You are on page 1of 1

Sendi Negara demi mewujudkan cita negara dan cita hukum.

Cita Negara bertitik berat pada kekuasaan dan cita hukum harus sama dengan harapan masyarakat. Untuk mewujudkan cita Negara dan cita hukum, kita mengenal beberapa hal yang secara universal disebut sebagai unsur pokok atau sendi yang selalu melekat pada Negara hukum. Unsur pokok atau sendi-sendi yang bersifat universal itu adalah sebagai berikut: 1.Adanya asas legalitas dalam tindakan negara atau pemerintah dalam arti tindakan aparatur negara atau pemerintah yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Artinya bahwa segala tindakan pemerintahan harus didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang sah dan tertulis. Peraturan perundang-undangan tertulis tersebut harus ada dan berlaku lebih dulu atau mendahului tindakan atau perbuatan administrasi yang dilakukan. Dengan adanya asas ini, maka tindakan pemerintah dibatasi sehingga dapat terhindar dari kesewenang-wenangan pemerintah. Cita Negara ada pada kesepakatan, yang berarti ada penyerahan kekuasaan kepada penguasa yang sesuai dengan perjanjian masyarakat. Para penguasa yang telah diberikan kekuasaan sudah sepatutnya menjalankan apa yang sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk mencapai cita hukum, proses pembentukan hukum juga harus sesuai dengan harapan masyaraka, namun meskipun demikian penguasa tidak dapat mendeskripsikan apa yang menjadi cita masyarakat karena adanya kedinamisan di masyarakat. 2. Adanya penghargaan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. Setiap manusia sejak kelahirannya mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang bersifat bebas dan asasi. Terbentuknya Negara dan penyelenggaraan kekuasaan suatu Negara tidak boleh mengurangi arti atau makna kebebasan dan hak-hak asasi kemanusiaan itu. Karena itu, adanya perlindungan dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia itu merupakan pilar yang sangat penting dalam setiap Negara yang disebut sebagai Negara Hukum. Dengan adanya perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia, maka cita masyarakat akan dapat terwujud sehingga cita Negara dan cita hukum juga dapat diwujudkan. Pada dasarnya, Kepuasan individu merupakan ukuran yang utama dalam merealisasikan kekuasaan. Dengan adanya kepuasan individu, kelompok dan masyarakat maka dapat menjadi ukuran untuk membantu mewujudkan cita negara dan cita hukum. 3. Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak. Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak (independent and impartial judiciary). Peradilan bebas dan tidak memihak ini mutlak harus ada dalam setiap Negara Hukum. Dalam menjalankan tugas judisialnya, hakim tidak boleh dipengaruhi oleh siapapun juga dan tidak boleh memihak kepada siapapun juga kecuali hanya kepada kebenaran dan keadilan. Hakim tidak hanya bertindak sebagai corong undang-undang atau peraturan perundang-undangan, melainkan juga corong keadilan yang menyuarakan perasaan keadilan yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Dalam hal ini, para aparatur pemerintah dapat membantu terwujudnya cita Negara dan cita hukum bila dapat bersikap adil sehingga dapat menimbulkan kebahagiaan. Karena dalam cita Negara dan cita hukum menginginkan ketertiban, kepastian hukum, keadilan dan kebahagiaan. 4. Adanya apa yang disebut sebagai Peradilan Tata Usaha Negara Pengadilan Tata Usaha Negara ini penting disebut tersendiri, karena PTUNlah yang menjamin agar warga negara tidak didzalimi oleh keputusan-keputusan para pejabat administrasi negara sebagai pihak yang berkuasa. Jika hal itu terjadi, maka harus ada pengadilan yang menyelesaikan tuntutan keadilan itu bagi warga Negara, dan harus ada jaminan bahwa putusan hakim tata usaha Negara itu benar-benar djalankan oleh para pejabat tata usaha Negara yang bersangkutan. Sudah tentu, keberadaan hakim peradilan tata usaha negara itu sendiri harus pula dijamin bebas dan tidak memihak sesuai prinsip peradilan bebas dan tidak memihak pada siapapun. Dengan adanya PTUN ini, maka masyarakat dapat menuntut penguasa yang telah menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat sehingga terbukti bahwa penguasa mempunyai batasan dalam bertindak dan agar asas legalitas dapat terealisasi.

You might also like