You are on page 1of 13

NEGARA & KORUPSI

Penyebab utama dan paling nyata meletusnya revolusi


PERCEPATAN adalah parahnya perilaku tak terpuji yg melumuri
pemerintah dalam kurun waktu begitu lama berkuasa,
PEMBERANTASAN semangat kelicikan, kerendahan budi, dan segala suap,
yg telah merontokkan moral kelas menengah,
KORUPSI menghancurkan semangat publik, dan mengubah
mereka menjadi monster-monster yg begitu rakus
sehingga benar-benar memisahkan kepentingan mereka
Oleh: dari kepentingan kelas yang lebih rendah yg
sesungguhnya tempat mereka berasal, yg sebagai
Ery Arifullah, ST, MT akibatnya jatuh ke dalam cengkraman dewan-dewan
Widyaiswara Bandiklat Prov. Kaltim yang dengan dalih melayani kepentingan kelas bawah,
telah mengisi kepala mereka dengan ide-ide palsu.
(Alexis de Tocqueville, 1850)

Peta Korupsi
Korupsi (bahasa
Latin: corruptio dari
kata kerja
corrumpere =
busuk, rusak,
menggoyahkan,
memutarbalik,
menyogok).

1
Aneka tuduhan korupsi
1. Uang pelicin Global Corruption Report (GCR) mengumumkan
2. Komisi pengadaan barang dan jasa. bahwa korupsi kepala negara/kepala
3. Lembaga penegak hukum. pemerintahan yaitu:
4. Pegawai Pemda memanfaatkan sarana. 1.Soeharto
1.Soeharto kekayaannya 125 – 131 triliun.
5. Pelayanan prima harus dibeli. 2.Marcos
2.Marcos kekayaannya 43 – 86 triliun.
6. Pemerasan petugas pajak. 3.Soloban
3.Soloban Milosevic kekayaannya 9 triliun.
7. Keputusan politis terhadap tata ruang. 4.Roberto
4.Roberto Fujimori kekayaannya 6,16 triliun.
8. Eksekutif yang mahal.
9. Anggota DPR, DPRD.

Peta Korupsi di Indonesia


Berdasarkan hasil penelitian Indonesian Corruption Kedua,
Kedua, ditinjau dari segi khusus (aparatur
Watch (ICW) pada tahun 2004 menunjukkan bahwa: pemerintah/negara), kasus korupsi tertinggi
Pertama, dari segi umum Daerah menunjukkan kasus
Pertama, dilakukan DPRD (125), Kepala Daerah (84),
korupsi tertinggi ditempati oleh DKI Jakarta (59), Jawa
Timur (52), Jawa Tengah (43), Jawa Barat (43), Aparat Pemda (57), Aparatur kepolisian (5),
Sumatera Selatan (41), Nangro Aceh Darussalam (22), Kepala Desa (5), dan Sekretaris Daerah (7).
dan Sumatera Utara (21). Sedangkan terendah adalah
daerah Gorontalo (1), Bangka Belitung (2), Bali (4),
Papua (5), dan Kalimantan Timur (5).

2
Tabel 2.1. Indeks Korupsi di Asia Versi PERC
Negara Indeks
Singapura 0,66
Jepang 3,46
Hongkong 3,50
Taiwan 6,15

Korupsi kreatif
Korea Selatan 6,60
Malaysia 6,80
Thailand 7,20
China 7,68
India 8,63
Vietnam 8,65
Philipina 8,80
Indonesia 9,10
Catatan: Angka Terbaik = 0
Sumber: Media Indonesia (2005)

LINGKARAN MAUT Pendorong Tindak Pidana Korupsi

SANKRI Feodalisme Æ transparansi.


transparansi.
Kampanye-
Kampanye-kampanye politik yang
mahal.
ASAS
Proyek yang melibatkan uang jumlah
KORUPSI PEMERINTAH besar.
Nepotisme dan kolusi.
Lemahnya ketertiban hukum.
hukum.
BUDAYA POLITIK KESEMPATAN
Lemahnya profesi hukum.
hukum.

3
Kurangnya kebebasan berpendapat atau
kebebasan media massa.
massa.
Marjinalisasi tenaga pendidik? (bahan
diskusi?) UANG, SIKAP & MENTAL
Rakyat yang cuek Æ GOLPUT.
GOLPUT.
Kontrol lemah.

Dampak Negatif
Ades dan Di Tella (1997) dalam Nusantara (2000)
Tanzi dan Davoodi, (1997)
– korupsi mampu mengubah komposisi
pengeluaran pemerintah dari
Penuruan investasi 56%
pengeluaran yang bersifat
Penuruan aktivitas R & D, 50 – 80 % pengoperasian dan pemeliharaan
Pengeluaran pemerintah . menjadi pengeluaran yang bersifat
– korupsi memiliki kecenderungan untuk pembelian barang-barang baru
meningkatkan ukuran public investment,
sebab pengeluaran publik meningkat
karena praktik manipulasi yang dilakukan
oleh pejabat tinggi,

4
– korupsi akan mengurangi produktivitas Pembangunan berkelanjutan.
investasi publik dan infrastruktur . – Korupsi dalam bentuk kolusi antara para elite
– korupsi akan menurunkan penerimaan pajak politik korup dan elit ekonomi serakah akan
sebab secara riil sangat tergantung pada mengekspolitasi sumberdaya alam secara
nominal tax rate dan rumitnya peraturan semena-mena untuk keuntungan pribadi di
perpajakan yang pada akhirnya akan " atas kesejahteraan warga dan ekonomi
disederhanakan" oleh petugas pajak di bangsa sendiri. Akibatnya: lingkungan rusak
lapangan dan melanggar hak-hak dasar manusia.

Kegagalan Pemberantasan Korupsi


(Robert Klitgaard)

Tidak ada political will.


will. Para pejuang reformasi tak mampu
memobilisasi dukungan aktif rakyat.

5
Belum adanya perjuangan bersama dalam Tambahan:
Tambahan: Menyalahkan orde baru
civil society secara terintegrasi. (pendapat M. Qadari).

Fact…

SISTEM SEKOLAH

Kegagalan sistem pendidikan nasional.


HANYA MENGAJAR
SISTEM ELIMINASI
BEBERAPA ANAK

6
DIDESAIN UNTUK TIDAK
BERUBAH
SISTEM ELIMINASI TAKUT TERELIMINASI
SISTEM PENDIDIKAN
DIDESAIN UNTUK
MENTAL & EMOSIONAL BERTAHAN HIDUP
RASA TAKUT
TIDAK AMAN

MENDIDIK CALON-
CALON PEGAWAI/TENTARA
DICAP “BODOH” & TIDAK
MAMPU BERADAPTASI

Kasus-kasus Korupsi
Abdullah Puteh,
Puteh, mantan Gubernur Aceh Nazaruddin Sjamsuddin,
Sjamsuddin, ketua KPU
Abilio Soares,
Soares, mantan Gubernur Timor Timur,
Timur, karena dakwaan Nurdin Halid,
Halid, ketua PSSI
Internasional'
'Dunia Internasional' Paul Sutopo,
Sutopo, mantan direktur Bank Indonesia
Akbar Tandjung Rahardi Ramelan,
Ramelan, mantan Menteri Perdagangan
Basuki (politikus),
(politikus), mantan ketua DPRD Surabaya Rusadi Kantaprawira,
Kantaprawira, anggota KPU
Beddu Amang, Safder Yusacc,
Yusacc, mantan sekjen KPU
Amang, mantan Kepala Bulog
Said Agil Husin Al Munawar,
Munawar, mantan Menteri Agama
Bob Hasan,
Hasan, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Sri Roso Sudarmo,
Sudarmo, bupati Bantul
Hendro Budiyanto,
Budiyanto, mantan direktur Bank Indonesia Suyitno Landung,
Landung, mantan kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri
Heru Supraptomo,
Supraptomo, mantan direktur Bank Indonesia Syafruddin Temenggung,
Temenggung, mantan kepala Badan Penyehatan Perbankan
Hutomo Mandala Putra Soeharto,
Soeharto, anggota Majelis Nasional (BPPN). Menjadi tersangka kasus jual beli pabrik gula Rajawali III,
Permusyawaratan Rakyat dan ditahan pada 22 Februari 2006.
2006.
Ida Bagus Oka,
Oka, mantan Gubernur Bali dan Menteri Sosial Syahril Sabirin,
Sabirin, mantan Gubernur Bank Indonesia
M. Sahid,
Sahid, wakil walikota Bogor Theo Toemion,
Toemion, mantan kepala BKPM
Syaukani HR, Bupati Kutai Kertanegara.
Mulyana W. Kusumah,
Kusumah, anggota KPU
Suwarna, Gubernur Kaltim.

7
Pemberantasan korupsi di
Indonesia
Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar justru Orde Lama
kemudian dipenjara tahun 1961 karena
dianggap sebagai lawan politik Sukarno.
Dasar Hukum: KUHP (awal), UU 24 tahun
Sukarno.
1960
Nasionalisasi perusahaan-
perusahaan-perusahaan Belanda
dan asing di Indonesia tahun 1958 dipandang Antara 1951 - 1956 isu korupsi mulai
sebagai titik awal berkembangnya korupsi di diangkat oleh koran lokal seperti Indonesia
Indonesia. Upaya Jenderal AH Nasution Raya yang dipandu Mochtar Lubis dan
mencegah kekacauan dengan menempatkan Anwar. Pemberitaan dugaan
Rosihan Anwar.
perusahaan-
perusahaan-perusahaan hasil nasionalisasi di korupsi Ruslan Abdulgani menyebabkan
bawah Penguasa Darurat Militer justru
melahirkan korupsi di tubuh TNI.
koran tersebut kemudian di bredel.

Jenderal Nasution sempat memimpin tim Kasus 14 Agustus 1956 ini adalah peristiwa kegagalan
pemberantasan korupsi pada masa ini, namun kurang pemberantasan korupsi yang pertama di Indonesia,
berhasil. dimana atas intervensi PM Ali Sastroamidjoyo,
Sastroamidjoyo, Ruslan
Pertamina adalah suatu organisasi yang merupakan Abdulgani,
Abdulgani, sang menteri luar negeri, gagal ditangkap
lahan korupsi paling subur. oleh Polisi Militer.
Militer. Sebelumnya Lie Hok Thay mengaku
Kolonel Soeharto,
Soeharto, panglima Diponegoro saat itu, yang memberikan satu setengah juta rupiah kepada Ruslan
diduga terlibat dalam kasus korupsi gula, diperiksa oleh Abdulgani,
Abdulgani, yang diperoleh dari ongkos cetak kartu suara
Mayjen Suprapto,
Suprapto, S Parman,
Parman, MT Haryono,
Haryono, dan Sutoyo pemilu. Dalam kasus tersebut mantan Menteri
dari Markas Besar Angkatan Darat. Sebagai hasilnya,
jabatan panglima Diponegoro diganti oleh Letkol Penerangan kabinet Burhanuddin Harahap (kabinet
Pranoto,
Pranoto, Kepala Staffnya. Proses hukum Suharto saat sebelumnya), Syamsudin Sutan Makmur,
Makmur, dan Direktur
Subroto, yang
itu dihentikan oleh Mayjen Gatot Subroto, Percetakan Negara, Pieter de Queljoe berhasil
kemudian mengirim Suharto ke Seskoad di Bandung.
Bandung. ditangkap.
Kasus ini membuat DI Panjaitan menolak pencalonan
Suharto menjadi ketua Senat Seskoad.
Seskoad.

8
Orde Baru Reformasi
Dasar Hukum: UU 31 tahun 1999, UU 20 tahun 2001
Dasar Hukum: UU 3 tahun 1971 Pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini dilakukan
oleh beberapa institusi:
Korupsi orde baru dimulai dari
1. Tim Tastipikor (Tindak Pidana Korupsi)
penguasaan tentara atas bisnis-
bisnis-bisnis 2. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
strategis. 3. Kepolisian
4. Kejaksaan
5. BPKP
6. Lembaga non-
non-pemerintah: Media massa Organisasi
massa (mis: ICW)

Korupsi sistematis pada umumnya Faktor budaya


Ketika perang dunia/operasi militer dimulai. Birokrasi modern adalah ciptaan barat.
– Proyek perang: DOM Aceh, Vietnam, Irak, dll. Sedangkan birokrasi “Asia”
Asia” adalah birokrasi
Daerah basah. patrimonial Æ tidak mengenal antara lingkup
Guru mengajarkan anak-
anak-anak korupsi. “pribadi”
pribadi” dan lingkup “resmi”
resmi”.
Masuk sekolah/PT dengan – Urusan pemerintahan adalah urusan sang pribadi
menyuap/memanfaatkan fasilitas pejabat. penguasa.
Pengadaan barang dan jasa. – Batas antara berbagai fungsi jabatan sangat tipis.
Pelayanan publik: pembuatan KTP, KK, Faktor budaya.
passport. – Budaya memberi hadiah, dsb.
BUMN, korporasi menjadi ATM politisi.

9
Jenis-jenis korupsi
UNTUK MELAKUKAN KORUPSI
PERLU: 1. Korupsi transaktif (transactive corruption).
– Mencari rekan yang juga korup. 2. Korupsi memeras (extortive corruption).
– Melakukan pembayaran. 3. Korupsi investif (investive corruption).
– Membagikan hasil korupsi sesuai 4. Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption).
kesepakatan.
5. Korupsi difensif (defensive corruption).
– Semua ini dilakukan dengan diam-diam &
6. Korupsi otogenik (autogenic corruption).
rahasia (tidak mungkin diinformasikan
secara terbuka ataupun samar-samar). 7. Korupsi dukungan (supportive corruption).

Korupsi transaktif Korupsi memeras


Adanya kesepakatan timbal balik antara Pihak pemberi dipaksa untuk menyuap
pihak pemberi dan pihak penerima demi guna mencegah kerugian yang sedang
keuntungan kedua belah pihak dan mengancam dirinya, kepentingannya atau
dengan aktif diusahakan tercapainya orang-
orang-orang dan hal-
hal-hal yang dihargainya.
keuntungan ini oleh kedua-
kedua-duanya.
Biasanya melibatkan dunia usaha dan
pemerintah atau masyarakat dan
pemerintah.

10
Korupsi investif Korupsi perkerabatan/nepotisme
Pemberian barang/jasa tanpa ada Pertunjukkan yang tidak sah terhadap
pertalian langsung dengan keuntungan teman atau sanak saudara untuk
tertentu, selain keuntungan yang memegang jabatan dalam pemerintahan
dibayangkan akan diperoleh di masa yang atau tindakan yang memberikan perlakuan
akan datang. yang mengutamakan, dalam bentuk uang
atau bentuk lain kepada mereka yang
bertentangan dengan norma dan
peraturan yang berlaku.

Korupsi otogenik Korupsi dukungan


Korupsi fungsi ganda yang kontradiktif. Tidak langsung menyangkut uang atau
imbalan langsung dalam bentuk lain.
Melindungi dan memperkuat korupsi yang
sudah ada.

11
FACT…
Semua bentuk korupsi – kecuali jenis Kerusakan dasyat akibat gempa di Turki
disebabkan oleh korupsi yg merajalela
defensif – berpengaruh buruk terhadap (bandingkan dengan kerusakan akibat gempa di
pembangunan dan kesejahteraan Kobe Jepang).
masyarakat. Korupsi berlangsung dalam selubung
kerahasiaan Æ sangat sulit dideteksi.
Karena ketidakpahaman tentang jenis-
jenis- Korupsi terjadi sehari-
sehari-hari dan mendapat
jenis korupsi itulah yang menyebabkan perhatian paling kecil dari masyarakat.
hakekat korupsi menjadi kabur bahkan Sebagian besar korupsi terjadi di sektor
pemerintahan.
dapat diterima. Era informasi telah membuka segala
kerahasiaan itu.

Pengantar dari World Bank Institute…


Institute…

Perlunya dikikis habis semua perbuatan Pencegahan korupsi dengan melakukan


yang merugikan kepentingan umum yang perubahan sistem melalui pendekatan
terjadi dalam pemerintahan. komprehensif dalam jangka panjang jauh lebih
Korupsi adalah simbol dari pemerintahan penting daripada pendekatan hukum untuk
yang tidak benar – yang dicerminkan oleh: merepresi orang per orang aktor korupsi
– Patronase. (Klitgaard, 2002).
– Prosedur berbelit-belit.
– Pemungut pajak yang tidak efektif.
Meskipun strategi pelaksanaannya menyeret
– Korupsi besar-besaran dalam pengadaan barang koruptor kakap ke meja pengadilan Æ
dan jasa. membangun kepercayaan masyarakat terhadap
– Layanan masyarakat yang sangat buruk. keseriusan pemerintah.

12
Opini…
RUMUS KORUPSI:
KORUPSI: Tidak ada perbedaan signifikan antara masa
Orde Baru dengan masa Reformasi sekarang.
Mengapa?
Karena birokrasi hampir 100 % dihuni oleh
orang-
orang-orang lama, meskipun pemerintahnya
berganti.
Tidak ada kebijakan untuk mereformasi
birokrasi.
Kekuasaan pusat telah bergeser ke DPR.
Sebagian kekuasaan pusat telah didistribusikan
ke daerah.

Terimakasih…
“Bagaimana mungkin kelompok-
kelompok-kelompok
yg miskin dan lemah tapi punya kekuatan
tidak bermimpi melepaskan diri dari
kemiskinan dan ketidakberdayaan mereka
dengan menggunakan kekuatan mereka,
terutama di zaman ketika pandangan
tentang akhirat semakin samar dan ketika
penderitaan dunia menjadi lebih kasat
mata dan semakin tak tertahankan?”
tertahankan?”
(Alexis de Tocqueville, Recollections, 1851)

13

You might also like