You are on page 1of 7

Rachmad Tsalaatsa rachmadtsalaatsa@gmail.com rantsa.wordpress.

com

Simulasi Routing Statik Pada Cisco Menggunakan Packet Tracer


Oleh : Rachmad Tsalaatsa Dokumen ini dibuat dengan Libre Office Writer 3.3.3 dengan sistem operasi Linux Fedora 15

Rachmad Tsalaatsa rachmadtsalaatsa@gmail.com rantsa.wordpress.com

Packet Tracer adalah sebuah software yang digunakan untuk simulasi jaringan, khususnya perangkat-perangkat Cisco. Sebelum melakukan konfigurasi perangkat Cisco yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan simulasi menggunakan software ini. Packet tracer sangat bermanfaat jika ingin membuat sebuah simulasi sebuah jaringan. Proses simulasi digunakan untuk memastikan apakah jaringan yang sudah dibuat dapat berjalan dengan baik atau tidak sebelum diimplementasikan pada jaringan yang sebenarnya. Packet tracer bisa didownload di website : http://www.packettracer.info dan bersifat free untuk kita gunakan. Packet tracer tersedia untuk OS Windows dan juga OS Linux. Saat artikel ini dibuat, versi terbaru dari packet tracer adalah versi 5.3.2 Untuk tutorial kali ini akan dibahas mengenai bagaimana untuk melakukan setting routing statik pada perangkat Cisco. Topologi yang akan dijadikan simulasi terdiri dari 3 router (Router 1, Router 2 dan Router 3)yang saling terhubung. Di bawah masing-masing router tersebut terhubung network LAN (Switch). Topologi tersebut digambarkan seperti gambar yang ada dibawah. Langkah-langkah yang akan ditampilkan yaitu dimulai dengan setting IP address pada masing-masing router, kemudian kita setting routing statik dimasing-masing router tersebut. Dan akan diberi keterangan (di sebelah perintah) atau penjelasan dari masing-masing perintah tersebut. Note : dalam tutorial ini saya anggap konsep routing statik sudah mengerti sebelumnya

Rachmad Tsalaatsa rachmadtsalaatsa@gmail.com rantsa.wordpress.com

Gambar 1 Topologi Routing Statik Cisco

Keterangan Gambar Router 1 interface 0/0 : 172.17.1.1/24 interface 1/0 : 172.18.1.1/30 interface 0/0 : 172.18.1.2/30 interface 1/0 : 172.18.2.1/30 interface 2/0 : 172.17.2.1/24 interface 0/0 : 172.18.2.2/30 interface 1/0 : 172.17.3.1/24 : 172.17.1.0/24 : 172.17.2.0/24 : 172.17.3.0/24

Router 2

Router 3

Lan 1 (dibawah Router 1) Lan 2 (dibawah Router 2) Lan 3 (dibawah Router 3)

Rachmad Tsalaatsa rachmadtsalaatsa@gmail.com rantsa.wordpress.com

Dari gambar topologi diatas, berikut ini langkah-langkah dalam menyetting cisco tersebut : 1. Setting IP Address Pada Masing-Masing Router - Router 1 Router>enable Router#conf t Router(config)#hostname Router1 Router1(config)#interface fastEthernet 0/0 Router1(config-if)#ip address 172.17.1.1 255.255.255.0 Router1(config-if)#no shutdown Router1(config-if)#exit Router1(config)# Router1(config)#interface fastethernet 1/0 Router1(config-if)#no shutdown Router1(config-if)#exit Router1(config)#exit Router1#exit Router 2 Router>en Router#conf t Router(config)#hostname Router2 Router2(config)#interface fastEthernet 0/0 Router2(config-if)#no shutdown Router2(config-if)#exit Router2(config)# Router2(config)#interface fastEthernet 1/0 Router2(config-if)#no shutdown Router2(config-if)#exit Router2(config)# Router2(config)#interface fastEthernet 2/0 Router2(config-if)#ip address 172.17.2.1 255.255.255.0 //masuk ke interface 2/0 //setting ip address interface 2/0 //masuk ke interface 1/0 //mengaktifkan interface 1/0 Router2(config-if)#ip address 172.18.2.1 255.255.255.252 //setting ip address interface 1/0 //setting hostname router //masuk ke interface 0/0 //mengaktifkan interface 0/0 //masuk ke mode enable //masuk ke interface 1/0 //mengaktifkan interface 1/0 Router1(config-if)#ip address 172.18.1.1 255.255.255.252 //setting ip address interface 1/0 //setting hostname router //masuk ke interface 0/0 //setting ip address interface 0/0 //mengaktifkan interface 0/0 //masuk ke mode enable

Router2(config-if)#ip address 172.18.1.2 255.255.255.252 //setting ip address interface 0/0

Rachmad Tsalaatsa rachmadtsalaatsa@gmail.com rantsa.wordpress.com

Router2(config-if)#no shutdown Router2(config-if)#exit Router2(config)#exit Router2#exit - Router 3 Router>en Router#conf t Router(config)#hostname Router2 Router(config)#interface fastEthernet 0/0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)#interface fastEthernet 1/0 Router(config-if)#ip address 172.17.3.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router#exit 2. Setting Routing Statik Pada Masing-Masing Router - Router 1 Router1# Router1#conf t

//mengaktifkan interface 2/0

//masuk ke mode enable //setting hostname router //masuk ke interface 0/0 //mengaktifkan interface 00

Router(config-if)#ip address 172.18.2.2 255.255.255.252 //setting ip address interface 00

//masuk ke interface 1/0 //setting ip address interface 1/0 //mengaktifkan interface 1/0

Router1(config)#ip route 172.17.2.0 255.255.255.0 172.18.1.2 //routing statik ke network 172.17.2.0/24 melalui 172.18.1.2 Router1(config)#ip route 172.18.2.0 255.255.255.252 172.18.1.2 //routing statik ke network 172.18.2.0/30 melalui 172.18.1.2 Router1(config)#ip route 172.17.3.0 255.255.255.0 172.18.1.2 //routing statik ke network 172.17.3.0/24 melalui 172.18.1.2 Router1(config)#exit Router1#exit

Rachmad Tsalaatsa rachmadtsalaatsa@gmail.com rantsa.wordpress.com

- Router 2 Router2# Router2#conf t Router2(config)#ip route 172.17.1.0 255.255.255.0 172.18.1.1 //routing statik ke network 172.17.1.0/24 melalui 172.18.1.1 Router2(config)#ip route 172.17.3.0 255.255.255.0 172.18.2.2 //routing statik ke network 172.17.3.0/24 melalui 172.18.2.2 Router2(config)#exit Router2#exit - Router 3 Router3# Router3#conf t Router3(config)#ip route 172.17.2.0 255.255.255.0 172.18.2.1 //routing statik ke network 172.17.2.0/24 melalui 172.18.2.1 Router3(config)#ip route 172.18.1.0 255.255.255.252 172.18.2.1 //routing statik ke network 172.18.1.0/24 melalui 172.18.2.1 Router3(config)#ip route 172.17.1.0 255.255.255.0 172.18.2.1 //routing statik ke network 172.17.1.0/24 melalui 172.18.2.1 Router3(config)#exit Router3#exit 3. Test Settingan Routing Statik Pada Masing-Masing Router Untuk mengetest apakah settingan kita sudah benar atau sudah berhasil belum, yaitu dengan melakukan ping antar router atau router dengan network lan atau dengan lan antar lan. router 1 ping ke network 172.17.3.0/24 dan juga sebaliknya router 1 ping ke router 3 dan juga sebaliknya router 2 ping ke network 172.17.1.0/24 dan network 172.17.3.0/24 dan juga sebaliknya Jika menghasilkan reply, maka settingan routing statik kita sudah benar. 4. Mengetahui Jalur Routing Statik Pada Masing-Masing Router Pada perangkat cisco kita bisa mengetahui jalur atau lewat mana packet akan dikirimkan ke network lain, yaitu dengan perintah : Router#show ip router Lakukan perintah tersebut pada masing-masing router, dan perhatikan apakah jalur yang dilaluinya sudah benar atau belum.

Rachmad Tsalaatsa rachmadtsalaatsa@gmail.com rantsa.wordpress.com

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Rachmad Tsalaatsa YM ID : rhd_19 Pendidikan : SMP 1 Nganjuk SMA 2 Nganjuk sedang menyelesaikan S1 Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (UB) Malang Organisasi : Rohis Kampus UB Rohis Fakultas FMIPA UB KOLAM (KPLI Malang) Pekerjaan : 2009-2010 : SCS-PPTI UB sebagai OP 2010-2011 : PPTI UB sebagai Junior Computer Network 2011-sekarang : PPTI UB sebagai Network Administrator Konsentrasi : Computer Networking Riset : Multicast IPV6 Authentication, Authorization, and Accounting Server (Radius n LDAP) Administration Server (DNS Server, HTTP Server, FTP Server, Milis Server) Proxy Server Sertifikat : CCNA 1 (Cisco Certified Network Association) Operating System : Centos (OS Server) Fedora (OS Desktop) Mikrotik (OS Router) Bisa dihubungi di no (HP) : 087 859 869 322

You might also like