You are on page 1of 6

Apa Itu PKM ?

PKM adalah singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Dikti guna memberi ruang untuk para Mahasiswa menunjukkan kreativitasnya. PKM merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. Sejarah PKM PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa. Tujuan PKM PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.

Jenis PKM
Ada tujuh jenis PKM yang biasa dilaksanakan setiap tahun yaitu: PKM-M Inti kegiatan yakni program kreativitas mahasiswa yang membantu masyarakat. Program yang diajukan yakni berupa program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan linkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, dsb. Contoh judulnya yakni Orang Tua Cerdas Bertelevisi: Pembekalan Kemampuan Memilih Tayangan yang Tepat untuk Anak-anak. PKM-P Inti kegiatan yakni program kreativitas mahasiswa yang berupa penelitian. Penelitian bisa berlatar belakang sains atau sosial. Contoh judulnya yakni Sintesis Komposit TiO2 Zeolit Alam Karbon Aktif untuk Disinfeksi E.Coli dan Oksidasi Fenol Serta Reduksi Cr(VI) pada Penyediaan Air Minum.

PKM-K Inti kegiatan yakni program kreativitas mahasiswa yang menghasilkan produk komersial. Contoh judulnya yakni Baticube: Batik Modifikasi sebagai Refleksi Inovasi Batik Indonesia PKM-T Inti kegiatan yakni program kreativitas mahasiswa yang menghasilkan teknologi. Teknologi yang diciptakan ini berguna bagi suatu mitra atau institusi tertentu. Contoh judulnya yakni Sitrum: Sistem Informasi Rute Transportasi Umum PKM-KC Merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau prototipe dan sejenisnya. Karya cipta tersebut mungkin belum memberikan nilai kemanfaatan langsung bagi pihak lain. PKM-GT Inti kegiatan yakni program kegiatan mahasiswa yang membantu permasalahan bangsa berupa gagasan tertulis. Kalau kelima program sebelumnya direalisasikan dengan alokasi dana dan waktu tertentu dan jelas, kalau program ini masih berupa gagasan atau usulan. Contoh judulnya yakni Langkah Strategis dalam Mengentaskan Kemiskinan Melalui Optimalisasi Keunggulan Lokal PKM-AI PKM AI itu artikel ilmiah yang bersumber dari kegiatan mahasiswa dalam pendidikan, penelitian, atau pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri.

Apa itu PIMNAS?

PIMNAS adalah singkatan dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional. PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) itu merupakan sebuah ajang kompetisi karya kreatif mahasiswa Diploma dan S1 tingkat nasional yang diadakan oleh Dikti, dimana dalam ajang ini akan bertanding bermacam mahasiswa, dari bermacam jurusan, dan bermacam penjuru Indonesia. Jadi bisa dibilang ini adalah ajang paling bergengsinya para mahasiswa. Di ajang ini Mahasiswa bisa bersaing dengan mahasiswa se-Indonesia dan keeksisan universitas kamu teruji di ajang ini.

Apa yang diperlombakan pada PIMNAS ? Dalam PIMNAS yang diperlombakan adalah proposal kegiatan yang dibuat oleh Mahasiswa sesuai topik yang ada. Jadi tidak selalu membuat penelitian. Nantinya peserta PIMNAS akan dibiayain oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) atas program yang sesuai dengan proposal yang diajukan (lombakan) itu. Setiap periode tertentu, peserta akan dimintai laporan pertanggung jawaban atas aktivitas apa saja yang telah dilakukan dan detail dana yang telah digunakan. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya penyalahgunaan dana. Topik proposal kegiatan PIMNAS Topik kegiatan PIMNAS itu merupakan jenis dari PKM yang sebelumnya sudah sedikit saya jelaskan disini. Berikut penjelasan selengkapnya :

PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-M) PKM Penelitian (PKM-P) PKM Kewirausahaan (PKM-K) PKM Teknologi (PKM-T) PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI)

Tahapan dalam mengikuti PIMNAS


Secara umum ada 3 tahapan dalam PIMNAS. Tahap pertama yakni seleksi proposal PKM. Jika proposal lolos tahap ini, program akan disetujui dan didanai oleh pihak Dikti. Setelah itu ada tahap Monitoring dan Evaluasi (MonEv). Biasanya dilakukan 4-5 bulan setelah program proposal disetujui atau didanai. Jika peserta lolos tahap Monev, maka akan masuk dalam kategori finalis PIMNAS, sebagai ajang paling bergengsi bagi para peserta. Dalam tahap ini, peserta akan bertanding lagi dengan finalis lainnya untuk memperebutkan juara emas, perak, dan perunggu. Nantinya setiap emas, perak, dan perunggu akan dihitung per universitas. Yang paling banyak mengumpulkan poin dari piala yang dieroleh, berhak mendapatkan predikat sebagai juara umum PIMNAS.

Persyaratan pengajuan proposal PKM :


1. Setiap usulan proposal dibuat rangkap 2 (dua).

2. Softcopy proposal dimasukan dalam satu CD/DVD per perguruan tinggi.

3. Surat pengantar resmi dari perguruan tinggi dengan dilampirkan print

out dan CD rekap daftar seluruh proposal dari Perguruan Tinggi Saudara diisi sesuai form terlampir.

4. Sampul proposal polos tanpa mika. Sampul mengunakan Bufalo (contoh ada di mading)
5. Batas

waktu pengajuan usulan selambat-lambatnya tanggal 13 Oktober 2011 pukul 23.00 WIB, di Sekretariat Bersama BEM PENSITS.

6.

Setiap peserta hanya terdaftar dalam 1 proposal saja.

(jika ada 2 atau lebih nama yang sama dalam seluruh kategori proposal, maka semua proposal atas nama tersebut tidak akan di kirim) 7. Apabila pengiriman proposal lewat dari batas waktu yang telah ditentukan, maka proposal tidak akan diproses. 8. Pedoman dan panduan dapat di download di link paling bawah blog ini.

CP : 08983312989 Yusuf 085648157877 Yenny

Kampus, Ajang Kreatif Mahasiswa


Sabtu, 18/12/2010 09:00 WIB - rio/anti/alan/anom

Dewasa ini industri kreatif sedang berkembang pesat di Indonesia. Perkembangan industri kreatif bisa dilihat dari meningkatnya produksi kreatif. Jumlah produksi film meningkat, sebagaimana terlihat dari kebangkitan film Indonesia. Produksi buku semakin menggembirakan, sebagaimana terlihat dari pameran buku yang berlangsung di berbagai kota. Karya-karya kreatif lain, seperti desain grafis, fotografi, iklan, video klip dan sejenisnya juga semakin menggeliat. Bicara tentang industri kreatif tentu saja tidak mungkin mengabaikan kreativitas. Tanpa ada kreativitas sangat sulit industri kreatif berkembang. Salah satu harapan utama dalam menggerakkan kreativitas adalah mahasiswa. Karena mahasiswalah yang akan mengisi peluang di dunia kerja, sekaligus menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif dan mengglobal. Sayangnya, menurut Nurudin SSos MSi, Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kreativitas mahasiswa seperti menulis buku, membuat film, iklan, video klip, dan sebagainya, saat ini harus diakui memang masih rendah. Kreativitas mahasiswa saat ini memang masih rendah, hanya mereka yang mempunyai semangat tinggi yang biasanya mampu menciptakan sebuah kretivitas. Dan ketika berkreativitas ini intinya adalah tetap semangat dan jangan pantang menyerah, ungkap Nurudin. Menurutnya, dalam mewadahi kreativitas mahasiswa, peran kampus sudah sangat mewadahi. Hanya saja semua kembali pada mahasiswa. Fasilitas yang diberikan kampus untuk mewadahi kreativitas mahasiswa sifatnya hanya untuk mempercepat proses, meskipun fasilitas itu harus tetap ada. Namun, terkait dengan apresiasi kampus terhadap kreativitas mahasiswa tersebut, kadang tidak semuanya mengapresiasi positif. Mereka lebih senang menginvestasikan uangnya untuk kegiatan yang wah dan kasat mata. Padahal kreativitas mahasiswa menjadi investasi bagus di masa datang. Harusnya ini disadari pihak kampus, pungkas Nurudin. Pendapat senada dikemukakan Krisna Mulawarman SSos MSn, Dosen Broadcasting Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Ia menyatakan tidak semua kampus mewadahi dan mengapresiasi kreativitas mahasiswa dengan baik. Begitu pula tidak semua kampus memiliki fasilitas yang mendukung kreativitas mahasiswa. Tapi, sebenarnya kreativitas itu muncul bukan karena sekadar didukung fasilitas. Justru karena fasilitas yang terbatas menjadi sebuah tantangan memunculkan kreativitas. Yang diperlukan adalah apresiasi atau penghargaan terhadap karya kreatif mahasiswa. Sehingga mahasiswa termotivasi untuk terus memiliki karya kreatif, jelas Krisna. Memang, bagi kampus yang mapan dengan fasilitas lengkap, memberikan wadah dan apresiasi bagi kreativitas mahasiswa bukan hal susah. Sebaliknya, bagi kampus dengan fasilitas terbatas, memberikan sarana bagi pengembangan kreativitas mahasiswa dapat menjadi persoalan tersendiri. Rini Darmastuti SSos MSi, Dosen Public Relations Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), menyatakan kampus harus memberikan apresiasi sangat besar terhadap kreativitas mahasiswa. Rini menceritakan hal ini terbukti dengan wadah-wadah kreativitas mahasiswa yang disediakan UKSW. Bentuk kreativitas mahasiswa UKSW juga dibuktikan dengan banyaknya komunitas-komunitas yang dibentuk sebagai wadah diskusi ilmiah yang dilakukan mahasiswa, ujar Rini. Sesuai Minat Di kalangan dosen Ilmu Komunikasi, kreativitas telah menjadi jiwa dalam proses perkuliahan maupun kegiatan yang dilaksanakan dalam disiplin ilmu tersebut. Ini tidak lepas dari kedekatan ilmu komunikasi dengan kreativitas. Karya-karya mahasiswa ilmu komunikasi tidak bisa dilepaskan dari proses kreatif. Dalam pandangan Krisna, kreativitas mahasiswa perlu disesuaikan dengan minat dan bidang yang dikuasai. Bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi kreativitas bisa diwujudkan dalam bentuk menulis buku, membuat film, iklan, video klip, karya grafis dan sebagainya.

Krisna juga menyatakan kreativitas mahasiswa perlu mulai diarahkan sesuai dengan tuntutan dan standar di dunia kerja. Dengan demikian kreativitas mahasiswa tidak hanya sekadar memenuhi tugas kuliah, tetapi sudah mengacu ke standar yang dibutuhkan dunia kerja. Begitu lulus, mahasiswa sudah tidak kaget lagi, karena kreativitasnya sudah terasah, papar dia. Selanjutnya, jika mahasiswa sudah kreatif maka menjadi kewajiban kampus untuk memberikan apresiasi. Memberikan apresiasi terhadap karya kreatif mahasiswa bukan berarti harus memberikan penghargaan berupa piala, sertifikat atau bahkan dalam bentuk uang. Apresiasi bisa diberikan dalam bentuk ruang pajang atau ruang screening untuk menampilkan karya kreatif. Bisa juga dengan membuat event kreatif, sehingga karya kreatif tidak hanya berhenti pada penugasan saja, kemudian disimpan di lemari tanpa pernah dinikmati publik. Sebagai contoh, di konsentrasi Broadcasting Ilmu Komunikasi UMY, apresiasi ini berupa penyediaan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan screening karya audio visual yang dihasilkan, baik di kampus maupun di luar kampus. Bahkan ada karya film dokumenter karya mahasiswa Broadcasting UMY yang berhasil diputar dari kota ke kota, salah satunya adalah film dokumenter Arema Agama Kedua. Film yang awalnya berasal dari tugas mata kuliah Produksi Film Feature dan Dokumenter yang diikuti mahasiswa Broadcasting UMY angkatan 2007 ini di-screening di Yogyakarta, Solo, Malang dan beberapa kota besar lainnya. Event screening yang dilakukan secara maraton ini diharapkan juga mampu menjadi stimulus untuk menularkan virus kreativitas ke kampus-kampus lain. Bagaimanapun juga, harus ada wadah untuk mengapresiasi karya kreatif mahasiswa. Apabila diselenggarakan dengan rutin, event yang mengapresiasi kreativitas mahasiswa akan membuat mahasiswa termotivasi untuk terus berkarya, ujar Krisna. (rio/anti/alan/anom)

You might also like