You are on page 1of 20

Oleh: DRH.

SIGIT AGUS WINDARTO

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN TRENGGALEK

1. ANTHRAKS (radang limpa) Penyebab: Bacillus anthraxis Tanda klinis:


ternak mengalami demam tinggi, stress selaput lendir mulut dan mata berwarna merah tua ternak mengalami diare berdarah pernafasan ternak dangkal dan cepat nadi berdenyut cepat dan lemah lidah kerongkongan, anus, dan vagina terjadi pembengkakan kematian cepat sekitar 2-6 jam darah akan menetes dari lubang kumlah bila ternak mati bangkai ternak tidak kaku Pencegahan

hewan yang masih sehat harus dilakukan vaksinasi Max Sterne dengan dosis 1 cc/ekor enam bulan sekali ternak yang diduga sakit tidak boleh dipotong atau dibedah bila sudah mati , bangkai ternak dibakar atau dikubur dengan kedalaman lebih dari 2 meter Pengobatan

ternak yang sakit disuntik dengan prokain penicillin 40.000 IU/kg BB selama 5 hari berturut-turut ternak diberi vitamin

2. KEGUGURAN ATAU KELURON


disebabkan oleh faktor fisik dan penyakit Faktor fisik diantaranya: terjatuh atau diseruduk pejantan. Faktor penyakit antara lain karena Salmonella sp, Brucella sp.,PMK, Listeriosis, Chlamidia, Toxoplasma, Blue tongue Tanda klinis

keluar cairan vaginal yang infectious cairan janin keruh abortus/keguguran/janin mati Pencegahan

sanitasi atau kebersihan kandang harus dijaga tata laksana kandang perlu selalu dilakukan dengan baik Pengobatan

AB Suanovil Sol 20 dengan dosis 5ml/ekor


Hewan yang sehat perlu divaksinasi Kandang dan peralatan kandang yang sudah tercemar harus didesinfeksi.

3. DIARE ATAU MENCRET Penyebab

Ada gangguan pada saluran pencernaan, disebabkan oleh bakteri, virus, cacing haemonchus contortus, makanan rusak, serta lingkungan atau udara dingin Tanda klinis

Feces atau kotoran ernak berwarna hijau muda, hijau mengkilap, hijau kekuningan, hijau kemerahan, atau hijau kehitaman ternak tampak lemah, lesu dan pucat Pencegahan

Ternak jangan diberi pakan berupa kacang-kacangan atau dedaunan yang masih muda secara berlebihan Ternak sehat harus dipisahkan dari ternak sakit Hindari membeli ternak sakit agar tidak tertular ke ternak lain yang sehat kandang peralatan, pakan, dan minuman harus dijaga kebersihannya. Pengobatan

Ternak sakit diberi larutan garam dan gula. Larutan ini dibuat dari campuran garam sebanyak 10 gram, gula 10 gram, dan air matang 2,5 liter Ternak sakit diberi larutan oralit atau tablet karbon aktif (norit) sebanyak 2-3 tablet ternak sakit disuntik dengan antibiotika dan dicekok dengan collistan ternak sakitpun dapat diberi obat tradisional berupa daun jambu biji yang tua sebanyak 10 lembar. Daun ini ditumbuk dan dicampur dengan garam secukupnya, lalu dicekokkan

4. DISENTRI Penyebab

Biasanya terjadi pada anak kambing usia 3 minggu sampai 1 tahun. Pada anak kambing umur 4 bulan kematian mendadak sering terjadi. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Clostridium perfringens Gejala

Kambing yang terserang akan mengalami kejang gagau, kepala ditengadahkan ke atas, gigi berkeretak, dan mata berkedap kedip. Kadang terjadi diare. Gejala tersebut karena terserapnya racun yang dihasilkan kuman oleh tubuh. Kalau dibedah bangkainya, dalam kantung jantung hewan yang mati terdapat gumpalan seperti lemak ayam. Pengendalian

Injeksi Trimethosulf dosis 3 ml/50 kg BB. Pada infeksi yang berat pengobatan dapat diulangi satu kali lagi

5. KUDIS ATAU KURAP Penyebab

Disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, Psoroptes communis var. ovis, dan Chorioptes ovis Tanda klinis

Kulit terdapat bercak-bercak merah yang membentuk bisul sehingga mengalami kekakuan, penebalan, dan bersisik
Ternak menggosok-gosokkan bulunya ke kandang karena gatal Ternak kurus, nafsu makan berkurang, dan anemia Pencegahan

Sanitasi (menjaga kebersihan kandang) dan penyemprotan pada kandang yang tercemar tungau harus dilakukan. Menggunakan desinfektan misalnya Ewawo Perex 20 EC. Setiap liter obat dilarutkan dengan 40 liter air. Setiap 1 liter air larutan bisa disemprotkan pada luas kandang 20 m2 ternak sehat dihindari dari kontak langsung dengan ternak sakit Pengobatan

Perawatan dilakukan dengan mencukur bulu rambut di sekitar luka. Borok-borok luka dibersihkan dengan air hangat dan sabun. Selanjutnya, ternak dimandikan di tempat yang terbuka agar bisa berjemur atau berangin-angin Ternak sakit diberi Ivomec melalui suntikan berdasarkan dosis yang ditentukan pada kemasan obat Permukaan kulit ternak sakit digosokkan campuran serbuk belerang, kunyit, dan minyak kelapa yang dipanaskan Untuk mencegah anemia, ternak sakit diberi Hematopan sebanyak maksimal 5 ml melalui suntikan dua hari sekali.

6. CACINGAN Penyebab

Cacingan pada kambing disebabkan oleh cacing jenis Fasciola gigantica dan Fasciola hepatica, dll Tanda klinis

Ternak menjadi kurus, lemah dan pucat, bulu tubuh berdiri dan kusam, diare
Nafsu makan menurun Pada daerah rahang terjadi pembengkakan, perut membesar, anemia Pencegahan

Sanitasi kandang perlu dilakukan Ternak harus dihindari dari penggembalaan di daerah dekat air Ternak sehat harus dipisahkan dari ternak sakit Pengobatan

Secara peroral, ternak sakit diberi obat jenis Albendazole, Febendazole, atau Valbazen dengan dosis sesuai petunjuk pada label kemasan Jika menggunakan Pheno plus, dosisnya 5-10 g/ekor melalui air minum, pemberian diulang setiap 3 bulan sekali.. Sebelum obat diberikan, kambing dipuasakan terlebih dahulu selama 12 jam Secara subcutan ternak diberi obat cacing Dovenix sebanyak 1 ml per 25 kg BB Melalui suntikan, ternak diberi Hematopan sebanyak maksimal 5 ml dua hari sekali ternak sakit dapat diberi obat tradisional berupa campuran jambe tua sebayak 2 buah yang sudah dijemur hingga kering dan ditumbuk halus, lalu diaduk dengan gula merah dan dibentuk menjadi pellet. Pemberian obat ini dengan cara dicekokkan

7. INGUSAN MELOIDOSIS Penyebab

Pseudomounos mollei. Terutama menyerang ternak kambing yang masih muda Gejala

Dimulai dengan demam ringan, nafsu makan kurang, pernafasan berat, batuk-batuk, dan ingusan. Kadang-kadang kelenjar getah bening, persendian, dan buah pelir membengkak. Pengendalian

Dapat menggunakan tetraciline, chloramphenicol, gentamicin 5% inj. Dengan dosis 2 ml/25 kg BB dengan cara disuntikkan 2 x setiap hari.

8. PENYAKIT MATA Penyebab

Pink eye terjadi karena peradangan pada selaput lendir mata. Penyakit ini dapat disebabkan oleh trauma akibat tertusuk ujung rambut, debu, dan duri. Walaupun demikian, px matapun dpt disebabkan oleh bakteri, virus, Chlamidia, dan Ricketsia Tanda klinis

Mata mengeluarkan air, tertutup, atau berkedip-kedip Mata bengkak, merah, kemudian keruh, dan timbul borok pada selaput bening hingga mengalami kebutaan Pencegahan

Kebersihan kandang harus selalu dijaga Pisahkan ternak sakit dari ternak sehat Pakan hijauan berupa rumput dipotong-potong pendek agar tidak melukai mata Benda-benda tajam perlu dihindari Pengobatan

Mata yang sakit diolesi salep mata Terramycin 0,1 % Pengobatan dapat dilakukan secara tradisional dengan disemprotkan atau disemburkan air yang sudah diberi sedikit garam. Penyemprotan dilakukan oleh mulut kita. Setelah disemprot, mata dibersihkan degan kapas bersih, lalu segera diolesi dengan salep golongan penicillin atau obat tetes mata. Pengobatan ini dilakukan secara rutin hingga sembuh. Bila penyakit tergolong kronis, dapat digunakan obat mata Sofradex

9.

PERUT KEMBUNG Penyebab

Bloat disebabkan ternak memakan pakan yang cepat terfermentasi, tetapi tidak diimbangi dengan pengeluaran gas yang cukup Dapat saja perut kembung terjadi karena ternak memakan hijauan golongan leguminosa dan hijauan basah Tanda klinis

Ternak merasa gelisah, sakit dan sulit bernafas Perut bagian kiri mengalami pembesaran yang bila ditepuk akan berbunyi seperti gendang Punggung membungkuk Pencegahan

Sebaiknya ternak diberi pakan hijauan yang sudah kering dari embun pagi Pemberian akan leguminose dan biji-bijian yang terlalu banyak perlu dihindari

Pemberian rumput muda harus dihindari


Bila keadaan memaksa, hijauan sebaiknya diberi minyak kelapa atau minyak kacang Pengobatan

Ternak sakit diberi minyak kelapa atau minyak kacang sebanyak 100-200 ml (sekitar 0,5 1 gelas) dengan cara dicekok Bagian perut yang kembung ditekan

Mulut diusakan terus terbuka dengan cara diikatkan kayu atau benda lain. Selain itu diusahan ternak tetap berdiri.
Perut sebelah kiri belakang sekitar 3-4 jari dari tulang atas serta pertengahan antara tulang rusuk dan tulang panggul dilakukan penusukan dengan jarum yang besar Ternak yang sakit disuntik dengan AB sebanyak 3 cc, lalu dicekok permethyl 30% Pengobatan secara tradisional ada 2 pilihan: Pertama ternak dicekok 200 cc sprite, lalu perut yang kembung dibalur bawang merah hancur dan sudah dicampur minyak angin. Bila angin sudah keluar melalui anus, kedua kaki depan diangkat ke atas sambil sisi perut dijepit dengan kaki kita. Mulut kambing harus terbuka. Dengan cara ini semua timbunan gas di dalam perut akan keluar. Kedua: bagian anus ternak ditusukkan tangkai daun pepaya yang ujungnya sudah diolesi minyak goring agar tidak melukai dinding anus. Setelah itu, kedua sisi perut kambing dijepit sehingga gas akan keluar melalui tangkai daun pepaya.

10. KELUMPUHAN DAN KEJANG-KEJANG


Secara mendadak ternak dapat mengalami kelumpuhan atau kejang-kejang Pengobatan terhadap ternak yang mengalami hal itu adalah: dengan terlebih dahulu memisahkan ternak sakit, lalu memberikannya suntikan biosolamin sebanyak 3 cc berturut-turut selama 3 hari.

Oleh: DRH. SIGIT AGUS WINDARTO

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN TRENGGALEK

Hal-hal yang harus diperhatikan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun. adalah : Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6-10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan mencapai 55-60 kg. Lama birahi 24-45 jam, siklus birahi berselang selama 1721 hari. Tanda-tanda birahi: gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau atau diam bila dinaiki. Bila birahi pagi, maka sore atau esok harinya harus dikawinkan. Perbandingan jantan dan betina 1 : 10. Dengan pengelolaan yang baik kambing dapat beranak 7 bulan sekali. - Perkawinan kembali setelah melahirkan 1 bulan kemudian. - Penyapihan anak dilaksanakan pada 3-4 bulan.

Saat yang baik untuk mengawinkan kambing adalah 12-18 jam setelah tanda-tanda berahi muncul/tampak. Untuk menghindari kegagalan perkawinan, campurkan betina berahi dengan pejantan dalam satu kandang. Hindarkan terjadinya perkawinan sedarah/ada garis keturunan yang sama antara kambing jantan dengan betina atau yang masih dekat hubungan kekerabatannya (anak dengan bapak, anak dengan induk, antar saudara kandung).

Pinggul mengendur. Ambing tampak besar dan puting susu terisi penuh. Alat kelamin (vulva) membengkak kemerahmerahan dan lembab. Gelisah, menggaruk-garuk tanah/lantai kandang dan sering mengembik. Nafsu makan menurun.

Bersihkan

kandang. Sediakan alas yang kering dan bersih untuk menyerap cairan yang keluar selama proses kelahiran (jerami, karung goni). Sediakan jodium tinctur untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar.

Kantong

ketuban pecah. Beberapa saat kemudian anak mulai keluar. Setelah anak lahir potonglah tali pusarnya dan oleskan jodium tincture pada bekas potongannya. Biarkan induk menjilati anak yang baru lahir, jika induk tidak mau menjilati bersihkan cairan yang menempel dengan menggunakan kain lap yang bersih dan kering. Bersihkan lubang hidung dan mulut anak kambing yang baru lahir agar mudah bernafas.

Setelah

anak lahir maka akan segera menyusu pada induknya. Sebaiknya anak dibantu untuk dapat segera menyusu induknya. Anak yang tidak segera menyusu dalam waktu 12 jam setelah lahir harus segera diberi susu pengganti kolostrum.

Campurkan 0,25-0,5 liter susu sapi/susu bubuk dengan 1 sendok teh minyak ikan, 1 butir telor ayam dan setengah sendok makan gula pasir. Berikan dengan cara dicekok 3 - 4 kali sehari

Terima Kasih

You might also like