You are on page 1of 15

CYBERSQUATTING dan TYPOSQUATTING

 1.Harianta jaya putra T (208510017)


 2.Estra p Sitepu (208510060)
 3.Yehezkiel G(208510059)
 4.Trima markus G (208510016)
 5.Krismanto (208510006)
 Cybersquatting :
merupakan kejahatan yang dilakukan dengan
mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain
dan kemudian berusaha menjualnya kepada
perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal.
Contoh kasus yang beredar di international adalah :
kasus Yahoo yang menuntut OnlineNIC atas aksi
cybersquatting pada 500 nama domain yang mirip
atau dapat membingungkan para penggunanya
termasuk yahoozone.com, yahooyahooligans.com dan
denverwifesexyahoo.com.
Berkaitan dengan kasus sengketa Nama Domain sudah mulai merebak di
Indonesia, maka berdasarkan kepada uraian tersebut di atas, telah terlihat jelas bahwa
perangkat perundang-undangan yang dapat digunakan adalah:

 Pasal 72 Undang-undang No.14 Tahun 1997 tentang Merek, untuk kasus


typosquatting :
 (1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling
sedikit Rp l.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

 (2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, menjual


kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak
Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).

 (3) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah).
 Barangsiapa yang dengan sengaja dan tanpa hak
menggunakan merek yang sama pada pokoknya
dengan merek terdaftar milik orang lain atau badan
hukum lain, untuk barang dan atau jasa sejenis yang
diproduksi dan atau diperdagangkan, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denga
paling banyak Rp. 50.000.000,0 (lima puluh juta
rupiah)."
Untuk kasus-kasus cybersquatting dengan
menggunakan pasal-pasal dalam Kitab Undang-
undang Pidana Umum, seperti misalnya pasal 493 dan
378 KUHP tentang Persaingan Curang,
pasal 493 KUHP tentang Pelanggaran Keamanan
Umum Bagi Orang atau Barang dan Kesehatan
Umum,
pasal 362 KUHP tentang Pencurian, dan pasal 378
KUHP tentang Penipuan; dan
Pasal 362
 Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain,
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum,diancam karena pencurian, dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau
 Pasal 22 dan 60 Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999
tentang Telekomunikasi untuk tindakan domain hijacking.
 Pasal 22
Setiap orang dilarang melakukan perbuatan tanpa hak tidak
sah, atau memanipulasi :
a. akses ke jaringan telekomunikasi; dan atau
b. akses ke jasa telekomunikasi; dan atau
c. akses ke jaringan telekomunikasi khusus.
 Pasal 60
Pada saat mulai berlakunya Undang-undang
ini,Penyelenggara Telekomunikasi sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang No. 3 Tahun 1989 tentang
Telekomunikasi, tetap dapat menjalankan kegiatannya
dengan ketentuan dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun sejak Undang-undang ini dinyatakan berlaku
wajib menyesuaikan dengan Undang-undang ini.
 Sedangkan typosquatting adalah :
kejahatan dengan membuat domain plesetan
yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang
lain. Nama tersebut merupakan nama domain saingan
perusahaan.
 kaklikbca.com (situs asli Internet banking BCA). Seorang yang
bernama Steven Haryanoto, seorang hacker dan jurnalisppada Majalah
Web, memebeli domain-domain yang mirip dengan situs internet
banking BCA. Nama domainnya adalah www.klik-bca.com,
kilkbca.com, clikcba.com, klicka.com, dan klikbac.com. Isi situs-situs
plesetan ini nyaris sama. Jadi, jika publik tidak benar mngetik nama
asli domain-nya, maka mereka akan masuk ke situs plesetan ini. Hal
ini menyebabkan identitas pengguna (user_id) dan nomor identitas
personal dapat diketahui. Diperkirakan, ada sekitar 130 nasabah BCA
tercuri datanya.
 Modus dari kegiatan kejahatan ini adalah penipuan. Motif dari
kejahatan ini termasuk ke dalam cybercrime sebagai tindakan murni
kejahatan. Hal ini dikarenakan para penyerang dengan sengaja
membuat sebuah situs dengan membuat nama domainnya sama
dengan suatu perusahaan atau merek dagang. Kejahatan kasus
cybercrime ini dapat termasuk jenis cybersquatting dan typosquatting.
Sasaran dari kasus kejahatan ini adalah cybercrime menyerang
individu (against person).
Pasal 382

 Barang siapa untuk mendapatkan, melangsungkan


atau memperluas hasil perdagangan atau perusahaan
milik sendiri atau orang lain, melakukan perbuatan
curang untuk menyesatkan khalayak umum atau
seorang tertentu, diancam, jika perbuatan itu dapat
menimbulkan kerugian bagi konkuren-konkurennya
atau konkuren-konkuren orang lain, karena
persaingan curang, dengan pidana penjara paling lama
satu tahun empat bulan atau pidana denda paling
banyak tiga belas ribu lima ratus rupiah
KESIMPULAN

Setelah mengkaji permasalahan yang timbul


berkaitan dengan cybersquatting dan
typosquatting maka kesimpulannya adalah :
Aturan perundangan-undangan yang berlaku saat
ini di Indonesia (hukum positif) belum mampu
menjerat pelaku cybersquatting. Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan konsep dasar hukum yang
berlaku didunia maya dan didunia nyata.
Sedangkan di Amerika Serikat
perbuatan cybersquatting dan typosquatting secara
jelas dapat dijangkau oleh aturan hukum positif
sebagaimana tertuang dalam 15 USC sec. 1125 d.
SARAN

Mengoptimalkan UU yang mengatur tentang


cybersquatting dan typosquatting secara khusus di
Indonesia dengan membentuk kerja sama antara
pihak yang berwenang.
Sekian
Dan
TERIMA KASIH

You might also like