You are on page 1of 20

Modul 8 Fisika KLS 11 Semester 2

Penyusun : Afrijal Difaul Khaq Ghofar (03) Yullyo Candra Sugara (42) KLS XI TKJ 2

1. Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus

Gaya Lorentz merupakan kawat berarus yang diletakkan memotong garis garis medan magnetik yang dihasilkan oleh pasangan kutub utaraselatan suatu magnet tetap akan mengalami gaya magnetik.

F = i L B sin 0 L = panjang konduktor 0 = Sudut apit terkecil antara arah arus i dan arah arus induksi magnetik B

(1) kuat medan magnet (B) (2) besar arus listrik (I) (3) panjang penghantar sehingga dapat dirumuskan

F = B.I.L keterangan : F adalah gaya lorentz (N) B adalah kuat medan magnet (Tesla) I adalah kuat arus listrik (A) L adalah panjang penghantar (m)

2. Gaya Lorentz antara 2 Konduktor Lurus panjang & Sejajar

Apa yang terjadi jika meletakkan 2 kawat lurus panjang & berarus aling sejajar ? tarik- menarik bila kedua arus listriknya sejajar dan tolak menolak bila kedua arus listriknya berlawanan .

Bila arus yang melalui kedua kawat sama ( i1 = i2 = i ), besar gaya tarikmeanrik antar kedua kawat lurus adalah

. . . (*)

Besar gaya yang dialami partikel bermuatan yang bergerak memasuki medan magnetik dirumuskan oleh

q = muatan listrik (c) v = kecepatan partikel (m/s) B = Besar induksi magnetik (Wb/m2 = T) 0 = sudut antara arah V dan arah B

Bagaimana gaya lorentz berfungsi, maka lakukan percobaan dengan mengamati bentuk medan magnet atau garis gaya magnet selama percobaan. Bila pengamatan dilakukan dengan benar maka akan diperoleh : (a) Makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar pula gaya yang bekerja dan makin cepat batang penghantar bergulir. (b) Bila polaritas sumbu dirubah, maka penghantar akan bergerak dalam arah yang berlawanan dengan gerak sebelumnya.

Contoh Penerapan Prinsip Gaya Lorentz Contoh Penerapan Prinsip Gaya Lorentz dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut : Alat Ukur Listrik ( Amperemeter, voltmeter, Galvanometer , dll )

Generator

AC atau

Motor

DC

Listrik dan Kipas

Gambaran

konsep gaya Lorentz.

Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke atas , ini berarti ada sesuatu gaya yang berarah keatas akibat adanya medan magnet homogen dari utara ke selatan. Gaya ini selanjutnya disebut sebagai gaya magnetic atau gaya Lorentz . Jika arus listrik dibalik sehingga mengalir dari B ke A, ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke bawah. Jika arus listrik diperbesar maka alumunium foil akan melengkung lebih besar. Ini berarti besar dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah arus listrik. Karena gaya Lorentz ( FL ) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran vector maka peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil perkalian vector ( cros-product ) dari I dan B.

Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus FL = I.B sin Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter. Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan panjang. Jadi jika panjang kawat = , maka besar gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus : FL = I . . B . Sin FL = gaya Lorentz dalam newton ( N ) I = kuat arus listrik dalam ampere ( A ) = panjang kawat dalam meter ( m ) B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T ) = sudut antara arah I dan B

Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut adalah : =900 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling tegak lurus maka FL mencapai maksimum = 00 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling sejajar maka FL = 0 atau kawat tidak dipengaruhi gaya Lorentz

Hubungan antara FL , I dan B dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan kaidah tangan kiri. Yaitu dengan mengangan-angankan jika ibu jari, jari telunjuk dan jari tangah kita bentangkan saling tegak lurus, maka : Ibu jari : menunjukan arah gaya Lorentz ( FL ) Arah gaya Lorentz Jari telunjuk : menunjukkan arah medan magnet ( B ) Jari tengah : menunjukkan arah arus listrik ( I ) Coba sekarang kalian terapkan kaidah ini pada percobaan diatas, mengapa alumunium foil melengkung keatas ? sesuaikah dengan kaidah tangan kiri ?

Video

Ibu Jari :

Catatan : Aturan ini dapat juga menggunakan kaidah tangan kanan, yaitu dengan mengangan-angankan jika Ibu jari, Jari Telunjuk dan Jari tengah kita bentangkan saling tegak lurus, maka : Jari tengah menunjuk arah gaya Lorentz, jari telunjuk menunjuk arah medan magnet dan Ibu jari menunjuk arah arus listrik.

Jika ada dua kawat saling sejajar dipasang saling berdekatan ternyata kedua kawat akan saling tarikmenarik jika dialiri arus searah , dan akan saling tolak menolak jika dialiri arus berlawan- an arah. Dua kawat sejajar terpisah sejauh a dialiri arus listrik I1 dan I2 searah satu sama lain . Titik P adalah perpotongan antara kawat I1 dengan bidang dan titik Q perpotongan antara I2 dengan bidang. B1 adalah medan dititik Q akibat dari kuat arus I1 sedangkan B2 adalah medan magnet dititik P akibat dari kuat arus I2. Jika masing-masing titik ( P dan Q ) ditentukan arah gaya Lorentz yang dialaminya ( dengan menggunakan kaidah tangan kiri ) maka gaya F1 dan F2 akan seperti gambar. Gaya tersebut akan menyebabkan kedua kawat saling tertarik dan akan melengkung kedalam.

Video Kawat :

Besarnya gaya tarik atau tolak yang dialami kawat tiap satuan panjang setelah dijabarkan terdapat rumus : FL = gaya Lorentz dalam newton ( N ) I1 dan I2 = arus pada masing-masing kawat dalam ampere ( A ) a = jarak antara kedua kawat dalam meter ( m ) 0 = permeabilitas udara / ruang hampa = 4. 10-7 Wb/ Am. m catatan : Jika I1 = I2 = I , dan = 1 meter maka FL = 0 I2 / 2.a Jika I = 1 ampere dan a = 1 m maka besarnya FL = 4. 10-7 ( 1 )2 / 2.1 = 2 . 10-7 N

Definisi : 1 ampere adalah = besarnya arus listrik pada dua kawat sejajar yang berjarak satu meter satu sama lain sehingga jika kedua arus itu searah maka tiap satu satuan panjang ( 1 m ) kawat akan saling tarik-menarik dengan gaya sebesar 2 . 10-7 N

You might also like