA (Economic Value Added) terhadap harga saham. TINJAUAN PENELITIAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Berdasar uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 : ROA (Return On Asset) berpengaruh terhadap harga saham. H2 : ROE (Return On Equity) berpengaruh terhadap harga saham. H3 : ROS (Return On Sales) berpengaruh terhadap harga saham. H4 : EPS (Earning Per Share) berpengaruh terhadap harga saham. H5 : BEP (Basic Earning Power) berpengaruh terhadap harga saham. H6 : EVA (Economic Value Added) berpengaruh terhadap harga saham.

You might also like