You are on page 1of 1

SISTEM IMUNOLOGI

Pada pemeriksaan jasmani, kondisi kulit dan membrane mukoa pasien harus dinilai untuk menemukan lesi, dermatitis, pendarahan subkutan, urtikaria, inflamasi, atapun pengeluaran secret. Selain itu, tandatanda infeksi perlu diperhatikan. Suhu tubuh pasien dicatat dan diobservasi dilakukan untuk mengamati gejala mengigil serta perspires. Kelenjar limfa servikal anterior serta posterior, aksilaris dan inguinalis harus di palpasi untuk menemukan pembesaran , jika kelenjar limfa dan nodus limfatikus teraba , maka lokasi, ukurn, konsistensi dan keluhan nyeri harus dicatat. Pemeriksaan sendi-sendi dilakukan untuk menilai nyeri tekan serta pembengkakan dan keterbatasan kisaran gerak. Status respiratorius pasien di evaluasi dengan memantau frekuensi pernafasan dan menilai adanya gejala batuk serta setiap suara paru yang abnormal . pasien juga dikaji untuk menemukan rhinitis, hiperventilasi dan bronkospasme. Status kardiovaskuler di evaluasi dengan memeriksa kemungkinan hipotensi, takikardia, aritmia, vaskulitis, dan anemia. Status gastrointestinal pasien dinilai dengan mengecek kemungkinan hepatosplenomegali, colitis dan vomitus serta diare. Status urogenital dinilai dengan mengamati tandatanda infeksi saluran kemih (sering kencing dengan rasa terbakar saat buang air kecil, hematuria dan pengeluaran secret dari uretra). Pemeriksaan pasien juga dilakukan untuk menilai perubahan pada status neurosensorik ( yaitu. Gangguan fungsi kognitif, gangguan pendengaran , perubahan visual, sakit kepalaserta migraine). Status nutrisi pasien, tingkat stress dan kemampuan mengatasi masalah juga harus dinilai bersama dengan usianya dan setiap keterbatasan fungsional (mudah lelah).

You might also like