You are on page 1of 7

PL3201 MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

CATALYTIC GOVERNMENT: STEERING RATHER THAN ROWING


Diantha Arafia 15409055 ABSTRACT
The word government is from a Greek word, which means, to steer. The job of government is to steer, or making policy decisions and more regulating, not to row the boat. Delivering services is rowing, and government is not very good at rowing. Implicitly, steering rather than rowing implies that the government gives more role and responsibility to the private sectors and communities in doing their business. The government makes more privatization, license, concession, operational cooperation, and many more to the private sectors and communities. This journal discusses about redefining governance role as a catalyst and facilitator, separating steering role from rowing, managing public employees, creating steering organizations, and managing the public, private, and also third sector in a government. Overall, this journal makes sure that a good government is not the government that does or administers, but a government that governs. Keyword: government, steering, rowing, private

PENDAHULUAN Government atau pemerintahan memiliki tugas untuk mengatur segala kegiatan di wilayah yang dinaunginya, langsung namun pada sejarahnya di Amerika, pemerintah justru lebih banyak terjun melayani masyarakat, bukannya menjadi pihak yang mengendalikan segalanya. Kesalahan dalam tugas ini baru disadari ketika terjadi krisis ekonomi akibat zaman Depresi Besar yang melanda dunia, di St. Paul, Minnesota terjadi penurunan populasi dan kehilangan 41% volume retail dari pusat-pusat kegiatan (CBD) nya. Ketika itu, Walikota St.Paul, George Latimer, menyadari bahwa tidak bisa lagi menggunakan pajaksatu-satunya perangkat pemerintah untuk menyelesaikan masalahuntuk menyelesaikan masalah ini. Akhirnya, Latimer pun memutuskan untuk melakukan kerjasama dengan sektor privat. Latimer memulai dari pusat kota yang paling memberi bukti bahwa St.Paul sedang pada masa terpuruk. Latimer mencari dan menemukan kolega dari sector privat untuk melanjutkan

proyek pembangunan di pusat kota yang terlantar dan akhirnya terbangunlah gedunggedung tinggi dengan berbagai fungsi vital. Kerjasama dengan sektor privat dan lembaga nonpemerintahan serta investasi-investasi dari sector privat dan lembaga nonpemerintahan terus dilakukan di berbagai daerah sehingga pembangunan di St.Paul tetap berlangsung. Cara Latimer ini berhasil meningkatkan peran pemerintah dalam pembangunan ketika harus tetap ada PHK pada 12% staf pemerintahan, penekanan budget, pengurangan hutang daerah, dan lain-lain. Pemerintahan Latimer memuaskan penduduknya dengan cara melakukan banyak hal tanpa mengeluarkan biaya yang besar (menaikkan pajak). MENDEFINISIKAN PEMERINTAHAN Tindakan Latimer memberikan definisi baru untuk peran dari pemerintah kota pada saat itu. Ketika itu, peran pemerintah adalah mengumpulkan pajak dan melayani masyarakat secara langsung. Sedangkan menurut Latimer, pemerintah kota sebaiknya berperan sebagai fasilitator yang merumuskan masalah yang ada lalu memberikan opsi-opsi untuk mengatasi masalah tersebut. Pemerintah kota juga harus rela menjalin kerjasama antara pemerintah dan sector privat untuk mencapai tujuan utama dari kota tersebut. Pemerintahan di Amerika pada masa itu juga merasa bahwa opsi yang mungkin dilakukan pada saat itu hanyalah dengan cara menaikkan pajak atau mengatakan tidak pada penduduk ketika krisis ekonomi dan fiskal menghantam KEMBALI ARTI

dan

penduduk

meminta

solusi.

Namun,

pemerintah kota Washington memilih untuk mencari solusi di tengah-tengah opsi yang ada, yaitu membawa komunitas dan lembagalembaga yang ada untuk meningkatkan kapasitas diri dan belajar untuk membangun rumah, bisnis, pendidikan, pekerjaan dan hal-hal lainnya sendiri, serta mengurangi masalah-masalah sosial seperti kriminalitas dengan kerjasama yang baik antara lembaga yang ada dengan komunitas. Dengan kata lain, mereka belajar untuk mengatasi masalah dengan cara mempercepat aksi dari komunitas itu sendiri. Setelah meneliti lebih pemerintahan dari 36 di seluruh untuk

Amerika mulai dari masa Depresi Besar, ditemukan alternatif mengatasi masalah di masing-masing wilayah. Beberapa merupakan alternatif standar seperti regulasi, kebijakan pajak, dan lain-lain. Sisanya adalah alternatif yang belum pernah dilakukan pada masa itu, seperti berinvestasi di bidangbidang yang beresiko, menciptakan institusi finansial privat, tukar-menukar real estate, bahkan mestrukturisasi pasar untuk mendorong konservasi energi, daur ulang, dan proteksi terhadap lingkungan. Pemerintah pusat ternyata mendukung dan bahkan bergantung kepada alternatif-alternatif yang bergantung pada pihak lain ini dan faktanya hal ini telah menjadi pola standar untuk operasi pusat dalam kawasan domestik. Pada akhirnya, kewajiban pemerintah bukanlah untuk menyediakan pelayanan bagi masyarakat, namun untuk mengetahui bahwa pelayanan tersebut sudah tersedia.

melayani PERAN PEMERINTAH YANG DIANGGAP LEBIH KECIL NAMUN SEBENARNYA LEBIH KUAT Zaman sekarang ini, dibutuhkan komunitaskomunitas, pendidikan, bisnis, serta aspek-aspek pembangunan lainnya yang sehat agar terjadi pembangunan yang sehat pula. Guna pemerintah dalam konteks ini adalah untuk mengatur organisasi-organisasi yang ada dalam komunitas agar berada di jalur yang benar. Gubernur Florida, Lawton Chiles, mengatakan bahwa tujuan utama dari pemerintah daerah adalah mempercepat komunitas dan yang mendorong ada dalam komunitaspenguatan

langsung

masyarakatnya

justru

melepaskan perannya sebagai pengendali di wilayah tersebut. Pemerintahan tipe ini biasanya hanya melaksanakan tugas-tugas yang ada, contohnya dewan sekolah negeri lebih fokus pada penghindaran PHK dan negosisasi kontrak dibandingkan memikirkan kualitas sekolahnya, bagian transportasi fokus kepada penggunaan bus dan meminta subsidi lebih dibandingkan memikirkan inovasi-inovasi baru dalam transportasi seperti mass transportation yang lebih efektif dan murah, dan contoh-contoh lainnya. MEMISAHKAN PELAKU Pemisahan antara konsep mengendalikan dan terjun langsung dalam organisasi dan pemerintahan juga disadari oleh pemerintah Amerika yang sadar bahwa sekarang ini diperlukan fleksibilitas dan respon yang cepat dari institusi-institusi publik yang ada mengikuti perubahan yang akan selalu terjadi. Hal ini terjadi karena beberapa institusi publik dalam pemerintahan tradisional, seperti kepolisian, departemen kesejahteraan masyarakat, dan lainlain mengalami kesulitan dalam mengatur sekaligus terjun langsung ke masyarakat dalam memecahkan suatu masalah dan pada akhirnya mereka mengerjakan Oleh segala karena sesuatunya itu, Peter setengah-setengah. PERAN SEBAGAI

infrastruktur. Dalam hal ini, Chiles berharap dapat memberi kekuasaan atau wewenang kepada komunitas-komunitas yang ada untuk menanggulangi masalah mereka secara mandiri. Menurut Chiles dan Latimer, pemerintahan yang benar adalah pemerintahan yang tidak terjun langsung ke dalam pelayanan masyarakat, karena hal tersebut bukanlah tujuan utama pemerintahan dan akan membuat kapasitas untuk mengambil keputusan (tugas utama pemerintah) menjadi terbengkalai. Pemerintahan modern yang lebih fokus kepada pengendalian dan pengaturan secara aktif akan lebih mempengaruhi dan membentuk karakter masyarakat, negara, dan bangsa. Pemerintahan tipe ini akan membuat lebih banyak kebijakankebijakan, regulasi, dan memastikan bahwa lembaga-lembaga yang ada di wilayah tersebut melayani masyarakat dan memenuhi kebutuhan komunitas yang ada. Sebaliknya, pemerintah yang masih konvensional atau yang sibuk

PENGENDALI DAN PERAN SEBAGAI

Drucker dalam bukunya yang berjudul The Age of Discontinuity, mengatakan bahwa dibutuhkan pemisahan antara yang mengatur (pengambilan keputusan kebijakan) dengan yang terjun langsung melayani masyarakat dalam suatu

pemerintahan. manajemen

Drucker dan

menuliskan

bahwa sehingga

mendapat efektivitas dan efisiensi pelayanan tanpa menyia-nyiakan biaya yang telah dikeluarkan, lebih fleksibel atas perubahan yang ada karena kerjasama antara pemerintah dan lembaga lainnya berdasarkan kontrak yang bisa diputus sewaktu-waktu, lebih bisa bertanggung jawab atas kualitas pelayanan yang ada, dapat lebih fokus terhadap setiap masalah yang ada, dan yang paling pneitng dapat menyediakan solusi yang lebih komprehensif karena dapat membawa seluruh pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada komunitas/masyarakat. Sebaliknya, dari satu pemerintahan organisasi/lembaga yang saja masih akan

organisasi yang sukses pasti memisahkan antara operasionalnya, bidang dapat masing-masing mencapai melakukan tanpa

tugasnya secara fokus dan maksimal serta tujuannya masing-masing terdistraksi dengan hal-hal lainnya dan bisa lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan yang ada. Pemerintahan seperti ini dikenal dengan istilah pemerintahan berbasih kewirausahaan (entrepreneurial government). Untuk bisa menjadi pengendali, dibutuhkan orang-orang yang dapat melihat isu strategis yang macam sedang dengan berkembang sumber daya dan yang bisa ada, menyeimbangkan kebutuhan yang bermacamsedangkan untuk bagian operasional atau terjun langsung membutuhkan orang yang dapat fokus kepada satu misi dan melaksanakannya dengan baik. Lebih jelasnya, organisasi yang mengatur segalanya yang butuh metode operasional terbaik lebih untuk kepada ada menggapai tujuannya, sedangkan organisasi bersifat

mencampur antara pengendalian dan operasional memberikan strategi dan solusi permasalahan yang sempit pemikirannya karena mereka lebih terpaku terhadap pelaksanaan program, bukan mengkaji permasalahan yang ada. PEGAWAI NEGERI : KORBAN ATAU YANG MENDAPAT MANFAAT UTAMA? Dengan melakukan banyak kerjasama dengan institusi dan lembaga lain, kebutuhan atas

mempertahankan

metode-metode

yang

apapun keadaannya. Pemerintahan yaitu yang berbasis kewirausahaan

pegawai pemerintahan akan semakin sedikit. Ini menjadi suatu kecemasan karena kemungkinankemungkinan untuk terjadinya PHK untuk mendukung pemerintahan katalistik semakin besar dan pegawai-pegawai tersebut menjadi korban atas perubahan konsep pemerintahan. Namun, hal ini sebenarnya telah dicegah oleh pemerintahan berbasis kewirausahaan dengan cara memindahkan pegawai-pegawai tersebut ke firma-firma privat dan organisasi lainnya. Mereka bahkan menjadi penerima manfaat

memiliki dua sistem dalam pemerintahannya, sebagai manajemen kebijakan dan penyedia layanan bagi masyarakat. Bagian sistem yang menjadi penyedia layanan bebas untuk memanfaatkan banyak lembaga bahkan kontrak dengan sector privat untuk menyediakan layanan bagi masyarakatnya dan tidak terpaku pada sector publik saja seperti yang sering dilakukan saat itu. Hal ini memberikan manfaat bagi pemerintahan dan masyarakat antara lain

terbesar atas perubahan konsep ini dengan memiliki pekerjaan yang lebih menarik dan dinamis serta tidak terkekang dan kaku seperti pegawai di pemerintahan yang masih tradisional atau memiliki birokrasi yang sulit. MEMBENTUK Pembentukan organisasi ORGANISASI pengendali yang

profit merupakan tiga hal yang amat berbeda dan tidak bisa disatukan karena pemikiran bahwa bisnis dan pemerintahan merupakan hal yang tidak boleh untuk dicampuradukkan. Bahkan lembaga non-profit seperti Palang Merah, Organisasi Anti Narkoba, dan lain-lain yang sama sekali tidak diperhitungkan awalnya menjadi salah satu peran yang amat penting bagi pemerintahan dan menjadi faktor yang mempercepat pertumbuhan ekonomi di Amerika pada tahun 1972-1982 karena menyerap banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Organisasi non-profit memang menimbulkan banyak pertanyaan, mengapa bisa menjadi salah satu faktor penting dalam perekonomian. Katakata non-profit bukan berarti mereka tidak menerima keuntungan, namun lebih tepatnya mereka tidak berorientasi kepada keuntungan tapi tetap mendapat keuntungan. Contohnya adalah Palang Merah di Amerika yang mendapatkan $43 Juta, melebihi keuntungan yang bisa didapat dari bisnis biasa, bukan karena mereka berorientasi kepada pendapatan itu, namun memang itulah yang mereka pantas dapatkan dari apa yang mereka kerjakan. Dengan adanya kerjasama antara sector publik, privat, dan lembaga nonprofit akan saling menyeimbangkan kekurangan satu sama lain; sector profit yang berorientasi keuntungan, sector publik yang sering menghabiskan banyak biaya, diimbangi dengan lembaga nonprofit yang tulus mengerjakan pelayanan masyarakat terutama pelayanan-pelayanan yang tidak menarik keuntungan dan kurang terjamah seperti membantu orang miskin yang terjebak narkoba.

PENGENDALI DAN MANAJEMENNYA berasal dari pemisahan antara pengendali dan operasional perlu adaptasi yang cukup besar. Kebanyakan institusi yang ada di pemerintahan tradisional tidak memiliki kapasitas manajemen kebijakan yang baik, karena hampir seluruh aktivitas seperti perdagangan, kesejahteraan, penyediaan infrastruktur, dan lain-lain dikerjakan berdasarkan operasional belaka dan menyampingkan aspek yang terpenting, yaitu penentuan kebijakan yang maksimal. Ketika sebuah pemerintah bergerak menuju peran yang lebih katalistik, diperlukan pengembangan organisasi untuk menguatkan perannya sebagai pengatur dan pengendali. Pemerintahan atau organisasi modern yang bersifat lebih mengendalikan harus membuat kebijakan, mengalokasikan dana untuk sektor publik maupun privat yang menjadi badan operasional mengevaluasi penyedia kinerja layanan, badan serta operasional.

Pemerintahan tipe ini betul-betul menghilangkan paradigma pemerintahan dengan sistem kaku yang hanya mempertimbangkan sector publik saja, namun lebih menonjolkan kerjasama antara sector privat, lembaga non-profit, dan sector publik. Hal ini juga memathkan pendapat kuno bahwa sector privat, publik, dan lembaga non-

PRIVATISASI: SALAH SATU SOLUSI, BUKAN SATU-SATUNYA SOLUSI Banyak orang-orang yang berpikiran terlalu jauh dari konsep pemerintahan katalistik ini berpendapat bahwa ternyata bisnislah yang membawa kekuatan bagi sebuah pemerintahan, sehingga sebaiknya asset-aset negara diprivatisasi atau dijual atau diberikan kepada sector privat. Padahal, privatisasi bukanlah satusatunya solusi bagi pemerintahan. Pelayanan masyarakat sistem cara yang memang bisa dikontrak tidak pemerintah yang hal terbaik yang atau bisa untuk bagi dapat dipindahtangankan kepada sector privat, namun pemerintahan digunakan pelayanan beberapa dipindahtangankan. Privatisasi adalah salah satu memberikan

manajemen penyaramataan

kebijakan, hak masyarakat,

memastikan mencegah

diskriminasi, dan lain-lain. Sedangkan bisnis memiliki kelebihan dalam melakukan tugastugas ekonomi yang sulit dan kompleks, mudah beradaptasi terhadap perubahan keadaan yang cepat, membuat inovasi baru, dan hal-hal yang berhubungan dengan meraup keuntungan lainnya. Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa bisnis tidak bisa mengambil seluruh tugas pemerintahan dan pemerintah tidak bisa melakukan hal teknis seperti yang menjadi kelebihan bisnis. Sehingga dua hal tersebut hanya bisa melakukan sebagai kerjasama yang dengan membuat pemerintah motor

regulasi-regulasi serta kebijakan yang dapat membuat pelayanan masyarakat yang diambil alih oleh sector privat bekerja secara maksimal namun tetap pada tujuan utama yang ditentukan oleh pemerintah dan akan memberikan kualitas pemerintahan yang baik. PENERAPANNYA DI INDONESIA Contoh-contoh pemerintahan katalitik yang dijelaskan di atas telah diterapkan oleh negaranegara maju seperti di Amerika Serikat yang memang menjadi penggagasnya dan Jepang. Apakah Indonesia telah mulai mengadaptasi konsep ini dalam sistem pemerintahannya? Jawabannya adalah belum. Masih hampir seluruh kegiatan pembangunan dan pelayanan masyarakat masih dilakukan langsung oleh pihak pemerintah. Hal ini pun menyebabkan masih maraknya korupsi oleh pemerintah di Indonesia yang meraup dana yang sebetulnya dialokasikan untuk pembangunan dan rakyat. Sebenarnya, Indonesia memang telah sedikit

masyarakat, bukan satu-satunya cara. Kita dapat memprivatisasi mengendalikan pemerintahan secara terpisah, namun tidak bisa dilakukan untuk sistem pemerintahan secara keseluruhan. Apabila hal tersebut dilakukan, maka tidak akan ada mekanisme untuk membuat keputusan secara kolektif, akan kehilangan rasa untuk seluruh menyamaratakan kesejahteraan

masyarakat, dan kegiatan-kegiatan pelayanan yang betul-betul tidak mementingkan profit seperti penyediaan rumah bagi masyarakat miskin, adanya universitas dan sekolah negeri yang memberikan banyak untuk kesempatan penyejahteraan masyarakat untuk belajar secara gratis, dan kegiatan-kegiatan masyarakat tanpa profit tidak akan ada lagi. Bisnis dan pemerintahan masing-masing

memiliki kelemahan dan kelebihan. Pemerintah memiliki kelebihan untuk pembuatan regulasi,

membangun

pemerintahan

katalitik

dengan

yang kuat bagi perkembangan wilayahnya. Hal inilah yang kita sebut dengan istilah pemerintahan katalitik. Untuk penerapannya di Indonesia, masih belum sempurna karena masih dalam tahap perubahan sistem sentralisasi menjadi desentralisasi namun pemerintah masih menjadi pelaku utama pembangunan dan pelayanan masyarakat, walau ada pihak-pihak lain yang membantu sedikit. REFERENSI Osborne, David Reinventing dan Ted Gaebler. 1992. How the Government:

bergulirnya reformasi dan lahirnya UU tentang Pemerintah Daerah (UU No. 32 dan 33 Tahun 2004) yang menegaskan adanya perubahan sistem pemerintahan dari pemerintahan pusat saja menjadi desentralisasi ke daerah. Dengan diterapkannya desentralisasi ke daerah, diharapkan birokrasi yang ada lebih responsis, antisipatif, dan memiliki pembagian kerja yang jelas, efektif, dan efisien. Hanya saja dalam kasus ini diperlukan kreativitas pengembangan dan pendalaman dari para ahli dan pelaku administrasi di Indonesia. KESIMPULAN Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya dan telah disebutkan berkali-kali pada pembahasan sebelumnya, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang mengendalikan dan mengatur, bukan pemerintahan yang terjun langsung melayani masyarakat. Apabila sebuah pemerintahan sibuk terjun langsung untuk melayani masyarakat, maka tidak akan terjadi perkembangan pada suatu wilayah karena tidak adanya inovasi-inovasi kebijakan dan regulasi dari pemerintah karena tugas penting pemerintah sebagai pengendali telah hilang. Untuk itu, pemerintah perlu menghapuskan paradigma lama bahwa pelayanan masyarakat haruslah langsung dari pemerintah dan tidak boleh dicampuradukkan dengan pihak lain. Justru pemerintah perlu mengoordinasikan antara pihak pemerintahan dengan swasta serta organisasi dan lembaga yang ada agar terjadi kerjasama yang baik untuk pelayanan masyarakat. Dengan begitu, pemerintah memang berperan lebih sedikit, namun memiliki kuasa dan pengaruh

Entrepreneurial Spirit Is Transforming the Public Sector. Reading, MA: Addison-Wesley. Jeddawi, Murtir. Membangun Organisasi Birokrasi yang Katalis (Telaah Kritis Model Birokrasi Indonesia).

You might also like