You are on page 1of 4

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.

Wb Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang kode etika dalam profesi dari mata kuliah etika profesi. Makalah ini dimaksudkan sebagai penjelasan ringkas dari etika profesi. Dengan membaca makalah etika profesi ini, diharapkan pembaca dapat memahami dan mengerti tentang etika profesi serta dapat memahami faktor dan hal-hal yang berhubungan dengan etika profesi. Dalam penulisan makalah ini, Penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu Penulis sangat mengharapkan masukan dan saran demi kesempurnaan makalah ini.Demikianlah makalah ini Penulis buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca. Padang , 12 Mei 2009 Penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kode etik sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, termasuk bidang teknologi informasi, dipergunakan untuk membedakan baik dan dan buruk atau apakah perilaku tokoh IT bertanggung jawab atau tidak. Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupaka lanjutan dari norma-norma yang lebih umum dan dirumuskan dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik. Tujuan utama kode etik profesi adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. 1.2 Tujuan Tujuan dari makalah Pentingnya Kode Etik Profesi adalah

Dapat mengetahui dan memahami tujuam dari kode etik profesi Untuk mengetahui bagaimana perkembangan etika profesi Untuk mengetahui akibat yang akan terjadi apabila kode etik profesi tidak ada BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kode Etik Profesi Kode etik merupakan aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian kode etik adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi). Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh tertua adalah SUMPAH HIPOKRATES, yang dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter. Hipokrates adalah doktren Yunani kuno yang diberi gelar BAPAK ILMU KEDOKTERAN, beliau hidup dalam abad ke 5 sebelum masehi. Menurut ahli sejarah belum tentu sumpah ini merupakan buah pena Hipokrates sendiri, tetapi setidaknya berasal dari kalangan murid-muridnya dan meneruskan semangat profesional yang diwariskan oleh dokter yunani ini. Fungsi kode etik profesi adalah:

Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas potensi yang bersangkutan

Mencegah campur tangan pihak luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. 2.2 Pentingnya Kode Etik Profesi Ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk dibuat, antara lain adalah (Adams, dkk, dalam Ludigdo, 2007):

Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim organisasional sehingga individu-individu dapat berlaku secara etis. Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup mampu mengarahkan perilaku organisasi untuk mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan bisnisnya. Perusahaan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai sebuah profesi, dimana kode etik merupakan salah satu penandanya. Kode etik dapat dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan moral dan nilainilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari budaya perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya tersebut.

Kode etik berperan sangat penting pada suatu profesi. Agar profesi dapat berjalan dengan benar maka perlu diikat dengan suatu norma tertulis yang disebut dengan kode etik profesi. Kode etik profesi dapat diubah seiring dengan perkembangan zaman yang mengatur diri profesi yang bersangkutan dan perwujudan nilai moral yang hakiki dan tidak dipaksakan dari luar. Jadi kode etik diadakan sebagai sarana kontrol sosial dan untuk menjaga martabat dan kehormatan profesi serta melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan atau penyalahgunaan keahlian.

Dampak yang timbul jika tidak diciptakannya kode etik profesi : 1. Terjadinya penyalahgunaan profesi 2. Kemungkinan mengabaikan tanggung jawab dari profesi nya karna tidak ada pedoman dalam suatu organisasi 3. Memungkinkan setiap individu untuk mendahului kepentingan pribadinya contohnya para pejabat yang korupsi 4. Jika tidak ada nya kode etik profesi seseorang dapat memberikan image yang buruk dari profesi yang ditekuninya kepada masyarakat. 2.3 Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi 1. Pengaruh sifat kekeluargaan Misalnya Seorang dosen yang memberikan nilai tinggi kepada seorang mahasiswa dikarenakan mahasiswa tersebut keponakan dosen tersebut. 2. Pengaruh jabatan Misalnya seorang yang ingin masuk ke akademi kepolisian , dia harus membayar puluhan juta rupiah kepada ketua polisi di daeranhya , kapolsek tersebut menyalah gunakan jabatannya. 3. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehingga menyebabkan pelaku pelanggaran kode etik profesi tidak merasa khawatir melakukan pelanggaran. 4. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat 5. Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan 6. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri 7. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya 8. Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik. Tujuan utama kode etik profesi adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. 3.2 Saran

Agar tidak menyimpang dari kode etik yang berdampak pada profesionalitas kerja maka : 1. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik profesi 2. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek pendidikan yang di jalani.

3. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan pentingnya kode etik profesi. 4. Kode etik yang diterapkan hendaknya disesuaikan dengan keadaan yang memungkinkan untuk dapat dijalankan bagi kelompok profesi. 5. Terhadap pelaksanaan profesi hendaknya menjalankan profesi yang jalani sesuai dengan kode etik yang ditetapkan agar profesi yang dijalani sesuai dengan tuntutannya. DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. http://jeira.files.wordpress.com/2008/11/etika-profesi.pdf http://angga_be.blog.plasa.com/ http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi/ http://www.scribd.com/doc/2347681/Pengaruh-Budaya-Terhadap-Standarisasi-KodeEtik-Profesi-Hukum 5. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/kode-etik-etika-profesi 6. http://id.wikipedia.org/wiki/Kode_Etik_Profesi_Akuntan_Publik 7. http://zaki-math.web.ugm.ac.id/etika_profesi/kode_etik_profesi.pdf 8. http://etikaprofesidanpCrotokoler.blogspot.com/2008/03/kode-etik-profesi.html 9. http://wiryana.pandu.org/SRIG-PS/ 10. http://www.southernct.edu/organizations/rccs/resources/teaching/teaching_mono/moo r/ 11. http://budi.insan.co.id

You might also like