You are on page 1of 2

ANALISIS KELAYAKAN USAHA RICE MILLING UNIT (RMU) DI KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA Oleh:

Sugeng Widodo, Rob Mujisihono dan Nur Hidayat

Sejak tahun 1994 Indonesia mulai mengimpor beras lagi, dan setiap tahun ada kecenderungan peningkatan impor. Potensi hasil varietas-varietas unggul padi sawah telah mencapai titik jenuh, hal ini terbukti bahwa rata-rata produksi padi persatuan luas telah melandai. Besarnya kehilangan hasil, mutu yang rendah dan harga yang fluktuatif yang cenderung tidak memberikan insentif kepada petani sangat amat dirasakan dan perlu segera solusinya. Mutu beras yang dihasilkan umumnya sangat rendah yang dicirikan oleh beras patah (broken) yang lebih dari 15% dengan rasa, warna yang kurang baik. Kondisi demikian akan semakin besarnya ancaman terhadap ketahanan pangan beras. Ini merupakan peluang bagi petani dan usaha penggilingan padi (RMU) dalam peningkatan produktivitas dan kualitas beras, sehingga perlunya untuk diketahui kelayakan usaha RMU. Penelitian dilaksanakan dari bulan September Desember 2004. Tahap awal dilakukan survei lokasi pada daerah sentra padi di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Penentuan tempat RMU secara sengaja (purposive) yaitu pada daerah sentra padi, sedangkan penentuan responden secara simple random sampling, dengan kriteria responden bahwa RMU yang dikaji memiliki kesetaraan dalam volume, skala dan berijin. Analisis pendapatan bersih usaha RMU menggunakan rumus: .

Komponen biaya total terdiri dari biaya-biaya variabel (biaya tidak tetap) dan biaya tetap. Sedangkan untuk mengetahui kelayakan usaha RMU digunakan analisis finansial yaitu kriteria investasi (NPV, Net B/C, dan IRR). Pendapatan bersih merupakan selisih dari penerimaan dengan biaya. Pada tahun ke-0 dan ke-1 akan bernilai negatif, hal ini karena pada awal investasi butuh biaya tinggi dan sampai dengan tahun ke-1 belum berproduksi sehingga nilai negatif, dan pada tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-5 sesuai dengan nilai

ekonomis mesin RMU. Usaha penggilingan padi RMU (UD Iqbal Sari Padi, UD Dewi Sri, dan UD Tani Rahayu) selama 5 tahun investasi memberikan

keuntungan masing-masing sebesar Rp.75.680.901, Rp.34.306.065, dan Rp. 13.017.534. Dilihat dari indikator NPV dan IRR pada 3 RMU adalah layak memberikan nilai IRR aktual > IRR estimate (12%) masing-masing adalah UD Iqbal Sari Padi 63%, UD Dewi Sri 70%, dan UD Tani Rahayu 36%. Dengan pendekatan kedua indikator IRR dan NPV dalam kondisi normal pada saat pengkajian usaha ini layak untuk dikembangkan dan memberikan manfaat nyata bagi usaha RMU di Kabupaten Bantul.

You might also like