You are on page 1of 21

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI INDUSTRI PENYAJIAN DATA (GRAFIK)

Oleh : Nama NPM Hari,Tgl Praktikum Asisten : Tiwi : Milly Rostika Putri : 240110090067 : Kamis, 3 Maret 2011

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam unit operasi industri tidak mungkin lepas dari data. Untuk mempermudah pengolahan data, data tersebut disajikan dalam bentuk grafik sehingga akan lebih jelas terlihat perbedaan-perbedaan signifikan yang dapat tergambar dari kurva yang terbentuk dari grafik tersebut. Penyajian data dalam bentuk grafik pun memudahkan dalam menyimpulkan hasil akhir data tersebut. Beberapa jenis grafik yang digunakan dalam perhitungan kali ini, yaitu grafik linear, grafik ekponensial, grafik logaritma, dan grafik power. 1.2 Tujuan Percobaan Tujuan dari praktikum yang berupa responsi kali ini adalah:
1. Mahasiswa dapat menampilkan data dan menerapkan penyajian grafik. 2. Mahasiswa dapat menganalisis dan menerapkan penyajian grafik dalam unit

operasi industri hasil pertanian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Grafik Grafik dapat didefinisikan sebagai penyajian data berangka, suatu tabel gambar yang dapat mempunyai nilai informasi yang sangat berfaedah, namun dari grafik yang menggambarkan intisari informasi sekilas akan lebih efektif. Grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik, tujuan membuat grafik adalah untuk memperhatikan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat serta sederhana. Ada beberapa macam grafik, dan yang paling umum di gunakan adalah grafik-grafik garis, batang, lingkaran dan grafik bergambar. a. Grafik garis Grafik garis adalah yang paling tepat dari semua jenis grafik, terutama dalam melukiskan kecendrungan-kecendrungan atau menghubungkan dua rangkaian kata.sejumlah variasi dan kombinasi dari grafik garis dapat dilukiskan, termasuk bayangan permukaan grafik dari berbagai bentuk gambar berikut:

Gambar 1 b. Grafik batang

Grafik batang mungkin yang paling sederhana daripada semua grafik, grafik batang paling bermanfaat bilamana sejumlah nilai yang akan di bandingkan relatif sedikit, pada lazimnya grafik ini dibuat dengan menggunakan batang sebagai gambaran kelompok data secara vertical dan horizontal.tinggi atau panjang batang melukiskan ukuran besarnya presentase data yang diwakilinya.

Gambar 2 c. Grafik lingkaran Bilamana guru dapat menjelaskan dan memperkenalkan tentang pecahan, maka grafik lingkaran lebih tepat digunakan, grafik lingkaran adalah lingkaran sektor-sektor yang di gunakan untuk menggunakan bagian suatu keseluruhan,sebagai contoh berikut ini adalah grafik yang memvisualisasikan pecahan dalam bentuk tengahan, pertigaan dan perempatan.

Gambar 3 2.2 Macam macam grafik

Grafik linear Grafik exponensial Grafik power Grafik logaritmik

1.Grafik Linear Grafik kurva linear y = ax + b. Dengan menggunakan animasi ini, diharapkan dapat membantu pengajar dalam menyampaikan konsep grafik fungsi, khususnya grafik fungsi linear.Pergerakan animasi grafik yang akan dibuat di sini, mengikuti pergerakan atau perubahan koefisien a dan b dari bentuk umum kurva linear y = ax + b. Dalam hal ini koefisien a menentukan gradien atau kemiringan dari kurva, sedangkan b menentukan pergeseran kurva. 2.Grafik Exponensial Grafik kurva linear y = a ebx. 3.Grafik Power Grafik kurva y = c xb 4.Grafik Logaritma

Diagram bode atau lebih sering dikenal grafik logaritma adalah merupakan salah satu fungsi alih sinusoida yang terdapat dari dua grafik yang berpisah.satu merupakan berasal dari logaritma besar fungsi alih sinusoida (magnitude) dan yang satunya lagi diagarm sudut fasa. 2.2 Pengertian nilai A, B, dan R2 Nilai A yang menunjukan titik potong grafik dengan sumbu y, adapula nilai B yang menunjukan kemiringan grafik tersebut, sedangkan nilai R adalah koefisien korelasi. Nilai R2 = 1 atau R2 = -1 atau mendekati angka tersebut menunjukan bahwa data yang kita masukkan untuk grafik tersebut adalah benar atau memiliki korelasi sempurna. Tetapi apabila nilai R2 = 0 maka data dalam tabel dengan jenis grafik tidak memiliki relasi, sehingga kita mengganti jenis grafik yang digunakan dan menganalis dengan persamaan selanjutnya (eksponensial, power atau logaritmik). Dengan begitu nilai R2 tertinggi akan dipilih menjadi grafik yang paling tepat untuk digunakan.

BAB III METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN 3.1 Alat dan Bahan 1. Peralatan tulis 2. Kertas grafik 3. Kalkulator 4. Data 3.2 Prosedur Percobaan 1. Mempelajari dan menganalisis data yang disajikan pada modul praktikum.
2. Memasukan data pada tabel ke dalam kalkulator sesuai dengan jenis fungsi

masing-masing.
3. Mencari besarnya nilai A, B, r, dan r2 pada kalkulator. 4. Memasukan nilai A, B, r, dan r2 kedalam fungsi yang ditentukan. 5. Menggambar grafik pada kertas grafik. 6. Membandingkan nilai A, B dan bentuk grafik dari hasil perhitungan

kalkulator dan grafik.

BAB IV HASIL PERCOBAAN 4.1 Soal 1. Kacang dikeringkan dengan menggunakan pengering thin layer dan ditimbang secara periodic. Pengeringan dilakukan sampai mencapai kesetimbangan dengan lingkungan, kemudian dikeringkan dalam oven vakum untuk menentukan bahan kering dan air tersisa dalam kondisi seimbang dengan lingkungan. Data dikonversi ke dalam persen kadar air basis kering (gram air *100/gram bahan kering). Data yang diperoleh: Waktu(menit)
0 2 4 6 8 10 15 20 30 40 50 60 70

Kadar Air(%) 10 9,5 8,5 7,8 6,7 5,9 4,3 2,8 2,2 1,4 0,9 0,5 0,2 Tentukan titik potong dengan sumbu Y (intersep), kemiringan dan fungsi f untuk difusi.

Grafik 1. 1 (grafik eksponensial)

Grafik 1. 2 (grafik linear)

Perbandingan nilai A, B, dan R2 dengan hasil perhitungan menggunakan kalkulator dan grafik:
Tabel 1

Perhitungan Kalkulator Eksponensial A B R2 10,162 -0,052 0,831 Linear A B R2 A B R2 A B R2 8,015 -0,138 0,831 Logaritma Math error Math error Math error Power Math error Math error Math error

Grafik

10,16 -0,05 0,988

8,015 -0,138 0,832

2. Produk hasil pengeringan dengan spray drier diayak dengan ukuran dan hasil

sebagai berikut : Mesh 10 14 20 28 35 48 65 100 Diameter ayakan Inci mm 0,0555 0,0394 0,028 0,0198 0,014 0,0099 0,007 1,4097 1,0007 0,7112 0,5029 0,3556 0,2514 0,1778 Fraksi massa tertinggal 0,19 0,32 0,20 0,13 0,07 0,04 0,03 Fraksi massa yang lolos 0,98 0,79 0,47 0,27 0,14 0,07 0,03 0

Grafik 2. 1 (grafik linear)

Grafik 2. 2 (grafik logaritma)

Perbandingan nilai A, B, dan R2 dengan hasil perhitungan menggunakan kalkulator dan grafik:
Tabel 2

A B R2 A B R2 A B R2 A B R2

Perhitungan Kalkulator Eksponensial Math error Math error Math error Linear -0,15 16,289 0,988 Logaritma 1,167 0,228 0,679 Power Math error Math error Math error

Grafik

-0,145 16,15 0,986 1,624 0,384 0,850

3. Buat grafik dari data berikut X Y 0,9 1,1 2,3 1,61 3,3 2,6 4,5 3,2 5,7 4 6,7 5

Grafik 3. 1 (grafik eksponensial)

Grafik 3. 2 (grafik linear)

Grafik 3. 3 (grafik linear)

Grafik 3. 4 (grafik power)

Perbandingan nilai A, B, dan R2 dengan hasil perhitungan menggunakan kalkulator dan grafik:
Tabel 3

A B R2 A B R2 A B R2 A B R2

Perhitungan Kalkulator Eksponensial 0,935 0,260 0,973 Linear 0,299 0,671 0,983 Logaritma 0,753 1,838 0,856 Power 1,058 0,756 0,955

Grafik 0,935 0,260 0,983 0,299 0,671 0,983 0,753 1,838 0,856 1,058 0,756 0,955

4. Data percobaan berikut diharapkan mengikuti persamaan fungsi Y = axb . Tentukan nilai a dan b dari grafik.

X Y

1,21 1,1

1,35 1,82

2,4 5

2,75 8,8

4,5 19,5

5,1 32,5

7,1 55

8,1 80

Grafik 4. 1 (grafik eksponensial)

Grafik 4. 2 (grafik linear)

Grafik 4. 3 ( grafik logaritma)

Grafik 4. 4 (grafik power)

Perbandingan nilai A, B, dan R2 dengan hasil perhitungan menggunakan kalkulator dan grafik:
Tabel 4

A B R2 A B R2 A B R2 A B R2

Perhitungan Kalkulator Eksponensial 1,076 0,578 0,930 Linear -18,293 10,771 0,939 Logaritma -16,748 35,324 0,781 Power 0,864 2,151 0,994

Grafik 1,076 0,578 0,930 -18,29 10,77 0,939 -16,74 35,32 0,781 0,864 2,151 0,994

4.2 PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini adalah menyajikan data-data yang terdapat dalam tabel ke dalam grafik. Grafik yang digunakan adalah bentuk grafik linear, grafik eksponensial, grafik logaritma, dan grafik power. Dari setiap grafik akan didapatkan fungsi yang terdiri atas nilai A (titik potong grafik) , B (kemiringan grafik), dan R2 (koefisien korelasi). Untuk mengetahui jenis grafik yang digunakan adalah jenis grafik yang paling tepat untuk suatu data maka nilai R2 harus mendekati R2=1 atau R2=-1. Hal ini berarti grafik tersebut memliki korelasi sempurna. Selain menggunakan grafik, nilai A, B, dan R2 linear, eksponensial, logaritma dan power, bisa didapatkan melalui perhitungan menggunakan regresi kalkulator. Dari hasil nilai A, B, dan R2 linear, eksponensial, logaritma dan power menggunakan grafik dan perhitungan kalkulator dapat dilihat pada tabel 1, tabel 2, tabel 3 dan tabel 4. Pada tabel 1 terlihat bahwa untuk grafik logaritma dan grafik power tidak dapat terbentuk dari data tersebut, begitu pula menggunakan perhitungan kalkulator. Hal ini dikarenakan data yang ada tidak dapat diolah menggunakan grafik logaritma dan grafik power. Pada tabel 1 yang merupakan perbandingan nilai A, B, dan R2 menggunakan perhitunga kalkulator dan grafik. Data hasil kedua proses tersebut sama, sehingga tidak ada kesalahan teknis pada kedua proses tersebut. Pada data proses pengeringan kacang menggunakan thin layer ini, grafik yang paling memiliki korelasi adalah grafik eksponensial karena nilai R2 eksponensial paling mendekati 1. Pada tabel 2, data produksi hasil pengeringan dengan spray drier tidak dapat diolah menggunakan grafik eksponensial dan grafik power, bergitup ula dengan perhitungan menggunakan kalkulator. Terlihat perbedaan nilai A, B, dan R2 pada grafik linear dan grafik logaritma hasil perhitungan menggunakan kalkulator dan grafik. Menurut analisis saya dan mengacu pada literatur, data yang diberikan kurang tepat pada bagian ordinat grafik. Saya tidak dapat menentukan grafik mana yang lebih tepat untuk data ini, karena adanya perbedaan yang cukup besar pada nilai nilai A, B, dan R2 yang dikarenakan kesalahan data. Pada tabel 3, nilai A, B, dan R2 pada setiap grafik menggunakan perhitungan kalkulator dan grafik tidak menunjukkan perbedaan yang mendalam. Data dapat

diolah menjadi grafik linear, grafik eksponensial, grafik logaritma, dan grafik power. Grafik yang paling memiliki korelasi adalah grafik linear karena nilai R2 paling mendekati 1. Pada tabel 4, nilai A, B, dan R2 pada pada setiap grafik menggunakan perhitungan kalkulator dan grafik adalah sama. Sama seperti pada tabel 3, data dapat diolah menjadi grafik linear, grafik eksponensial, grafik logaritma, dan grafik power. Grafik yang paling memiliki korelasi adalah grafik power karena nilai R2 paling mendekati 1. Tabel 1, tabel 3, dan tabel 4 menunjukkan bahwa nilai A, B, dan R2 menggunakan pehitungan kalkulator dan grafik tidak boleh memiliki selisih yang besar, kecuali pada tabel 3 yang kemungkinan dikarenakan kesalahan data. Hanya saja perhitungan pada kalkulator lebih presisi karena menampilkan lebih banyak angka. Tetapi secara umum kedua proses tersebut akan sama hasilnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah: - Jenis grafik yang tepat untuk soal nomor 1 adalah grafik eksponensial. - Tidak ada jenis grafik yang tepat untuk soal nomor 2 karena adanya kesalahan data. - Jenis grafik yang tepat untuk soal nomor 3 adalah grafik linear. - Jenis grafik yang tepat untuk soal nomor 4 adalah grafik power. - Nilai A, B, dan R2 menggunakan pehitungan kalkulator dan grafik tidak boleh memiliki selisih yang besar. 5.2 Saran Adapun saran yang diberikan pada praktikum kali ini adalah penjelasan lebih detail tiap-tiap grafik pada saat praktikum.

DAFTAR PUSTAKA http://www.docstoc.com/docs/7634094/Penyajian-Data-dalam-Bentuk-Grafik-

Diagram-atau-Gambar (Diakses pada tanggal 7 Maret 2010 pukul 20.50 wib) http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/tugas-kuliah lainnya/analisis-data-kuantitatif-dengan-grafik-diagram-dan-interprestasi (Diakses pada tanggal 7 Maret 2011 pukul 21.00) Prof.Dr.Sudjana M.A.,Msc.,metoda statistika.tarsito., Bandung, 1996. http://blog.rosihanari.net/animasi-visualisasi-grafik-kurva-linear-denganmathematica (Diakses pada tanggal 7 Maret 21.30 wib) http://www.scribd.com/doc/36286863/Pengertian-Grafik

You might also like