Professional Documents
Culture Documents
(3) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah).
Barangsiapa yang dengan sengaja dan tanpa hak
menggunakan merek yang sama pada pokoknya
dengan merek terdaftar milik orang lain atau badan
hukum lain, untuk barang dan atau jasa sejenis yang
diproduksi dan atau diperdagangkan, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denga
paling banyak Rp. 50.000.000,0 (lima puluh juta
rupiah)."
Untuk kasus-kasus cybersquatting dengan
menggunakan pasal-pasal dalam Kitab Undang-
undang Pidana Umum, seperti misalnya pasal 493 dan
378 KUHP tentang Persaingan Curang,
pasal 493 KUHP tentang Pelanggaran Keamanan
Umum Bagi Orang atau Barang dan Kesehatan
Umum,
pasal 362 KUHP tentang Pencurian, dan pasal 378
KUHP tentang Penipuan; dan
Pasal 362
Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain,
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum,diancam karena pencurian, dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau
Pasal 22 dan 60 Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999
tentang Telekomunikasi untuk tindakan domain hijacking.
Pasal 22
Setiap orang dilarang melakukan perbuatan tanpa hak tidak
sah, atau memanipulasi :
a. akses ke jaringan telekomunikasi; dan atau
b. akses ke jasa telekomunikasi; dan atau
c. akses ke jaringan telekomunikasi khusus.
Pasal 60
Pada saat mulai berlakunya Undang-undang
ini,Penyelenggara Telekomunikasi sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang No. 3 Tahun 1989 tentang
Telekomunikasi, tetap dapat menjalankan kegiatannya
dengan ketentuan dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun sejak Undang-undang ini dinyatakan berlaku
wajib menyesuaikan dengan Undang-undang ini.
Sedangkan typosquatting adalah :
kejahatan dengan membuat domain plesetan
yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang
lain. Nama tersebut merupakan nama domain saingan
perusahaan.
kaklikbca.com (situs asli Internet banking BCA). Seorang yang
bernama Steven Haryanoto, seorang hacker dan jurnalisppada Majalah
Web, memebeli domain-domain yang mirip dengan situs internet
banking BCA. Nama domainnya adalah www.klik-bca.com,
kilkbca.com, clikcba.com, klicka.com, dan klikbac.com. Isi situs-situs
plesetan ini nyaris sama. Jadi, jika publik tidak benar mngetik nama
asli domain-nya, maka mereka akan masuk ke situs plesetan ini. Hal
ini menyebabkan identitas pengguna (user_id) dan nomor identitas
personal dapat diketahui. Diperkirakan, ada sekitar 130 nasabah BCA
tercuri datanya.
Modus dari kegiatan kejahatan ini adalah penipuan. Motif dari
kejahatan ini termasuk ke dalam cybercrime sebagai tindakan murni
kejahatan. Hal ini dikarenakan para penyerang dengan sengaja
membuat sebuah situs dengan membuat nama domainnya sama
dengan suatu perusahaan atau merek dagang. Kejahatan kasus
cybercrime ini dapat termasuk jenis cybersquatting dan typosquatting.
Sasaran dari kasus kejahatan ini adalah cybercrime menyerang
individu (against person).
Pasal 382