You are on page 1of 31

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi kini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak instansi dan organisasi yang berusaha meningkatkan pekerjaannya dengan menggunakan aplikasi teknologi informasi yaitu sistem informasi berbasis komputer karena dalam proses pengolahan data menjadi informasi menjadi lebih cepat. Pada setiap instansi atau organisasi pasti memiliki sistem informasi, namun dalam pengelolaan dan pengolahannya ada yang masih berbasis manual atau yang sudah terkomputerisasi. Dengan berkembang pesatnya teknologi alat pengolah data komputer dan teknologi peralatan komunikasi maka pekerjaan manajemen dan pelayanan masyarakat yang memerlukan dukungan data dan informasi juga mengalami kemajuan pesat. (Amsyah, 2005). Dalam instansi atau pemerintahan sebuah sistem informasi merupakan hal yang penting untuk mengefisiensikan kinerja dan keamanan data. Contohnya pembukuan UPK dari setiap transaksi layanan komersil dari USI-STT Garut, diperlukan sebuah sistem informasi akutansi dengan tujuan untuk mengefisiensikan waktu dalam hal pendataan tiap transaksi dan laporan baik laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan dan lain-lain juga untuk menghitung laba/rugi sehingga informasi yang dihasilkan bisa menjadi masukan untuk pengambilan sebuah keputusan. Pada kenyataannya, sistem yang sedang berjalan masih diproses secara manual sehingga masih terdapat beberapa kendala antaralain pada saat merekap data terjadi kesalahan dalam penulisan angka sehingga hasil akhirnya berbeda. Berdasarkan pemikiran di atas maka perlu diadakan analisis mengenai sistem yang berjalan sehingga dapat di berikan usulan sistem yang baru guna memberikan perbaikan kepada sistem saat ini. Sistem yang akan dikaji sebagai bahan analisi adalah pengelolaan pembukuan keuangan Transaksi Layanan Komersial USI STT Garut. Dalam menganalisis dan mendesain perangkat sistem informasi diperlukan suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah, diantaranya adalah pendekatan konvensional, dan pendekatan berorientasi objek.

Pendekatan konvensional terutama mengacu kepada strategi dekomposisi yang berdasar algoritma atau fungsional. Pendekatan ini telah berkembang meliputi seluruh tahap atau aktifitas proses rekayasa perangkat lunak dari mulai pemrograman dengan iterasi perbaikan, pemrograman terstruktur, ditambah dengan perancangan terstruktur kemudian analisis terstruktur dan sebagainya. (Hariyanto, 2004) Analisis dan perancangan terstruktur berbasis pada dekomposisi fungsi atau pemartisian kejadian. Dekomposisi fungsi sangat memerlukan kecerdasan dan kecerdikan rekayasawan untuk memetakan domain persoalan menjadi fungsi fungsi dan subfungsi-subfungsi. Pemecahan fungsi atau subfungsi-subfungsi adalah sulit dan fungsi-fungsi tersebut sangat mudah berubah karena dapat terjadi perubahan fungsifungsi yang terdapat di domain persoalan. (Hariyanto, 2004) Pendekatan yang terbaru dan popular saat ini yaitu pendekatan berorientasi objek. Pendekatan ini merupakan suatu teknik yang memusatkan rancangan pada objek dan antar muka yang dihasilkan. Objek adalah entiti yang berisi data atau variabel dan tingkah laku. Data atau variabel yang menggambarkan sifat atau keadaan objek dalam dunia nyata (real world) didefiniskan sebagai attribute, sedangkan tingkah laku yang menggambarkan aksi-aksi yang dimiliki objek didefinisikan sebagai method. (Hariyanto, 2004) Dari berbagai metodologi yang terdapat pada konsep pengembangan sistem berorientasi objek, salah satunya yaitu metodologi Unified Approach (UA). Metodologi Unified Approach (UA) didasari pada metodologi Booch, Rumbaugh dan Jacobson yang tergabung dalam Object Management Group (OMG). Adapun notasi yang digunakan pada metodologi ini adalah dengan menggunakan Unified Modeling Languange (UML). Unified Modeling Languange (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan standar dalam hal memvisualisasikan, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak dan komponen-komponennya yang digunakan pada metodologi berorientasi objek. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk menggunakan Unified Approach (UA) sebagai metodologi berorientasi objek untuk menganalisis dan mendesain sebuah sistem. Adapun judul yang penyusun ambil adalah REKAYASA PERANGKAT LUNAK TRANSAKSI LAYANAN

KOMERSIAL DI USI STT GARUT MENGGUNAKAN METODE ANALISIS DAN

DESAIN BERORIENTASI OBJEK DENGAN UNIFIED APPROACH dan tempat studi kasus yang penyusun teliti adalah di USI STT-Garut.

1.2 Identifikasi Masalah a. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pembukuan UPK (Unit Pengelola Keuangan)? b. Bagaimana proses bisnis yang terjadi dari sistem informasi tersebut? c. Bagaimana gambaran proses tersebut jika dimodelkan dalam diagram? d. Data apa saja yang diolah dalam sistem tersebut? e. Bagaimana cara mengolah data/informasi tersebut? f. Apa yang menjadi kelemahan dari sistem berjalan (current system)?

1.3 Tujuan Membuat RPL yang ditujukan untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan proses pembukuan keuangan Transaksi Layanan Komersial di USI STT-Garut dan juga mengantisifasi jika layanan tersebut sudah mencakup ke luar kampus yang akan menimbulkan frekuensi transaksi akan meningkat maka RPL ini bisa dijadikan solusi untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan proses transaksi tersebut.

1.4 Batasan Masalah Dalam permasalahan ini, penulis membatasi pada penganalisaan gambaran secara umum sistem informasi keuangan yang ada USI STT-Garut yang dibatasi pada penganalisaan Pembukuan Keuangan USI STT-Garut dan juga mengambil dari

referensi pembukuan keuangan lainya sebagai pelengkap dari berbagai kekurangan. Secara globalnya yang akan masalah yang akan dikaji diantaranya : 1. Sistem Informasi dibuat untuk mengelola dan mengontrol perkembangan Transaksi Keuangan baik untuk menampilkan informasi berupa proses transaksi dan pembukuan USI STT Garut serta menampilkan perkembangan dari waktu ke waktu. 2. Penggunaan metode pengembangan sistem menggunakan Unified Approach (UA) dari Ali Bahrami (1999) yang terdiri pada tahap analisis serta perancangan. 3. Tahap analisis dan perancangan sistem menggunakan bahasa pemodelan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software Umbrello.

4. Sistem dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java SE untuk program dan MySQL sebagai database.

interface

1.5 Kerangka Pemikiran Pada dasarnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi dan informasi saat ini menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan kemajuan yang sangat cepat dibidang Teknologi Informasi (IT), sehingga pada masa ini dituntut adanya kesiapan dan peran aktif dari seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa masa perkembangan ini harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang memiliki potensi yang baik, mempunyai kesiapan menghadapi segala macam tantangan dan dapat berperan aktif dalam pembangunan IT bangsa Indonesia. Dalam hal ini peranan USI STT Garut sebagai salasatu program STT Garut untuk memberikan keahlian tambahan kepada mahasiswa sebagai bekal untuk masa akan datang ketika melakukan pekerjaan. Di USI STT Garut disediakan layanan komersial misalnya perbaikan komputer, instalasi jaringan komputer, pembuatan website, pembuatan sistem informasi juga menyediakan pelatihan berbagai softwaresoftware yang berkaitan dengan IT, dengan hal tersebut maka tentunya dimasa akan datang frekuensi dari transaksi akan meningkat maka muncul ide untuk membuat sistem informasi transaksi keuangan ini yang bertugas untuk menanggulangi hal tersebut. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan yaitu dengan merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan dukungan teknologi basisdata. Sehingga proses pengelolaan data produk yang terus bertambah yang harus segera dipublikasikan agar lebih di kenal lagi dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan akurat.

Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan pada gambar berikut:
START

Study Pustaka

Sistem yang berjalan (pembukuan setiap transaksi dilakukan secara manual dan untuk melakukan laporan harian, bulaanan, bahkan tahunan itu secara manual dan memerlukan waktu yang cukup lama, kemudian melihat neraca frekuensi dari waktu-ke waktu juga harus dilakukan secara manual)

Kondisi Objektif Visi Misi Data

Object Oriented Analysis (OOA): Identifikasi Aktor Pengembangan Diagram Use Case dan Diagram Aktifitas Pengembangan Diagram Interaksi Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya

Object Oriented Desain (OOD): Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Pengujian

Hasil berupa Simulasi Aplikasi Rekayasa Perangkat Lunak Transaksi Layanan Komersial Di USI STT Garut

Kesimpulan

END

Gambar 1: Flowchart Kerangka Pemikiran

1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kondisi lapangan guna penulisan laporan yang ada dengan cara :

1.6.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan dengan cara meneliti langsung ke Bagian UPK (Unit Pengelola Keuangan) USI STT Garut tersebut. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan data-data dengan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu : a. Interview ( Wawancara ) Dengan mengadakan dialog secara langsung kepada petugas UPK yang bersangkutan untuk mendapatkan masukan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. b. Observasi ( Pengamatan ) Dengan cara mengamati langsung data-data yang bersangkutan dengan sistem.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem Dalam Pengembangan sistem, akan digunakan pendekatan berorientasi objek dengan Unified Approach (UA) dari Ali Bahrami (1999). UA adalah suatu metodologi pengembangan sistem berbasis objek yang menggabungkan proses dan metodologi yang telah ada sebelumnya dan menggunakan UML sebagai standar pemodelannya. Proses dan tahapan yang ada dalam UA merupakan proses-proses terbaik yang diambil dari metode objek yang telah diperkenalkan oleh Booch, Rumbaugh, dan Jacobson. Selain itu, langkah-langkah yang ada dalam UA sangat iteratif dan memudahkan pengembang sistem dalam memahami sistem sehingga UA dijadikan sebagai metodologi pengembangan sistem dalam Tugas Akhir ini. Tahap Analisis dalam UA ditujukan untuk mengidentifikasi kelas-kelas yang terdapat dalam sistem. Kelas-kelas yang telah teridentifikasi sebagai output di tahap analisis akan dijadikan input pada tahap perancangan. Sementara itu,

output dari tahap perancangan adalah perangkat lunak yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan user. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada metodologi UA dari Ali Bahrami (1999) adalah sebagai berikut: 1. Tahap Analisis
Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case Identifikasi Aktor Pengembang an Diagram Interaksi Identifikasi Kelas, relasi,atribut & Method

Pemeriksaan

Gambar 2: Tahap Analisis UA Keterangan: 1. Identifikasi Aktor Tahap menganalisis aktor yang akan berinteraksi dengan sistem 2. Pengembangan Diagram Use Case dan Diagram Aktifitas Tahap yang menggambarkan alur kerja sistem dalam diagram aktifitas dan menggambarkan interaksi antara user dengan sistem dalam diagram use case 3. Pengembangan Diagram Interaksi Diagram interaksi yang digunakan adalah sequence diagram, dalam diagram ini digambarkan interaksi antar objek dalam sistem melalui pesan yang dikirimkan dari objek yang satu ke objek yang lain. 4. Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method Proses mengidentifikasi kelas, relasi, atribut dan method dalam sistem berdasarkan proses sebelumnya. 5. Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya. Proses pemeriksaan terhadap hasil akhir tahap analisis. Bila terdapat kesalahan maka kembali ke tahap awal analisis bila hasilnya benar maka akan dijadikan input tahap perancangan UA.

2.

Tahap Perancangan

Gambar 3: Tahap Perancangan UA Keterangan : 1. Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi. 2. Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Proses menyaring diagram kelas mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan activity diagram. 3. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI) berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya. 4. Pengujian Proses terakhir dari perancangan sistem adalah melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan.

1.1 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dimaksudkan agar proses dokumentasi laporan dibuat secara terstruktur dan sistematis, sehingga akan mudah dimengerti dan dipahami oleh pihak yang akan mempergunakannya. Sistematika dalam penulisan laporan tugas akhir ini terdiri atas lima(5) bab yaitu: BAB I PENDAHULUAN Menguraikan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, kerangka pemikiran, metode penelitian dan sistematika penulisan.
8

BAB II LANDASAN TEORI Berisi teori dari berbagai sumber yang digunakan sebagai referensi baik didalam kegiatan analisis maupun perancangan untuk menyelesaikan permasalahan dari studi kasus yang dipilih dengan konsep yang telah di pilih. Dengan konsep-konsep dasar tersebut menjadi guidlines yang benar sehingga aktivitas analisis sesuai dengan aturan-aturan yang baku. BAB III ANALISIS SISTEM Menguraikan /menggambarkan langkah-langkah analisis terhadap sistem menggambarkan keadaan current systems dengan menggunakan metodologi Unified Approach (UA) dari Ali Bahrami (1999) yang merupakan bagian dari konsep pengembangan sistem berorientasi objek. BAB IV DESAIN SISTEM Bab ini memberikan gambaran tentang pemodelan sistem, arsitektur sistem, dengan pendekatan UA dari Ali Bahrami (1999). Pada bab ini akan dibuat suatu rancangan dari hasil tahapan analisis sebelumnya, yang kemudian akan dibuat suatu perangkat lunak (software) sebagai produk/hasil akhir. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan dan merupakan hasil dari penyelesaian permasalahan serta saran-saran dari penyusun yang mungkin akan bermanfaat bagi pihak yang berhubungan dengan sistem tersebut. DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka berisi buku-buku referensi yang digunakan penyusun dalam menyusun penelitian tugas akhir.

BAB III ANALISIS SISTEM

2.1. Tahapan Analisis berbasis OOA Pada tahap analisis ini dilakukan beberapa langkah pemodelan untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan pendekatan objek, yaitu menggunakan metodologi Unified Approach (UA) dari Bahrami (1999). Pada tahap ini, dilakukan penggambaran sistem secara keseluruhan melalui business process yang tujuan utamanya yaitu untuk menemukan kelas-kelas yang dibutuhkan apabila sistem yang tengah berjalan belum sepenuhnya mengakomodasi dari kegiatan sistem dan perlu dilakukan pengembangan sistem. Adapun tahapan analisis berorientasi objek dari Bahrami (1999) ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case Identifikasi Aktor

Pengembang an Diagram Interaksi

Identifikasi Kelas, relasi,atribut & Method

Pemeriksaan

Gambar : Tahap Analisis UA 2.1.1. Identifikasi Aktor Sebagaimana yang dijelaskan pada tinjauan pustaka pada bab sebelumnya, aktor merupakan siapa-siapa saja yang menggunakan dan akan

menggunakan sistem serta berpengaruh pada sistem. Berdasarkan hasil analisis lapangan melalui observasi dan wawancara langsung maka dapat teridentifikasi bahwa aktor pada sistem informasi transaksi keuangan yang akan dirancang adalah sebagai berikut :

10

Aktor PK 2 bagian keuangan

Tipe Aktor

Aktifitas Aktor Dari Aktitas ini PK 2 bertugas menerima laporan dari kegiatan komersial ini.

Keuntungan

Kepala USI

Mengawasi Kegiatan. Menerima Laporan Transaksi dan melaporakan ke bagian keuangan STTGarut.

Asistenasisten

Melakukan Proses pelayanan. Mengelola Sistem Informasi Keuangan dari Transaksi komersial USI STT Garut

Pelanggan

Meminta layanan dari USI STT-Garut.

11

2.1.2. Pengembangan Diagram Use Case dan Diagram Aktifitas

Start

Login no Data Valid? Yes Menu Utama

Entry Data Pelanggan? Yes Mengelola Transaksi? Yes Entry Data Data Perangkat? no no Entry Data Transaksi Penerimaan? no Laporan Yes Mengelola Laporan? no Mengelola User? no Keluar End Yes Memilih Menu Edit User Tampilan Transaksi Pengembalian Memilih Menu Laporan no Yes Tampilan Laporan Transaksi Penerimaan Transaksi Pengembalian Yes Transaksi Penerimaan Memilih Menu Kelola Transaksi no Yes Data Perangkat Data Pelanggan

Gambar : Aktivity Diagram Untuk Kepala USI STT Garut.

12

Start

Login no Data Valid? Yes Menu Utama

Entry Data Pelanggan? Yes Mengelola Transaksi? Yes Entry Data Data Perangkat? no no Entry Data Transaksi Penerimaan? no Laporan Yes Mengelola Laporan? no Mengelola User? no Keluar End Yes Memilih Menu Edit User Tampilan Transaksi Pengembalian Memilih Menu Laporan no Yes Tampilan Laporan Transaksi Penerimaan Transaksi Pengembalian Yes Transaksi Penerimaan Memilih Menu Kelola Transaksi no Yes Data Perangkat Data Pelanggan

Gambar : Aktivity Diagram Untuk Asisten USI STT Garut.

Dari

activity

diagram

Kepala

USI

memiliki

wewenang

untuk

menggunakan Sistem Informasi tersebut, Kepala USI juga memiliki username dan password yang berbeda untuk agar dapat melakukan login untuk melakukan mengakses menu yang disediakan. Adapun menu yang disediakan tersebut adalah: 1. Input Data Customer. Untuk melakukan input data customer yang harus dilakukan adalah login kemudian memilih Menu Kelola Transaksi dan kemudian pilih menu data customer kemudian muncul form data customer dan tinggal mengentry datanya.

13

2. Input Data Perangkat Untuk melakukan input data perangkat yang harus dilakukan adalah login kemudian memilih Menu Kelola Transaksi dan kemudian pilih menu data perangkat kemudian muncul form data perangkat dan tinggal mengentry datanya. 3. Input Transaksi Penerimaan. Untuk melakukan input Transaksi Penerimaan yang harus dilakukan adalah login kemudian memilih Menu Kelola Transaksi dan kemudian pilih menu Transaksi Penerimaan kemudian muncul form Transaksi Penerimaan dan tinggal mengentry datanya. 4. Input Transaksi Pengembalian Untuk melakukan input Transaksi Pengembalian yang harus dilakukan adalah login kemudian memilih Menu Kelola Transaksi dan kemudian pilih menu Transaksi Pengembalian kemudian muncul form data customer dan tinggal mengentry datanya. 5. Untuk membuat laporan maka staf tata usaha memilih menu laporan yang tersedia pada menu utama SI Pengelolaan Surat Keluar dan Surat Masuk, kemudian memilih menu laporan sehingga tampil form laporan yang didalamnya terdapat laporan surat masuk dan laporan surat keluar dan juga dapat melakukan pencetakan laporan surat keluar dan surat masuk. Asisten USI juga diberikan wewenang oleh Kepala USI untuk

menggunakan SI Rekayasa Perangkat Lunak Transaksi Layanan Komersial Di Usi Stt Garut, Asisten USI juga memiliki username dan password yang berbeda agar dapat melakukan login dan untuk mengakses menu yang disediakan. Pelanggan disini hanya menerima cetakan transaksi penerimaan dan transaksi pengembalian perangkat sebagai bukti proses transaksi.

14

2.1.3. Pengembangan Diagram Interaksi Adapun diagram use case yang menggambarkan hubungan asosiasi antara semua use case dengan aktor-aktornya sebagai mana yang telah teridentifikasi tersebut sebelumnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar : Use Case Diagram SI Transaksi Layanan Komersial.USI STT Garut.

2.1.3.1.

Use Case Diagram Login

Gambar : Use Case Diagram Login

15

2.1.3.2.

Use Case Diagram Data Pelanggan

Gambar : Use Case Diagram Input Data Pelanggan

2.1.3.3.

Use Case Diagram Data Perangkat

Gambar : Use Case Diagram Input Data Perangkat

2.1.3.4.

Use Case Diagram Transaksi Penerimaan

Gambar : Use Case Diagram Transaksi Penerimaan

16

2.1.3.5.

Use Case Diagram Transaksi Pengembalian

Gambar : Use Case Diagram Transaksi Pengembalian

2.1.3.6.

Use Case Diagram Laporan Transaksi

Top Package::Pelanggan

Laporan Transaksi

Top Package::Asisten USI

Top Package::Kepala USI

Transaksi Penerimaan

Transaksi Pengembalian

Gambar : Use Case Diagram Laporan Transaksi

2.1.3.7.

Use Case Diagram End User

Gambar : Use Case Diagram End User

17

2.1.3.8.

Use Case Diagram Keluar

Gambar : Use Case Diagram Keluar

2.1.4. Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method Menurut Ali Bahrami (1999) dalam proses identifikasi kelas ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelaskelas pada sistem yang dirancang. Salah satu pendekatannya adalah dengan noun phrases approach, yaitu pendekatan dengan cara mendaftar sejumlah objek kata benda pada use case diagram dan sequence diagram sistem yang dirancang dan dianggap akan menjadi kandidat kelas. Objek yang telah teridentifikasi menjadi kandidat kelas tersebut kemudian didaftar dan dianalisis kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu relevant classes, fuzzy classes dan irrelevant classes. Menurut hasil analisis bahwa ada beberapa kelas yang bisa di indentifikasi diantaranya : Identifikasi Kelas: 1. Class DB Login : memuat nama pengguna user end. 2. Class DB Data Pelanggan : Memuat Data Pelanggan 3. Class DB Data Perangkat : Memuat Data Perangkat 4. Class DB Transaksi Penerimaan : Memuat Data Transaksi Penerimaan 5. Class DB Transaksi Pengembalian Pengembalian : Memuat Data Transaksi

18

Identifikasi Relasi : Hubungan Kelas

19

Identifikasi atribut dan method : Class Atribut Method Tambah Username Login Password Hapus Batal Id Pegawai Tambah Nama Simpan Asisten Alamat Hapus No HP Batal Jabatan No Pelanggan Data Pelanggan Nama Alamat No HP Id Perangkat Data Perangkat Simpan Jenis Perangkat Hapus Warna Batal Tambah No Transaksi Penerimaan Simpan Transaksi Penerimaan Id Perangkat Hapus No Pelanggan Batal Tanggal Penerimaan Cetak No Transaksi Pengembalian Transaksi Pengembalian Id Perangkat No Pelanggan Tanggal Pengembalian Tambah Simpan Hapus Batal Tambah Simpan Hapus Batal Tambah Simpan

20

Jenis Kerusakan Biaya

Cetak

Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya.

Gambar : Encapsulation Objek Asisten

Gambar : Encapsulation Objek Pelanggan

21

Gambar : Encapsulation Objek Perangkat

Gambar : Encapsulation Objek Transaksi Penerimaan

22

Gambar : Encapsulation Objek Transaksi Pengembalian

23

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 3.1. Tahap Perancangan

Gambar : Tahap Perancangan UA 3.1.1. Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali terhadap kelas-kelas yang diperoleh dari tahap analisis. Dalam perancangan tahap ini, penambahan atribut serta visibilitas pada setiap atribut dan operasi dilakukan untuk melengkapi class diagram. Berikut merupakan gambar class diagram pada tahap pertama dalam perancangan UA.

Gambar Class Diagram Tahap Perancangan (Kelas Bisnis)

24

3.1.2. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka 3.1.2.1. Perancangan Layer Akses

Tujuan utama dari perancangan layer akses adalah menyediakan layer yang dapat mengkomunikasikan sebuah kelas dengan data source. Layer akses harus dapat menterjemahkan permintaan yang ada pada kelas bisnis yang di inputkan melalui kelas interface. 1. Menterjemahkan permintaan Layer akses harus dapat menterjemahkan permintaan data dari layer bisnis melalui interface terhadap tempat penyimpanan data (database). Contoh : Asisten USI memasukan username, password dan type user untuk melakukan login, maka layer akses harus membuat pernyataan SQL yang benar untuk mengekseskusinya. 2. Menterjemahkan hasil Layer akses harus dapat menampilkan data yang diminta ke dalam bisnis layer melalui view layer. Contoh : User melakukan pencarian informasi tertentu, dalam hal ini sistem harus dapat menampilkan informasi yang diinginkan oleh User sesuai dengan keinginan user. Pada tahap ini akan diidentifikasi kelas yang akan dijadikan kelas penyimpanan (database). Kelas tersebut akan digabungkan ke dalam class diagram yang telah ada. Dalam perancangan sistem informasi pengelolaan surat keluar dan surat masuk ini dapat teridentifikasi 1 kelas penyimpanan dengan nama database Surat (SuratDB) yang menyimpan semua data pengelolaan surat keluar dan surat masuk. Berikut merupakan class diagram untuk kelas bisnis yang telah digabungkan dengan kelas akses yang telah teridentifikasi :

25

Gambar : Class Diagram Tahap Perancangan (Kelas Bisnis dan Kelas Akses)

3.1.2.2.

Perancangan Layer Antarmuka

Pada tahap ini akan diidentifikasi kelas-kelas yang akan dijadikan media komunikasi antara user dengan sistem. Kelas interface yang diidentifikasi disesuaikan dengan kebutuhan user terhadap sistem. Berikut adalah kelas-kelas interface yang teridentifikasi pada tahap analisis : 1. Kelas Login UI 2. Kelas Menu Utama UI 3. Kelas Input Data Pelanggan UI 4. Kelas Input Data Perangkat UI 5. Kelas Input Data Asisten USI UI 6. Kelas Menu Kelola Laporan UI 7. Kelas Menu Kelola Transaksi Penerimaan UI 8. Kelas Menu Kelola Transaksi Pengembalian UI 9. Kelas Laporam Transaksi Penerimaan UI 10. Kelas Laporan Transaksi Pengembalian UI 11. Kelas Laporan Data Asisten USI 12. Kelas Edit User UI

26

a) Struktur menu

Gambar : Struktur Menu Program.

b) Desain Antarmuka 1. Form Login

Gambar : Form Login.

27

2. Form Menu Utama

Gambar : Menu Utama

3. Form Data Pelanggan

28

4. Form Data Perangkat

5. Form Data Asisten

6. Form Transaksi Penerimaan

29

7. Form Transaksi Pengembalian

30

3.1.3. Pengujian Proses terakhir dari perancangan sistem adalah melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan.

31

You might also like