Professional Documents
Culture Documents
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Rata-rata aktivitas pemerangkapan H2O2 fraksi heksan daun sirih pada berbagai konsentrasi dapat dilihat pada Gambar 4.1.
100 90 persen Pemerankapan H2O2 (%) 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Fraksi heksan 312,5 156,25 78,125 39 19,53 9,77 4,88 2,44 1,22 0,61
Gambar 4.1 Diagram Batang Pemerangkapan H2O2 Fraksi Heksan Daun Sirih pada Berbagai Konsentrasi
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata antar jenis fraksi heksan daun sirih pada berbagai konsentrasi pada uji pemerangkapan H2O2 dilakukan analisis statistik menggunakan one way analysis of variance (ANOVA) dengan derajat kemaknaan (level of significancy) = 0,05. Dari semua hasil ANOVA antar konsentrasi pada fraksi heksan daun sirih diperoleh Fhitung (10791, 477) > Ftabel (2,39) dengan p = 0,000 < = 0,05
25
pemerangkapan H2O2 secara signifikan antar konsentrasi pada fraksi heksan daun sirih. Untuk mengetahui kelompok perlakuan yang menunjukan perbedaan bermakna secara statistik dilanjutkan dengan uji Post Hoc menggunakan metode Tukey. Hasil uji Tukey, aktivitas pemerangkapan H2O2 antar konsentrasi pada fraksi heksan daun sirih dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil Uji Tukey, Aktivitas Pemerangkapan H2O2 Antar Konsentrasi pada Fraksi Heksan Daun Sirih Konsentrasi (g/mL)
I II III IV V VI VII VIII IX X -568,6 -348,8 -125,4 46,2 86,68 74,1 51,23 45,9 33,16 30,53 I -568,6 II -348,8 III -125,4 IV 46,26 V 86,68 VI 74,1 VII 51,23 VIII 45,9 IX 33,16 X 30,53
* *
* * *
* * * *
* * * * *
* * * TB * *
* * * TB * * TB
* * * * * * * *
* * * * * * * * TB
Keterangan : I II III IV V VI VII VIII IX : Konsentasi 312,5 g/mL : Konsentasi 156,25 g/mL : Konsentasi 78,125 g/mL : Konsentasi 39 g/mL : Konsentasi 19,53 g/mL : Konsentasi 9,77 g/mL : Konsentasi 4,88 g/mL : Konsentasi 2,44 g/mL : Konsentasi 1,22 g/mL
26
X TB *
: Konsentasi 0,61 g/mL : Tidak bermakna : Bermakna (p < 0,05) Berdasarkan Uji Tukey tabel 4.1 aktivitas pemerangkapan H2O2 fraksi heksan
daun sirih pada didadapatkan lebih dari sepasang konsentrasi berbeda secara bermakna (p < 0,05). Ini berarti fraksi heksan daun sirih mempunyai aktivitas antioksidan .
4.1.2
Total fenol fraksi heksan daun sirih diperoleh berdasarkan nilai absorbansi standar EGCG dicari persamaan regresi y = a+bx, dari nilai absorbansi dan konsentrasi (lampiran2.1). Dari standar EGCG diperoleh persamaan : y = 0,004842 x + 0,035745 dengan R2 = 0,9584 Kurva standar regresi linear dapat dilihat pada gambar 4.3.
0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 50 100 150
Gambar 4.3 Persamaan Regresi Linear Standar EGCG Dari persamaan kurva standar diatas (gambar 4.3) diperoleh persamaan : y = 0,004842 x + 0,035745
27
Persamaan tersebut akan digunakan dalam menentukan konsentrasi dari fraksi hesan daun sirih, dengan menggunakan data absorbansi yang telah didapat. Nilai absorbansi ekstrak dan fraksi daun sirih dapat dilihat pada lampiran 2.2. Konsentrasi dari ekstrak dan fraksi-fraksi daun sirih dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Konsentrasi Total Fenol Ekstrak dan Fraksi-fraksi Daun Sirih dengan Standar EGCG Berdasarkan gambar 4.4 konsentrasi total fenol fraksi heksan sebesar 215,58 g/mg
4.2
Pembahasan
Hasil uji pemerangkap radikal bebas H2O2 fraksi heksan daun sirih pada konsentrasi tinggi (312,5 dan 156,25) tidak menunjukkan aktivitas antioksidan. Hal ini diduga karena senyawa-senyawa yang terdapat fraksi heksan daun sirih pada konsentrasi tinggi belum atau tidak dapat larut secara keseluruhan sehingga tidak dapat memerangkaap H2O2. Aktivitas antioksidan H2O2 pada konsentrasi
28
pekat atau terlalu tinggi dapat menghasilkan prooksidan sehingga tidak mampu memerangkap radikal H2O2 (Gordon et al, 2001). Pada uji total fenol fraksi heksan daun sirih terbukti mengandung senyawa fenolik yang bersifat antioksidan. Hal ini sejalan dengan penelitian Nuri
andarwulan, bahwa 82,8% komponen penyusun minyak atsiri daun sirih terdiri dari senyawa- senyawa fenol dan hanya 18,2% merupakan senyawa non-fenol. Semakin banyak fenol maka aktivitas antioksidan semakin meningkat (Nuri Adarwulan, 2000). Polifenol berperan sebagai antioksidan yang menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas. Senyawa polifenol berfungsi sebagai antioksidan dengan menghambat propagasi, yaitu memutus rantai autooksidasi atau disebut juga chain breaking antioxidants (AH) (Manach, 2004).
4.3
Uji Hipotesis
Hipotesis statistik : H0 : Tidak terdapat perbedaan pada berbagai konsentrasi fraksi heksan daun sirih pada pemerangkapan radikal bebas H2O2 H1 : Sedikitnya terdapat sepasang kelompok konsentrasi fraksi heksan daun sirih yang mempunyai aktivitas pemerangkapan radikal bebas H2O2
Hal yang mendukung: Pada uji ANOVA pemerakapan H202 didapatkan Fhitung > Ftabel dan p < (0,05), maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan sedikitnya terdapat sepasang kelompok yang mempunyai aktivitas pemerangkapan H202 yang berbeda. Hal-hal yang tidak mendukung : Tidak ada
29
Kesimpulan :
30