Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 5: Ariyani Fadzillah Eka wahyu Feni Luluk Rizka S Mutia Ningsih Susi kartikasari Wayan Septi Citra E
PENGERTIAN
Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks, hematompneumothoraks (FKUI, 1995). Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada thorax dan dinding thorax, baik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. (Hudak, 1999).
ETIOLOGI
1) Tamponade jantung : disebabkan luka tusuk dada yang tembus ke mediastinum/daerah jantung. 2) Hematotoraks : disebabkan luka tembus toraks oleh benda tajam, traumatik atau spontan 3) Pneumothoraks : spontan (bula yang pecah) ; trauma (penyedotan luka rongga dada) ; iatrogenik (pleural tap, biopsi paaru-paru, insersi CVP, ventilasi dengan tekanan positif) (FKUI, 1995).
PATOFISIOLOGI
Tusukan/tembakan ; pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, ,spontan -> Trauma dada ->1. Tamponade jantung -> Perdarahan dalam perikardium -> Nyeri akut -> Pengaliran darah kembali ke atrium -> Lambat tertolong dapat menyebabkan kematian. 2. Hematotoraks -> Perdarahan/syok -> Ketidakefektifan pola napas 3. Pneumothoraks ->Udara masuk kedalam rongga pleural >Udara tidak dapat keluar -> Tekanan pleura meningkat. 1,2, & 3 dapat menyebabkan Ketidakefektifan pola napas.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) Radiologi : foto thorax (AP). 2) Gas darah arteri (GDA), mungkin normal atau menurun. 3) Torasentesis : menyatakan darah/cairan serosanguinosa. 4) Hemoglobin : mungkin menurun. 5) Pa Co2 kadang-kadang menurun. 6) Pa O2 normal / menurun. 7) Saturasi O2 menurun (biasanya). 8) Toraksentesis : menyatakan darah/cairan,
. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru yang tidak maksimal karena akumulasi udara/cairan. 2. Inefektif bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan. 3. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme otot sekunder. 4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma mekanik terpasang bullow drainage. 5. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakcukupan kekuatan dan ketahanan untuk ambulasi dengan alat eksternal. 6. Risiko terhadap infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme sekunder terhadap trauma.
EVALUASI
Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan trauma thorax/dada adalah : 1) Pola pernapasan efektive. 2) Jalan napas lancar/normal 3) Nyeri berkurang/hilang. 4) Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai. 5) pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal 6) infeksi tidak terjadi / terkontrol
SEKIAN
DAN TERIMAKASIH