You are on page 1of 28

Latar

belakang
masalah
Rumusan
masalah
Tujuan
penelitian
manfaat
penelitian
definisi
operasion
al
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Latar Belakang Masalah
Fisika sebagai mata pelajaran yang dianggap
susah menjadi kurang mendapatkan
perhatian dari para siswanya, hal ini
menyebabkan hasil belajar yang tidak sesuai
tujuan. Siswa lebih memilih untuk
menghafal daripada memahami, karena
dirasa fisika susah untuk dipahami. Hal ini
menimbulkan sikap apatis terhadap mata
pelajaran fisika, siswa jenuh dengan
penjelasan guru yang sebenarnya kurang
mereka pahami. Pembelajaran fisika
bukanlah pembelajaran menghafal tetapi
harus di imbangi dengan pemahaman
konsep, agar para siswa mengerti dan
memahami tentang konsep-konsep fisika.
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Rumusan Masalah
* Bagaimana peningkatan pemahaman
konsep siswa setelah penerapan model
pembelajaran fisika berbasis metode
inkuiri pada topik kalor dan suhu?
* Bagaimana peningkatan keterampilan
berpikir kiritis siswa setelah penerapan
model pembelajaran fisika berbasis
metode inkuiri pada topik kalor dan
suhu?
* Bagaimana tanggapan siswa dan guru
terahadap pembelajaran fisika berbasis
metode inkuiri yang diterapkan untuk
melatih keterampilan berpikir kritis
siswa pada topik kalor dan suhu?

BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Tujuan Penelitian
1. Mengembangkan model pembelajaran fisika
berbasis metode inkuiri untuk meningkatkan
pemahaman konsep dan keterampilan berpikir
kritis siswa pada topik suhu dan kalor.
2. Mendapatkan gambaran tentang model
pembelajaran fisika berbasis metode inkuiri
untuk meningkatkan pemahaman konsep dan
keterampilan berpikir kritis siswa pada topik
suhu dan kalor.

BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan memberikan bukti
empiris tentang model pembelajaran fisika
berbasis metode inkuiri untuk meningkatkan
pemahaman konsep, dan keterampilan berpikir
kritis siswa pada topik kalor dan suhu yang
berguna bagi siapa saja yang berkepentingan.

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Definisi Operasional
Metode inquiry merupakan cara penyajian
pelajaran dengan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan informasi dengan
atau tanpa bantuan guru

Penguasaan konsep didefinisikan sebagai
kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep
relativitas secara ilmiah

Berpikir kritis adalah kemampuan bernalar dan
berpikir reflektif yang diarahkan untuk
memutuskan hal-hal yang meyakinkan untuk
dilakukan

Materi suhu dan kalor adalah salah satu pokok
bahasan dalam fisika yang diajarkan di Sekolah
Menengah Pertama kelas VII yang mengkaji
tentang wujud zat dan perubahannya
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Belajar Dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses penting
bagi perubahan perilaku manusia dan ia
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan
dikerjakan. Belajar memegang peranan
penting di dalam perkembangan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan
bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu
dengan menguasai prinsip-prinsip dasar
tentang belajar, seseorang mampu
memahami bahwa aktivitas belajar itu
memegang peranan penting dalam proses
psikologis (Chatarina, 2004:2).

BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Pembelajaran Konvensional
Menurut Poerwadarminta
(1999:522) konvensional artinya menurut
apa yang sudah menjadi kebiasaan. Jadi,
pembelajaran konvensional adalah
pembelajaran yang biasa dilakukan oleh
guru. Pembelajaran konvensional dalam
penelitian ini adalah pembelajaran yang
biasa dilakukan oleh guru dan tidak
menggunakan metode inkuiri.
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Pembelajaran dengan Metode Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang
dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari
tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang
diajukan. Pertanyaan ilmiah ini adalah pertanyaan yang
dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan
terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri
adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi
dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau
rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan
berpikir kritis (Ibrahim, M, 2008)
Menurut Darmodjo dan Kaligis (1992), pendekatan
inkuiri mendambakan aktivitas siswa untuk
memperoleh dan mengolah informasi sampai
menemukan konsep-konsep IPA.
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Konsep sebagai Pengetahuan Fisika
Dalam belajar fisika, peserta didik dituntut
memahami konsep-konsep yang ada, karena
dengan menguasai dan memahami konsep akan
memudahkan peserta didik dalam menyelesaikan
soal, memecahkan masalah dan mengenal gejala
alam yang ada disekitarnya. Untuk memecahkan
masalah, peserta didik harus mengetahui atauran-
aturan yang relevan dan aturan ini didasarkan
pada konsep-konsep yang diperolehnya. Dahar
(1989) mengemukakan bahwa manusia perlu
mengetahui dan memahami sejumlah konsep,
sebab konsep merupakan ide yang paling tinggi
atau batu-batu pembengunan (building block)
berpikir manusia.
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Ketrampilan Berpikir Kritis
Keterampilan berpikir kritis termasuk
salah satu keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Keterampilan berpikir kritis secara
esensial merupakan keterampilan
menyelesaikan masalah (Problem Solving)
(Costa. 1985). Sedangkan menurut Ennis
dalam Costa (1985) berpikir kritis adalah
kemampuan bernalar dan berpikir reflektif
yang diarahkan untuk memutuskan hal-hal
yang meyakinkan untuk dilakukan.
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Pertimbangan Materi Suhu Dan Kalor
Salah satu konsep penting dalam
pembelajaran Fisika di SMP adalah konsep
suhu dan kalor yang merupakan konsep
abstrak denagn contoh konkrit, yang di
dalamnua berisi konsep-konsep penting
yang banyak berhubungan dengan
pemahaman dan aplikasnya. Konsep kalor
juga merupakan dasar bagi siswa yang
akan mempelajari konsep tentang sifat
fisika pada materi kompetensi dasar
selanjutnya.

BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Ho : Nilai rata-rata tes akhir dari
siswa yang diajar dengan model
pembelajaran fisika berbasis metode
inkuiri sama dengan nilai rata-rata tes
awalnya

Ha : Nilai rata-rata tes akhir dari
siswa yang diajar dengan model
pembelajaran fisika berbasis metode
inkuiri pada topik suhu dan kalor lebih
besar secara signifikan dari nilai rata-
rata tes awalnya


Hipotesis Penelitian
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi


Populasi,
sample
Teknik
pengump
ulan data
Teknik
sampling
, variable
Analisis
uji coba
instrumen
Analisis
data
Desain
penelitian
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Populasi dan Sample

Populasi:
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas VII semester II
SMP Negeri 5 Kebumen tahun pelajaran
2013/2014.

Sample:
sebagian siswa kelas VII SMP Negeri 5
Kebumen tahun pelajaran 2013/2014 yaitu
kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan
kelas VII A sebagai kelas kontrol, dengan
masing-masing kelas memiliki dan
kapasitas jumlah peserta didik yang sama.


BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Dalam penelitian ini digunakan teknik random
sampling dengan pertimbangan sebagai berikut.
Peserta didik mendapat materi berdasarkan
kurikulum yang sama
Peserta didik yang menjadi objek penelitian
duduk di kelas paralel yang sama
Peserta didik mendapatkan perlakuan yang sama
dalam pembelajaran fisika dengan materi pelajaran
dan jangka waktu yang sama.
Mendapat soal-soal yang sama.
Dengan Variable:
variabel bebasnya : pembelajaran dengan metode
inkuiri.
variabel terikatnya : hasil belajar fisika
peserta didik.



Teknik Sampling dan Variable
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Desain Penelitian


BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Upz. . .
Klik tulisan desain penelitian ya . . . .
Teknik Pengumpulan Data

Metode Tes : Pemberian tes dalam penelitian ini
digunakan untuk memperoleh data tentang hasil
belajar fisika peserta didik. Sedangkan tes yang
digunakan adalah tes uraian dengan soal
terbuka.
Metode Angket : alat untuk mengumpulkan data
yang berupa daftar pertanyaan yang
disampaikan kepada responden untuk dijawab
secara tertulis. Jenis angket yang dipergunakan
adalah jenis angket tertutup. Angket tertutup
merupakan angket yang menghendaki jawaban
pendek atau jawabannya diberikan dengan
membubuhkan tanda tertentu.


BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Analisis Uji Coba Instrumen Tes

Uji coba dalam penelitian
ini, dilakukan dengan cara
memberikan tes kepada kelompok
yang bukan merupakan sampel
penelitian, melainkan kelompok
yang lain yang masih satu populasi,
serta kelompok uji coba ini harus
normal dan homogen. Pada analisis
ini dilaksanakan melalui langkah
berikut ini.

validitas
Daya
beda
Tingkat
kesukara
n
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Validitas

6
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument.

( )
(
(

=
2
11
1
1
t
nS
M n M
n
n
r
Keterangan :
=
11
r
reliabilitas tes secara keseluruhan
= n banyaknya butir soal
=
2
t
S varians skor total
tabel
r
tabel
r r >
11
Hasil r yang diperoleh dikonsultasikan dengan
Jika
(Arikunto 2007:103).
maka item soal yang diuji bersifat reliabel
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah.
B
B
A
A
J
B
J
B
D =
Keterangan :
D = daya beda
banyaknya peserta kelas bawah


= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar

Interval Daya Pembeda Kriteria
0,00 s DP s 0,20 Jelek
0,21 s DP s 0,40 Cukup
0,41 s DP s 0,70 Baik
0,71 s DP s 1,00 Baik sekali
K
l
a
s
i
f
i
k
a
s
i

d
a
y
a

p
e
m
b
e
d
a



Data Beda
=
B
J
=
B
B
banyaknya peserta kelompok atas

=
A
J
A
B
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar

BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Tingkat Kesukaran


Tingkat kesukaran digunakan untuk mengukur item soal
mudah dikerjakan atau tidak dan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

JS
B
P =
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan
benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
0,00 < P 0,30 adalah soal sukar
0,30 < P 0,70 adalah soal sedang
0,70 < P 1,00 adalah soal mudah
(Arikunto 2007: 210)
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Analisis Data
Analisis Tahap Awal (Uji Homogenitas)
untuk mengetahui apakah karakteristik sampel sama
dengan yang akan dikenai penelitian.




(Sugiyono 2004 : 136)

Analisis Tahap Akhir (Analisis Data Penelitian)
* uji normalitas
* uji perbedaan dua rata-rata
* uji ketuntasan belajar
* uji peningkatan pemahaman

kecil Varianster
terbesar Varians
F
data
=
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Uji Normalitas
( )

=
k
i
h
h o
f
f f
x
1
2
2
digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisis berdistribusi normal atau tidak.
digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif
terhadap hasil belajar kognitif siswa, melalui pembelajaran
kooperatif dengan pendekatan peta konsep.
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji t dengan uji
pihak kanan.
H
0
:
1

2

H
a
:
1
>
2

1
= Rata-rata hasil belajar kelompok B

2
= Rata-rata hasil belajar kelompok A
2
2
1
2
2 1
2 1
n
S
n
S
x x
t
+

=
Uji Perbedaan dua rata-rata
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Uji Ketuntasan Belajar
Untuk mengetahui sejauh mana suatu metode
pembelajaran berperan dalam peningkatan pemahaman siswa
terhadap suatu materi pelajaran secara tuntas, sehingga
metode tersebut dikatakan efektif.
Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa
tersebut telah mencapai nilai KKM yaitu telah mencapai daya
serap lebih dari/sama dengan 71. Sedangkan keberhasilan
kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu
menyelesaikan atau mencapai nilai 71 sekurang-kurangnya
85% dari jumlah peserta didik di dalam kelas tersebut .
Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung
dengan :
% 100 % =
N
n
n = jumlah siswa yang tuntas secara klasik
N = jumlah seluruh siswa
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Uji Peningkatan Pemahaman
Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
pemahaman atau penguasaan konsep siswa sebelum dan
setelah diberi pembelajaran.
= g
S
S S
pre
pre post

% 100
Besar faktor g dikategorikan sebagai berikut
tinggi = g > 0,7 atau dinyatakan dalam persen g>70.
sedang = 0,3 < g < 0,7 atau dinyatakan dalam persen 30 <
g <70.
rendah = g < 0,3 atau dinyatakan dalam persen g< 30

(Wiyanto 2008: 86)

BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENUTUP

You might also like