You are on page 1of 10

Modul 2 Model arus lingkar pendapatan dan pembayaran

Aliran melingkar merupakan satu model sederhana untuk menganalisis kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi). Model aliran melingkar sebagai salah satu alat/instrumen bagi sarjana ekonomi untuk menentukan bagaimana kegiatan ekonomi itu berjalan di dalam situasi/kondisi tertentu. Model ini diibaratkan sebagai stethoscope bagi seorang dokter, yakni sebagai salah satu alat untuk mendeteksi penyakit, bukan obat untuk mengobati si sakit, tetapi membantu dokter untuk memperkirakan jenis penyakitnya. Bagi sarjana ekonomi, model aliran melingkar dapat membantu memperkirakan kegiatan ekonomi yang bakal terjadi sebagai akibat sesuatu kebijakan. Setiap orang adalah konsumen, meski bayi sekalipun tetap mempunyai kebutuhan untuk dipenuhi. Namun demikian tidak setiap konsumen merupakan produsen, seperti halnya bayi atau orang yang sudah tua sekali (pensiunan). Oleh karena itu produsen tidak hanya menghasilkan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi juga untuk orang lain yang tidak dapat menghasilkan barang kebutuhannya. Model sederhana kegiatan ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut : Pendapatan (upah, bunga, sewa, keuntungan) Faktor produksi (tenaga, modal, tanah, entrepreneur)

Produsen

Konsumen

Barang dan jasa Pengeluaran konsumen untuk membeli barang & jasa Gambar di atas untuk menjelaskan aliran secara terus-menerus barang dan jasa serta pembayaran uangnya. Ada dua pelaku kegiatan ekonomi, yaitu konsumen (rumah tangga) serta produsen (pengusaha).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Konsumen menyediakan faktor produksi (seperti: tenaga kerja, modal, tanah dan enterpreneur) kepada produsen. Produsen mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut untuk menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa ini dijual kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai imbalan dari penyerahan faktor produksi tersebut, produsen membayar harganya berupa upah, bunga, sewa dan keuntungan. Kesemuanya merupakan pendapatan bagi konsumen (pemilik faktor produksi). Dengan pendapatan ini konsumen dapat membayar/ membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Dengan demikian terdapat aliran yang terus menerus barang dan jasa serta pembayaran uang. DAMPAK TABUNGAN DAN INVESTASI Tabungan adalah bagian dari pendapatan konsumen yang tidak dibelanjakan/ digunakan untuk konsumsi. Pendapatan yang disisihkan adalah pendapatan saat ini (current income) bukan pendapatan masa lalu yang disisihkan. Dalam analisis diagram melingkar digunakan konsep aliran (flow) pendapatan atau konsumsi, bukan akumulasi barang dan uang. Diagram aliran melingkar dengan memperhatikan adanya tabungan dapat digambarkan sebagai berikut: Y
Faktor produksi

Pasar faktor produksi

Y
Faktor produksi

Rumah tangga Produksi


T A B U N G A N
(S)

Barang jadi

C Keterangan : C Y = =

Pasar barang akhir

Barang jadi

Pengeluaran konsumen Pembayaran faktor produksi


Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Biasanya untuk pendapatan dinyatakan dengan simbol huruf Y. Dari gambar diatas terlihat bahwa hubungan antara pendapatan, konsumsi dan tabungan dapat dituliskan sebagai Y = C + S . Dengan adanya tabungan berarti pengusaha membayar kepada konsumen untuk pembelian faktor produksi (Y) lebih besar daripada yang diterima dari konsumen untuk pembelian barang dan jasa (C). Dengan kata lain biaya pembelian faktor produksi lebih besar dari hasil penjualan barang, sehingga ada sebagian barang yang tidak terjual (ada persediaan barang). Untuk menghadapi keadaan ini produsen dapat melakukan dua hal, yaitu : a. menurunkan harga atau b. mengurangi produksi sampai sejumlah yang dibeli oleh konsumen. Apabila alternatif pertama yang diambil, diharapkan konsumen membeli lebih banyak sehingga kelebihan produksi dapat terjual. Kadangkala produsen menderita penurunan keuntungan dengan penurunan harga tersebut. Karena keuntungan (dividend) termasuk di dalam pendapatan (Y), maka pendapatan akan mengalami penurunan. Apabila alternatif yang kedua (mengurangi produksi) yang dipilih, maka produsen akan mengurangi pembelian faktor produksi. Tindakan ini akan mengurangi pendapatan konsumen. Dengan demikian apakah tindakan yang pertama atau kedua, semuanya akan mengakibatkan penurunan pendapatan (Y). Penurunan pendapatan ini akan berjalan terus sampai pendapatan (Y) = konsumsi (C), yakni tabungan (S) kembali sama dengan nol. Dan analisis di atas nampaknya tabungan menyebabkan kontraksi kegiatan ekonomi. Tetapi di dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Konsumen tidak menabung uangnya di dalam almari atau di bawah bantal (kalau mereka melakukan hal yang demikian namanya bukan saving tetapi hoarding). Dengan adanya lembaga keuangan (bank misalnya) konsumen menabung uangnya di sana, yang kemudian oleh bank dipinjamkan kepada produsen untuk investasi. Pengertian investasi adalah pembelian barang modal, yakni barang yang dipakai untuk menghasilkan barang lain. Kenaikan investasi dapat mendorong kenaikan pendapatan. Proses kenaikan pendapatan sebagai akibat kenaikan investasi (proses multiplier) akan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

dibahas lebih lanjut pada modul berikutnya. Apabila tabungan (S) merupakan kebocoran (leakage) dari aliran melingkar, maka investasi (I) merupakan injeksi ke dalam aliran melingkar tersebut. Peranan investasi dalam aliran melingkar dapat digambarkan sebagai berikut : Y
Faktor produksi

Pasar faktor produksi

Y
Faktor produksi

Rumah tangga Produsen


T A B U N G A N
(S)

Barang & jasa

Pasa rbarang akhir

Barang & jasa

C
Investasi

Pasar modal Keterangan : C Y = = Pengeluaran konsumen Pembayaran faktor produksi

Injeksi dana investasi memungkinkan produsen menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak. Untuk itu dia akan membeli faktor produksi yang lebih banyak juga. Sebagai hasilnya pendapatan yang diterima oleh konsumen meningkat. Kenaikan pendapatan konsumen tersebut akan mendorong mereka menambah konsumsi, tabungan atau keduanya. Posisi keseimbangan akan tercapai manakala besarnya injeksi (investasi) sama dengan kebocoran (tabungan). Hal ini terjadi pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Tentu saja kenaikan pendapatan tersebut terealisir apabila masih ada faktor produksi yang belum digunakan sepenuhnya (masih menganggur). Jika tidak ada faktor produksi yang menanggur, tambahan investasi akan mengakibatkan kenaikan harga saja (inflasi).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Hubungan antara tabungan dan investasi adalah sebagai berikut. Apabila tabungan lebih besar daripada investasi maka dampaknya akan menurunkan pendapatan, sebaliknya apabila investasi lebih besar dan tabungan kegiatan ekonomi cenderung meningkat. Keseimbangan ekonomi akan terjadi apabila tabungan sama dengan investasi. PERANAN LABA DITAHAN (RETAINED EARNINGS) DAN PENYUSUTAN (DEPRESIASI) Seperti halnya konsumen, produsenpun membelanjakan atau menahan/ menabung penerimaannya. Bagian yang ditahan sering disebut dengan laba ditahan (retained earnings). Laba ditahan merupakan bagian dari laba yang semestinya dapat dibagikan kepada pemilik tetapi tidak dibagikan. Oleh karena itu laba ditahan merupakan bagian dari pendapatan karena pendapatan adalah penerimaan sebagai imbalannya menyerahkan faktor produksi yang berupa upah, bunga, sewa dan laba. Untuk lebih jelas dapat diperhatikan dari gambar berikut : Y
Faktor produksi

Pasa faktor produksi

Y
Faktor produksi

Rumah tangga Produsen


T A B U N G A N
(S)

Barang & jasa

Pasa barang akhir

Barang & jasa

C
Investasi (I)

Laba ditahan

(D)

Pasar modal

; Keterangan :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

C Y I D

= = = =

Pengeluaran konsumen Pendapatan Investasi Penyusutan

Produsen juga menaruh uangnya ke dalam pasar uang/modal dengan cara menyisihkan (mencadangkan) untuk penyusutan. Alat-alat, mesin dan barang modal lainnya mengalami kerusakan apabila dipakai. Uang yang disisihkan untuk mengganti mesin yang rusak disebut dengan cadangan penyusutan. Penyusutan bukan merupakan bagian dari pendapatan karena bukan sebagai pembayaran penggunaan faktor produksi, tetapi sebagai pengeluaran produsen. Oleh karena itu dalam gambar di atas juga tidak digambar gelap (seperti halnya laba ditahan).

PERANAN PEMERINTAH Peranan pemerintah di dalam kegiatan ekonomi tercermin pada anggaran pendapatan dan belanja (budget). Pada dasarnya budget ini meliputi penerimaan (dari pajak) dan pengeluaran. Bentuk apapun dari pajak akan mempunyai dampak menurunkan kegiatan ekonomi (depresi) karena merupakan kebocoran dari aliran kegiatan ekonomi. Ambil sebagai contoh pajak pendapatan konsumen. Pendapatan yang dapat dibelanjakan akan berkurang, demikian juga kemungkinan menabung juga akan semakin kecil. Konsekuensinya, pajak akan mengurangi permintaan akan barang dan jasa, dan produsen akan menyesuaikan apakah dengan menurunkan harga atau mengurangi produksi. Kedua tindakan ini akan mengurangi pendapatan yang diterima konsumen. Dengan demikian pajak mempunyai dampak depresi terahadap kegiatan ekonomi. Pada dasarnya ada dua macam pajak, yakni pajak langsung dan tidak langsung. Pajak langsung berupa pajak pendapatan perseorangan atau badan usaha. Pajak pendapatan merupakan pajak sebagai akibat dari adanya pendapatan (perorangan) atau laba (badan usaha). Uang untuk membayar pajak sudah tercakup dalam pendapatan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Pajak tidak langsung bukan diambil dari pendapatan pemilik faktor produksi, tetapi dari produk yang dihasilkan/dijual, seperti misalnya cukai rokok. Pajak ini dibayar oleh produsen sebagai biaya melakukan kegiatan bisnis. Biaya produksi total terdiri dari biaya faktor produksi (Y), penyusutan (D) dan pajak perusahaan tidak langsung (T). Oleh karena itu produksi nasional kotor (GNP) dapat dirumuskan dengan GNP = Y + D + T dan ini merupakan penawaran agregat. Pemerintah memungut pajak untuk membiayai pengeluarannya guna menyediakan jasa bagi masyarakat. Pengeluaran pemerintah terdiri dari : a. pembelian barang dan jasa dan b. pembayaran transfer Pembelian barang dan jasa, misalnya untuk membangun jalan, sekolah atau membayar gaji pegawai negeri. Pembelian barang dan jasa ini secara langsung mempengaruhi GNP. Pembayaran transfer (transfer payments) bukan merupakan pembelian barang dan jasa tetapi merupakan semacam distribusi pajak yang terkumpul dari satu sumber kepada sumber lain. Contohnya pembayaran untuk menunjang program kesejahteraan, seperti pensiun, tunjangan sosial dan sebagainya. Pembayaran ini merupakan distribusi pendapatan dari satu sumber/orang kepada sumber/orang lain. Dengan demikian pembayaran transfer bukan injeksi dan juga bukan kebocoran dalam aliran melingkar. Semata-mata hanya redistribusi pendapatan saja. Dalam kenyataannya, pemerintah juga menghasilkan barang dan jasa seperti halnya produsen. Pembelian barang dan jasa oleh pemerintah mempunyai dampak mendorong kegiatan ekonomi, menambah permintaan agregat. Produsen akan melakukan 3 kemungkinan reaksi: a. menaikkan harga, b. menaikkan produksi atau c. keduanya. Namun apabila faktor produksi telah digunakan sepenuhnya (full employment) dampak pengeluaran pemerintah ini akan menimbulkan inflasi. Sebaliknya, apabila faktor produksi belum digunakan sepenuhnya (pengangguran) produksi dapat meningkat.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Apakah pengeluaran pemerintah ini akan mengakibatkan kenaikan harga, produksi atau keduanya, akan mengakibatkan aliran uang (pendapatan) ke konsumen meningkat. Kenaikan pendapatan konsumen akan mendorong konsumsi, tabungan atau keduanya meningkat. Kenaikan konsumsi ini merupakan pendapatan dari pihak lain dan konsumsi pihak lain pun akan meningkat dan seterusnya. Proses ini akan berjalan terus (multiplier). Dengan demikian tambahan pengeluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa akan meningkatkan kegiatan ekonomi (pendapatan) yang lebih besar (melalui proses multiplier). Budget pemerintah dapat surplus, defisit atau seimbang (balance). Budget surplus terjadi apabila penerimaan Iebih besar dan pengeluaran, defisit apabila sebaliknya pengeluaran lebih besar dan penerimaan. Seimbang apabila penerimaan sama dengan pengeluaran. Karena pajak sifatnya kontraksi dan pengeluaran sifatnya ekspansi, apakah dengan demikian budget yang seimbang tersebut dampaknya terhadap perekonomian netral? Jawabnya tidak. Multiplier dan pajak lebih kecil dari multiplier pengeluaran pemerintah. Apabila budget itu balance, multipliernya sama dengan satu, artinya kenaikan pendapatan sama dengan kenaikan pengeluaran pemerintah. Permintaan agregat terdiri dari konsumsi (C), investasi swasta (I) dan pengeluaran pemerintah (G), maka GNP dapat pula dihitung dengan menjumlahkan faktor-faktor tersebut, diimana GNP = C + I + G

PERANAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI Perdagangan internasional meliputi impor (M) dan ekspor (X). Net ekspor (F) merupakan selisih antara ekspor dan impor (F = X - M). Permintaan agregat kemudian menjadi C + I + G + F. Dengan demikian GNP menurut pengeluaran adalah : GNP = C + I + C + F. Impor adalah pembelian barang dan jasa dari luar negeri, seperti pembelian barang bikinan Jepang. Uang mengalir ke luar negeri, mengurangi permintaan agregat dalam negeri. Produsen dalam negeri akan menurunkan harga, mengurangi produksi atau keduanya. Semuanya ini akan menurunkan pendapatan yang diterima oleh konsumen. Konsumsi mereka akan turun, dan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

akhirnya kegiatan ekonomi menurun. Impor merupakan kebocoran dari aliran melingkar. Sebaliknya ekspor akan mendorong kegiatan ekonomi karena orang asing yang membeli barang produksi dalam negeri. Permintaan agregat dalam negeri naik. Produsen menaikkan harga, produksi atau keduanya. Semuanya akan meningkatkan pula aliran uang (pendapatan) kepada konsumen. Konsumen akan menaikkan konsumsi dan seterusnya. Dengan demikian ekspor merupakan injeksi ke dalam aliran melingkar, dapat mendorong kegiatan ekonomi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

You might also like