KEANEKARAGAMAN PENYU

DI INDONESIA
 KEANEKARAGAMAN PENYU

LATAR BELAKANG

JENIS-JENIS PENYU

TAKSONOMI DAN
MORFOLOGI

PELESTARIAN PENYU

SIKLUS HIDUP DAN

PERKEMBANGBIAKAN
 Latar belakang
Salah satu contoh sumberdaya yang dapat
pulih dan tingkat pemanfaatannya sudah
berlebihan dan bertentangan dengan kaidah-
kaidah pelestarian adalah pemanfaatan berbagai
jenis penyu. Keberadaan penyu di laut selain
sebagai sumber keanekaragaman satwa dan
keseimbangan ekosistem juga sebagai perhiasan
dan pangan manusia. Akibat dari eksploitasi penyu
yang berlebihan telah mengakibatkan kerusakan
habitat dan penutupan populasi secara drastis

BACK TO MAIN
 JENIS – JENIS PENYU
Ada beberapa jenis penyu, diantaranya:
1. Chelonia mydas
2. Eretmochelys imbricata
3. Caretta caretta
4. Lepidochelys olivacea
5. Dermochelys coriacea
6. Natator depressus
7. Lepidochelys kempi
BACK TO MAIN
 MORFOLOGI DAN TAKSONOMI
PENYU binatang poikilotohermus
Merupakan
Merupakan salah satu anggota
herpetology
Taksonomi penyu secara tradisional
didasarkan pada kriteria tulang
tubuh dan bentuk luarnya
pembungkus utama tubuh penyu laut
adalah tempurung keras yang terbuat dari
bahan tulang yang berbentuk pipih, yang
di lapisi zat tanduk
Memiliki tangan dan kaki yang telah
berubah menjadi sirip

BACK TO MAIN
 PELESTARIAN PENYU
Penyu merupakan satwa langka yang bukan hanya milik
negara tertentu saja, akan tetapi menjadi milik dunia
sehingga semua bangsa di dunia berkepentingan untuk
menjaga kelestariannya

Di Indonesia segala jenis penyu sudah dilindungi oleh

pemerintah sebagai salah satu satwa yang sudah
dilindungi oleh hukum,misalnya:
Penyu hijau (Chelonia mydas) dilindungi di Indonesia
sejak dikeluarkannya PP No. 7/1999 tentang
Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.
Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dilindungi
berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.
882/Kpts-II/1992.
Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) dilindungi
sejak tahun 1980 berdasarkan Keputusan Menteri
Pertanian No. 716/Kpts-Um/10/1980.
Dan sebagainya
BACK TO MAIN
Chelonia mydas (PENYU HIJAU)
CIRI FISIK : warna kuning
kehijauan
EKOLOGI DAN HABITAT : perairan beriklim
sedang; tersebar di wilayah tropis

MAKANAN : lamun laut atau

alga
POPULASION DAN PENYEBARAN : pesisir
afrika, india, asia tenggara, australia dan
kep. Pasifik selatan

BACK
Eretmochelys imbricata (PENYU SISIK)
CIRI FISIK : ukuran tubuh 70-90 cm, berat
40-90 kg; paruhnya bengkok seperti elang;
karapaks berwarna coklat gelap bertotol-
totol.
EKOLOGI DAN HABITAT : hidup di laut
tropik dekat terumbu karang; selalu
memilih kawasan pantai yang
gelap,sunyi&berpasir untuk bertelur
MAKANAN : Sponge dan batu karang
lembut

BACK
 Caretta caretta (PENYU
TEMPAYAN)
CIRI FISIK : bewarna pirang atau pirang
kemerah-merahan; carapaks bagian atas
luas dan licin; kepala yang agak jelas
besar.
EKOLOGI DAN HABITAT : hampir di
kebanyakan lautan dan akan kembali ke
pantai asal di kawasan beriklim sedang
untuk bertelur

BACK
Lepidochelys olivacea (PENYU LEKANG)

CIRI FISIK : ukuran tubuh 55-80 cm,

berat 40-60 kg; warna kehijauan

MAKANAN : ketam, udang, crustaceans,

mollusca, ikan dan rumput laut

EKOLOGI DAN HABITAT : di laut tropika

yang dalam dan akan kembali ke pantai
asal ia menetas untuk bertelur

BACK
Dermochelys coriacea (PENYU BELIMBING)
CIRI FISIK : cangkang gelap dengan bintik-
bintik putih; sirip depan panjang; ukuran
dapat mencapai 180 cm, berat 500 kg
EKOLOGI DAN HABITAT : di perairan tropis
hingga kawasan sub kutub
MAKANAN : ubur-ubur, cumi-cumi, dan
tunicates
POPULASI DAN DISTRIBUSI : hingga di
wilayah utara, alaska sampai kawasan
selatan di tanjung harapan, afrika

BACK
 Natator depressus (PENYU PIPIH)
CIRI FISIK : Ukuran tubuh 1000 mm; pipih; tepi
perisainya agak melengkung ke atas; kaki
depan ditutupi sisik besar; keping perisai relatif
tipis dan berlemak/berminyak; Warna perisai
umumnya abu-abu agak kehijauan
PENYEBARAN : Laut Jawa, Nusa Tenggara,
Maluku Selatan, Irian Selatan dan dijumpai
pula di daerah Kepala Burung (Jamursba
Medi)
MAKANAN : jenis-jenis teripang, udang
dan invertebrata lainnya

BACK BACK TO MAIN

TERIMA
KASIH
CREATED BY :