You are on page 1of 119

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Bagian

DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN

A.1. 1.

Data Organisasi Perusahaan Umum CV. TRI MATRA DISAIN terbentuk dengan dilandasi sikap kerjasama dan keinginan mengembangkan diri bersama serta tanggungjawab profesi, dimana didalamnya tergabung beberapa sumber daya manusia dengan berbekal ilmu pengetahuan dan profesionalisme yang tinggi. CV. TRI mu MATRA DISAIN adalah badan usaha Jasa Konsultansi yang didirikan pada Tanggal 27 Januari 1992 di Denpasar - Bali dengan lingkup layanan Bidang Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, Mekanikal dan Elektrik Elektrikal. Disisi lain, CV. TRI MATRA DISAIN didirikan dengan tujuan untuk memberikan jangkauan pelayanan yang lebih luas di bidang jasa konsultansi serta mengantisipasi perkembangan pembangunan yang ada. Perkembangan dunia usaha jasa konsultasi yang sejalan deng dengan laju pembangunan bangsa dituntut adanya sumber daya manusia yang handal dengan profesionalisme tinggi dalam usaha peningkatan kualitas pembangunan. Meningkatnya profesionalisme telah mampu mengikuti perkembangan pembangunan, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya mutu layanan yang diberikan dibidang jasa konsultasi. Dalam meningkatkan mutu pelayanan CV. TRI MATRA DISAIN didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidangnya masing masing. Serta dalam hal penanganan berbagai masing-masing. masalah pekerjaan, CV. TRI MATRA DISAIN ada dalam posisi untuk

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR mendapatkan solusi teknik terbaik dan pendekatan ekonomis untuk masingmasing penyelesaian permasalahan. CV. TRI MATRA DISAIN adalah badan usaha Jasa Konsultansi yang didirikan pada tanggal 20 April 1984 di Denpasar - Bali dengan lingkup layanan Bidang Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, dan Mekanikal dan Elektrikal. Konsultan ini didirikan dengan tujuan untuk berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional khususnya dalam memberikan pelayanan di bidang jasa konsultansi. 2. Data Administrasi Data data administrasi yang akan kami presentasikan adalah bertujuan untuk memudah bagi pengguna jasa yang akan mempercayakan kepada kami untuk melaksanakan pekerjaan. Data Administrasi CV. TRI MATRA DISAIN adalah sebagai berikut : Nama Perusahaan Bentuk Badan Usaha Alamat Kantor Pusat Akte Pendirian Perusahaan : CV. TRI MATRA DISAIN : Perseroan Komanditer : Jalan Tunggul Ametung I/9 Denpasar Bali : No. 63 Tanggal 27 Januari 1992 Notaris Amir Sjarifudin, SH. Akte Perubahan : Nomor 39 Mei 2007 Notaris Ida Ayu Dwi Lestari, SH. NPWP Perusahaan Ijin Usaha Keanggotaan Profesi : No. 01.543.621.5-901.000 : IUJK No. 2203.1.91.92.01153 : INKINDO No. 5049/P/0057.BL (Anggota Penuh) Sertifikat Badan Usaha : No. A008-2-BL71-000007

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR 3. Organisasi Perusahaan Untuk operasional perusahaan CV. TRI MATRA DISAIN dilakukan oleh beberapa pengurus perusahaan yang memiliki pengalaman manajemen dan pengalaman teknis yang di koordinir oleh seorang Direktur.

4.

Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan CV. Tri Matra Disain seperti tergambar pada diagram berikut.

DIREKTUR

DIVISI
PERENCANAAN TEKNIK

DIVISI DIVISI
PENGAWASAN ADMINISTRASI TEKNIK

PROYEK

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR A.2. Pengalaman Perusahaan. Dalam perkembangan dunia usaha khususnya dalam bidang jasa konsultansi bersama ini pula kami prsentasikan jenis pekerjaan sejenis yang pernah ditangani sesuai dengan Bidang dan Sub Bidang Layanan yang dimiliki meliputi Bidang Sipil Sub Bidang Prasarana Keairan seperti Perencanaan dan Pengawasan Embung, Sistem Irigasi, Sarana dan Prasarana Penyediaan Air Baku, untuk bidang Teknik Lingkungan seperti penyusunan AMDAL, UKL & UPL dan Perencanaan Kota dan Wilayah. 1. Pengalaman dalam Jasa Inspeksi Teknis/Supervisi Bidang Sipil Keairan Bidang Sipil Sub Bidang Prasarana Keairan. Dalam bidang pengembangan dan

pengelolaan sumber daya air CV. TRI MATRA DISAIN telah berpengalaman dalam perencanaan embung, bendung, sistem penyediaan air baku, jaringan irigasi, pengamanan pantai dan pengendalian banjir dan bangunan air lainnya. Untuk perencanaan Embung untuk rencana penyediaan air baku, CV. TRI MATRA DISAIN telah melaksanakan kegiatan perencanaan dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten karangasem yaitu Perencanaan Embung Lean di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem, dengan lingkup pekerjaan yaitu survei topografi, investigasi geoteknik, perencanaan detail embung dan bangunan penunjang, rencana biaya konstruksi dan penyusunan O & P. Perencanaan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi meliputi Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D,I Manduang di Kabupaten Klungkung. Adapun lingkup kegiatan yang dilakukan meliputi survei inventarisasi kondisi eksisting jaringan, survei sosial ekonomi pertanian, survei kelembagaan, perencanaan pola tanam, perencanaan detail bangunan dan jaringan irigasi dan penyusunan biaya konstruksi

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR Pengalaman pengamanan pernah Kelayakan Karangasem dibidang daerah perencanaan pantai yaitu yang Studi Pantai Pemerintah

dilaksanakan

Rehabilitasi dari

Pengaman Pariwisata di Kabupaten Kabupaten Karangasem.

Dalam Bidang Sipil CV. TRI MATRA DISAIN juga telah berpengalaman dalam desain teknis dan jasa`survei sebagai berikut : 1. Desain Teknis Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air diantaranya : Desain Sistem Penyediaan Air Bersih Telagawaja Di Kabupaten Karangasem. Ka Desain Pengamanan Pantai di Nusa Penida Survei Geolistrik untuk Pengembangan Air Tanah di

Kabupaten Buleleng. 2. Desain Teknis Sarana Transportasi diantaranya : Detail Desain Ruas dan Jalan

Kawasan Pedesaan di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Bulel Master Plan Pengembangan

Pelabuhan Benoa. Master Plan Utilitas Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. 3. Jasa Survei dan Topografi, Geoteknik

Geohidrologi diantaranya :

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR Survei Topografi Site untuk Pembangunan Sangrilla Hotel di Jimbaran Bali. Survei Geolistrik Untuk Pengembangan Air Tanah di Kawasan Wisata Batuampar Kabupaten Buleleng. Survei Geoteknik untuk Perencanaan Pondasi Gedung dan Bangunan Lainnya. 2. Bidang Arsitektur Untuk Desain Teknik dan Supervisi Konstruksi Bidang Arsitektur, baik Arsitektur Gedung, Landscape, Interior dan Ekterior CV. TRI MATRA DISAIN didukung oleh Arsitektur Tradisional Bali dan Arsitektur Modern dan telah menghasilkan beberapa desain Villa, Hotel, dan Gedung Kantor Pemerintah, diantaranya : Desain Villa The Bale di Jimbaran Bali. Kumara Sakti Hotel di Ubud Gianyar. Review Desain Arsitektur dan Supervisi Konstruksi Cafe dan Restoran The Wave Inna Kuta Beach Hotel Kuta Bali. Desain Interior Villa Canggu Bali. Desain Gedung Kantor PT. Swadarma Indotama Finance Denpasar - Bali di Instansi

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR 3. Bidang Tata Lingkungan. CV. TRI MATRA DISAIN dalam pelayanannya di bidang Tata Lingkungan telah berhasil menyelesaikan beberapa perencanaan seperti penyusunan UKL & UPL, Kajian Lingkungan. Beberapa pekerjaan yang telah dilaksanakan yaitu penysunan UKL & UPL Pembangunan Trash Rack di Tukad Mati dan UKL UPL Normalisasi Alur Tukad Teba. Dalam bidang Perencanaan Kota dan Wilayah CV. TRI MATRA DISAIN telah memiliki pengalaman dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Studi Penataan Kawasan. Dan pengalaman lainnya di bidang pengembangan dan pengelolaan sumber daya air yang telah banyak dilakukan dalam eksistinsinya di bidang jasa konsultan ditunjukkan pada bagian B mengenai uraian Pengalaman Perusahaan pada Data Teknis ini. Disamping itu CV. TRI MATRA DISAIN telah menyelesaikan beberapa paket pekerjaan. Bersama ini kami lampirkan daftar pengalaman perusahaan untuk pekerjaan sejenis selama periode 10 ( Sepuluh ) tahun terakhir Khusus pengalaman dalam Bidang Tata Lingkungan

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR


DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR BIDANG TATA LINGKUNGAN
NO.
1

PENGGUNA JASA / SUMBER DANA


2

NAMA PAKET PEKERJAAN


3

LINGKUP LAYANAN
4

LOKASI
5

PERIODE
6

ORANG BULAN (MM)


7

NILAI KONTRAK (Rp.)


8

MITRA KERJA
9

- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Daerah II

Fasilitasi Prakarsa Masyarakat Dan Peningkatan RTH Perkotaan

- Bidang Tata Lingkungan

Kodya Denpasar

19 Agust 2011 S/D 16 Des 2011

15,00

446.363.000,00

- Pemerinah Provinsi Bali Bidang Tata Ruang Dan Cipta Karya - Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali

Penyusunan RTR Kawasan DAS Tukad Petanu

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Gianyar

2 Agust 2011 S/D 29 Des 2011

12,00

96.745.000,00

- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali

Kampanye Publik

- Bidang Tata Lingkungan

Provinsi Bali

11 Agustus 2011 S/D 8 Nop 2011

5,00

96.745.000,00

- Pemerintah Provinsi Bali Dinas Pekerjaan Umum

Perencanaan Pengamanan Mata Air Jehem Mata Air Tirta Bulan Dan Mata Air Tirta Rare di Kabupaten Bangli

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Bangli

1 Juli 2011 S/D 28 Oktober 2011

9,50

112.546.000,00

- Pemerintah Provinsi Bali Dinas Pekerjaan Umum

Perencanaan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum Telaga Waja Di Kec. Bebandem Kab. Karangasem

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Karangasem

20 Juni 2011 S/D 1 Nop 2011

16,50

213.408.000,00

- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pembinaan Penataan Bangunan Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan Dan Lingkungan Bali - Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pembinaan Penataan Bangunan Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan Dan Lingkungan Bali

Pekerjaan Rencana Tindak Penataan Permukiman Tradisional/ Bersejarah Kabupaten Buleleng

- Bidang Tata Lingkungan

Provinsi Bali

31 Mei 2011 S/D 27 Okt 2011

19,00

335.357.000,00

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Gianyar

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Gianyar

31 Mei 2011 S/D 26 Nop 2011

30,00

479.165.000,00

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR


8 - Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pembinaan Penataan Bangunan Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan Dan Lingkungan Bali - Departemen Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air - Departemen Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air - Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali Pekerjaan Rencana Tindak Penataan RTH Kabupaten Buleleng - Bidang Tata Lingkungan Kab. Buleleng 31 Mei 2011 S/D 27 Sept 2011 10,00 236.989.000,00 -

Monitoring dan Evaluasi Tahunan Embung Seraya Timur dan Muntig di Kabupaten Karangasem

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Karangasem

25 Mei 2011 S/D 21 Okt 2011

10,50

184.706.000,00

10

Monitoring dan Evaluasi Garis Pantai dan Kinerja Bangunan Pengamanan Pantai di Kab. Gianyar dan Kab. Klungkung

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Klungkung

25 Mei 2011 S/D 20 Nop 2011

9,00

184.277.000,00

11

Evaluasi Pemanfaatan Pembangunan Prasarana PLP

- Bidang Tata Lingkungan

Provinsi Bali

24 Mei 2011 S/D 20 Nop 2011

22,00

668.222.000,00

12

- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali

Konsultan Advisory Perencanaan Teknis dan RIS

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Karangasem

23 Mei 2011 S/D 18 Nop 2011

14,00

372.350.000,00

13

- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali

Penyusunan Data Base PLP 2004 - 2010

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Buleleng

12 Mei 2011 S/D 18 Nop 2011

11,00

167.975.000,00

14

- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pembinaan Teknis, Pengembangan Permukiman, Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Bali. - Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Sumber Daya Air - Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali

Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten Tabanan.

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Tabanan

12 Mei 2011 S/D 18 Nop 2011

12,00

167.975.000,00

15

Studi Pengembangan Pemanfaatan Mata Air Pulesai di Kabupaten Jembrana

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Jembrana

12 Mei 2011 S/D 8 Oktober 2011

20,50

236.665.000,00

16

Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan Kabupaten Karangasem

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Karangasem

20 April 2011 S/D 25 Juli 2011

16,00

236.665.000,00

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR


17 - Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali UKL / UPL Normalisasi Alur Tukad Teba - Bidang Tata Lingkungan Kota Denpasar 14 April 2011 S/D 19 Juni 2011 6,00 74.360.000,00 -

18

- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali

Perencanaan Teknis 3R Skala Kawasan di Sengkidu

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Karangasem

7 April 2011 S/D 15 Agustus 2011

8,50

171.435.000,00

19

- Pemerinah Kabupaten Buleleng Kantor Lingkungan Hidup - PPK / PA Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng - Pemerintah Kota Denpasar Badan Perencanaan Pembanguan Daerah - Kepala Bappeda Kota Denpasar, selaku PA/Pengguna Barang

Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Buleleng

5 Oktober 2010 s/d 3 Desember 2010

4,50

39.600.000,00

20

Penyesuaian Kajian Teknis dan Draft Raperda RDTR Kecamatan Denpasar Timur

- Bidang Tata Lingkungan

Kota Denpasar

23 Agustus 2010 s/d 20 Nop. 2010

7,00

86.410.000,00

21

- Pemerintah Kabupaten Badung Dinas Cipta Karya - PPK Kegiatan Pemutakhiran/ Updating Data Sarana dan Prasarana Pendidikan - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali - Pemerintah Kabupaten Badung Badan Lingkungan Hidup - Kepala Badan Lingkungan Hidup Kab. Badung selaku Pejabat Pengguna Anggaran Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan dengan Pek. Pemeriksaan Kualitas Lingkungan - Pemerintah Prov. Bali Badan Lingkungan Hidup - Kegiatan Pengendalian Sampah - Kementrian Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Penataan Lingkungan Permukiman (PLP) Sakter Penataan Bangunan dan Lingkungan Bali

Pemutakhiran/ Updating Data Sarana dan Prasarana Pendidikan

- Bidang Tata Lingkungan

Kabupaten Badung

19 Juli 2010 s/d 16 Sept 2010

3,00

48.999.000,00

22

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum IKK Abang Kabupaten Karangasem

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

16 Juni 2010 s/d 14 Oktober 2010

12,00

166.863.000,00

23

Pemeriksaan Kualitas Lingkungan

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Badung

8 Juni 2010 s/d 4 Nopember 2010

14,00

97.900.000,00

24

Konsultasi Publik Pengelolaan Sampah

- Bidang Tata Lingkungan

Tersebar di Prov. Bali26 April 2010 s/d 24 Juli 2010

9,00

71.967.000,00

25

Rencana Tindak Penanganan Lingkungan Terbuka Hijau Kabupaten Gianyar

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Gianyar

19 April 2010 s/d 16 Agust 2010

13,00

244.483.000,00

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

10

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR


26 - Pemerintah Kabupaten Badung Dinas Cipta Karya - PPK Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Badung - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali - Pemerintah Kab. Tabanan Kantor Lingkungan Hidup - Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan - Pemerintah Kab. Buleleng Kantor Lingkungan Hidup - PPK/Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Pertambangan - Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur Metropolitan - Departemen Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Perencanaan dan Program Pemantauan Kawasan Suci Kabupaten Badung - Bidang Tata Lingkungan Kabupaten Badung 14 April 2010 s/d 12 Juli 2010 7,00 34.903.000,00

27

Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Besakih

- Bidang Tata Lingkungan

Kab. Karangasem

08 September 2010 s/d 06 Desember 2010

10,00

97.927.000,00

28

Perencanaan Air Minum Desa Duda, Duda Timur dan Kec. Sidemen Kab. Karangasem

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

11 Nop 2009 s/d 31 Desember 2009

11,90

291.000.000,00

29

Perencanaan Air Minum IKK Manggis di Kab. Karangasem

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

11 Nop 2009 s/d 31 Desember 2009

15,30

341.000.000,00

30

Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Tabanan

19 Oktober 2009 s/d 17 Desember 2009

9,50

74.497.500,00

31

Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Buleleng

3 September 2009 s/d 1 Desember 2009

7,40

87.505.000,00

32

Penyusunan Statistik Pertambangan Batuan di Kab. Karangasem

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

9 Juli 2009 s/d 6 Oktober 2009

93.893.000,00

33

DED Sistem Drainase Kawasan Wisata Kuta

- Bidang Inspeksi Teknis Bidang Inspeksi Teknis

Kawasan Kuta Kab. Badung

7 Juli 2009 s/d 6 Oktober 2009

14,00

283.459.000,00

34

Penyusunan DPPLH Pembangunan Sistem Air Baku Telagawaja Di Kabupaten Karangasem

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

1 Juni 2009 s/d 29 Okt 2009

17,50

284.234.000,00

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

11

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

35

- Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - Direktorat PBL - PPK Pembinaan Teknis Bangunan Gedung (PTBG) Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Bali - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Selaku Pejabat Pembuat Komitmen - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Sumber Daya Air selaku Kuasa PA /Kuasa Pengguna Barang DPU. Prov. Bali - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Pemerintah Kabupaten Badung Dinas Cipta Karya - Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung - Pemerintah Kab. Karangasem Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karangasem / Pengguna Anggaran - Pemerintah Kab. Karangasem Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karangasem / Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung

Penyusunan Desain Kawasan Sepanjang Tukad Badung Kota Denpasar

- Bidang Tata Lingkungan Kota Denpasar dan Bidang Inspeksi Teknis

11 Mei 2009 s/d 7 Sept. 2009

13,00

211.524.000,00

36

Review Desain Teknis Rehabilitasi Tanggul Pengaman Pantai Jungut Batu

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Klungkung

28 April 2009 s/d 27 Mei 2009

4,00

30.336.000,00

37

Perencanaan Penyediaan Air Baku Sanggalangit di Kab. Buleleng

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Buleleng

24 April 2009 s/d 22 Juli 2009

6,50

88.716.000,00

38

Pembuatan Ded Sistem Distribusi Air Bersih Telaga Waja Penyusunan Database Kegiatan Keciptakaryaan

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

2 April 2009 s/d 3 Juni 2009

13,20

225.420.000,00

39

- Bidang Inspeksi Teknis

Kabupaten Badung 20 Februari 2009 s/d 21 Mei 2009

5,00

44.660.000,00

40

Perencanaan Teknis Kegiatan Perbaikan Irigasi Subak di Kec. Manggis dan Abang

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

12 Pebruari 2009 s/d 12 Maret 2009

5,00

34.806.000,00

41

DED Perencanaan Jaringan Air Bersih / Air Minum di Kecamatan Selat dan Sidemen

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

11 Pebruari 2009 s/d 11 April 2009

3,00

29.914.000,00

42

DED Teknik Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai Lembongan

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Klungkung

11 Nopember 2008 s/d 10 Des 2008

10,00

120.350.000,00

43

- Dep. Pekerjaan Umum - UPT Balai Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Bali Utara

Survey Kondisi Sungai-sungai Potensial di Kawasan Bali Utara

- Bidang Inspeksi Teknis

di Kawasan Bali Utara

10 Nopember 2008 s/d 24 Des 2008

4,50

39.395.000,00

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

12

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR


44 - Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur Persampahan dan Sanitasi SARBAGITA Penyusunan Neraca DSDP - Bidang Inspeksi Teknis Kawasan SARBAGITA 9 September 2008 s/d 7 Desember 2008 3,00 46.420.000,00

45

- Departemen Pekerjaan Umum - Satker Pengembangan penyehatan Lingk Permukiman Bali - Pemerintah Prov. Bali Badan Lingkungan Hidup - (BLH) - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Pertambangan - Pemerintah Kab. Buleleng Kantor Lingkungan Hidup - Departemen Pekerjaan Umum - Dirjen Cipta Karya Satker Pengembangan Persampahandan Sanitasi Sarbagita - Dep. Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Perencanaan dan Program - Dep. Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Perencanaan dan Program - Pemerintah Prov. Bali Badan Perenc. Pemb. Bali

DED Pilot Project Composting Bangli

- Bidang Inspeksi Teknis dan Bidang Inspeksi Teknis

28 Agustus 2008 s/d 6 Okt 2009

3,90

95.865.000,00

46

Penyusunan Buku Konsep Taman Bali/ Bali Menuju pulau Taman

- Bidang Inspeksi Teknis

28 Agustus 2008 s/d 11 Nop. 2008

5,50

19.900.000,00

47

Pembuatan DED Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kab. Bangli

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Bangli

28 Agustus 2008 s/d 25 Nop. 2008

13,00

173.283.000,00

48

Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng Outline Plan Drainase Kawasan Kuta

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Buleleng

4 Agustus 2008 s/d 2 Oktober 2008

125.050.000,00

49

- Bidang Inspeksi Teknis Kawasan Kuta dan Bidang Inspeksi Teknis Kab. Badung

21 Juli 2008 s/d 22 Sept 2008

6,50

93.797.000,00

50

Studi Identifikasi dan Detail Desain Pompa Hidrant di Kabupaten Buleleng

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Buleleng

24 Juni 2008 s/d 22 Okt. 2008

12,00

172.227.000,00

51

Studi Evaluasi Sistem Penyedian Air Baku Mata Air Pejarakan di Kab. Buleleng

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Buleleng

23 Juni 2008 s/d 21 Okt. 2008

14,50

174.718.000,00

52

Iventarisasi Kerusakan dan Bangunan Pengaman Pantai Serta Teknis Pengamanan Abrasi Pantai di Prov. Bali Pemantuan pemanfaatan ruang kawasan strategis Kota Denpasar, Kab. Tabanan, Kab, Badung

- Bidang Inspeksi Teknis dan Inspeksi Teknis

Prov. Bali (tersebar)

16 Juni 2008 s/d 12 Nop 2008

20,00

238.060.000,00

53

- Pemerintah Provinsi Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang DPU. Provinsi Bali - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum

- Bidang Tata Lingkungan

Denpasar, Kab. Tabanan, Kab. Badung

23 Mei 2008 s/d 19 Sept 2008

7,00

86.806.000,00

54

Monitoring Perkembangan DAS SUB SWS 03.01.15 & 03.01.16 di Kab. Karangasem

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

14 Mei 2008 s/d 24 Agustus 2008

8,50

93.582.000,00

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

13

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR


55 - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum Membuat Petunjuk O&P Untuk D.I. Cengcengan Kab. Gianyar - Bidang Inspeksi Teknis Kab Gianyar 9 Mei 2008 s/d 6 Agustus 2008 9,00 47.465.000,00

56

- Pemerintah Prov. Bali (Bapedalda) Prov. Bali

Kajian Penuruan Muka Air Danau Batur

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Bangli

30 April 2008 s/d 27 Agst 2008

91.762.000,00

57

- Pemerintah Kab. Badung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah - Dep. Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Bali/PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan. - Dirjen Cipta Karya Satker PengebanganPersampahan dan Sanitasi Sarbagita - Pemerintah Prov. Bali (Bapedalda) Prov. Bali - Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karangasem Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karangasem Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karangasem - Pemerintah Kabupaten Klungkung Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Dinas Pekerjaan Umum / Pengguna Anggaran - Dep. Pekerjaan Umum Dirjen Sumber Daya Air - Kepala Satuan Kerja Sementara Proyek Penyediaan Air Baku Bali

Pemuktahiran Sistem Informasi Tata Ruang di Kab. Badung

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Badung

28 April 2008 s/d 28 Agust 2008

8,00

46.596.000,00

58

Penyusunan DED Infrastruktur Pulau Kecil dan Kawasan Perdesaan Tertinggal di Nusa Penida Kabupaten Klungkung

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Klungkung

14 April 2008 s/d 12 Juli 2008

5,50

89.457.500,00

59

Penyusunan UKL dan UPL Trashrack Tukad Loloan

- Bidang Inspeksi Teknis

Kota Denpasar

7 April 2008 s/d 6 Mei 2008

7,00

47.355.000,00

60

Penyusunan Kajian Peraturan Gubenur Tentang Lokasi Pembuangan Limbah FS. Perbaikan Lingkungan Permukiman di Kabupaten Karangasem FS. Rehabilitasi Pantai Penunjang Pariwisata Perencanaan 1 Unit Embung Dusun Lean Desa Bunutan Kecamatan Abang Perencanaan Teknis Rehabilitasi Bendung dan Jaringan Irigasi DI. Cai

- Bidang Inspeksi Teknis

9 Kab./Kota Prov. Bali Kab. Karangasem

3 April 2008 s/d 25 Nop. 2008

9,00

48.190.000,00

61

- Bidang Inspeksi Teknis

7 Nopember 2007 s/d 17 Des. 2007

4,50

59.321.000,00

62

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

7 Nopember 2007 s/d 14 Des. 2007

6,50

59.411.000,00

63

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

7 Nopember 2007 s/d 16 Des 2007

8,50

84.714.000,00

64

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Karangasem

27 Juli 2006 s/d 12 Oktober 2006

4,50

75.250.000,00

65

Studi Identifikasi Pra Desain Embung Daerah Kritis Air Kabupaten Buleleng

- Bidang Inspeksi Teknis

Kab. Buleleng

18 Juni 2005 s/d 20 Oktober 2005

6,00

93.582.000,00

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

14

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

A.3.

Uraian Pengalaman Perusahaan Berdasarkan daftar pengalaman kerja pada Bab sebelumnya, maka kami

lampirkan uraian pengalaman kerja dari CV. Tri Matra Disain untuk pekerjaan sejenis selama periode 10 ( Sepuluh ) tahun terakhir.

15
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Metropolitan Satker Pengembangan PLP Bali : Evaluasi Pemanfaatan Pembangunan Prasarana PLP : Evaluasi Pemanfaatan Pembangunan Prasarana PLP : Kab. Gianyar dan Kab. Klungkung : Rp668.222.000 : KU.08.08/PIPLPM-TMD/11.18 tanggal 24 Mei 2011 : 24 Mei 2011 s/d 20 Nop 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 9 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst. -

Nama Perusahaan -

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Team Leader Ahli Penglolaan Sampah Ahli Struktur Bangunan Ahli Teknik Drainase Ahli Air Limbah-1. Ahli Air Limbah-2. Ahli Mekanikal Elektrikal Ahli Kelembagaan Ahli Estimasi Biaya Posisi Keahlian - Teknik Lingkungan - Teknik Lingkungan - Teknik Sipil - Teknik Sipil - Teknik Lingkungan - Teknik Lingkungan - Teknik Elektro - Hukum - Teknik Sipil Jumlah Orang Bulan 6,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 2,00 2,00 3,00

JUMLAH

22,00

16
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Metropolitan Satker Pengembangan PLP Bali : Penyusunan Data Base PLP 2004 - 2010 : Penyusunan Data Base PLP 2004 - 2010 : Kab. Buleleng : Rp167.975.000 : KU.08.08/PIPLPM-TMD.11.10 tanggal 12 Mei 2011 : 12 Mei 2011 s/d 18 Nopember 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 5 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan -

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 Team Leader Ahli Teknik Lingkungan Ahli Drainase Perkotaan Ahli Ekonomi Perkotaan/Wilayah Ahli Komputer Posisi - Teknik Kimia - Teknik Lingkungan - Teknik Sipil - Ekonomi Pembangnan - Teknik Komputer JUMLAH Keahlian Jumlah Orang Bulan 6,00 1,00 1,00 1,00 2,00 11,00

17
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali : Konsultan Advisory Perencanaan Teknis dan RIS : Konsultan Advisory Perencanaan Teknis dan RIS : Kab. Karangasem : Rp372.350.000 : KU.03.08/PKPAM-TMD/120 tanggal 23 Mei 2011 : 23 Mei 2011 s/d 18 Nopember 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst. -

Nama Perusahaan -

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Team Leader Ahli Air Minum Ahli Kelembagaan Ahli Keuangan Posisi Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan - Teknik Sipil - Hukum - Ekonomi JUMLAH Jumlah Orang Bulan 4,00 4,00 3,00 3,00 14,00

18
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Metropolitan Satker Pengembangan PLP Bali : UKL / UPL Normalisasi Alur Tukad Teba : UKL / UPL Normalisasi Alur Tukad Teba : Kab. Denpasar : Rp74.360.000 : KU.08.08/PIPLPM-TMD/11.02 tanggal 14 April 2011 : 14 April 2011 s/d 19 Juni 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan -

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Team Leader Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya Ahli Kesehatan Masyarakat Posisi Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan - Ekonomi Pembangunan - Teknik Kesehatan Masyarakat JUMLAH Jumlah Orang Bulan 2,00 2,00 2,00 6,00

19
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali : Perencanaan Teknis 3R Skala Kawasan : Perencanaan Teknis 3R Skala Kawasan : Kab. Karangasem : Rp171.435.000 : KU.08.08/PIPLP-TMD/11.05 tanggal 7 April 2011 : 7 April 2011 s/d 15 Agustus 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst. -

Nama Perusahaan -

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Team Leader Ahli Sosiologi/Kelembagaan Masyarakat Ahli Teknik Lingkungan Posisi Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan - Kesehatan Masyarakat - Teknik Lingkungan JUMLAH Jumlah Orang Bulan 4,00 2,50 2,00 8,50

20
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: Pemerinah Kabupaten Buleleng Kantor Lingkungan Hidup : Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng : Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah : Kabupaten Buleleng : Rp39.600.000 : 600/1645/KLH : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 5 Oktober 2010 S/D 3 Desember 2010

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Team Leader Ahli Kimia Ahli Lingkungan Posisi Keahlian - Teknik Biologi / Kimia - Ahli Biologi/Kimia - Teknik Lingkungan Jumlah Jumlah Orang Bulan 2,00 1,00 1,50 4,50

21
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: Pemerintah Kabupaten Badung Badan Lingkungan Hidup : Pemeriksaan Kualitas Lingkungan : Pemeriksaan Kualitas Lingkungan : Kabupaten Badung : Rp97.900.000 : 027/546/LH/2010 dan 096/TMD/KONT/VI/2010, tanggal 8 Juni 2010 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 8 Juni 2010 S/D 4 Nopember 2010

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Ketua Tim Ahli Lingkungan Ahli Biologi Ahli Kimia Posisi Keahlian - Teknik Lingkungan - Teknik Lingkungan - Ahli Biologi - Ahli Kimia Jumlah Jumlah Orang Bulan 5,00 4,00 2,50 2,50 14,00

22
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: Pemerintah Prov. Bali Badan Lingkungan Hidup : Konsultasi Publik RAPERDA Pengelolaan Sampah : : Tersebar di Provinsi Bali : Rp71.967.000 : 027/1010/Bid. Was/2010 dan 26/KONT-CV. TMD/IV/2010, tanggal 26 April 2010 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 26 April 2010 S/D 24 Juli 2010

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Posisi Team Leader (Ahli Hukum Lingkungan) Ahli Ilmu Lingkungan Ahli Kelembagaan Keahlian - Ahli Hukum / Teknik Lingkungan - Ahli Hukum - Ahli Hukum Jumlah 1 2 ASISTEN AHLI Ass. Ahli Lingkungan Ass. Ahli Kelembagaan Jumlah Orang Bulan 3,00 3,00 3,00 9,00 2,50 2,50

23
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: Pemerintah Kab. Tabanan Kantor Lingkungan Hidup : Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah : Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah : Kabupaten Tabanan : Rp74.497.500 : 660.1/723/KLH dan 09/TMD-KONT/X/2009, tanggal 19 Oktober 2009 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 6 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 19 Oktober 2009 S/D 17 Desember 2009

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 Ketua Tim Ahli Lingkungan Ahli Hidrologi Ahli Biologi Ahli Sosial budaya Kedokteran Posisi Keahlian Teknik Lingkungan Teknik Lingkungan Teknik Sipil / Pengairan Teknik Lingkungan Ahli Sosial & Budaya Kedokteran Jumlah Jumlah Orang Bulan 2,00 1,51 1,50 1,50 1,50 1,50 9,51

24
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: Pemerintah Kab. Buleleng Kantor Lingkungan Hidup : Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng : Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah : Kabupaten B uleleng : Rp87.505.000 : 600/1149/KLH/2009 dan 03/CV. TMD/IX/2009, tanggal 3 September 2009 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 3 September 2009 S/D 1 Desember 2009

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Team Leader Ahli Kimia Ahli Sosial Budaya Ahli Lingkungan Posisi Keahlian - Teknik Biologi / Kimia - Ahli Biologi/Kimia - Ahli Sosial / Antropologi - Teknik Lingkungan Jumlah Jumlah Orang Bulan 3,0 2,0 1,2 1,2 7,4

25
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: : :

Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur Metropolitan DED Sistem Drainase Kawasan Wisata Kuta DED Sistem Drainase Kawasan Wisata Kuta

: Kawasan Kuta - Badung : Rp283.459.000 : Ku.08.08/PPLP. M-TMD/08.09 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 6 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 7 Juli 2009 S/D 6 Oktober 2009

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 Posisi Team Leader/Ahli Lingkungan Ahli Teknik Drainase Ahli Geodesi / Pemetaan Ahli Struktur Bangunan Ahli Mekanika Tanah / Geologi Teknik Ahli Estimasi Biaya Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Geodesi - Teknik Sipil - Teknik Sipil - Teknik Sipil Jumlah ASSISTEN AHLI 1 2 3 4 Ass. Ahli Muda Pengukuran / Geodesi Ass. Ahli Muda Gambar Ass. Ahl;I Muda Lab. Aulity Test Ass. Ahli Muda Bor Master Jumlah Orang Bulan 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 14,00 4x2 3,00 1,00 1,00 1,00

26
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: :

Departemen Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Perencanaan dan Program Penyusunan DPPLH Pembangunan Sistem Air Baku Telagawaja Di Kabupaten Karangasem

: Penyusunan DPPLH Pembangunan Sistem Air Baku Telagawaja : Kabupaten Karangasem : Rp284.234.000 : HK.02.03/BWS-BP/PPR/09, tanggal 1 Juni 2009, : 1 Juni 2009 S/D 29 Okt 2009 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 5 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 Team Leader Ahli Sumber Dya Air Ahli Lingkungan Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya Ahli Kimia Posisi Keahlian - Teknik Sipil/Pengairan/Lingkungan - Teknik Sipil/Pengairan - Teknik Lingkungan - Ahli Sosiologi / Ekonomi Pertanian - Ahli Biologi/Kimia Jumlah Jumlah Orang Bulan 5,0 3,0 4,5 3,0 2,0 17,5

27
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

Departemen Pekerjaan Umum- Satker Pengembangan Penyehatan Lingk Permukiman Bali

: DED Pilot Project Composting Bangli : DED Pilot Project Composting Bangli : Kabupaten Bangli : Rp95.865.000 : KU.08,08/PPLP.M-TMD/10.09 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 28 Agustus 2008 S/D 6 Okt 2008

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Posisi Team Leader (Ahli Hukum Lingkungan) Ahli Ilmu Lingkungan Ahli Kelembagaan Keahlian - Ahli Hukum / Teknik Lingkungan - Teknik Lingkungan - Ahli Hukum Jumlah Jumlah Orang Bulan 1,30 1,30 1,30 3,90

28
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur Persampahan dan Sanitasi SARBAGITA

: Penyusunan Neraca DSDP : Penyusunan Neraca DSDP : Kawasan SARBAGITA : Rp46.420.000 : KU.08.09/PIPSS-TMD/27.08, tanggal 9 September 2008 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 2 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 9 September 2008 S/D 7 Desember 2008

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 Posisi Team Leader / Ahli Akuntansi Keahlian - Ekonomi Akuntansi Jumlah 1 ASSITEN AHLI Ass. Ahli Akuntansi - Ekonomi Akuntansi Jumlah Orang Bulan 3,00 3,00 3,00

29
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: DPU-Dirjen Cipta Karya - Satker PengebanganPersampahan dan Sanitasi Sarbagita : Penyusunan UKL dan UPL Trashrack Tukad Loloan : Penyusunan UKL dan UPL Trashrack Tukad Loloan : SARBAGITA : Rp47.355.000 : Ku.08.09/PIPSS-TMD/02/2008, Tanggal 7 April 2008 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 7 April 2008 S/D 6 Mei 2008

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Posisi Team Leader/Ahli Lingkungan Ahli Teknik Sipil Struktur / Hidrologi Ahli Sosial Ahli Sungai - Teknik Sipil - Teknik Sipil/Pengairan - Teknik Kelembagaan - Teknik Sipil/Pengairan Jumlah ASSITEN AHLI 1 2 3 Ass. Ahli Teknik Mekanika dan Elektrikal Ass. Ahli Teknik Kimia Ass. Ahli Teknik Mikrobiologi - Teknik M&E - Teknik Kesehatan - Teknik Kesehatan 1,00 0,75 0,75 Keahlian Jumlah Orang Bulan 1,00 1,00 1,00 1,00 4,00

30
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: Pemerintah Prov. Bali - (Bapedalda) Prov. Bali : Penyusunan Kajian Peraturan Gubenur Tentang Lokasi Pembuangan Limbah : Penyusunan Kajian Peraturan Gubenur Tentang Lokasi Pembuangan Limbah : Provinsi Bali : Rp48.190.000 : 027/179/Bid III/Bapedalda, 3 April 2008 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 3 April 2008 S/D 25 Nop. 2008

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Posisi Team Leader (Ahli Lingkungan) Ass. Ahli Hukum Ass. Ahli Sosial Ekonomi Keahlian - Teknik Lingkungan - Ahli Hukum - Ahli Ekonomi Jumlah Jumlah Orang Bulan 3,0 3,0 3,0 9,00

31
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI

: : :

Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya, Satker Pengembangan Infrastruktur Persampahan dan Sanitasi Sarbagita Outline Plan Drainase Kuta Outline Plan Drainase Kuta

: Kawasan Kuta : Rp93.797.000,00 : KU.08.08/PIPSS-TMD.22.08, tanggal 21 Juli 2008 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 21 Juli 2008 s/d 18 September 2008 (60 hari kalender)

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

No. 1. 2. 3. dst.

Nama Perusahaan

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Posisi Ketua Team / Team Leader Ahli Drainase Perkotaan Ahli Sungai Ahli Estimasi Biaya Keahlian - Teknik Lingkungan - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil Jumlah 1 2 ASSISTEN AHLI Ass. Ahli Drainase Perkotaan Ass. Ahli Sungai - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Pengairan Jumlah Orang Bulan 2,0 1,5 1,5 1,5 6,50 1,0 1,0

32
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Bagian

PENDEKATAN DAN METODELOGI

B.1.
1.

Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja


Umum Konsultan telah mempelajari dengan seksama kerangka acuan kerja

(KAK) yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Denpasar yang dikeluarkan oleh BAPPEDA Kota Denpasar maka Kami sebagai penyedia jasa telah memahami dan benar benar mengerti. benar-benar 2. 2.1. Tanggapan Terhadap KAK Tanggapan Umum Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) untu pekerjaan untuk Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Denpasar yang ada sudah memenuhi alur kerja yang sistematis dan pada hakikatnya merupakan patokan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan yang di dalamnya telah dijelaskan secara dalamnya rinci. Oleh karena itu, pihak Konsultan akan mengikuti semua ketentuan yang Konsultan tercantum dalam KAK dan syarat syarat tersebut mulai dari tahapan mengikuti seleksi umum ini sampai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan apabila pihak kami mendapat kepercayaan untuk memenangkan seleksi ini. Untuk tuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kejelasan /

kesepahaman dari setiap aspek yang tertuang dalam KAK tersebut diantara 33
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

kedua belah pihak dalam hal ini pihak BAPPEDA Kota Denpasar dan Konsultan, sehingga diharapkan tidak ada lagi pertanyaan pertanyaan yang menyebabkan hambatan pada pelaksanaan pekerjaan. Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau pertimbangan bagi pihak panitia / direksi sehingga akan lebih menyempurnakan Kerangka Acuan Kerja yang ada, diperlukan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja. TANGGAPAN KHUSUS 1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang Setelah konsultan mempelajari dengan seksama bagian pendahuluan dan latar belakang yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Denpasar pada prinsipnya kerangka acuan untuk pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan sudah jelas dan dapat memberikan gambaran mengenai bentuk pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan. 2. Tanggapan Terhadap Kegiatan Yang Dilaksanakan dan Cara

Pelaksanaan Kegiatan Konsultan menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan

tercapai jika memahami dengan seksama terhadap apa yang dimaksud di dalam Kerangka Acuan Kerja. Dengan demikian keseluruhan lingkup pekerjaan yang masuk didalamnya bisa terlaksana sepenuhnya dengan baik, dan sasaran dari pekerjaan yang diharapkan bisa tercapai dengan tepat waktu. Dan konsultan cukup memahami apa yang disajikan dalam KAK, maupun penjelasan-penjelasan yang disampaikan dalam rapat penjelasan yang telah dilakukan. Lingkup kegiatan seperti yang termuat di dalam kerangka acuan kerja yang harus dilaksanakan oleh konsultan mencakup beberapa bagian pekerjaan yang sudah dirinci tahapan pelaksanaannya, dan setelah dipelajari dan diamati dengan sebaik - baiknya maka konsultan berpendapat bahwa lingkup pekerjaan sudah sangat jelas dan mudah dipahami oleh Konsultan. Hal yang perlu dipertanyakan hanya bersifat teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan. 34
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

3.

Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan Dengan memperhatikan penjelasan mengenai maksud, tujuan dan sasaran pekerjaan di atas masih perlu diperjelas dengan kondisi eksisting persampahan Kota Denpasar. Hal ini untuk memperjelas sasaran yang ingin dicapai untuk Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Denpasar secara detail. Terlepas dari hal ini konsultan berpendapat bahwa maksud, tujuan dan sasaran dari pekerjaan sudah cukup jelas dan konsultan berkeyakinan dapat menyelesaikannya dengan sebaik - baiknya.

4.

Tanggapan Terhadap Keluaran Secara jelas keluaran yang harus diperoleh adalah tersedianya dokumen Masterplan Persampahan Kota Denpasar yang harus diserahkan dalam akhir masa pelaksanaan pekerjaan dan sudah dapat mengadopsi semua kebutuhan dalam penyusunan laporan.

5.

Tanggapan Terhadap Tempat Pelaksanaan Kegiatan Konsultan menyadari pelaksanaan kegiatan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Denpasar ini akan dapat berjalan dengan baik pada tempat atau Kota Denpasar yang memenuhi persyaratan kriteria yang bisa difasilitasi, sebab semua perencanaan dan kegiatan yang akan dilakukan selalu berdasarkan atas ketersediaan sumber daya yang terdapat dilokasi pekerjaan. Dengan adanya sumber daya yang memadai maka kegiatan akan dapat berjalan dengan baik.

6.

Tanggapan Terhadap Personil Personil yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja untuk pekerjaan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Denpasar dirasa sudah mencukupi dari segi kuantitas maupun kualitas apabila sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Jadi semua tenaga ahli yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini telah sesuai dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja. 35
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

7.

Tanggapan Terhadap Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Konsultan berpendapat bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang disediakan selama 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, mencukupi untuk menyelesaikan pekerjaan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Denpasar dengan sebaik - baiknya. Konsultan sanggup menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan tersebut dengan bantuan dari Direksi Pekerjaan dan Instansi terkait lainnya. Untuk mengantisipasi padatnya kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan, maka dalam penyusunan Bagan Alir dan Jadwal Pelaksanaan, Jadwal Personil dan Jadwal Penggunaan Alat harus sangat hati-hati dan harus konsekuen dengan Jadwal masing-masing, agar tidak terdapat kegiatan yang mundur. Apabila ada kegiatan yang mundur maka semua kegiatan yang telah disusun tidak akan berjalan sesuai dengan kehendak.

36
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

B.2.

Uraian Pendekatan, Metodelogi dan Program Kerja

1. 1.2.

Umum Uraian Pendahuluan

Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negative karena dalam penanganannya, baik untuk membuang atau membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar. Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kotakota di Indonesia, sebab apabila tidak dilakukan penan.ganan yang baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan, baik terhadap tanah, air dan udara. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah pencemaran tersebut diperlukan penanganan dan pengendalian terhadap sampah. Penanganan dan pengendalian akan menjadi semakin kompieks dan rumit dengan semakin kompleksnya jenis maupun kompisisi dari sampah sejalan dengan majunya kebudayaan. Oieh karena itu penanganan sampah di perkotaan relatif lebih dibanding sampah di desa-desa. Pertambahan penduduk yang semakin meningkat membawa konsekuensi logis meningkatnya jumlah sampah serta menurunnya kemampuan pengelolaan sampah. Di pihak lain, adanya tuntutan akan permukiman yang bersih dan sehat, dan upaya pemenuhan target MDGs mengakibatkan kebutuhan akan pelayanan persampahan tetap harus diperhatikan Peningkatan pelayanan persampahan seringkali dilakukan tanpa suatu kebijakan dan perencanaan sebagai acuan yang jelas sehingga menyulitkan para pelaksana di lapangan. Sampah menjadi masalah serius sehingga diperlukan penanganan secara seksama secara terintegrasi dengan inovasi-inovasi baru yang lebih memadai dalam perangkat sistem dan mekanisme operasional, pengelolaan evaluasi persampahan dan sehingga kegiatan perencanaan, pengendalian pengelolaan

persampahan dapat berlangsung dengan baik. Masalah yang sering muncul dalam penanganan sampah kota adalah masalah 37
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

biaya operasional yang tinggi dan semakin sulitnya ruang yang pantas untuk pembuangan. Sebagai akibat biaya operasional yang tinggi, kebanyakan kota kota di Indonesia hanya mampu mengumpulkan dan membuang sekitar 60% dari seluruh produksi sampahnya. Dari 60% ini, sebagian besar ditangani dan dibuang dengan cara yang tidak saniter, boros dan mencemari. Untuk mendapatkan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam penanganan sampah di kota, maka dalam pengelolaannya harus cukup layak Untuk meningkatkan kondisi pengelolaan persampahan secara keseluruhan diperlukan suatu perencanaan yang memadai dalam bentuk masterplan persampahan. Masterplan persampahan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para pelaku pembangunan bidang persampahan dalam meningkatkan manajemen pengelolaan sampah. 1.3. Maksud dan Tujuan a. Maksud Kegiatan Maksud dilaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai panduan bagi Pemerintah Kota Denpasar dalam melakukan perencanaan, penataan, pengendalian dan pengawasan di bidang persampahan. b. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah : 1. Menyediakan perencanaan pengelolaan persampahan secara lebih memadai yang meliputi aspek teknis kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan aspek peran serta masyarakat. 2. Menciptakan berkelanjutan. 3. Menyusun payung hukum pengelolaan persampahan. 1.4. Sasaran Sasaran dari pekerjaan ini adalah : 1. Terwujudnya sistem pengelolaan persampahan yang terpadu dan berkelanjutan. 2. Terwujudnya pelayanan maksimal dalam penanganan persampahan. 3. Terbentuknya payung hukum pengelolaan persampahan. system pengelolaan sampah terpadau dan

38
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

1.5.

Lokasi Kegiatan Lokasi pelaksanaan pekerjaan ini mencakup seluruh wilayah administrasi Kota Denpasar seluas 12.778 Ha.

1.6.

Lingkup Pekerjaan Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan metiputi: 1. Persiapan - Melakukan studi literatur atau review studi yang relevan di Kota Denpasar - Membuat program kerja kegiatan secara keseluruhan - Menetapkan metode survey - Menyusun kuesioner untuk menjaring data - Menyusun jadual kerja dan kegiatan persiapan lain yang dibutuhkan 2. Pengumpulan Data Data Primer Melakukan survey lapangan tentang kondisi eksisting pengelolaan sampah berkaitan dengan daerah pelayanan, timbulan sampah, komposisi dan karakteristik sampah, kondisi pewadahan, pengumpulan, pemindahan. Pengangkutan dan pembuangan akhir, upaya 3 R baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah dan kemauan/kemampuan membayar retribusi serta pengumpulan data lain yang relevan. Data Sekunder Melakukan survey ke instansi terkait mengenai kondisi kelembagaan yang menanganani masalah persampahan (institusi, struktur organisasi, SDM dan tata laksana kerja organisasi), kondisi pembiayaan (investasi; operasi pemeliharaan dan retribusi) selama sedikitnya 3 (tiga) tahun terakhir, dukungan peraturan yang dimiliki oleh Kota Denpasar berkaitan dengan pengelolaan persampahan dan program penyuluhan yang ada, kondisi kota Denpasar (fisik kota, sosial ekonomi, pendapatan masyarakat, fasilitas kota, daerah kumuh), rencana pengembangan kota (tata

39
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

guna

lahan)

baik

untuk

kotaDenpasar

maupun

kota-kota

sekitarnya serta pengumpulan data lain yang relevan. 3. Kompilasi dan Pengolahan Data Mengelompokkan data kuantitatif dan kualitatif yang relevan dengan perencanaan persampahan sebagai bahan analisis 4. Pengkajian : Penyiapan standar Nasional yang dapat dipergunakan sebagai tujuan penyusunan Masterplan Persampahan Pengkajian kebersihan Pengkajian tertiadap sistem pengelolaan yang dilakukan saat ini 5. Analisis Melakukan analisis data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan pola pelayanan persampahan. Metode analisis dapat dilakukan secara deskriptif, SWOT maupun metode lain 6. Penyusunan Perencanaan sampai tahun 2022 Perencanaan teknis dan manajemen persampahan meliputi: Proyeksi perkembangan penduduk Proyeksi volume sampah Pengembangan aspek institusi Pengembangan aspek teknis (kebutuhan prasarana dan sarana persampahan, pewadahan, pegumpulan, pemindahan, pengolahan / 3 R, pengangkutan dan pembuangan akhir). Selain itu juga diperlukan rencana kebutuhan dukungan Prasarana dan Sarana dalam rangka mendukung pengoperasian IPST Sarbagita yang merupakan TPA regional yang digunakan bersama oleh kota Denpasar, Gianyar, Tabanan dan Kab Badung, dan dilengkapi dengan peta dan gambar dengan skala sesuai ketentuan Pengembangan aspek pembiayaan (kebutuhan biaya investasi selama kurun waktu aspek perencanaan, pengaturan biaya operasi dan perda pemeliharaan per tahun serta perhitungan tarif retribusi) Pengembangan (penyempumaan termasuk untuk kerjasama regional dan usulan penerapannya) tata ruang kota yang mempengaruhi sistem

40
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Pengembangan aspek peran serta masyarakat (usulan program penyuluhan, pilot project penanganan sampah berbasis masyarakat, pola pendidikan dan lain-lain)

7. Penyusunan Laporan Kegiatan 1.7. Apresiasi dan Inovasi

1.7.1. Apresiasi Lokasi Pekerjaan Denpasar secara administratif wilayah memiliki 4 kecama kecamatan, 43 Desa / Kelurahan. Kecamatan Denpasar Selatan terdiri dari 10 Desa, Denpasar Timur 11 Desa / Kelurahan, Denpasar Barat 11 Desa / Kelurahan, dan Denpasar Utara 11 Desa / Kelurahan. Menurut letak geografis Kota Denpasar berada antara 08 35 31- 08 44 49 Lintang Selatan, 115 10 23 - 115 16 27 Bujur Timur. Luas wilayah Kota Denpasar sebesar 12.778 Ha atau 2,18 persen dari luar wilayah Propinsi Bali. Batas wilayah administratif Kota Denpasar adalah sebagai berikut : Sebelah Utara belah Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebalah Timur : Berbatasan Kabupaten Badung : Berbatasan Kabupaten Gianyar : Berbatasan Kabupaten Klungkung : Berbatasan dengan Selat Lombok

Tabel B.1. Luas Wilayah Kota Denpasar per Kecamatan . Kecamatan Luas Wilayah (Km2)
31.42 24.06

2 3 Denpasar 49.99 1 Selatan 22.31 2 Denpasar Timur 24.06 3 Denpasar Barat 31.42 4 Denpasar Utara Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010

No 1

Luas Wilayah (Km2)


49.99

Denpasar Selatan Denpasar Timur Denpasar Barat Denpasar Utara

22.31

1. Topografi Denpasar Selatan terletak pada ketinggian 00 75 meter dari permukaan laut. 00-75 Dengan rincian pada Kecamatan Denpasar Selatan terletak pada ketinggian 00 ngan 00-12 meter dari permukaan laut, Kecamatan Denpasar Timur terletak pada ketinggian 00 0075 meter dari permukaan laut, Kecamatan Denpasar Barat terletak pada ketinggian 41
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

00-75 meter dari permukaan laut dan Kecamatan Denpasar Barat terletak pada ketinggian 00-75 meter dari permukaan laut.

2. Curah Hujan Selama tahun 2009 curah Hujan yang terjadi berdasarkan pemantauan Balai Metereologi dan Geofisika Balai Besar Wilayah III Denpasar berada pada keadaan rata-rata. Curah Hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari. Tabel B.2. Angka Perbandingan Keadaan Curah Hujan Dengan Angka Normal Setiap Bulan di Kota Denpasar (mm) 2009 Realisasi 430,5 1 Januari 393,7 2 Februari 261,5 3 Maret 20,3 4 April 63,3 5 Mei 2,9 6 Juni 9,3 7 Juli 0 8 Agustus 83,3 9 September 5,3 10 Oktober 259,3 11 Nopember 246,8 12 Desember Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010 No. Bulan Curah Hujan Normal Perbedaan 360 70,5 300 93,7 252 9,5 152 131,7 87 23,7 22 19,1 16 6,7 9 9 28 -55,3 100 94,7 224 35,3 297 50,2 Persentase 19,5 31,2 3,7 86,6 26,4 86,8 42 100 197,5 94,7 15,8 16,9

3. Kependudukan 3.1. Penduduk Berdasarkan hasil proyeksi sensus penduduk 2000, pencerminan penduduk kota Denpasar pada tahun 2009 berjumlah 649.762 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 329.718 jiwa (50,74%) dan penduduk perempuan 320.044 jiwa (49,26%). Jumlah penduduk tahun 2009 ini naik 3,32 % dibanding tahun 2008 yaitu sebesar 628.909 jiwa. Dari 4 kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk terbanyak adalah kecamatan Denpasar Barat (7.778 jiwa/Km2), kemudian Kecamatan Denpasar Timur (5.447 jiwa/Km2), kecamatan Denpasar Utara (4.914 jiwa/Km2), dan Kecamatan Denpasar Selatan (3.727 jiwa/Km2). Sex

42
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

ratio tertinggi dimiliki oleh Kecamatan Denpasar Barat sebesar 104. Denpasar Utara memiliki sex ratio sebesar 103, dan Denpasar Selatan 102.

Tabel B.3. Jumlah Penduduk Kota Denpasar Kecamatan Luas Wilayah (Km2) 3 49.99 22.31 24.06 31.42 Penduduk Laki Perempuan 4 5 94155 92175 62136 60637 95709 91983 77718 75249 329718 319037 308664 295183 292087 320044 309872 299931 288417 282868 Jumlah/Total 6 186330 122773 187692 152967 649762 628909 608595 583600 574955

No 1 2 1 Denpasar Selatan 2 Denpasar Timur 3 Denpasar Barat 4 Denpasar Utara Jumlah Total

2009 127.78 2008 127.78 2007 127.78 2006 127.78 2005 127.78 Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010

3.2. Ketenagakerjaan Struktur tenaga kerja di Kota Denpasar pada tahun 2009 masih sama dengan tahun 2008 dimana tenaga kerja masih terkonsentrasi pada tiga sektor. Sektro perdagangan, hotel dan restoran masih mendominasi penyerapan tenaga kerja di Denpasar dan mencapai 41,66 persen. Distribusi tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2008 yang hanya sebesar 39,16 %. Selain PHR, sektor yang menyerap tenaga kerja cukup tinggi adalah sekotr jasa-jasa (27,28%) dan Industri (11,29%). Di Denpasar pertanian hanya mampu meyerap tenaga kerja sebesar 1,92% tenaga kerja. Jumlah ini kian menurun dibanding tahun 2008 (2,57%).

3.3. Pendidikan Pembangunan bidang pendidikan menjadi prioritas dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pada bidang pendidikan dapat kita lihat jumlah sekolah, guru dan murid Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di Kota Denpasar pada Tabel di bawah. 43
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Tabel B.4. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kota Denpasar Banyaknya Sekolah/Universitas Guru/Dosen Murid/Mahasiswa Taman Kanak-kanak 208 251 4143 Sekolah Dasr/MI 218 3922 84890 SLTP/MTs 58 2347 23248 SMU/K 59 2989 33985 Perguruan Tinggi 22 3242 25122 Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010 Jenis Sekolah 3.4. Agama Ketersediaan tempat peribadatan / bangunan suci seperti Pura, Mesjid, Gereja dan Wihara merupakan hal penting dalam pembangunan keagamaan/ spritual masyarakat. Kota Denpasar dengan pemeluk Agama Hindu 428.676 orang, Islam 143.399 orang, Protestan 30,017, Katholik 14.050 orang serta pemeluk agama Budha 12.649 orang . Ketersediaan prasaranaa peribadatan terdiri dari Pura Kahyangan Tiga 105 buah serta 3 buah Pura Sad Kahyangan, Mesjid dan Langgar 39 buah, serta 8 bangunan wihara. Tabel B.5 . Jumlah Penduduk Pemeluk Agama di Kota Denpasar Kecamatan No 1 1 2 3 4 2 Denpasar Selatan Denpasar Timur Denpasar Barat Denpasar Utara Jumlah Total Hindu 3 118173 90812 112249 113145 Islam 4 37387 29232 55093 35093 Katolik 5 3940 5100 3026 2009 14075 14050 14453 13895 13940 Protestan 6 6987 3168 5761 3948 19864 30017 19864 19048 26677 Budha 7 2951 1734 3257 2161 10103 12649 9465 9076 12182 Jumlah 8 169438 130046 179386 156356 635226 628791 608282 583335 504624

2009 434379 156805 2008 428676 143399 2007 422972 141528 2006 405600 135716 2005 319979 131846 Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010 4. Kesehatan

Penyediaan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Umum (RSU) baik pemerintah maupun swasta, puskesmas, dan klinik merupakan upaya pelayanan kesehatan bagi bagi masyarakat. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan sarana kesehatan 44
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

dari 106 pada tahun 2008 menjadi 109. Dari jumah tersebut 61,47% penyelenggaranya dari pihak swasta. Selain RSU, pelayanan kesehatan juga dilaksanakan di puskesmas utama dan puskesmas pembantu. Tabel B.6. Sepuluh Kasus Penyakit Terbanyak di Kota Denpasar No. Diagnosa Penyakit 1 Infeksi akut lain pada saluran pernafasan atas 2 Penyakit lain pada pernafasaan atas 3 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 4 Penyakit kulit alergi 5 Penyakit kulit infeksi 6 penyakit tekanan darah tinggi 7 Penyakit sistem otot dan jaringan ikat 8 Penyakit rongga mulut 9 Penyakit tonsilitis 10 Diare (termasuk tersangka kolera) Sumber : Denpasar Dalam Angka, 2010 Banyaknya Kasus 75854 36900 29696 19501 16980 15886 12031 11185 8846 8815

5. Gambaran Pengelolaan Persampahan Kota Denpasar a. Sumber, Komposisi, Volume, dan Timbulan Sampah Sumber sampah kota Denpasar terdiri atas sampah pemukiman dan sampah non permukiman. Yang tergolong sampah non pemukiman adalah sampah sampah yang bersumber dari kantor, toko, sekolah, pasar, dan fasilitas umum lainya. Menurut data hasil studi penanganan limbah padat (persampahan) Kota Denpasar tahun 2010 timbulan sampah dibedakan menjadi timbulan sampah organik dan anorganik. Rekapitulasi data volume timbulan sampah pemukiman dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel B.7. Rekapitulasi Volume Sampah di Kota Denpasar Volime (m3/hari) 4021,07 1863,1 46,33 85 137 45,05 24,66 2157,97 53,67 39,95 112,34 45
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

No

uraian Sampah perumahan - Volume Sampah - Persentase Sampah Non Perumahan 1. Toko 2. Kantor

Volem Timbulan Sampah (m3/hari) Organik Anorganik

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

3. Sekolah 4. Jalan/Taman 5. Hotel/Restoran/R.Makan 6. Fasilitas Umum - Volume Sampah - Persentase Total Volume Sampah Persentase Total Hasil penelitian, 2010

165 63 140 92 682 4703,07

69,3 45,36 81,2 44,16 309,73 48,5 2172,83 47,41

95,07 17,64 58,8 47,84 372,27 51,5 2530,24 52,59

Dari uraian diatas dapat dilihat volume sampah kota denpasar mencapai angka 4703,07 m3 per harinya. Dilihat dari sampah organik dan anorganiknya terjadi pergesaran, dimana pada masa sekarang ini jumlah sampah organik semaikn sedikit dan terjadi peningkatan pada sampah anorganik. Hal ini kemungkinan terjadi akibat adanya penggunaan sampah plastik dan kertas yang semakin banyak di kalangan masyarakat. Tabel. B.8. Komposisi Sampah Kota Denpasar % terhadap Volume No A B uraian Organik 46,33 53 18 42 72 58 48 48,5 Plastik 33,33 28 24 23 15 17 25 22 Non Organik kertas lainya 15 5,33 16 51 31 10 21 19 24,67 3 7 4 3 4 8 4,83

Sampah perumahan Sampah Non Perumahan 1. Toko 2. Kantor 3. Sekolah 4. Jalan/Taman 5. Hotel/Restoran/R.Makan 6. Fasilitas Umum Total Sampah Non Perumahan b. Sistem Pewadahan

total 53,67 47 82 58 28 42 52 51,5

Pewadahan sampah adalah aktifitas menampung sampah sementara yang dilakukan oleh penghasil sampah (sumber sampah)/petugas penyapu sampah dengan menggunakan tempat sampah yang besarnya disesuaikan dengan tingkat volume sampah yang dihasilkan. Penyapuan di Kota denpasar dilakukan dengan sistem swakelola, wilayah kerja dibagi menjadi 10 sektor yang meliputi seluruh kota denpasar. Penyapuan diutamakan pada ruas jalan protokol dengan pertimbangan pada ruas yang dimaksud merupakan jalan utama dan padat 46
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

aktivitas terutama Kegiatan Jasa perniagaan. Kegiataan operasional kebersihan DKP Kota Denpasar dibagi menjadi beberapa shift, yaitu sebagai berikut : Tabel B.9. Kegiatan Operasional Kebersihan Kegiatan Penyapuan Jadwal Shift I : 06.00-11.00 shift II : 12.00-17.00 Pengumpulan sampah Tugas Menyapu bdan jalan dan telanjakan rumah tangga yang dilayani Mengatur, menjaga, dan mengawasi pembuangan sampah dilokasi kontainer dan transferdepo Menaikan dan mengangkut sampah rumah tangga di sepanjang jalan yang dilayani

Pengangkuta Sampah ke TPA

Shift I : 06.00-11.00 shift II : 12.00-17.00 shift I : 05.30-10.00 Shift II : 10.00-12.00 Shift III : 13.00-15.30 Shift IV : 15.30selesai

c. Pengumpulan sampah Pengumpulan sampah adalah aktivitas penanganan yang tidak hanya mengumpulkan sampah dari wadah individu atau dari wadah komunal (bersama) melainkan mengangkutnya ke tempat terminal tertentu, baik dengan pengangkutan langsung maupun tidak langsung. Tahap pengumpulan tentunya sangat terkait dengan kondisi BIN/kontainer/depo/TPS yang tersebar di seluruh Kawasan Kota Denpasar. Kondisi BIN/bak sampah yang ada lapangan sebagian besar (70%) rusak. Kodisi depo di Denpasar relative baik kecuali depo di Jl. Cok Agung Tresna dan sidakarya diratakan (tidak ada bangunan) karena diganti dengan kontainer Dikaji secara sistem operasional maupun fisik kontruksi depo/kontainer sangat diperlukan karena lokasinya dekat dengan masyarakat (sumber sampah) baik untuk lokasi pemilihan (3R) dan pengolahan sampah. Untuk depo yang dikelola masyarakat sebaiknya dibuat sedemikian rupa untuk keperlian 3R yang berguna untuk mendukung UU no 18 tahun 2008 (masyarakat wajib mengelola sampah dengan 3 R) Adapun masalah / kendala di depo selama ini adalah perilaku tidak disiplin masyarakat terhadap jadwal pembuangan menggunakan mobil (roda 4 atau 47
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

roda 4) ke Depo/TPS yang menyebabkan penumpukan sampah di Depo/TPS sehingga menimbulkan bau tidak sedap di sekitarnya. Solusi dari permasalahan itu adalah ditetapkannya aturan mengenal waktu pembuangan sampah di depo/tps disertakan dengan sangsi tegas jika kedapatan ada warga yang melanggar ketentuaan tersebut. Jumlah Sarana prasarana pewadahan Kota Denpasar yang dikelola DKP Denpasar adalah sebagai berikut : Tabel. B.10. Jumlah Sarana Prasarana Pengumpulan dan Pewadahan sampah Kota Denpasar
NO Alat Pewadahan VOL (unit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bin/Tong Sampah 70 ltr Bin/Tong Sampah 1 m3 Bin/Tong Sampah 1 m3 beroda Bin/Tong Sampah 40 ltr Bin/Tong Sampah pemilah Transfer depo /TPS Container Gerobak Sampah Motor Sampah 1885 270 40 50 20 17 52 635 2 6 2 Rp 771.902.000 Rp 1.894.010.250 Baik dan berfungsi 70 Ltr 1m
3

KAPASITAS

NILAI

KONDISI ALAT

Rp 1.659.756.250 Rp 651.592.050 Rp 139.700.000 Rp Rp 25.300.000 69.850.000

1m

40 Ltr 1m
3

Sebagian besar Rusak 70%) rusak Sebagian besar Rusak 70%) rusak Sebagian besar Rusak 70%) rusak Sebagian besar Rusak 70%) rusak Sebagian besar Rusak 70%) rusak

48
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Gambar B.1. Sarana dan Prasarana Pewadahan Sampah Kota Denpasar

Gambar B.2. Sarana Pengumpulan Sampah Kota Denpasar

d. Pengangkutan Sampah Pemindahan sampah adalah kegiatan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkutan untuk dibawa ketempat pembuangan akhir. Pengangkutan sampah tentunya berhubungan dengan waktu pengangkutan serta kepadatan lalu lintas yang dilalui oleh truck pengangkut tersebut setelah dilakukan pengamatan langsung dilapangan maka diperoleh jalur-jalur yang mengalami rute angkut yang paling padat adalah JL. Gunung Agung, Jl. Imam Bonjol, Jl. Nangka, Jl.Setia Budi, Jl. Yudistira, Jl. Arjuna, Jl. Sumatera, Jl. Ratna, Jl. Hayam Wuruk dan Jl. Diponegoro. 49
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Jenis pengangkutan sampah di Kota Denpasar yaitu Dump truck, Arm Roll Truk, Truk biasa, Kijang station dan Kijang Pick UP. Jumlah Sarana pengangkutan di Kota Denpasar adalah sebagai berikut :

Tabel B.11. Jumlah Sarana Prasaran Pengangkutan Sampah Kota Denpasar


NO 1 ALAT PENGANGKUTAN Dump Truck Unit 60 Merek Toyota Daihatsu, Hino, Isuzu, dan Mitsubsihi Isuzu dan Toyota Toyota Toyota Tahun Produksi 1998 - 2010 KONDISI PRASARANA Baik Baik 1997 - 2003 1981 - 2005 1985 - 1998 1992 - 2005 Baik Baik Baik

2 3 4 5

Arm Roll Truck Truck Biasa Kijang Station Kijang Pick UP

12 7 4 8

Gambar B.3. Sarana Pengangkutan Sampah Kota Denpasar

e. Pengolahan Sampah 3R Pengolahan sampah dengan metode 3R juga telah dilaksanakan oleh DKP Kota Denpasar, dimana kegiatan pengolahan sampah 3R bertujuan untuk mengurangi volume sampah organik dan non organik yang masuk ke TPA Sarbagita, sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA sehingga umur layanan TPA dapat berfungsi lebih lama. Pengolahan sampah 3R di Kota Denpasar di beberapa lokasi yaitu sebagai berikut : 1. Pengolahan sampah 3R di Banjar Gelogor Carik, Desa Pemogan dengan kegiatan pada TPST yaitu pemilahan barang lapak dan pengolahan sampah menjadi kompos. Dengan falitas yang ada yaitu 1 unit mesin pencacah 50
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

organik, 1 unit mesin pencacah non organik, 1 unit ayakan, 3 unit permentasi dari bambu dan 1 unit truk kap 4 m3. Sampah yang diolah setiap harinya rata rata 12 m3 yang terdiri dari sampah lapak 0,6 m3/hr, Sampah organik 7,2 m3/hr, sampah organik kompos 2,4 m3/hr dan residu ke TPA 1,8 m3/hr. 2. Pengolahan sampah 3R di Kelurahan Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan dengan kegiatan pada TPST yaitu pemilahan barang lapak dan pengolahan sampah menjadi kompos. Dengan falitas yang ada yaitu 1 unit mesin pencacah organik, 1 unit mesin pencacah non organik, 1 unit Kontainer dan 6 unit gerobak sampah serta bangunan pelengkap untuk proses pemilahan sampah dan pengomposan.

Gambar B.4. fasiltas pengolahan sampah 3R di Kelurahan Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan. 3. Pengolajan sampah 3R di Kelurahan Renon luas tanah yang disediakan sekitar 1710 m2, dibuat satu unit bangunan TPST dengan luas sekitar 1952,74 m2 yang terdiri : Ruang komposting/pengolahan (hanggar) Ruang kantor (include = kamar mandi dan teras) Lantai 1 Lantai 2 = 52 m2 = 53 m2 = 9 m2 = 9 m2 51
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

= 1045 m2

Gudang Kompos Gudang Granular

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR = 13,5 m2

Ruang Penjaga + teras + kamar mandi

Dan sarana 3 R yang dapat diadakan: Gerobak Sampah Mesin pencacah Mesin Pengayak Mesin Granular Pompa air Timbangan : 1 Unit : 1 Unit : 1 Unit : 1 Unit : 1 Unit : 1 Unit

f.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi dengan segala dinamikanya di Provinsi Bali, khususnya di wilayah SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) telah mengakibatkan terjadinya peningkatan timbulan sampah yang semakin cepat. Kondisi tersebut secara otomatis telah membawa akumulasi permasalahan yang semakin kompleks. Berbagai macam cara telah diterapkan untuk mengatasinya, tetapi hasilnya belum memuaskan, bahkan kecenderungannya semakin sulit dikendalikan. Permasalahan tersebut ditambah lagi dengan semakin sulitnya mencari lokasi untuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah, sehingga semakin kompleknya permasalahan sampah yang harus dihadapi. Pemerintah Daerah di wilayah SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) membuat kesepakatan untuk menerapkan sistem pengelolaan persampahan secara regional dan terpusat dengan aplikasi teknologi pengolahan sampah terpadu yang disebut dengan IPST (Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu). TPA Sarbagita merupakan TPA Regional yang melayani Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan. Lokasi TPA Sargabita ada di TPA Suwung. Dari 38 Ha kawasan TPA, 10 Ha digunakan untuk IPST yang dikelola PT. Noei dan 28 Ha digunakan sebagai TPA.

52
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Lokasi TPA SARBAGITA TPA Sarbagita dengan luasan kurang lebih 38 Ha terletak di kampung Suwung Kangin , Desa Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Letak TPA Sarbagita dalam peta foto udara dapat ditunjukkan pada gambar sebagai berikut :

Gambar 3.5. Lokasi TPA Sarbagita dalam Peta Foto Udara Sampah di wilayah SARBAGITA berasal dari sampah domestik dan sampah nondomestik yang meliputi sampah pemukiman, pertokoan, restoran, hotel, perkantoran, fasilitas umum, sapuan jalan dan pariwisata yang sebagian besar merupakan sampah organik. Di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung pengelolaan sampah dilakukan oleh DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) dan swakelola masyarakat. Di Kabupaten Gianyar pengelolaan sampah dilakukan oleh KLH (Kantor Lingkungan Hidup) dan swakelola masyarakat. Sedangkan di Kabupaten Tabanan pengelolaan sampah dilakukan oleh DKP (Dinas Kebersihan dan pertamanan) dan swakelola masyarakat. Sedangkan wilayah lain yang belum mendapat penanganan, sampah yang dihasilkan pada umumnya masih dikelola secara on-site (setempat) yaitu dengan cara dibakar, ditimbun dan dibuang ke sungai-sungai.

53
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Kondisi Sarana dan Prasarana SARBAGITA merupakan pusat pengolahan sampah terpadu dengan konsep berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycling) di TPA. Untuk jangka panjang pengelolaan sampah di kota Denpasar akan dilakukan secara terpadu dengan bekerjasama dengan 3 kabupaten lain dengan nama SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan). Pusat pengelolaan sampah terpadu dilakukan di TPA Sampah Suwung, bekerjasama dengan pihak ketiga yang bertujuan mengelola sampah menjadi energi yang dapat dimanfaatkan yaitu energi listrik. Sistem pengolahan sampah di IPST adalah menggunakan Sistem GALFAD (Gassification, Land Fill, Anaerob Diggestion). Tujuan strategis dari fasilitas yang ditawarkan adalah pemanfaatan potensi sampah sebagai sumber daya yang sudah tercemar (contaminated resource). Hal ini berarti dengan menggunakan teknik pemisahan yang sesuai, berbagai jenis sampah dapat dipakai pada berbagai jenis peralatan konversi energi sehingga dapat memaksimalkan efisiensi konversi sampah menjadi energi yang bernilai ekonomis. Saat ini TPA Sarbagita beroperasi sebagian masih menggunakan sistem open dumping sehingga dikhawatirkan akan mengakibatkan pencemaran pada lingkungan terdekat, sehingga diperlukan peningkatan kualitas. Meskipun di dalam lokasi juga terdapat kegiatan pengembangan kualitas TPA yang telah dikelola oleh PT Navigat Organik Energi Indonesia (NOEI) namun pada areal lahan lainnya kurang lebih 28 Ha masih memerlukan peningkatan kualitas. Gambaran TPA Sarbagita dengan sistem open dumping dan kegiatan pemulung di TPA Sarbagita dapat ditunjukkan pada dokumentasi berikut :

Gambar B.6. Sistem Open Dumping di TPA

54
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Gambar B.7. Kegiatan Pemulung Sampah di TPA TPA Sarbagita merupakan salah TPA Regional yang melayani wilayah-wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan mempunyai potensi dan permasalahan yang dapat dijadikan dasar dalam pembenahan kualitas sebagai sebuah TPA Regional. Potensi - Lokasi lahan TPA yang jauh dari permukiman dan merupakan TPA terluas di Provinsi Bali - Status lahan merupakan milik Kanwil Kehutanan dengan adanya kerjasama untuk peminjaman lahan yang akan di pakai untuk pengelolaan sampah terpadu yang memungkinkan pengembangan TPA untuk kawasan

SARBAGITA.

Kondisi Peningkatan Kualitas dan Operasional TPA Sarbagita Proyeksi timbulan sampah saat ini pada TPA Sarbagita mencapai 3000 m3/hari. Sampah dari kabupaten Tabanan sebanyak 50 m3/hari dimanfaatkan leh PT Noei dan sisanya masuk ke TPA. Kondisi TPA saat ini sudah dalam keadaan over load dan sistem pengoperasiannya masih mempergunakan open dumping. Sebelum ada penanganan dari Satker Pengembangan PLP Bali kondisi pencemaran sudah sangat mengkhawatirkan, terlihat secara visual bahwa rawa disekitar TPA airnya tercemari leachate sehingga berbau dan berwarna hitam pekat, disamping itu banyak pohon bakau yang terganggu pertumbuhannya bahkan sampai mati karena pencemaran leachate dan juga tertutupnya akar 55
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

nafas oleh sampah yang meluber. Tahun 2009 Satker Pengembangan PLP Bali menyusun DED untuk merivitalisasi TPA Sarbagita karena untuk mencari lokasi lain di daerah Sarbagita sudah tidak memungkinkan mengingat sangat mahalnya lahan di Kota Denpasar dan sekitarnya. Tahun 2009 Satker Pengembangan PLP Bali juga melaksanakan fisik revitalisasi TPA Sarbagita tahap I dengan substansi pekerjaan utama adalah melokalisir dan mengarahkan leachate agar tidak lagi mencemari rawa dengan habitatnya dan membatasi TPA agar tidak makin meluas dengan mengorbankan lahan kehutanan. Pekerjaan yang dilaksanakan tahun 2009 berupa, pemasangan lapisan Proteksi disepanjang garis perbatasan rawa dengan TPA yang terpasang sepanjang 800 m, 1 (satu) buah IPL, pipa penangkap air tanah, Pekerjaan Caping dan cover soil serta pekerjaan landscape. Lapisan proteksi berguna untuk memproteksi leachate agar tidak masuk ke rawa dan selanjutnya dengan pipa penangkap air tanah leachate yang terlokalisir lapiosan preksi diarahkan ke IPL. Di IPL leachate mengalami tahapan2 seperti yang diharapkan sehingga nantinya sebagai hasil akhir untuk dilepas ke rawa sudah tidak membahayakan bagi lingkungan. Perkerjaan Capping dilakukan untuk menutup area yang sudah tidak dipakai lagi untuk menimbun sampah sehingga tidak menghasilkan leachate lagi. Pada tahun 2010 Satker Pengembangan PLP Bali merivitalisasi tahap II TPA sarbagita dengan skup pekerjaan antara lain melanjutkan lapisan protekse sepanjang 600 m, pekerjaan jalan operasional yang sekaligus sebagai pembatas rawa dan TPA, IPL, Pipa penangkap air tanah, Pekerjaan sumur pantau, pekerjaan tanggul yang bertujuan mencegah sampah tidak lagi sampai meluber ke rawa dan pekerjaan landscape. Permasalahan Permasalahan yang ada saat ini adalah sistem pengoperasian yang masih open dumping dan belum beroperasinya IPST secara maksimal. Sehingga dengan volume sampah tiap hari yang demikian besar akan menimbulkan masalah besar nantinya mengingat saat inipun keadaanya sudah over load. Sehingga perlu diupayakan revitalisasi lanjutan yang, mampu untuk mengantisipasi masalah saat ini. Dengan sarana yang sudah terbangun melalui revitalisasi tahap I dan II sudah sangat mendukung untuk pengoperasian TPA Sarbagita menjadi sanitary 56
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

landfill yang akan sangat banyak mengirit lahan. Saat ini yang sangat diperlukan pembangunan Cell sampah yang dapat menampung sampah harian yang akan datang. Identifikasi permasalahan dengan beroperasinya TPA Regional Sarbagita adalah sebagai berikut : - Pencemaran air laut dari TPA berupa leachete dari timbulan sampah sudah sampai ke laut, dapat dilihat secara visual pada permukaan air laut di kawasan TPA berwarna hitam. - Pencemaran tanah dapat dilihat secara visual terdapat banyaknya genangan lindi dan kondisi TPA yang masih mempergunakan sistim open-dumping dimana sampah hanya dihamparkan saja sehingga juga menyebabkan terjadinya pencemaran udara. - Lokasi TPA merupakan daerah kawasan rawa dan dekat hutan bakau sehingga rawan akan pencemaran laut. - Proses komposting pada TPA belum berfungsi. - Belum beroperasi secara maksimalnya IPST sehingga timbulan sampah masuk langsung ke TPA. - Luas lahan keseluruhan kawasan TPA yang tersedia 38 Ha, dimana untuk kawasan IPST 10 Ha, sedangkan 28 Ha untuk TPA. Sedangkan dari hasil proyeksi timbulan sampah untuk Kawasan SARBAGITA sampai dengan Tahun 2030 didapat timbulan sampah total yang masuk 6.340,4 m/hari dimana timbulan sebesar 3.200 m/hari dimanfaatkan IPST , dan sisanya sebesar 3104,4 m/hari harus masuk TPA. Tetapi hingga saat ini diketahui kapasitas TPA eksisting sebesar 6.061 m/hari (95,59 % dari kapasitas total), jadi ada timbulan sampah yang tidak dapat ditampung sebesar 279,4 m/hari. Sehingga TPA Sarbagita perlu dilakukan direvitalisasikan sehingga keberadaan sampah yang tidak terkelola saat ini akan dicarikan jalan keluar penanganannya. - Sedang permasalahan yang juga terkait dengan TPA adalah sarana dan prasarana persampahan yang ada saat ini dirasakan masih jauh dari ideal dan begitu pula dengan sistem pengelolaan persampahan yang diterapkan masingmasing daerah/kota saat ini masih menemui banyak kendala. Salah satunya adalah penyediaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di Kota Denpasar, yang mana TPA eksisting sangat tidak memenuhi syarat dari segi 57
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

estetika, teknis desain, maupun teknis operasionalnya, sehingga tidak layak untuk dilanjutkan, sehingga diperlukan perbaikan desain dan rehabilitasi peningkatan kualitas lingkungan apabila TPA eksisting ini tetap akan dipertahankan.

1.7.2. Inovasi 1. Pengertian Sampah Beberapa pengertian sampah antara lain sebagai berikut : Sampah adalah bahan buangan padat atau semi padat yang dihasilkan dari aktivitas manusia atau hewan yang dibuang karena tidak diinginkan atau tidak digunakan kembali. Sampah meliputi material yang heterogen yang merupakan hasil buangan dari komunitas masyarakat yang merupakan akumulasi dan pencampuran dari kegiatan pertanian, industri, dan juga sampah mineral (Tchobanoglous, Theisen and Vigil, 1993) Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (SNI 19-2454-2002 ). Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat (UU No 18,2008). Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus (UU No 18,2008). Menurut Damanhuri dan Padmi (2004) rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan antara satu negara dengan negara lainnya. Variasi ini terutama disebabkan oleh perbedaan antara lain: Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya. Tingkat hidup: makin tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan sampahnya. Musim: dinegara barat, timbulan sampah akan mencapai angka minimum pada musim panas. 58
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Cara hidup dan mobilitas penduduk. Iklim: dinegara barat, debu hasil pembakaran alat pemanas akan bertambah pada musimdingin. Cara penanganan makanannya. 2. Pengaruh sampah terhadap kesehatan dan lingkungan. Menurut Sarudji, 2004 sampah dapat mempengaruhi kesehatan dan lingkungan, diantaranya: a. Sampah sebagai sarang vektor dan binatang pengerat. Sampah terutama yang mudah membusuk (garbage) merupakan sumber makanan lalat dan tikus. Lalat merupakan salah satu vektor penyakit terutama penyakit saluran pencernaan seperti typhus perut, kolera, diare dan disentri. b. Sampah sebagai sumber inveksi. Sampah seringkali tercampur dengan kotoran manusia, vomitus, dari penderita dan sebagainya yang sifatnya infektus. Kontak antara manusia dengan sampah dapat langsung maupun melalui vektor, disamping juga dimungkinkan melalui air yang terkontaminasi sampah infektus. c. Sampah mencemari tanah dan air. Sampah yang tidak ditangani dengan baik dapat mencemari air melalui selokan, saluran pematus maupun badan-badan air. Sampah yang tidak dapat terurai seperti plastik dan karet dan sejenisnya secara mekanik mengganggu saluran air maupun badan air, yang menyebabkan pendangkalan. Secara ekologis sampah organik yang masuk ke dalam badan air dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengakibatkan eutrofikasi dan bila terjadi pencemaran oleh limbah toksik dapat mengganggu kehidupan air. a. Sampah toksik. Sampah juga ada yang bersifat toksik. Sampah kimia yang dihasilkan oleh kegiatan industri kimia tertentu, sampah pestisida, sampah dari laboratorium kimia bersifat toksik. Sampah toksik ini dapat langsung mengenai manusia atau melalui rantai makanan. 59
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

b. Sampah mengganggu estetika. Sampah, baik bentuk atau wujud maupun baunya sudah menimbulkan kesan tidak etis. Banyak orang berpendapat bahwa kebersihan menunjukkan kepribadian seseorang, masyarakat bahkan bangsa. Terdapatnya ongokan sampah yang terkesan tidak dikelola dengan baik akan memberikan nilai negatif bukan hanya ditilik dari segi estetika, melainkan menjurus kepada kepribadian masyarakat. 3. Sumber Sumber Sampah Menurut Tchobanoglous, Theisen and Vigil, 1993 sumber-sumber sampah dibedakan berdasarkan jenis kegiatan yang menghasilkan sampah. Klasifikasi tersebut dibagi menjadi : Sampah residential, merupakan sampah yang berasal dari rumah tangga. Sampah komersial, merupakan sampah yang berasal dari perkantoran, restoran dan pasar (tempat perdagangan). Sampah industri, adalah sampah yang dihasilkan dari aktivitas industri. Sampah jalanan, adalah sampah yang berada di jalan-jalan umum. Sampah pertanian, adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Sampah konstruksi pembangunan, adalah sampah yang dihasilkan dari pembangunan gedung baru, perbaikan jalan, peruntuhan bangunan, dan trotoar rusak. Sampah pelayanan masyarakat, merupakan sampah dari air minum, air limbah maupun proses industri. 4. Penggolongan jenis sampah Menurut Damanhuri sampah dapat dikelompokan menjadi: Berdasarkan sumbernya: Pemukiman: biasanya berupa rumah atau apartemen. Jenis sampah yang dihasilkan adalah sisa makanan, kertas, kardus, plastik, tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, kaca, logam, barang bekas rumah tangga, limbah berbahaya dan beracun, dan sebagainya. 60
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Daerah komersil: meliputi pertokoan, rumah makan, pasar, perkantoran, hotel dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain kertas, kardus, plastik, kayu, sisa makanan, kaca, logam, limbah berbahaya dan beracun, dan sebagainya. Institusi yaitu sekolah, rumah sakit, penjara, pusat pemerintahan, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan sama dengan jenis sampah pada daerah komersil. Konstruksi dan pembongkaran bangunan: meliputi pembuatan konstruksi baru, perbaikan jalan, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain kayu, baja, beton, debu, dan lain-lain. Fasilitas umum: seperti penyapuan jalan, taman, pantai, tempat rekreasi, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain rubbish, sampah taman, ranting, daun, dan sebagainya. Pengolah limbah domestik seperti instalasi pengolahan air minum, instalasi pengolahan air buangan dan insinerator. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain: lumpur hasil pengolahan, debu dan sebagainya. Kawasan industri: Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa proses produksi, buangan non industri, dan sebagainya. Pertanian: Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa makanan busuk sisa pertanian. Berdasarkan cara penanganan dan pengolahannya: Komponen mudah membusuk (putrescible): sampah rumah tangga, sayuran, buah-buahan, kotoran binatang, bangkai, dan lain-lain. Komponen yang mudah terbakar (combustible): kayu, kertas, kain, plastik, karet, kulit, dan lain-lain. Komponen yang sulit terbakar (non combustible): logam, mineral, dan lain-lain. Wadah bekas: botol, drum, dan lain-lain. Tabung bertekanan/gas. Serbuk dan abu: organik (pestisida dan sebagainya), logam metalik, non metalik, bahan asumsi, dan sebagainya. Lumpur, baik organik maupun non organik. Puing bangunan. 61
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Kendaraan tak terpaakai. Sampah radioaktif.

Pembagian yang lain dari sampah berupa: Sampah organik mudah membusuk (garbage) : sampah sisa dapur, sisa makanan, sampah sisa sayur, dan kulit buah-buahan. Sampah organik tak membusuk (rubbish): mudah terbakar (combustible), seperti kertas, karton, plastik, dan sebagainya, dan yang tidak mudah terbakar (non combustible) seperti logam, kaleng, gelas. Sampah sisa abu pembakaran penghangat rumah (ashes). Sampah bangkai binatang (dead animal): bangkai tikus, ikan, anjing, dan binatang ternak. Sampah sapuan jalan (steet sweeping): sisa-sisa pembungkus dan sisa makanan, kertas, daun. Sampah buangan sisa konstruksi (demolition waste), dan sebagainya. 5. Timbulan Sampah Timbulan sampah dalam SNI 19-3964-1995 adalah banyaknya sampah yang diambil dari lokasi terpilih, untuk diukur volumenya dan ditimbang beratnya dan diukur komposisinya. Besaran timbulan sampah berdasarkan komponen-kompone sumber sampah dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel B.12. Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Komponen Sumber Sampah NO Komponen Sumber Sampah Satuan Volume (l/orang.hari) 1 2 3 Rumah permanen Rumah semi permanen Kantor Per orang/hari Per orang/hari Per pegawai/hari 2,25 2,50 2,00 2,25 1,75 2,00 Berat (Kg/orang.hari) 0,350 0,400 0,300 0,350 0,025 0,100

62
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

4 5 6 7 8 9 10

Toko/ruko Sekolah Jalan arteri sekunder Jalan kolektor sekunder Jalan local Pasar Rumah non permanen (Sumber : SNI 19-3983-1995).

Per pegawai/hari Per murid/hari Per meter/hari Per meter /hari Per meter /hari Per meter 2/hari Per orang/hari

2,50 3,00 0,10 0,15 0,10 0,15 0,10 0,15 0,05 0,10 0,20 0,60 1,75 2,00

0,150 - 0,350 0,010 0,020 0,020 0,100 0,010 0,050 0,005 0,025 0,100 0,300 0,250 0,300

Tabel B.13. Besaran timbulan sampah berdasarkan klasifikasi kota No 1 2 Klasifikasi Kota Kota Sedang Kota Kecil Volume (l/orang/.hari) 2,75 3,25 2,50 2,75 Berat (kg/orang.hari) 0,70 0,80 0,625 0,70

( Sumber : SNI 19-3983-1995). Kota sedang adalah kota yang jumlah penduduknya lebih dari 100.000 jiwa, sedangkan kota kecil adalah kota yang jumlah penduduknya kurang dari 100.000 jiwa. (SNI 19-3983-1995). 6. Komposisi Sampah. Komponen komposisi sampah dalam SNI 19-3964-1995 adalah komponen fisik sampah seperti sisa-sisa makanan, kertas-karton, kayu, kain-tekstil, karet-kulit, plastik, logam besi-non besi, kaca dan lain-lain (misalnya tanah, pasir, batu, keramik). Pengelompokan sampah yang sering dilakukan adalah berdasarkan komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat atau % volume dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan, dan lain-lain. Dalam Damanhuri dan Padmi (2004) menggambarkan tipikal komposisi sampah pemukiman atau sampah domestik dikota negara maju, yaitu dapat dilihat pada Tabel B.13. 63
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Tabel B.13. Komposisi sampah domestik Kategori Sampah Kertas dan bahan-bahan kertas Kayu/produk dari kayu Platik, kulit, dan produk karet Kain dan produk tekstil Gelas Logam Bahan batu, pasir Sampah organik (Sumber : Damanhuri dan Padmi, 2004). Komposisi sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor: Cuaca : di daerah yang kandungan airnya tinggi, kelembaban sampah juga akan cukup tinggi. Frekuensi pengumpulan : semakin sering sampah dikumpulkan maka semakin tinggi tumpukan sampah terbentuk. Tetapi sampah basah akan berkurang karena membusuk, dan yang akan terus bertambah adalah kertas dan sampah kering lainnya yang sulit terdegradasi. Musim : jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang berlangsung. Tingkat sosial ekonomi : daerah ekonomi tinggi umumnya menghasilkan sampah yang terdiri atas bahan kaleng, kertas, dan sebagainya. Pendapatan per kapita : masyarakat dari tingkat ekonomi lemah akan menghasilkan total sampah yang lebih sedikit dan homogen. Kemasan Produk : kemasan produk bahan kebutuhan sehari-hari juga akan mempengaruhi. Negara maju seperti Amerika tambah banyak yang menggunakan kertas sebagai pengemas, sedangkan negara berkembang seperti Indonesia banyak menggunakan plastik sebagai pengemas. 64
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

% Berat 32,98 0,38 6,84 6,36 16,06 10,74 0,26 26,38

% Volume 62,61 0,15 9,06 5,1 5,31 9,12 0,07 8,58

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Dengan

mengetahui

komposisi

sampah

dapat

ditentukan

cara

pengolahan yang tepat dan yang paling efisien sehingga dapat diterapkan proses pengolahannya. Tipikal komposisi sampah didasarkan atas tingkat pendapatan digambarkan pada Tabel 2.4. Tabel B.14 Tipikal Komposisi Sampah Pemukiman (% berat basah) Komposisi Pemukiman Low Incom Kertas Kaca, keramik Logam Plastik Kulit, karet Kayu Tekstil Sisa makanan Lain-lain 1-10 1-10 1-5 1-5 1-5 1-5 1-5 40-85 1-40 Pemukiman Midle Incom 15-40 1-10 1-5 2-6 2-10 20-65 1-30 Pemukiman High Incom 15-40 4-10 3-13 2-10 2-10 20-50 1-20

(Sumber : Damanhuri dan Padmi, 2004).

7.

Karakteristik Sampah. Karakteristik sampah menurut (Tchobanoqlous, Theisen dan Vigil, 1993, dalam Hardianto, 2008) yaitu: 1. Karakteristik fisik Karakteristik fisik sampah meliputi hal-hal di bawah ini: a. Berat spesifik sampah Dinyatakan sebagai berat per unit (kg/m3). Dalam pengukuran berat spesifik sampah, harus disebutkan dimana dan dalam kondisi bagaimana sampah diambil sebagai sampling untuk menghitung berat 65
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

spesifik sampah. Berat spesifik sampah dipengaruhi oleh letak geografis, lokasi, musim, dan lama waktu penyimpanan. Hal ini sangat penting untuk mengetahui volume sampah yang diolah. Adapun berat spesifik sampah menurut Tchobanaglous, Theisen dan Vigil, 1993 yang dapat dilihat pada tabel 2.5. Tabel B.15. Berat spesifik komposisi sampah.

No

Komponen Sampah

Berat Spesifik (Kg/m3) Rentang Tipikal 290,72 89,00 50,43 65,26 65,26 130,53 160,19 100,86 237,32 195,79 89,00 160,19 320,38 480,57

1 Sisa makanan 2 Kertas 3 Karton 4 Plastik 5 Kain 6 Karet 7 Kulit 8 Sampah taman 9 Kayu 10 Gelas 11 Kaleng 12 Aluminium 13 Logam lain 14 Debu/kerikil (lain-lain)

130,53 - 480,57 41,53 -130,53 41,53 - 80,10 41,53 - 130,53 41,53 - 100,86 100,86 - 201,72 100,86 - 261,05 59,33 - 225,45 130,53 - 320,38 160,19 - 480,57 50,43 - 160,19 65,26 - 240,29 130,53 - 1151,00 320,38 - 999,71

(Sumber: Tchobanaglous, Theisen dan Vigil, 1993 dalam Hardianto, 2008).

66
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

b. Kelembaban Kelembaban sampah dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu dengan metode berat basah dan berat kering. Rumus kelembaban dari berat basah adalah:

wd M = x100 w
Dimana M = Kelembaban (%) W = Berat sampah basah (kg) D = Berat sampah setelah dikeringkan pada suhu 0C (kg). c. Ukuran partikel Sangat penting untuk pengolahan akhir sampah, terutama pada tahap mekanis untuk mengetahui ukuran penyaringan dan pemisahan mekanik. d. Field Capacity Adalah jumlah air yang dapat tertahan dalam sampah, dan dapat keluar dari sampah akibat daya grafitasi. Field Capacity sangat penting untuk mengetahui komponen lindi dalan landfill. Field Capacity bervariasi tergantung dari perbedaan tekanan dan dekomposisi sampah. Sampah dari daerah pemukiman dan komersial yang tanpa pemadatan Field Capacity sebesar 50% - 60%. e. Kepadatan sampah Kepadatan sampah sangat penting untuk mengetahui pergerakan dari cairan dan gas dalam landfill. 2. Karakteristik Kimia. a. Analisis proksimasi. Bertujuan mengetahui bahan-bahan yang mudah terbakar dan tak mudah terbakar. Biasanya dilakukan tes untuk komponen yang 67
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

mudah terbakar supaya mengetahui kandungan volatil, kandungan bau, kandungan karbon tetap dan kandungan air. b. Titik abu sampah. Adalah temperatur dimana dihasilakan abu dari pembakaran sampah, yang berbentuk padatan dengan peleburan atau penggumpalan. Temperatur berkisar antara 1100 oC sampai 1200 oC. c. Analisis ultimasi. Adalah penentuan persentase komponen yang ada dalam sampah seperti persentase C, H, N, S, dan abu. Analisis ultimasi ini bertujuan menentukan karakteristik kimia bahan organik sampah secara biologis. Misalkan pada komposting perlu diketahui rasio C/N sampah, supaya dapat berlangsung baik. d. Kandungan energi. Kandungan energi dari komponen organik sampah, dapat ditentukan dengan Bomb Calorimeter. 3. Karakteristik Biologi. a. Kandungan terlarut seperti: gula, asam amino dan berbagai macam asam organik. b. Hemiselulosa, yaitu hasil penguraian gula. c. Selilosa, yaitu hasil penguraian glukosa. d. Lemak, minyak dan lilin. e. Lignin, material polimer yang terdiri dari cincin aromatik dengan gugus methoksil. Biasanya terdapat pada kertas, seperti kertas karton dan fiberboard. f. Lignoselulosa, kombinasi dari lignin dan selulosa.

g. Protein, yang terdiri dari rantai asam amino.

68
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

8.

Sistem Pengelolaan Sampah Menurut Damanhuri, 2004 Sistem pengelolaan sampah meliputi beberapa tahapan, yaitu pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir ke Lahan TPA. 1. Pewadahan sampah adalah cara penampungan sampah sementara di sumbernya. 2. Pengumpulan sampah adalah proses penanganan sampah dengan cara pengumpulan dari masing-masing sumber sampah untuk diangkut ke tempat pembuangan sementara atau langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui proses pemindahan. 3. Pemindahan sampah adalah tahap memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. 4. Pengangkutan sampah adalah membawa sampah dari lokasi pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju tempat pembuangan akhir. 5. Pengolahan sampah adalah upaya mengurangi volume atau merubah bentuk sampah menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan cara pembakaran dalam incinerator, pengomposan, pemadatan, penghancuran, pengeringan, dan pendaur ulangan. Skema Teknik Operasional Pengelolaan Persampahan dapat dilihat pada gambar B.9.

69
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Timbulan sampah

Pewadahan/pemilahan

Pengumpulan

Pemindahan dan pengangkutan Pembuangan akhir sampah

pengolahan

Gambar B.9.Skema Teknis Operasional Pengelolaan Persampahan (SNI 19-2454-2002).

Berdasarkan SNI 19-2454-2002 tentang Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah perkotaan adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kepadatan dan penyebaran penduduk Karakteristik fisik lingkungan dan social ekonomi Timbulan dan karakteristik sampah Budaya sikap dan perilaku masyarakat Jarak dari sumber sampah ke tempat pembuangan akhir sampah Rencana tata ruang dan pengembangan kota Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.

9.

Pewadahan Sampah. Menurut Damanhuri pewadahan sampah adalah cara penampungan sampah sementara di sumbernya baik individual maupun komunal. Wadah sampah individual umumnya ditempatkan di muka rumah atau bangunan lainnya. Sedangkan wadah sampah komunal ditempatkan di tempat terbuka yang 70
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

mudah

diakses.

Sampah

diwadahi

sehingga

memudahkan

dalam

pengangkutannya. Idealnya jenis wadah disesuaikan dengan jenis sampah yang akan dikelola agar memudahkan dalam penanganan berikutnya, khususnya dalam upaya daur ulang. Disamping itu dengan adanya wadah sampah yang baik maka: bau akibat pembusukan sampah yang juga menarik datangnya lalat dapat diatasi.

Air hujan yang berpotensi menambah kadar air sampah, dapat dikendalikan

Pencampuran sampah yang tidak sejenis dapat dihindari.

9.1. Pola Pewadahan Menurut Damanhuri Pola pewadahan sampah dapat dibagi dalam individual dan komunal. Pola pewadahan individual: diperuntukan bagi daerah pemukiman berpenghasilan tinggi dan daerah komersil. Pola pewadahan komunal: diperuntukan bagi daerah pemukiman sedang/kumuh, taman kota, jalan dan pasar. Sedangkan berdasarkan SNI 19-2454-2002: Pola pewadahan individual: aktifitas penanganan penampungan sampah sementara dalam suatu wadah khusus untuk dan dari individu. Pola pewadahan komunal: aktifitas penanganan penampungan sampah sementara dalam suatu wadah bersama baik dari berbagai sumber maupun sumber umum. 9.2. Kriteria Lokasi dan penempatan wadah Berdasarkan (SNI 19-2454-2002) lokasi penempatan wadah adalah: 1. Wadah individual ditempatkan : a. Di halaman muka b. Di halaman belakang untuk sumber sampah hotel, restoran 2. Wadah komunal ditempatkan : 71
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

a. Sedekat mungkin dengan sumber sampah b. Tidak mengganggu pemakai jalan atau sarana umum lainnya c. Di luar jalur lalu lintas pada suatu lokasi yang mudah untuk pengoperasiannya. d. Di ujung gang kecil. e. Di sekitar taman dan pusat keramaian ( untuk wadah pejalan kaki). f. 9.3. Jarak antar wadah sampah untuk pejalan kaki minimal 100 m.

Persyaratan bahan wadah Berdasarkan SNI 19-2454-2002 persyaratan bahan wadah, sebagai berikut: a. Tidak mudah rusak dan kedap air b. Ekonomis, mudah diperoleh/dibuat oleh masyarakat c. Mudah dikosongkan.

Tabel B.15. Contoh wadah dan Penggunaannya No 1 2 3 4 5 Wadah Kantong Plastik Tong Tong Tong Tong Kapasitas 10-40 L 40 L 120 L 140 L 30-40 L Pelayanan 1 KK 1 KK 2-3 KK 4-6 KK Pejalan Kaki, Taman 6 7 Kontainer Kontainer 1000 L 500 L 80 KK 40 KK 2-3 tahun 2-3 tahun Komunal Komunal Umur Wadah 2-3 hari 2-3 tahun 2-3 tahun 2-3 tahun 2-3 tahun Keterangan Individual Individual Toko Toko

(Sumber : SNI 19-2454-2002).

72
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

9.4. Pewarnaan wadah. Berdasarkan SNI 19-2454-2002, melakukan pewarnaan wadah sampah sesuai dengan jenis sampah yang telah terpilah, yaitu: 1. Sampah organik, seperti sisa daun, sayuran, kulit buah lunak, makanan, dengan wadah warna gelap 2. Sampah anorganik, seperti gelas, plastik, logam dan lainnya, dengan wadah warna terang. 3. Sampah bahan berbahaya bereacun rumah tangga (jenis sampah B3 seperti : produk/obat kadaluarsa, minyak rambut, bola lampu, pestisida, insektisida bahan kimia untuk keperluan fotogafi,bahan komia untuk peerawatan kolam, pupuk kimia, dan lain-lain. sisa

Tabel B.16. Karakteristik wadah Sampah Pola No Pewadahan Individual Komunal

Karakteristik 1. Bentuk/jenis Kotak,silinder,kontainer,bin(tong),se mua bertutup dan kantong Kotak,silinder,container,bin (tong) semua bertutup

2.

Sifat

Kedap air,ringan, mudah dipindahkan dan kosongan

Kedap air,ringan, mudah dipindahkan dan kosongan

Logam,plastik,fiberglass,kayu,bamb 3. Bahan u,rotan,

Logam,plastik,fiberglass,kayu ,bambu, rotan 73

CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Kertas Pemukiman dan pasar = 1004. Volume Pemukiman dan toko kecil = 10-40 ltr Instansi pengelola Pribadi,Instansi pengelolan 1000 ltr

5.

Pengadaan

(Sumber : SNI 19-2454-2002). 9.5. Penentuan Ukuran Wadah Menurut SNI 19-2454-2002, penentuan ukuran volume ditentukan

berdasarkan : 1) Jumlah penghuni tiap rumah. 2) Timbulan sampah. 3) Frekuensi pengambilan sampah. 4) Cara pemindahan sampah. 5) Sistem Pelayanan (individual atau komunal). 9.6. Pengadaan Wadah Sampah Menurut SNI 19-2454-2002, pengadaan wadah sampah untuk: 1) Wadah untuk sampah individual oleh pribadi atau instansi atau pengelola. 2) Wadah sampah komunal oleh instansi pengelola.

74
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Tabel B.17. Jenis pewadahan dan sumber sampahnya Sumber Sampah Jenis Pewadahan - Kantong plastik/kertas, volume sesuai yang tersedia di pasaran. - Bak sampah permanen, ukuran bervariasi, biasanya dari pasangan bata. - Bin plastik/tong, volume 40-60 L, dengan tutup, Daerah perumahan khususnya permukiman yang pernah dibina oleh Dinas Kebersihan. - Bin/tong sampah, volume 50-60 L - Gerobak sampah, volume 1,0 m3 - Kontainer dari Amroll kapasitas 6-10 m3 Pasar - Bak sampah - Kantong plastik, volumr bervariasi Pertokoan - Bin plastik/tong volume 50-60 L - Bin plastik, volume 120-140 L, dengan roda. - Kontainer volume 1 m3 beroda Perkantoran/Hotel - Kontainer besar volume 6-10 m3

- Bin plastik/tong volume 50-60 L, yang dipasang Tempat umum, jalan dan taman secara permanen - Bin plastik, volume 120-140 L dengan roda.

(Damanhuri dan Padmi,2004). 10. Recovery Factor dan Residu. Recovery factor adalah prosentase sampah yang masih dapat

dimanfaatkan dibagi jumlah sampah total, dengan tujuan guna mereduksi sampah sebelum dibuang. Di Indonesia untuk recovery factor sampah kering dapat diperoleh dengan mengetahui selisih berat antara sampah 75
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

yang telah dipilah pemulung dengan sampah yang belum dipilah oleh pemulung. Recovery Factor, % =

cd x100 c

c: berat sampah yang belum dipilah oleh pemulung (kg) d: berat sampah setelah dipilah oleh pemulung (kg) Adapun Persen recovery factor menurut Tchobanoglous, Theisen dan Vigil, 1993 dapat dilihat pada tabel B.18. Tabel B.18. Persen Recovery Factor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Komponen Sisa Makanan Plastik Logam Kertas Gelas Kain Kayu Karet Lain-lain (%) Recovery Factor 80 50 90 50 65 0 0 0 0

(Sumber: Tchobanoglous, Theisen dan Vigil, 1993 dalam Harsi 2006).

Sedangkan residu adalah jumlah sampah yang tidak dapat dimanfaatkan lagi yang akan dibuang. Residu bisa berasal dari sampah basah dan sampah kering. Jika di Indonesia residu sampah kering dapat diartikan jumlah sisa sampah yang tidak dapat diambil pemulung guna

76
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

pemanfaatan kembali, sedangkan residu sampah basah adalah sisa sampah yang tidak dapat dikompos. 11. . Pengambilan Sampel Cara pelaksanaan pengambilan dan pengukuran pengambilan 19-39641995 adalah sebagai berikut: Tentukan lokasi pengambilan contoh. Tentukan jumlah tenaga pelaksana. Siapkan peralatan. Lakukan pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah sebagai berikut: Membagikan kantong plastik dengan volume yang sudah diberi tanda kepada sumber sampah sehari sebelum dikumpulkan. Mencatat jumlah unit masing-masing penghasil sampah. Mengumpulkan kantong plastik yang sudah terisi sampah. Mengangkut seluruh kantong plastic ke tempat pengukuran Menimbang kotak pengukur 125 L (digunakan untuk mengukur volume sampah) Menuang secara bergiliran contoh dari setiap lokasi pengambilan tersebut ke dalam kotak pengukur 125 L Menghentakan kotak contoh sebanyak tiga kali dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm, lalu dijatuhkan ke tanah Mengukur dan mencatat volume sampah (Vs) Menimbang dan mencatat berat sampah (Bs) Memilih contoh berdasarkan komponen komposisi sampah Menimbang dan mencatat berat komposisi sampah Menghitung komponen komposisi sampah Tentukan lokasi pengambilan contoh (samplimg Lokasi). Lokasi pengambilan sampling dibagi menjadi 2 kelompok utama yaitu: A. Perumahan, yang terdiri dari: - Permanen (PP): pendapatan tinggi. - Semi permanen (PS): pendapatan sedang. 77
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

contoh dari lokasi

untuk rumah tangga, sekolah, dan kantor berdasarkan SNI

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

- Non permanen (PN): pendapatan rendah. B. Non perumahan, yang terdiri dari: Toko, kantor, sekolah, pasar, jalan, hotel, restoran/rumah makan, fasilitas umum lainnya, pebrik/industri. Kriteria perumahan. Kategori perumahan ditentukan berdasarkan: Keadaan fisik rumah. Pendapatan rata-rata kepala keluarga, Fasilitas rumah tangga yang ada.

Kriteria non perumahan, yaitu: 1. Kriteria untuk jalan, meliputi: 2. 3. 4. 5. berdasarkan fungsi jalan. 10 % dari jalan yang disapu Untuk kota yang tidak melakukan penyapuan jalan minimal 500 meter panjang jalan utama di pusat kota. Kriteria untuk pasar berdasarkan fungsi pasar. Kriteria untuk hotel berdasarkan jumlah fasilitas yang ada. Kriteria untuk rumah makan dan restoran berdasarkan jenis kegiatan. Kriteria untuk fasilitas umum berdasarkan fungsinya. Menyiapkan peralatan. 1. Alat pengambil contoh timbulan dan komposisi berupa kantong plastik dengan volume 40 L. 2. Alat pengukur volume contoh timbulan dan komposisi berupa kotak berukuran 20 cm x 20 cm x 100 cm, yang dilengkapi dengan skala tinggi. 3. Alat pengukur volume timbulan dan komposisi sampah berupa bak berukuran 1m x 0,5 x 1m untuk sampah yang berskala besar yang dilengkapi dengan skala tinggi. 4. Perlengkapan berupa alat pemindah (seperti sekop) dan sarung tangan. 78
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

5. Timbangan (0-5) kg dan (0-100) kg Penentuan jumlah sampel Perhitungan jumlah sampel jiwa Jumlah sampel jiwa dihitung menggunakan persamaan berikut:

S = Cd PS
S n PS Cd = jumlah sampel (jiwa) = 5 (jiwa) = populasi (jiwa) = koefisien perumahan

(Cd kota sedang dan kecil, 1KK = 0,5). Dengan mempertimbangkan faktor analisis komposisi sampah dengan berat minimal yaitu 1 kwintal = 100 kg/hari (Tchobanoqlous, Theisen, Vigil, 1993). Jumlah unit masing-masing lokasi pengambilan contoh timbulan sampah: Perumahan: jumlah jiwa dalam keluarga. Toko: jumlah petugas atau luas areal. Sekolah: jumlah murid dan guru. Pasar: luas pasar atau jumlah pedagang. Kantor: jumlah pegawai. Jalan: panjang jalan dalam meter. Hotel: jumlah tempat tidur. Restoran: jumlah kursi atau luas areal. Fasilitas umum lainnya: luas areal. Frekwensi. Pengambilan contoh dapat dilakukan dengan frekwensi sebagai berikut: Pengambilan contoh dilakukan dalam 8 hari berturut-turut pada lokasi yang sama. Frekwensi sekali. Metode pengukuran dan perhitungan. 79
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

pengambilan contoh diatas dilakukan paling lama 5 tahun

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Satuan yang digunakan dalam pengukuran timbulan sampah adalah: - Volume : liter/unit/hari. - Berat : kilogram/unit/hari. Satuan yang digunakan dalam pengukuran komposisi sampah adalah dalam % berat. 2. Uraian Pendekatan

2.1. Pendekatan Studi Dalam pelaksanaan pekerjaan PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR, terdapat 2 (dua) bagian besar produk pekerjaan, yakni kelayakan Unit Pengolahan Sampah dan Kajian Ekonomi, Sumber Pendanaan kegiatan pembangunan Unit Pengolahan Sampah, serta jajak pendapat atau political will dari masyarakat Kota Denpasar dalam pembangunan dan pelaksanaan operasional Unit Pengolahan Sampah dan pengelolaan sampah di Kota Denpasar. Tahapan penyusunan rencana induk persampahan ini dimulai dari pengumpulan data dan informasi, review studi terdahulu, pengumpulan data, pengkajian standar atau aturan yang berlaku, analisa teknis operasional, analisa geografis, analisa ekonomi, analisa sosial-budaya, kemampuan pendanaan Pemerintah Kota Denpasar dan perencanaan tenis dan manajemen persampahan sampai tahun 2022. 2.2. Konsep Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan Ada beberapa pendekatan metodologi yang akan dikembangkan konsultan untuk melaksanakan pekerjaan ini yaitu : 1. Pendekatan Pola Pikir Pemecahan Masalah 2. Pendekatan Penanganan Pekerjaan 3. Pendekatan Kebijakan 4. Pendekatan Kelembagaan 5. Pendekatan Teknis 6. Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan. Pendekatan terhadap pola pikir pekerjaan adalah keterkaitan kegiatan proyek dengan permasalahan yang ada serta sasaran yang ingin dicapai. Pendekatan kebijakan diperlukan terutama yang berkaitan dengan kebijakan persampahan dan persampahan. Pendekatan kelembagaan berhubungan dengan koordinasi 80
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

antar instansi yang dibutuhkan. Pendekatan teknis adalah kajian terhadap kriteria atau metode perhitungan yang akan digunakan. Sedangkan pendekatan pelaksanaan pekerjaan merupakan metode pelaksanaan pekerjaan mulai tahap persiapan sampai penyelesaian akhir. Pada prinsipnya penyusunan metodologi ini mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja, Rapat Penjelasan Teknis serta
kemampuan dan pengalaman konsultan dalam mengerjakan proyek sejenis.

2.3. Pendekatan Pola Pikir Pemecahan Masalah Pendekatan pola pikir pemecahan masalah yang diuraikan tidak dapat dipisahkan dari permasalahan rendahnya tingkat pelayanan prasarana dan sarana dasar lingkungan di wilayah studi, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan sektor persampahan. Permasalahan tersebut diantaranya diakibatkan ada pertumbuhan pendudukan yang cukup pesat di wilayah studi (Kota Denpasar) serta masih rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan persampahan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan cara meningkatkan kinerja pelayanan sektor persampahan secara berkelanjutan melalui pelaksanaan pekerjaan ini. Untuk lebih jelasnya pendekatan pola pikir pemecahan masalah dapat dilihat pada Gambar B.11. dibawah ini.

Gambar 2.11. Pola Pikir Pelaksanaan Pekerjaan 81


CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

2.4.

Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan


Persoalan utama pada pengelolaan sampah terjadi karena beberapa hal, yaitu :

2.4.1. Persoalan Pengelolaan Persampahan

1. Terjadi pertumbuhan penduduk yang tinggi di daerah perkotaan yang membutuhkan penanganan sampah secara kolektif. Pengelolaan secara individu (dalam arti menimbun dan membakar) semakin tidak layak untuk lingkungan perkotaan. 2. Pertumbuhan jumlah sampah tidak diimbangi dengan pertumbuhan pendapatan yang berasal dari masyarakat penghasil sampah untuk mendanai/membiayai pengelolaan sampah perkotaan. Selain itu, anggaran pengelolaan persampahan yang berasal dari Pemerintah tidak mencukupi untuk memenuhi standard pelayanan yang diperlukan. 3. Ketersediaan lahan untuk TPA sampah yang memenuhi persyaratan (teknis, lingkungan, sosial budaya, legalitas kepemilikan, dan aspek keuangan) semakin terbatas. 4. Peningkatan kemampuan lembaga/institusi pengelola persampahan berjalan dengan lambat sehingga tidak mampu mengantisipasi persolan yang timbul di masyarakat. 2.4.2. Paradigma Baru Pemerintah Indonesia 1. Demokratisasi dan Keterbukaan Terjadi perubahan yang menginginkan diberlakukannya prinsip demokrasi dan keterbukaan pada pemerintahan di Indonesia. Konsekuensinya adalah tuntutan pemenuhan kepentingan masyarakat semakin kuat dan proses pemenuhan tersebut diminta dilaksanakan secara transparan. Pengaruh lainnya adalah masyarakat semakin memahami haknya, salah satu adalah hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang layak untuk ditempati, dan menuntut Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 2. Otonomi Daerah Pelaksanaan otonomi daerah memberikan tanggung jawab yang semakin besar kepada Pemerintah salah Daerah satu untuk memenuhi adalah kebutuhan pengelolaan 82
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

masyarakat,

yang

diantaranya

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

persampahan. Selain pendelegasian (penyerahan) tanggung jawab tersebut, Pemerintah Daerah juga mendapat tambahan pendapatan dari pembagian pendapatan yang selama ini dikuasai oleh Pemerintah Pusat. Pembagian pendapatan tersebut secara bersamaan juga akan diikuti
dengan peningkatan beban pembiaayaan pengelolaan sarana yang selama ini

dibiayai oleh Pemerintah Pusat. 3. Pemberdayaan Masyarakat Salah satu hasil dari reformasi adalah gerakan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat akan menyebabkan masyarakat semakin menyadari hak dan tanggung jawabnya. Akibatnya masyarakat mungkin saja akan menuntut Institusi/ Lembaga pengelola persampahan jika merasa dirugikan/ pelayanan kurang memuaskan (akibat diberlakukannya UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen). 2.4.3. Paradigma Baru Pengelolaan Sampah Pendekatan yang akan digunakan konsultan dalam melaksanakan pekerjaan penyusunan Masterplan Persampahan Kota Denpasar akan mengacu pada sistem REDUCE (mengurangi), REUSE (menggunakan kembali), RECYCLE (mendaur ulang), PARTICIPATION (melibatkan masyarakat) sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang Undang No.18 Tahun 2008 tentang Persampahan. 2.4.4. Pendekatan Kebijakan Secara lebih spesifik pendekatan yang akan dilakukan dalam Kajian Pengelolaan Sampah di Kota Denpasar ini, meliputi : 1. Pendekatan terhadap Peraturan PerUndang-Undangan/Kebijakan yang berlaku baik ditingkat Pusat maupun di tingkat Daerah. (seperti : RUTRK, RTRW dan lain sebagainya yang relevan). 2. Millenium Development Goal (2015). 3. National Action Plan Persampahan 4. Ketentuan Teknis (SNI untuk perencanaan sampah perkotaan dan SNI UNJ 03-3241- 1994) tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah dan cara Weighted Ranking Technique.

83
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

2.4.5. Pendekatan Kelembagaan Dalam melaksanakan pekerjaan ini Konsultan secara aktif akan melakukan koordinasi dan membangun kerjasama yang erat dengan Tim Teknis Pemberi Tugas dan instansi lain yang berkaitan dengan proyek ini. Pelaksanaan pendekatan kelembagaan dalam kegiatan ini sangat diperlukan mengingat pertimbangan sebagai berikut : 1. Waktu pelaksanaan pekerjaan ini cukup singkat yaitu 4 (empat) bulan, dengan demikian dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang cukup baik dari para pihak yang terkait dengan pekerjaan ini khususnya yang dapat membantu menyediakan data-data yang dibutuhkan. 2. Kegiatan penyusunan rencana induk persampahan sangat terkait dengan dengan instansi lain, dengan demikian kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sosialisasi program dan meningkatkan kerjasama yang komprehensif dalam pengelolaan persampahan di wilayah studi. 3. Diperkirakan instansi terkait di daerah memiliki rencana dan program pengelolaan persampahan, dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat menjadi penguatan program-program atau saling melengkapi dengan program-program lokal yang ada. Dalam kaitannya dengan pendekatan kelembagaan ini, konsultan akan melakukankerjasama dan koordinasi dengan Pemberi Tugas/Pemimpin Proyek, Tim Teknis, dan aparat di daerah, agar kebutuhan dan aspirasi daerah dapat diakomodasikan. Koordinasi dan komunikasi dalam frekuensi yang tinggi akan sangat membantu kelancaran dan keberhasilan perencanaan ini dan setiap permasalahan yang timbul akan dapat segera diselesaikan. Dengan seringnya berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak Pusat maupun daerah, diharapkan akan memperlancar dan mempercepat dalam menyelesaikan permasalahan yang mungkin akan terjadi. Survey lapangan dalam rangka mengidentifikasi permasalahan pengelolaan sampah serta mengidentifikasi daerah genangan akan lebih baik bila dilakukan bersama-sama dengan pihak daerah untuk menghindari kesalahan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan nantinya. Secara garis besar hal-hal yang perlu dikoordinasikan antara lain : 84
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

1. Menyamakan interpretasi tugas, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ini. 2. Mendiskusikan rencana kerja dan jadwal pelaksanaan khususnya pekerjaan survey lapangan. 3. Merencanakan sistem komunikasi yang efektif dan terorganisir antara Konsultan dan Pemberi Tugas/Tim Teknis serta semua instansi terkait. 4. Prosedur dan perizinan yang diperlukan dari Pemberi Tugas.

2.5.

Pendekatan Teknis Pendekatan terhadap daerah studi dalam hal ini Kota Denpasr sangat penting, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik kota. Dalam merencanakan mempertimbangkan system topografi, pengelolaan hidrologi, persampahan klimatologi dan harus geologi.

1. Fisik Kota

Kemiringan tanah, tinggi muka air tanah termasuk pasang surut air, kondisi sungai di saat musim kemarau dan musim hujan, temperatur dan kelembaban pada musim hujan dan kemarau dan struktur lapisan tanah akan dipelajari dan dipahami. 2. Sosial Ekonomi a. Kepemerintahan antara lain : struktur organisasi pemerintah kota, pembagian dan batas wilayah kerja administrasi kota serta luas masing-masing wilayah. b. Demografi, meliputi jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk per tahun dan kepadatan penduduk. Perkiraan laju pertumbuhan dan arah penyebaran penduduk dari tahun ke tahun didasarkan pada data aktual dan rencana kota menurut RUTRK/Renstra, dsb. c. Data demografi ini akan diambil dari data statistik Kota Denpasar edisi terakhir. d. Distribusi kegiatan lokasi proyek, terdiri dari beberapa sektor antara lain pertanian, perdagangan, peternakan, pegawai, buruh dan tata guna lahan dalam berbagai kategori. 85
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

e. Prasarana dan Sarana Umum yang dimiliki oleh Kota Denpasar antara lain jaringan listrik, air minum, telepon dan alat transportasi. f. Fasilitas yang dimiliki Kota Denpasar, seperti : pertokoan, perkantoran, perniagaan, hotel/losmen, rumah sakit/kesehatan,

pendidikan, tempat ibadah/sosial, perumahan dan sebagainya. datadata ini diperlukan untuk menentukan jumlah/kapasitas dan jenis sampah dan juga diperlukan untuk menentukan skala pengelolaan individual dan komunal. g. Pendapatan masyarakat per rumah tangga diperlukan untuk menentukan tariff retribusi sampah yang akan diusulkan. h. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah saat ini dan perkiraan di tahun mendatang. 3. Kesehatan Masyarakat Tingkat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan. Untuk mendapatkan lingkungan yang bersih, tergantung oleh tersedianya fasilitas sanitasi yang baik dan memadai. Selain itu juga perlu ditunjang oleh kemampuan masyarakat dalam menciptakan dan menjaga kebersihan. 4. Rencana Pengembangan Kota Rencana Strategis, Rencana Induk Kota dan Rencana Umum Tata Ruang Kota yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Denpasar akan menjadi acuan bagi penyusunan perencanaan teknis dan manajemen persampahan ini dapat terintegrasi dengan rencana pengembangen sarana dan prasarana lainnya. Arah dan sasaran pembangunan kota, potensi yang dikembangkan di waktu mendatang, berbagai sektor ekonomi yang meliputi kegiatan usaha dengan berbagai kegiatan pelayanan dan lingkungan hidup serta permasalahannya merupakan salah satu faktor penting dalam proses penyusunan studi ini. Demikian juga halnya dengan rencana pengembangan fasilitas kota termasuk sarana dan prasarana pengelolaan pesampahan. 5. Sistem Pengelolaan Eksisting Pengelolaan persampahan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa 86
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

komponen yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan yang mempunyai satu tujuan. Bentuk interaksi ini mempunyai ketentuan dan peraturan. Komponen yang mempunyai bentuk tersebut di atas disebut subsistem. Subsistem tersebut adalah: a. Organisasi dan Manajemen b. Teknik Operasional c. Pembiayaan dan Retribusi d. Ketentuan dan Peraturan

3.

Metodologi Penyusunan Masterplan Persampahan

3.1. Pengelolaan Persampahan 3.1.1. Kegiatan Operasional Pengelolaan persampahan kota - kota di Indonesia mempunyai pola yang hampir sama.Ditinjau dari segi teknik operasionalnya, pengelolaan persampahan meliputi kegiatan pewadahan sampai dengan pembuangan akhir. Operasi bersifat integral dan terpadu karena setiap proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling pengaruh mempengaruhi secara berantai. Adapun urutan kegiatan sistem operasional pengelolaan persampahan secara umum adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan pewadahan sampah 2. Kegiatan pengumpulan sampah 3. Kegiatan pemindahan sampah 4. Kegiatan pengangkutan sampah 5. Kegiatan pengelolaan sampah 6. Kegiatan pembuangan akhir A. Pewadahan Persampahan Pewadahan sampah adalah suatu cara penampungan sampah sebelum di kumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Tujuan utama dari pewadahan adalah untuk menghindari terjadinya

87
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

sampah yang berserakan sehingga mengganggu lingkungan dari segi kesehatan, kebersihan dan estetika.

Gambar 2.12. Skema Kegiatan Operasional Persampahan Pewadahan dapat dikelompokkan sebagai pewadahan individual serta pewadahan komunal (yang merupakan bagian dari proses pengumpulan). Pewadahan individual dimaksudkan untuk menampung sampah dari masing-masing sumber sampah, sesuai dengan sistem/ pola pengumpulan yang diterapkan, dimana setiap rumah tangga harus tetap mempunyai pewadahan individual. Cara-cara ataupun sistem pewadahan sampah dikelola dengan baik oleh setiap pemilik persil pada daerah-daerah pelayanan merupakan faktor penunjang keberhasilan operasi pengumpulan sampah. Tujuan dari pewadahan akan tercapai apabila orang mau membuang sampah kedalamnya, dan pewadahan tersebut mampu mengisolasi sampah terhadap segala sesuatu di sekitarnya. Untuk itu hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain pewadahan adalah sifat, bahan, warna, volume dan konstruksinya, yang harus memenuhi persyaratan praktis, ekonomis, estetis dan higienis. Secara umum, bahan pewadahan sampah harus memenuhi syarat sebagai berikut:

88
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

a. Awet dan tahan air (kedap air) b. Mudah untuk diperbaiki c. Ekonomis, mudah diperoleh/ dibuat oleh masyarakat d. Ringan dan mudah diangkat sehingga tidak melelahkan petugas dalam proses pengumpulan e. Penggunaan warna yang menarik dan menyolok Adapun kriteria penentuan ukuran (volume) pewadahan sampah biasanya ditentukan berdasarkan: a. Jumlah penghuni dalam suatu rumah b. Tingkat hidup masyarakat c. Frekuensi pengambilan/ Pengumpulan sampah d. Sistem pelayanan, individual atau komunal Berdasarkan tempat sumber timbulannya, bahan dan jenis wadah sampah padat diuraikan sebagai berikut: a. Sampah rumah tangga wadahnya dapat berupa: 1) Tong/bin dari plastik/ fiberglas 2) Tong/bin dari kayu 3) Container besi 4) Kantong plastik 5) Kantong kertas b. Sampah toko/restoran wadahnya berupa : 1) Tong/bin dari plastik/ fiberglas 2) Tong/bin dari kayu 3) Container besi 4) Kantong plastik c. Sampah kantor/ bangunan gedung wadahnya berupa : 1) Bak tembok 2) Container besi 3) Kantong plastik besar Cara pengambilan wadah sampah dapat dilakukan dengan cara manual atau secara mekanik. Oleh karena itu perlu ditetapkan suatu standarisasi ukuran dan bentuk serta perlengkapannya. Ukuran wadah menggunakan tenaga orang (manual) misalnya harus dirancang sedemikian rupa 89
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

sehingga mudah diangkat dan beratnya diperhitungkan mampu bagi seseorang untuk mengangkatnya. Sedangkan wadah yang menggunakan tenaga mekanik, ukuran dan berat penuhnya disesuaikan dengan spesifikasi kendaraan angkutannya (load-haul atau compactor truck). Lokasi penempatan wadah pada umumnya belum seragam. Untuk wadah sampah yang pengambilannya menggunakan tenaga orang, lokasi ada yang ditempatkan di depan rumah, di belakang rumah, di tepi trotoar jalan, dan sebagainya. Demikian pula cara penempatannya ada yang ditempatkan di udara terbuka dan ada yang diberi alat pelindung/ atap. B. Pengumpulan Sampah Yang dimaksud dengan sistem pengumpulan sampah yaitu cara atau proses pengambilan sampah mulai dari tempat pewadahan/ penampungan sampah dari sumber timbulan sampah sampai tempat pengumpulan sementara/ stasiun pemindahan atau sekaligus diangkut ke tempat pembuangan akhir. Pengambilan sampah dilakukan setiap waktu sesuai dengan periodesasi tertentu. Periodesasi biasanya ditentukan berdasarkan waktu pembusukkan sampah, yaitu kurang lebih berumur 2 3 hari, yang berarti pengumpulan sampah dilakukan maksimal setiap 3 hari sekali. Makin sering semakin baik, namun biasanya operasinya lebih mahal. Pengumpulan umumnya dilaksanakan oleh petugas kebersihan Kota atau swadaya masyarakat (pemilik sampah, badan swasta atau RT/RW). Pengikut sertaan masyarakat dalam pengelolaan sampah banyak ditentukan oleh tingkat kemampuan pihak kota dalam memikul beban masalah persampahan kotanya. Termasuk dalam pekerjaan pengumpulan adalah penyapuan jalan dan pembersihan selokan. Pengawasan akan mutu pekerjaan ini cukup penting terutama pembersihan selokan pada musim penghujan, sehubungan dengan pencegahan banjir. Sistem atau cara pengumpulan sampah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: a. Peraturan-peraturan/ aspek legal pada daerah setempat b. Kebiasaan masyarakat (budaya) c. Karakteristik lingkungan fisik dan sosial ekonominya d. Kedaan khusus setempat 90
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

e. Kepadatan dan penyebaran penduduk f. Rencana penggunaan lahannya g. Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengelolaan dan pembuangan h. Lokasi pembuangan akhirnya i. Biaya yang tersedia C. Pemindahan Sampah Proses pemindahan terdapat pada pengelolaan sampah dengan pengumpulan secara tidak langsung. Proses ini diperlukan karena kondisi daerah pelayanan tidak memungkinkan untuk diterapkan pengumpulan dengan kendaraan truk secara langsung. Disamping itu juga proses ini akan sangat membantu efisiensi proses pengumpulan. Pekerjaan utama pada proses ini yaitu memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam truk pengangkut. Mengingat tingkat kemampuan daya tempuh gerobak yang relatif pendek, maka lokasi pemindahan umumnya terletak tidak jauh dari sumber sampah, masalah yang perlu diperhatikan adalah pengaruhnya daerah sekitar dalam hal kebersihan dan kesehatan lingkungan. Lokasi pemindahan letaknya sedemikian rupa sehingga memudahkan bagi truk pengangkut untuk memasuki dan keluar dari pemindahan. Pemindahan sampah ke dalam truk pengangkut dapat dilakukan secara manual, mekanis atau campuran, tergantung dari tipe kendaraan pengangkutnya. Pengisian container dilakukan secara manual oleh petugas pengumpul, sedangkan pengangkatan container ke atas truck dilakukan secara mekanis (load-haul dan compactor truck). Lokasi pemindahan dapat bersifat terpusat (pola transfer depo) atau tersebar. Fungsi lokasi pemindahan terpusat: proses pemindahan, penyimpanan alat, perawatan ringan, proses pengendalian (desentralisasi). Sedangkan fungsi lokasi pemindahan tersebar: proses pemindahan dan penyimpanan alat. D. Pengangkutan Sampah Yang dimaksud dengan pengangkutan sampah dalam hal ini adalah kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan ditempat

91
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

penampungan sementara (transfer station) atau langsung dari tempat sumber sampah ketempat pembuangan akhir (TPA). Keberhasilan kegiatan penanganan sampah adalah tergantung pada baiknya kegiatan/ sistim pengangkutan sampah yang diterapkan. Sarana yang digunakan adalah kendaraan truck dengan berbagai tipe/ jenis, sehingga merupakan kegiatan yang membutuhkan dana/ investasi yang paling besar dibandingkan dengan kegiatan pengumpulan dan pembuangan akhir. Pekerjaan pengangkutan pada pokoknya membawa sampah makin menjauhi daerah sumber. Arah pengangkutan biasanya relatif jauh keluar kota. Dasar alasan adalah kemungkinan adanya rencana pengembangan kota masalah pengangkutan biasanya timbul seiring dengan keharusan truk melewati jalan-jalan dalam kota. Kenyataan memperlihatkan bahwa tidak semua jalan sesuai untuk dilewati truk tanpa menimbulkan gangguan pada kelancaran lalu lintas.Jalan yang tidak sesuai dari segi lebarnya biasanya ditambah dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi. Kondisi truk, terutama saat melewati jalan ramai, cukup berpengaruh terhadap kenyamanan disekitarnya. Kesan kotor biasanya terjadi karena tetesan air dan hamburan material sampah selama perjalanan. 3.1.2. Pola Teknis Operasional A. Pewadahan Pola Pewadahan terdiri dari : a. Pewadahan Individual Bentuk pewadahan yang dipakai banyak tergantung selera dan kemampuan pengadaannya dari pemiliknya, mulai dari pengadaan sampai penggunaannya dilakukan secara pribadi. Ciri utama dalam penanganan selanjutnya adalah digunakan sistem pengumpulan dari rumah ke rumah. Petugas akan langsung mendatangi tiap rumah untuk mengumpulkan sampahnya. b. Komunal 1) Diperuntukan bagi daerah pemukiman sedang/kumuh, taman kota, jalan, pasar. Bentuknya banyak ditentukan oleh pihak instansi pengelola karena sifat penggunaannya adalah umum, alasan utama digunakannya pola ini adalah kesulitan petugas dalam mencapai 92
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

tempat sampah di setiap titik sumber, juga termasuk kesulitan utama adalah kondisi jalan (sangat sempit, tidak dapat dilalui kendaraan pengumpul, sibuk sepanjang hari, dan sebagainya). Agar memudahkan dalam penanganan selanjutnya maka tempat sampah komunal umumnya ditempatkan di tepi jalan besar, pada suatu lokasi yang strategis terhadap penggunaannya. Penduduk akan membawa sampahnya untuk dibuang ke tempat sampah komunal dan pengumpulan pun dilakukan oleh petugas dari tempat ini. 2) Pada pola pewadahan komunal, setiap rumah tangga tetap harus memiliki pewadahan individual, yang pada periode tertentu dibuang sendiri oleh pemilik rumah ke wadah komunal. 3) Pada beberapa literatur, pewadahan diklasifikasikan termasuk dalam proses pengumpulan, karena memang sarana pewadahan sangat berkaitan erat dengan proses pengumpulan, baik desain, kapasitas alatnya maupun pola yang diterapkan. B. Pengumpulan Pola pengumpulan sampah pada umumnya dapat dibagi atas : 1. Individual langsung Yaitu proses penanganan persampahan dengan cara mengumpulkan sampah masing-masing sumber sampah dan diangkut langsung ke TPA, tanpa melalui proses pemindahan. Persyaratan: Kondisi topografi bergelombang (rata-rata > 8%) sehingga alat pengumpul non mesin sulit beroperasi Kondisi jalan cukup lebar dan operasi tidak mengganggu pemakai jalan lainnya. Kondisi dan jumlah alat memungkinkan
Jumlah timbulan sampah besar (>0,5 m3/hari)

2. Individual tidak langsung Yaitu proses penanganan persampahan dengan cara mengumpulkan sampah masing-masing sumber sampah dan diangkut ke TPA dengan sarana pengangkut melalui proses pemindahan. Pola ini dapat mengurangi ketergantungan kebutuhan alat angkut (truk), tetapi membutuhkan kemampuan pengendalian personil dan alat yang lebih 93
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

kompleks. Pola ini baik untuk daerah dengan partisipasi aktif masyarakat yang rendah. Dan alat pengumpul masih mampu menjangkau sumber secara langsung. Pola ini membutuhkan persyaratan sebagi berikut: Memungkinkan pengadaan lokasi pemindahan Bila menggunakan alat pengumpul non mesin (gerobak, becak), maka dibutuhkan kondisi topografi relatif datar (rata-rata < 8%) Lebar jalan yang memungkinkan dilalui alat pengumpul tanpa mengganggu pemakai jalan lainnya. Organisasi harus siap dengan sistem pengendalian 3. Komunal langsung Yaitu proses penanganan persampahan dengan cara mengumpulkan sampah dari masing-masing titik pewadahan komunal, langsung diangkut ke TPA tanpa melalui proses pemindahan. Pola ini merupakan alternatif bila alat angkut terbatas, lokasi merupakan timbulan sampah-sampah sulit dijangkau oleh pelayanan alat pengumpul non mesin (gerobak), kemampuan pengendalian personil dan peralatan relatif rendah, alat pengumpul sulit menjangkau sumbersumber sampah. Pola ini mempunyai prasyarat: Peran serta aktif masyarakat tinggi Wadah komunal dirancang sesuai dengan kondisi, ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dan di lokasi yang mudah dijangkau oleh alat pengangkut (truk). 4. Komunal tidak langsung Yaitu proses penanganan persampahan dengan cara mengumpulkan sampah dari titik pewadahan komunal, dibawa ke lokasi pemindahan (menggunakan gerobak), lalu diangkut ke TPA menggunakan alat angkut truk. Pola ini membutuhkan prasyarat : Peran serta aktif masyarakat tinggi Wadah komunal dan alat pengumpul dirancang sesuai dengan kondisi, ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dilokasi yang mudah dijangkau alat pengumpul Memungkinkan pengadaan lokasi pemindahan Bila menggunakan alat pengumpul non mesin (gerobak), maka dibutuhkan kondisi topografi yang relatif datar (rata-rata < 8%) 94
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Lebar jalan yang memungkinkan dilalui alat pengumpul tanpa menganggu pemakai jalan lainnya Organisasi harus siap dengan sistem pengendalian C. Pemindahan Kegiatan pemindahan terdapat pada pola pengumpulan tak langsung, yaitu pengumpulan oleh alat bukan jenis truk. Sampah dari alat pengumpul (gerobak/ sejenisnya) harus dipindahkan ke truk pengangkut untuk dibawa ke lokasi pembuangan akhir. Berdasarkan kondisi dan fungsinya pemindahan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu terpusat dan tersebar. Pola pemindahan terpusat dimaksudkan sebagai sentralisasi proses pemindahan dan merupakan pos pengendali operasional, apabila sulit mendapatkan lahan kosong untuk lokasi pemindahan, maka lokasi pemindahan dapat tersebar, tetapi akibatnya kurang dapat dikendalikan. Selain itu, lokasi pemindahan dapat berfungsi pula sebagai penyimpan sarana kebersihan, seperti gerobak dan peralatan lainnya, tanpa perawatan alat dan sebagainya. Lokasi pemindahan dapat berbentuk: 1. Pelataran berdinding (transfer depo) Ukuran panjang dan lebar dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan keluar masuk dan pemuatan truk. Bila pemuatan tidak langsung dilakukan dari gerobak, maka harus tersedia tempat khusus penimbunan sampah sementara. Dinding dibuat cukup tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai isolator terhadap daerah sekitarnya. Memudahkan keluar masuk dan pemuatan truk isolasi bertujuan menghilangkan kesan kotor dari kerja pemindahan. 2. Container muat (load- haul) Berupa container yang umumnya bervolume 8 - 10m3, gerobak langsung menumpahkan muatannya ke dalam container ini. Setelah penuh maka container ini akan dibawa ke lokasi pembuangan akhir. Metoda ini membutuhkan biaya modal yang cukup besar karena dibutuhkan truk dengan tipe khusus (load-haul truck).

95
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

D. Pengangkutan Fase pengangkutan merupakan tahapan membawa sampah dari lokasi pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju ke TPA. Hal yang penting dalam proses pengangkutan adalah penentuan route pengangkutan, berupa penetapan titik pengambilan, jadwal operasi dan pola pengangkutan. Untuk menentukan route pengangkutan sampah tersebut dilakukan langkahlangkah sebagai berikut : a. Penentuan titik pengambilan b. Untuk menentukan titik pengambilan perlu adanya peta daerah pelayanan dan peta timbunan sampah. c. Peta derah pelayanan menunjukkan batas daerah yang akan dilayani saat ini dan kemungkinan pengembangannya yang memuat data-data antara lain: 1) Luas wilayah kota 2) Luas daerah yang dilayani 3) Jumlah penduduk yang dilayani 4) Jumlah sampah yang harus dilayani setiap hari d. Peta timbulan sampah menunjukan lokasi pengumpul/ timbunan sampah yang harus dilayani oleh para petugas kebersihan, antara lain: 1) Lokasi stasion pemindahan/ TPS 2) Lokasi container besar 3) Lokasi daerah pertokoan 4) Lokasi bangunan besar/ khususnya yang diperkirakan timbulan sampah lebih 1m3 misalnya rumah sakit, hotel, pusat perbelanjaan kantor-kantor besar dan lain-lain. e. Pada titik pengumpul tersebut jumlah volume sampah yang harus diangkut setiap hari dari setiap daerah pelayanan dapat diketahui. Juga route angkutannya dapat direncanakan.

96
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Gambar B.12. Pola Teknis Operasional 1. Jadwal Operasi Jadwal kegiatan pelayanan harus ditetapkan sedemikian rupa agar operasi pengangkutan sampah dapat berjalan secara teratur. Hal ini disamping untuk memberikan gambaran kualitas pelayanan juga untuk menetapkan jumlah kebutuhan tenaga dan peralatan, sehingga biaya operasi dapat diperkirakan. Selain itu dengan frekuensi pelayanan yang teratur akan memudahkan bagi para petugas untuk melaksanakan tugasnya. Pengaturan jam operasional tersebut harus disesuaikan dengan: 1) Jumlah timbulan sampah yang harus diangkat setiap hari 97
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

2) Jumlah kendaraan dan tenaga serta kapasitas kendaraan 3) Sifat daerah pelayanan 4) Waktu yang diperlukan tiap rit kendaraan Dengan pengaturan jam kerja ini, operasi pengumpulan dan pengangkutan sampah dapat berjalan tertib dan teratur, sehingga mudah dilakukan pengontrolan terhadap kebersihan kota. Pengaturan kerja tersebut termasuk juga: 1) Pengaturan penugasan 2) Pengaturan kewajiban bagi para petugas untuk membersihkan kendaraan 3) Kewajiban bagi para petugas untuk melaporkan hasil operasinya, sehingga volume sampah yang terangkut setiap pengangkutan dapat diketahui. 2. Pola Pengangkutan Pola pengangkutan sampah yang dialkukan dengan sistem stasiun pemindahan (transfer depo), proses pengangkutan dilakukan dengan cara sebagai berikut: Kendaraan angkutan keluar dari pool langsung menuju lokasi pemindahan transfer depo untuk mengangkut sampah langsung ke TPA Dari TPA, kendaraan tersebut kembali ke transfer depo untuk pengambilan pada rit berikutnya. Untuk pengumpulan sampah dengan sistem container pola pengangkutan adalah sebagai berikut: 1) Sistim container yang diangkut Kendaraan keluar dari pool langsung menuju lokasi container pertama untuk mengambil/ mengangkut sampah langsung ke TPA. Dari TPA kendaraan tersebut dengan container kosong kembali ke lokasi pertama tadi untuk menurunkan container tersebut, dan kemudian menuju ke lokasi ke dua untuk mengambil container yang berisi untuk diangkut ke TPA dan selanjutnya mengembalikan container kosong tersebut ketempat semula. Demikian seterusnya sampai pada shift terakhir. 2) Sistim container yang diganti Kendaraan keluar dari pool dengan membawa container kosong menuju ke lokasi container pertama untuk mengambil/ mengganti container yang berisi sampah dan langsung membawanya ke TPA. Dari TPA kendaraan tersebut dengan container kosong kembali menuju lokasi container kedua dan kemudian menurunkan container kosong tersebut sekaligus mengambil container yang telah penuh untuk dibawa ke TPA. Demikian seterusnya sampai pada shift terakhir. 98
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

3) Sistim container tetap Penyerapan sistim ini biasanya untuk kontainer kecil serta alat angkut berupa truck compactor. Kendaraan keluar dari pool langsung menuju ke lokasi container pertama dan mengambil sampahnya untuk dituangkan ke dalam truck compactor dan diletakkan kembali container yang kosong itu ketempat semula, kemudian kendaraan langsung ke lokasi container kedua mengambil sampahnya dan meninggalkan container dalam keadaan kosong dan seterusnya jika kapasitas truk sudah penuh, kendaraan langsung menuju ke lokasi pembuangan akhir. Gambar B.13. Sistem Container Yang Diangkut

Gambar B.14. Sistem Container Yang Diganti

Gambar B.15. Sistem Container Tetap

99
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

3.1.3. Peralatan Operasional Persampahan


A. Peralatan Pewadahan 1. Individual

Bentuk Bentuk Sifat Bahan

pewadahan

yang

dipakai

banyak

tergantung

selera

dan

kemampuan pengadaannya dari pemiliknya secara umum adalah: : Kotak, Silinder, Kantung, Container : Bersatu dengan tanah, dapat diangkat : Pasangan bata, logam, plastik, alternatif bahan harus bersifat kedepan terhadap air, panas matahari, tanah diperlakukan kasar mudah dibersihkan. Ukuran Pengadaan 2. Komunal Diperuntukan bagi daerah pemukiman sedang/ kumuh, taman kota, jalan, pasar. Bentuknya banyak ditentukan oleh pihak instansi pengelola karena sifat penggunaannya adalah umum. Karakteristiknya adalah: Bentuk Sifat Bahan : Kotak, Silinder, Kantung, Container : Bersatu dengan tanah, dapat diangkat : Pasangan bata, logam, plastik, alternatif bahan harus Bersifat kedepan terhadap air, panas matahari, tanah diperlakukan kasar mudah dibersihkan. Ukuran Pengadaan : 10 100 liter untuk pinggir jalan taman, 100-500 liter Untuk pemukiman dan pasar : Pemilik, badan swasta (sekaligus sebagai usaha promosi Hasil produksi, instansi pengelola). Adapun jenis-jenis peralatan pewadahan yang umum terdapat di kota-kota di Indonesia adalah: 1) Kantong plastik, 30 50 liter 2) Bin plastik/ keranjang tertutup, 40 50 liter 3) Tong kayu, 40 60 liter 4) Bin plastik (tertutup dengan roda), 120 liter 5) Bin plastik permanen, 70 liter 6) Bin plat besi tertutup, 100 liter 7) Bak sampah permanen, ukuran variasi 8) Kontainer, volume 1,0 m3 100
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

: 10 50 liter untuk pemukiman., toko kecil 100-500 liter Untuk kantor, toko besar, hotel, rumah makan : Pribadi, swadaya masyarakat, instansi pengelola

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

B. Peralatan Pengumpulan dan Pemindahan Peralatan pengumpulan dan pemindahan sampah dapat bermacammacam tergantung sistem pewadahan dan pengumpulan yang diterapkan. Pada daerah pelayanan tertentu peralatan pengumpulan dapat sekaligus sebagai peralatan pengangkutan (truk). Adapun peralatan yang telah disesuaikan berdasarkan daerah timbulan sampahnya dan telah lazim digunakan dalam sistem pengumpulan sampah yaitu: 1. Daerah perumahan/ pemukiman teratur: Gerobak dorong, dimana sampahnya kemudian dikumpulkan pada tempat pengumpulan sementara (transfer depo) dan container. 2. Perumahan yang belum teratur (slump area) Container komunal, gerobak dan transfer komunal, transfer station atupun truk pemadat (compactor truck). 3. Daerah Pasar/ Komersial Untuk daerah pasar/ komersial dapat digunakan langsung truk sampah atau container. 4. Daerah Pertokoan Untuk daerah pertokoan dapat digunakan beberapa cara: 1) Digunakan gerobak dorong dan transfer station atau container 2) Digunakan container komunal 3) Digunakan langsung truck sampah C. Peralatan Pengangkutan Peralatan pengangkutan sampah antara lain: a. Truck biasa b. Dump Truck (Tipper Truck) c. Compactor Truck d. Arm Roll Truck e. Multi Loader Truck f. Transfer Trailer Penggunaan jenis-jenis truk ini tergantung dari sistim pewadahan, pengumpulan dan pemindahannya. 3.2. Pemilihan Sistem dan Peralatan Operasional Persampahan 101
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

3.2.1. Umum Pemilihan sistem dan pemilihan peralatan operasional persampahan saling berkaitan erat. Pemilihan jenis peralatan pada masing-masing komponen operasional sangat tergantung dari sistem atau pola operasional yang digunakan. Demikian pula pemilihan sistem operasional sangat tergantung pada kondisi fisik, sosial dan ekonomi daerah setempat. 3.2.2. Pewadahan Penentuan segi baik dan buruknya suatu bentuk pewadahan dinilai dari hubungannya sebagai pendukung pekerjaan penanganan berikutnya, yaitu pengumpulan, pekerjaan ini umumnya dilakukan oleh petugas kota atau swadaya masyarakat. Para petugas dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan dengan target yang telah ditentukan. Efektifitas kerja harus tinggi dan dilakukan melalui efisiensi waktu, untuk mencapai target tersebut. Sehubungan dengan hal ini maka cara pewadahan harus dapat memberikan kemudian dalam pekerjaan pengumpulan. 3.3. Pembuangan Akhir Sampah dan Pengolahan 3.3.1. Umum Tujuan pembuangan akhir sampah adalah untuk memusnahkan sampah domestik atau yang diklasifikasikan sejenis ke suatu tempat pembuangan akhir dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak atau seminimal mungkin menimbulkan gangguan terhadap lingkungan antara (intermediate treatment) maupun tanpa diolah terlebih dahulu. Kegiatan operasional di pembuangan akhir pada dasarnya merupakan: 1. Kegiatan yang merubah bentuk lahan 2. Kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan dan kemerosotan sumber daya lahan, air dan udara. 3.3.2. Pembuangan Akhir Yang dimaksud dengan pembuangan akhir adalah cara yang digunakan untuk memusnahkan sampah padat dari hasil kegiatan pengumpulan dan pengangkutan mapun sampah padat hasil buangan kegiatan pengelolaan sampah itu sendiri.

102
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Ada 2 cara pembuangan akhir, yaitu: 1) Open Dumping Dilakukan dengan cara sampah dibuang begitu saja di tempat pembuangan akhir (TPA) dan dibiarkan terbuka sampai pada suatu saat TPA penuh dan pembuangan sampah dipindahkan ke lokasi lain atau TPA yang baru. Untuk efisiensi pemakaian lahan, biasanya dilakukan kegiatan perataan sampah dengan menggunakan dozer atau perataan dapat juga dilakukan dengan tenaga manusia. Keuntungan: a. Operasi sangat mudah b. Biaya operasi dan perawatan murah c. Biaya investasi TPA relatif murah Kerugian: 1. Timbul pencemaran udara oleh gas, debu dan bau b. Cepat terjadi proses timbulnya leachate, sehingga menimbulkan pencemaran air tanah 2. Sangat mendorong tumbuhnya sarang-sarang vektor penyakit (tikus, lalat, nyamuk dan serangga lain). 3. Mengurangi estetika lingkungan. 2) Landfill, yang dapat dibedakan lagi atas: Merupakan perbaikan dari pada cara open dumping yaitu dengan menambahkan lapisan tanah penutup di atas sampah. a) Sistim Controlled Landfill Dilakukan dengan cara sampah ditimbun, diratakan dan dipadatkan kemudian pada kurun waktu memperkecil pengaruh yang merugikan terhadap lingkungan. Bila lokasi pembuangan akhir telah mencapai akhir usia pakai, seluruh timbunan sampah harus ditutup dengan lapisan tanah. Diperlukan persediaan tanah yang cukup sebagai lapisan tanah penutup. Keuntungan: 1) Dampak negatif terhadap estetika lingkungan sekitarnya dapat dikurangi 2) Kecil pengaruhnya terhadap estetika lingkungan awal 103
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Kerugian: 1. Operasi relatif lebih sulit dibanding open dumping 2. Biaya investasi relatif lebih besar dari pada open dumping 3. Biaya operasi dan perawatan relatif lebih tinggi dari pada open dumping b. Sistim Sanitary Landfill Adalah sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup. Hal ini dilakukan terus menerus secara berlapis-lapis sesuai rencana yang telah ditetapkan. Pekerjaan pelapisan sampah dengan tanah penutup dilakukan setiap hari pada akhir jam operasi. Diperlukan persediaan tanah yang cukup untuk menutup timbunan sampah. Keuntungannya landfill. adalah pengaruh timbunan sampah terhadap lingkungan sekitarnya relatif lebih kecil dibanding sistem controlled

104
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Gambar B.13. Diagram ALir Sistem Manjemen Persampahan

105
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

4.

Program Kerja Program kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensif usulan

dari konsultan dalam melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah diberikan. Dalam rencana kerja ini akan diuraikan urutan urutan pekerjaan, konsep penanganan masalah, tanggung jawab dan personil yang terlibat, pengerahan sarana maupun personil pendukung, schedule pelaksanaan pekerjaan serta schedule personil. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus disusun Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Bagan Alir ini berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus berpatokkan pada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut. Secara garis besar rencana kerja pelaksanaan pekerjaan diuraikan sebagai berikut : 1. Persiapan - Melakukan studi literatur atau review studi yang relevan di Kota Denpasar - Membuat program kerja kegiatan secara keseluruhan - Menetapkan metode survey - Menyusun kuesioner untuk menjaring data - Menyusun jadual kerja dan kegiatan persiapan lain yang dibutuhkan 2. Pengumpulan Data Data Primer Melakukan survey lapangan tentang kondisi eksisting pengelolaan sampah berkaitan dengan daerah pelayanan, timbulan sampah, komposisi dan karakteristik sampah, kondisi pewadahan, pengumpulan, pemindahan. Pengangkutan dan pembuangan akhir, upaya 3 R baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah dan kemauan/kemampuan membayar retribusi serta pengumpulan data lain yang relevan. Data Sekunder Melakukan survey ke instansi terkait mengenai kondisi kelembagaan yang menanganani masalah persampahan (institusi, struktur organisasi, SDM dan tata laksana kerja organisasi), kondisi pembiayaan (investasi; operasi pemeliharaan dan retribusi) 106
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

selama sedikitnya 3 (tiga) tahun terakhir, dukungan peraturan yang dimiliki oleh Kota Denpasar berkaitan dengan pengelolaan persampahan dan program penyuluhan yang ada, kondisi kota Denpasar (fisik kota, sosial ekonomi, pendapatan masyarakat, fasilitas kota, daerah kumuh), rencana pengembangan kota (tata guna lahan) baik untuk kotaDenpasar maupun kota-kota sekitarnya serta pengumpulan data lain yang relevan. 3. Kompilasi dan Pengolahan Data Mengelompokkan data kuantitatif dan kualitatif yang relevan dengan perencanaan persampahan sebagai bahan analisis 4. Pengkajian : Penyiapan standar Nasional yang dapat dipergunakan sebagai tujuan penyusunan Masterplan Persampahan Pengkajian kebersihan Pengkajian tertiadap sistem pengelolaan yang dilakukan saat ini 5. Analisis Melakukan analisis data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan pola pelayanan persampahan. Metode analisis dapat dilakukan secara deskriptif, SWOT maupun metode lain 6. Penyusunan Perencanaan sampai tahun 2022 Perencanaan teknis dan manajemen persampahan meliputi: Proyeksi perkembangan penduduk Proyeksi volume sampah Pengembangan aspek institusi Pengembangan aspek teknis (kebutuhan prasarana dan sarana persampahan, pewadahan, pegumpulan, pemindahan, pengolahan / 3 R, pengangkutan dan pembuangan akhir). Selain itu juga diperlukan rencana kebutuhan dukungan Prasarana dan Sarana dalam rangka mendukung pengoperasian IPST Sarbagita yang merupakan TPA regional yang digunakan bersama oleh kota Denpasar, Gianyar, Tabanan dan Kab Badung, dan dilengkapi dengan peta dan gambar dengan skala sesuai ketentuan tata ruang kota yang mempengaruhi sistem

107
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Pengembangan aspek pembiayaan (kebutuhan biaya investasi selama kurun waktu aspek perencanaan, pengaturan biaya operasi dan perda pemeliharaan per tahun serta perhitungan tarif retribusi)

Pengembangan

(penyempumaan

termasuk untuk kerjasama regional dan usulan penerapannya) Pengembangan aspek peran serta masyarakat (usulan program penyuluhan, pilot project penanganan sampah berbasis masyarakat, pola pendidikan dan lain-lain) A. Penyusunan Laporan 1. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat: metode dan rencana kerja konsultan dalam penyelesaian pekerjaan diserahkan.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh hari) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh ) buku laporan. 2. Laoran Antara (Interim Report) Laporan Antara memuat data kondisi kota dan pengelolaan persampahan yang ada saat ini serta analisis data dan arahan pengembangan Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan. 3. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat: seluruh hasil kegiatan dan rencana pengelolaan sampah (masterplan) yang dibuat. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 15 (lima belas) buku laporan beserta peta dan gambar ukuran A3 sebanyak 15 (lima belas) eksemplar dan cakram padat (compact disc) sebanyak 8 keping.

108
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Gambar B.14. Bagan Alir Pekerjaan

Mulai

Persiapan
1. 2. 3. 4. Mobilisasi Personil Penyusunan Program Kerja Penyusunan Metode Survey Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Laporan Pendahuluan

Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan Data Primer

Survey Lapangan Kondisi Eksisting Pengelolaan Sampah Peta Dasar dan Data BPS Data Kondisi Kelembagaan Kondisi Pembiayaan
1. 2. 3. 4. Daerah Pelayanan Timbulan Sampah Komposisi & Karakteristik Sampah Kondisi Pewadahan, Pengumpulan, Pemindahan & Pengangkutan Sampah 5. Upaya 3R

Data Kondisi Kota Denpasar

Peraturan dan Program Pengolahan Persampahan

Rencana Pengembangan Kota

Data Cukup

Pengolahan Data dan Pengkajian


1. 2. 3. 4. Pengelompokan Data Kuantitaif dan Kualitatif Penyiapan Standar Nasional Pengkajian Tata Ruang Kota Pengkajian Terhadap Sistem Pengelolaan Sampah Eksisting

Konsep Rencana Sistem OK

Analisa

Laporan Antara
Penyusunan Rencana

Proyeksi Penduduk dan Volume Sampah

Pengembangan Aspek Institusi/Kelembagaan

Pengembangan Aspek Teknis

Pengembangan Aspek Pengaturan

Pengembangan Aspek Pembiayaan

Pengembangan Aspek Peran Serta Masyarakat

Laporan Akhir
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

Selesai

109

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

5.

Organisasi dan Personil Berdasarkan pada pengalaman Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan

studi selama ini, sangat diperlukan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan yang mantap, disertai pula dengan penempatan personil tenaga ahli yang berkualitas sesuai dengan spesialisasi masing-masing, disamping penyediaan sarana peralatan kerja dengan kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan pada akhir pekerjaan studi ini, maka tim Konsultan telah menyiapkan organisasi pelaksanaan pekerjaan seperti yang tertera pada Gambar Bagan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan. Organisasi pelaksanaan pekerjaan menggambarkan hubungan antar personil Konsultan dan hubungan kerja antara Konsultan dengan Pemberi pekerjaan sesuai hirarki tugas, tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing.

BAPPEDA KOTA DENPASAR

CV. Tri Matra Disain

Team Leader (S1 Planologi)

Tenaga Ahli Sipil (S1. T. Sipil)

Tenaga Ahli Lingkungan (S1. T. Lingkungan)

Tenaga Ahli Ekonomi Perkotaan (S1. Ekonomi)

Asisten Tenaga Ahli 1. Ass. Ahli Lingkungan 2. Ass. Ahli Sipil 3. Surveyor / juru Ukur

Tenaga Pendukung Administrasi dan Keuangan


Gambar B.16. Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan

B.3.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

110
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Dalam

proses

pelaksanaan

pekerjaan

Penyusunan

Masterplan

Persampahan Kota Denpasar, konsultan akan memperhatikan ruang lingkup kegiatan serta jangka waktu pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan agar produk/ hasil rencana nantinya tidak bertentangan dengan ketentuan yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah ditetapkan oleh BAPPEDA Kota Denpasar serta dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Sesuai dengan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan yang tercantum dalam KAK , Konsultan telah mencermati secara sungguh-sungguh ragam kegiatan dan waktu pelaksanaannya, sehingga perhitungan man - month personel dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mampu ditransfer pada sebuah rencana kerja yang matang, yang efisien dan terkendali oleh sebuah jalur aktifitas yang mantap. Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Denpasar secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu Pekerjaan Lapangan dan Pekerjaan Kantor. Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja adalah 6 Bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. Semua kerangka berpikir dalam program kerja ini dituangkan dalam bentuk Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Secara teknis administrasi, jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : 1. 2. Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara konsultan dengan pihak pemberi tugas diselesaikan. Penyelesaian keseluruhan pekerjaan diselesaikan dalam waktu 6 Bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sesuai dengan berita acara rapat penjelasan umum terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK). 3. Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK berkaitan dengan tugas-tugas konsultan, maka untuk lebih jelasnya secara umum jadwal terinci dari Penyusunan Dokumen Masterplan Persampahan Kota Denpasar ini dapat dilihat dalam Tabel yang terdapat pada halaman berikut.

111
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Tabel B.2.1. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

112
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Selain jadwal pelaksanaan kegiatan diatas, diperlukan jug sarana dan prasarana pendukung dimana sarana pendukung ini dapat digunakan untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaan. Dalam melaksanakan pekerjaan Penyusunan Masterplan

Persampahan Kota Denpasar ini, Konsultan menggunakan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan sebagai pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, yang pada dasarnya telah disesuaikan dengan persyaratan yang tertuang dalam kerangka acuan kerja. Uraian mengenai fasilitas dan sarana yang digunakan oleh Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini disajikan pada sebagai berikut. Fasilitas Dan Sarana Yang Digunakan Konsultan akan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini, yang meliputi antara lain : 1. Kantor/studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan 2. Biaya Komunikasi 3. Komputer dan Alat Tulis Kantor Lainya 4. Kendaraan Operasional 5. Kebutuhan lainnya guna memperlancar dan menyukseskan pelaksanaan pekerjaan ini 6. Apabila ada yang peralatan yang harus dibeli dalam kegiatan ini, maka pada akhir penugasan barang atau peralatan yang dibeli tersebut harus diserahkan kepada pengguna jasa. Ruang Kerja/Kantor Untuk kelancaran kegiatan pekerjaan pihak konsultan telah menyiapkan kantor yang permanen Denpasar sehingga memudahkan Team Konsultan berkoordinasi dengan pemberi pekerjaan dan setiap saat dapat asistensi/diskusi dalam penyelesaian pekerjaan. Disamping itu diharapkan nantinya setelah selesai pekerjaan pihak pemberi pekerjaan mudah menghubungi konsultan. Peralatan Peralatan yang digunakan untuk setiap pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kegiatan, tergantung dari volume dan kapasitas 113
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

alat. Adapun volume dan kapasitas alat dari masing-masing pekerjaan tersaji pada Tabel Daftar Peralatan (Terlampir). Jadwal Peralatan Jadwal peralatan untuk pekerjaan akan disesuaikan dengan waktu pemakaian, dan jadwal peralatan ini berkaitan dengan schedule pelaksanaan dan personil untuk pelaksanaan seluruh kegiatan. Jadwal peralatan dan volume serta waktu pemakaian tersaji pada Tabel Jadwal Penggunaan Peralatan (Terlampir). Tabel F.2. Jadwal Penggunaan Alat

114
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

B.4.

Komposisi Tim dan Penugasan

H.1. Umum Konsultan dalam peleksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan menugaskan beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tenaga Ahli yang akan ditugaskan tersebut dikoornidir oleh seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam koordinasi dan komunikasi dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis terkait dan Tenaga Ahli lainnya. Adapun Tenaga Ahli yang diusulkan dalam pelaksanaan studi ini telah memilki kualifikasi pendidikan, pengalaman dibidang penanganan pekerjaan sejenis dalam pengembangan persampahan. Masingmasing Tenaga Ahli tersebut memilki tugas dan tanggung-jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya. Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan dalam KAK, baik mengenai jenis keahlian, maupun kualifikasi pendidikan, serta pengalaman personil, menurut Konsultan telah sesuai dengan lingkup kegiatan yang dituntut dalam studi ini. Dalam hal ini konsultan akan mengusulkan Tenaga Ahli dengan pendidikan (S1) sesuai bidang keahliannya dan memiliki sertifikat keahliaan (SKA) yang dikeluarkan Asosiasi Keahlian atau Badan/Lembaga yang berwenang serta memiliki pengalaman sesuai bidang keahlian untuk menangani pekerjaan sejenis. Tanggapan terhadap tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, dalam hal ini perlu adanya penekanan terhadap desain yang akan dilakukan. Dimana masingmasing Tenaga Ahli memiliki pemahaman yang sama mengenai kondisi dan permasalahan daerah lokasi studi, keinginan masyarakat pengguna, sehingga mampu menghasilkan beberapa inovasi desain tidak hanya secara teknis, efesiensi pendanaan, layak secara lingkungan, dan mampu memberikan manfaat lebih secara ekonomi kepada masyarakat. Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh penyedia jasa untuk menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

115
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

1. Ketua Tim (Team Leader) Satu (1) orang Ketua Tim (Team Leader) yang merangkap sebagai Ahli Teknik Lingkungan dengan latar belakang pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Planologi, dan berpengalaman dalam penyusunan Masterplan Persampahan, menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan. 2. Tenaga Ahli / Profesional Staff a. Satu (1) orang Ahli Sipil dengan latar belakang pendidikan minimal sarjana (S1) Teknik Sipil, menjalankan tugas selama 5 (lima) bulan. b. Satu (1) orang Ahli Lingkungan dengan latar belakang pendidikan minimal sarjana (S1) Teknik Lingkungan, menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan. c. Satu (1) orang Ahli Ekonomi Perkotaan dengan latar belakang pendidikan sarjana (S1) Ekonomi, menjalankan tugas selama 3 (tiga) bulan. 3. Asisten Tenaga Ahli d. Satu (1) orang Ass. Ahli Sipil dengan latar belakang pendidikan minimal sarjana (S1) Teknik Sipil, menjalankan tugas selama 5 (lima) bulan. e. Satu (1) orang Ass. Ahli Lingkungan dengan latar belakang pendidikan minimal sarjana (S1) Teknik Lingkungan, menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan. f. Satu (1) orang Surveyor/Juru Ukur dengan latar belakang pendidikan D3 Teknik, menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan. 4. Tenaga Pendukung / Supporting Staff Disamping kebutuhan akan tenaga ahli seperti diuraikan tersebut di atas, dibutuhkan tenaga pendukung, antara lain tenaga administrasi dan keuangan.

116
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Tabel B.4.1. Komposisi Tim Pekerjaan Penyusunan Masterplan Persampahan

117
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

B.5.

Komposisi Tim dan Penugasan

Berdasarkan pengalaman konsultan dalam melaksanakan pekerjaanpekerjaan sejenis, diperlukan pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Hubungan kerjasama antar personil, serta koordinasi pelaksanaan pekerjaan berperan penting dalam menghasilkan itu, kualitas pula kerja yang dapat jadwal dipertanggungjawabkan. Untuk diperlukan pengaturan

pelaksanaan penugasan personil dan sampai sejauh mana keterlibatan masingmasing personil terhadap kegiatan pekerjaan ini, agar dapat dicapai suatu pola tata koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara baik. Dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Denpasar ini, mobilisasi tenaga profesional oleh pihak konsultan dengan berbagai disiplin ilmu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan ini nantinya. Selain itu, tim konsultan juga akan memobilisasi tenaga pendukung, yang akan mendukung tenaga profesional dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kebutuhan mobilisasi tenaga penunjang akan selalu memperimbangkan kebutuhan tenaga profesional. BAPPEDA Kota Denapasar adalah pihak yang mengharapkan hasil pekerjaan ini secara optimal. Pemberi kerja senantiasa akan memberikan instruksi/perintah kerja, serta menyetujui hasil pekerjaan yang dihasilkan konsultan. Untuk itu, penugasan Personil Tim Konsultan disusun berdasarkan jenis dan macam pekerjaan yang tersurat didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tim didukung sepenuhnya oleh semua fungsional dari CV. Tri Matra Disain. Berikut ini, untuk lebih jelasnya dipaparkan dalam Tabel Jadwal Penugasan Personil tim konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan dan nama personil tenaga profesional yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ini.

118
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR

Tabel H.1. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

119
CV. Tri Matra Disain Konsultan Perencana dan Pengawas

You might also like