You are on page 1of 12

MAKALAH SENSOR PADA AUTO LIGHTING

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ototronik Dosen Pengampu : Wahyudi, S.Pd, M.Eng

Disusun Oleh: Nama Nim Prodi : Moch.Ervando.A.S : 5201408077 : Pendidikan Teknik Mesin S1

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Mengenal sistem pendingin mesin pada mobil atau sepeda motor adalah suatu hal yang harus diperhatikan. Baik pengguna maupun seorang mekanik kendaraan. Fungsi sistem pendingin dalam kendaraan juga sangat penting, karena membuat kendaraan selalu dalam suhu kerja yang diinginkan. Bila suhu mesin terlalu panas, maka komponen komponen dalam mesin akan mengalami pemuaian yang berlebihan. Hal ini akan membuat gesekan terjadi antara komponen komponen mesin tersebut, dan selanjutnya tinggal menunggu waktu saja kerusakan pada mesin. Namun bila suhu mesin terlalu rendah, mesin menjadi sulit dihidupkan dan akan sangat sulit mencapai rpm mesin tinggi. Jadi sudah melalui suatu penelitian dan sebuah riset khusus bagi para produsen kendaraan dalam menentukan kemampuan sistem pendingin pada kendaraan. Sehingga mampu menunjang kemampuan dan kemaksimalan tenaga mesin pada kendaraan. Meningkatkan pengetahuan tentang sistem pendingin sangatlah penting bagi mahasiswa pendidikan teknik mesin sebagai bekal mahasiswa. Diharapkan mahasiswa siap menghadapi dunia global yang semakin maju pesat dengan persaingan yang cukup ketat yang mengandalkan dari kemampuan dan kualitas dari mahasiswa tersebut. B. Landasan Teori Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Sistem pendingin pada kendaraan terbagi atas dua, yaitu : sistem pendingin udara dan sistem pendingin air. Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air. Pemilihan sistem pendingin menggunakan udara atau pendinginan air bergantung dari jenis mesinnya. Kebanyakan untuk mesin multi silinder menggunakan pendinginan air. C. Tujuan

Tujuan dari pengenalan sisitem pendingin ini adalah : 1. Agar mengenal tentang sistem pendingin pada kendaraan. 2. Agar menambah pengetahuan bagi mahasiswa dan pembaca tentang sistem pendingin. 3. Mengetahui tentang masalah masalah sistem pendingin yang terdapat pada kendaraan.

A. Pengertian

Radiator adalah bagian dari sebuah sistem pendinginan mesin. Benda ini terdiri dari beberapa pipa kapiler kecil yang tersusun rapi yang bagian luar ditempeli oleh kisi-kisi aluminium. Sistem ini bekerja memakai prinsip konveksi, konduksi lalu konveksi dan radiasi. Untuk memahami fungsi dari radiator maka kita perlu memahami bagaimana mesin mobil bekerja. Secara umum mesin mobil menggunakan sistem pembakaran dalam (internal combustion system). Sistem ini bekerja dengan mengubah energi kimia dari bahan bakar (BBM) menjadi tenaga mekanis. Pada saat proses ini bekerja mesin akan menjadi panas. Pada penggunaan normal, semakin lama mesin akan semakin panas oleh karena itu panas yang semakin meningkat tersebut perlu dikeluarkan dari mesin untuk mencegahnya merusak komponen mesin dan menyebabkan overheating. Untuk itulah sistem radiator pada mobil diperlukan, yaitu untuk mencegah mesin menjadi overheat (terlalu panas), fungsi lainnya adalah menjaga suhu mesin agar selalu stabil pada suhu tertentu dimana mesin dapat berfungsi optimal. Suhu kerja normal sebuah mesin antara 80-90 derajat celsius. lebih tinggi dari suhu ini mesin akan mengalami overheating. Namun suhu mesin juga tidak boleh dibawah suhu tersebut di atas karena bisa menyebabkan overcooling sehingga konsumsi BBM boros.

B. Komponen komponen Sistem Pendingin

Sistem pendinginan mesin terdiri dari beberapa bagian yaitu : 1. Radiator Bagian yang terlihat banyak kisi-kisi atau celah-celah kecil yang tersusun rapi dengan bahan aluminium. Dan biasanya diletakkan di depan mesin. Letak radiator biasanya berada di belakang gril. Radiator biasanya terbuat dari tembaga atau aluminium dan berbentuk seperti saringan dengan barisan kisi-kisi jalur air. Sistem kerjanya adalah air panas dari mesin dialirkan menuju radiator untuk didinginkan sebelum kemudian dialirkan kembali ke dalam mesin. Seiring usia pemakaian dan adanya kesalahan perawatan, kisi kisi jalur air pada radiator dapat bocor ataupun mampat dan menggangu sistem kerja pendinginan. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pastikan mesin dan radiator dalam keadaan dingin. Jangan membuka tutup radiator jika mesin kendaraan dalam keadaan panas karena tekanan udara yang masih tinggi dapat menyemprotkan cairan dan uap panas yang dapat melukai wajah dan tubuh kita. Bersihkan kisi-kisi radiator dengan menyemprotkan air pada radiator dan bersihkan benda -benda yang menghambat aliran udara dari luar ke dalam radiator. secara fisik dapat di cek apakah ada kebocoran pada radiator (slang, klem,penutup radiator) dengan melihat ada tidaknya tetesan cairan pendingin. Biasakan memeriksa air radiator pada pagi hari untuk memastikan jumlah air tidak berkurang. Bila dalam sehari harus melakukan penambahan hingga 1 liter kemungkinan ada kebocoran pada radiator.

2. Selang Radiator Selang radiator berfungsi sebagai jalur penghubung antara mesin dan radiator. bahan yang digunakan sebagai slang radiator adalah material karet yang dikombinasikan dengan anyaman nylon sebagai penguat. slang radiator ini harus mampu menahan air panas hingga suhu 100 derajat celsius. Seiring usia pemakaian slang radiator biasanya menjadi getas dan memudian mengeras sehingga slang pecah dan tidak mampu menahan tekanan air yang melintas. 3. Kipas radiator Bagian yang berfungsi membantu memaksimalkan proses pendinginan radiator. Walaupun radiator sudah terbuat dari bahan aluminium yang terbukti baik dalam penyerapan dan pelepasan panas, namun pada suhu tertentu yaitu diatas 80 derajat celcius, sangat memerlukan bantuan pendingin radiator dengan kipas ini, sehingga temperatur mesin dapat di jaga lebih ideal. Kipas pendingin membantu radiator, bila hembusan angin dari depan sangat minim maka kipas mengambil alih fungsi pendinginan. Teknologi kipas pendingin yang digunakan biasanya adalah viscous fan atau electric fan. Viscous fan adalah kipas manual berpenggerak puli kruk as via belt. Disebut viscous karena bagian tengah kipas memakai sensor bi-metal. Semakin tinggi suhu di ruang mesin, semakin kencang pula viscous fan berputar. Electric fan digerakkan oleh motor listrik dengan sensor thermal dan menempel di belakang radiator. Kipas bekerja bila suhu mesin mencapai derajat tertentu. Periksa kipas pendingin mesin, pastikan putaran kipas berhembus ke arah mesin dan AC. Kelemahan pada kipas adalah putaran dapat melemah sehingga suplai angin tidak cukup. Pada viscous fan hal ini bisa disebabkan bi-metal sudah afkir. Elektrik fan melemah karena kumparan pada motor listrik sudah rusak atau sensor thermal tidak berfungsi. 4. Radiator Coolant

Cairan ini memiliki titik didih pas untuk sistim pendinginan mesin. Cairan yang di racik dengan material kimia ini mampu menahan titik didih air biasa sehingga suhu di dalam kepala silinder bisa diredam. Fungsi lain radiator coolant adalah melindungi logam radiator dan mesin dari efek korosi dan memiliki senyawa kimia yang mampu membersihkan kotoran seperti lumpur, sedimentasi dan zat kapur dari air yang bersirkulasi di radiator. Ganti/kuras radiator coolant mobil anda dalam waktu 1 tahun sekali atau tiap 20.000 km. 5. Water Pump (pompa cairan radiator) Pompa air adalah komponen yang menyalurkan air dari mesin menuju radiator dan sebaliknya. Perangkat bermaterial aluminium ini terletak di kepala silinder sekaligus sebagai gerbang (pintu air) dari mesin menuju radiator. Berfungsi mensirkulasikan cairan radiator dari silinder block lalu head untuk mengambil panas lalu cairan masuk ke radiator untuk dibuang panasnya. Pompa ini bekerja terus-menerus selama mesin bekerja, ada yang menggunakan putaran poros engkol atau crankshaft, ada juga meminta putaran noken as atau camshaft, bahkan ada pula yang memakai pompa elektris yang diputar oleh aki. Pompa air ini menggunakan type pompa sentrifugal yang menggunakan sudu-sudu atau propeler untuk menimbulkan tekanan atau head energy agar dapat bersirkulasi ke seluruh lintasan selang radiator. Meski tergolong slow moving parts dengan usia pemakaian hingga tahunan, pompa air bisa juga rusak. Penyebab rusak biasanya karena kualitas air atau coolant yang jelek sehingga bantalan atau laher kipas di dalam pompa menjadi rusak (korosi). Disarankan agar melakukan penggantian waterpump setiap tiga tahun sekali. 6. Thermo Sensor Suatu piranti yang membaca suhu cairan yang keluar dari silinder head atau mesin dan akan mau masuk ke radiator. Penempatan ini dimaksudkan agar suhu yang dibaca merupakan suhu panas yang terjadi di silinder head. Pembacaan suhu ini langsung terkoneksi ke speedometer, sehingga pengemudi dapat

mengetahui kondisi panas mesin motornya. Bisa terbaca garis-garis tebal, atau juga angka. 7. Thermo switch Suatu piranti saklar yang menyambungkan aliran arus baterei ke kipas radiator. Sebagaimana kita tahu di atas bahwa kipas radiator hanya bekerja saat suhu mesin dianggap panas, yaitu saat suhu radiator diatas 100 derajad celcius. Nah termoswitch ini yang mengontrol kapan kipas harus diputar. 8. Thermostat Thermostat berfungsi mengatur waktu pengiriman air dari dalam kepala silinder. Thermostat mulai bekerja/membuka ketika suhu air mencapai 85 90 derajat Celsius yang kemudian air panas dialirkan ke radiator. Suatu piranti yang mengatur debit aliran cairan radiator antara mesin masih dingin dan panas. Thermostat bekerja berdasarkan sensor tekanan mekanis (pegas) pada suhu tertentu air menghasilkan tekanan untuk membuka/trigger sensor mekanis pada thermostat. Termostat ini berbentuk seperti klep atau lubang pintu, dimana saat suhu mesin dingin, pintu ini terbuka sedikit sehingga cairan radiator yang bersirkulasi sedikit sehingga panas yang ditransfer memang masih sedikit. Namun, saat mesin sudah panas, menghasilkan panas besar, maka termostat akan membuka penuh, sehingga debit aliran maksimal dan proses penyerapan panas pun bisa maksimal. Kesalahan umum terjadi ketika thermostat kerap dicopot dengan maksud mengurangi overheat. Padahal tanpa thermostat air yang belum didinginkan oleh radiator sudah terlanjur masuk ke dalam mesin dan sebaliknya air yang belum mencapai suhu ideal sudah terlanjur dialirkan ke radiator. Contoh kasus ini adalah mesin kendaraan yang dipacu kencang dijalan tol sering overheat. Karena air yang belum sempat dingin sudah masuk kembali ke kepala silinder sehingga waterpump memompa air lebih cepat. 9. Reservoir tank Suatu tempat penampungan cairan radiator cadangan dan overflow dari radiator. Reservoir Tank ini biasanya terbuat dari plastik keras. Namun tak selamanya bisa menahan air dengan suhu tinggi. Ada kalanya tangki bocor akibat

retak. Periksalah selalu tangki cadangan ini, apakah tangki dalam kondisi baik dan berisikan air radiator yang cukup. 10. Radiator cap Tutup radiator ini memiliki pegas klep yang berfungsi saat dingin, membuka masuk sehingga cairan dari tangki cadangan bisa menambah volume yang bersirkulasi di radiator. Namun saat panas, tutup ini akan membuka klep ke arah keluar untuk mengalirkan cairan yang balik ke tangki cadangan. C. MEKANISME KERJA SISTEM PENDINGIN Pertama-tama, cairan akan dipompakan memasuki silinder blok lalu naik ke atas silinder head untuk mengambil atau menyerap panas mesin akibat pembakaran. Lalu keluar melalui selang radiator menuju termostat sebagai pengatur debit aliran, lalu melewati termosensor untuk dibaca panasnya, kemudian masuk ke radiator dari sisi atas, kemudian mengalir ke pipa - pipa kapiler kecil sampai ke bawah. Panas mesin ini berpindah ke cairan melalui proses konveksi, lalu merambat ke dinding pipa - pipa kecil radiator dan terjadilah perambatan konduksi ke seluruh kisi-kisi. Lalu dari kisi-kisi akan menyalurkan panas ke udara sekitar, bahkan saat suhu panas, udara akan dipaksa oleh kipas untuk bertumbukan atau bersinggungan dengan kisi-kisi radiator. Selama proses diatas berjalan sesuai kerjanya dan cairan dalam keadaan penuh, maka mesin akan bekerja di suhu yang stabil, sehingga menghasilkan power yang maksimal di berbagai kondisi panas mesin.Apabila tidak, maka akan timbul overheating atau panas berlebihan. Hal ini terjadi karena panas yang dihasilkan oleh pembakaran tidak cepat dibuang keluar. 1. Faktor-faktor pendukung terjadinya overheating adalah : a. Mesin mengalami modifikasi ekstrem dengan rasio kompresi tinggi. Seperti CS1 yang mulanya ber cc 125 menjadi 200cc.. Yang ber-rasio kompresi 10,7: 1 menjadi 15 : 1. b. Volume air kurang. Bisa di akibatkan karena kebocoran air di sistem pemasangan, volume air yang kurang ini menyebabkan kemampuan menyerap panas kurang.

c. Lubang pipa dalam radiator tersumbat. Hal ini bisa terjadi jika menggunakan air sebagai cairan radiator.. Dikarenakan air terdapat unsur, magnesium, kalium atau kalsium Sehingga direkomendasikan memakai cairan khusus dari pabrikan yang sudah dilengkapi dengan anti karat dan anti beku. d. Kipas tidak bekerja atau rusak. Sehingga panas berlebih ini tidak mendapat support pendinginan. 2. Gejala dan penanggulangan Mesin Overheat a. Mesin yang menggunakan radiator, pasti di speedometer dilengkapi penunjukkan level panas mesin. Contoh: Honda CS1 di speedo meter bagian kiri terdapat 6 kotak penunjuk suhu. Motor normal bekerja di garis tiga, dan bila jalanan macet, maka garis akan naek ke garis 4.sehingga kondisi ini akan memutar kipas radiator sehingga radiator akan mendapat support pendinginan dari kipas. Apabila suhu menunjukkan garis maks atau 6. Maka itu tandanya mesin Overheating.Cara menanggulanginya : Matikan mesin, lalu nyalakan kontak (listrik on, tapi mesin off). Hal ini akan menyalakan kipas untuk mendinginkan radiator. Tunggu hingga garis suhu turun sampai ke garis 3, lalu nyalakan mesin dan gunakan seperti biasanya. D. Macam macam Sistem Pelumasan 1. Sistem Pendingin Air Sistem ini menggunakan media air sebagai perantara untuk melepaskan panas ke udara. Komponen utama dalam sistem ini adalah : a. Radiator, berfungsi untuk melepaskan panas, menampung air, mendinginkan air yang berasal yang akan dialirkan ke mesin. b. Saluran berupa pipa (tube) atau selang karet (hose), berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari radiator ke blok mesin atau sebaliknya. c. Pompa, berfungsi untuk sirkulasi air dalam sistem. d. Thermostat, berfungsi untuk menutup atau membuka jalur sirkulasi. e. Kipas, berfungsi untuk membantu pelepasan panas pada radiator.

f. Tutup radiator, berfungsi mengatur tekanan dan suhu air pendingin di dalam radiator. g. Water Jjaket, ruang dalam blok mesin dan silinder blok yang menampung dan menghantarkan panas mesin ke air pendingin. Sistem ini sangat umum dipakai pada mobil, sedangkan sepeda motor jarang menggunakan tipe ini. 2. Sistem Pendingin Udara Dalam sistem ini, panas mesin langsung dilepaskan ke udara. Mesin dengan sistem pendinginan udara mempunyai desain pada silinder mesin terdapat sirip pendingin. Sirip pendingin ini untuk memperluas bidang singgung antara mesin dengan udara sehingga pelepasan panas bisa berlangsung lebih cepat. Sebagian dilengkapi dengan kipas (kipas eletkris atau mekanis) untuk mengalirkan udara melalui sirip pendingin, sebagian yang lain tanpa menggunakan kipas. Tipe ini banyak diaplikasikan pada mesin pesawat, sebagian besar sepeda motor, mobil tipe lama dan sebagian kecil mobil tipe terbaru. Hampir semua mesin dengan kapasitas kecil menggunakan tipe ini, seperti mesin pemotong rumput, mesin genset dibawah 10 Kva, mesin pemotong kayu (chain saw) dan sebagainya. a. Kelebihan : 1) Desain mesin lebih ringkas. 2) Berat mesin secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan tipe pendinginan air. 3) Mudah perawatannya. b. Kekurangan: 1) Harus ada penyesuaian untuk digunakan di daerah dingin atau panas terutama mesin berkapasitas besar.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin dirubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang dirubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan.

You might also like