You are on page 1of 4

Desember, 17-18 2011

REDANTCAVING

Jurnal Jurnil

Artikel ini pernah dipublikasikan di medsoc fb pada 20 Desember 2011. Disajikan kembali sebagai bahan pelajaran dengan sedikit editing.

Catatan Ringkas Caving Dua Hari Cikaray lalu Cikenceng


By Gde Arya Caving kemarin diikuti oleh 15 orang anggota dan keluarganya. Kami terdiri dari saya (tentu saja), Vischa, Riska, Nia, Fari, Nabilla, Yudha, Rana, Agung, Ari, Bang Guntur, Bang Salam, dan Bang Kiki; serta sepupu dan adik Bang Salam pun turut serta. Peralatan yang kami bawa antara lain helm, raincoat, wear pack, sepatu boots, head lamp, dan senter tangan.
Hari sabtu 17 Desember 2011, sekitar jam lima sore, kami berkumpul di depan Bonlap. Semua mengecek kembali peralatan yang dibawa sebelum berangkat. Kami pergi mengunakan mobil yang disewa dari Bang Guntur dan sekaligus dikendarai oleh Bang Guntur. Bang Salam, Bang Kiki, sepupu dan adik Bang Salam menyusul dengan motor. Tujuan pertama kami adalah Gua Cikaray. Kami tiba di lapangan di dekat lokasi Gua Cikaray --sekitar jam setengah delapan malam. Segera kami membangun camp di sana. Kami beristirahat dan bersamaan dengan itu sebagian mengurus perizinan sebelum masuk ke Gua Cikaray. Kelompok kemudian kami bagi menjadi dua. Kel. 1 dengan 9 orang dan Kel. 2 dengan 6 orang. Pas lima belas. Kel. 1 memasuki gua sekitar jam sebelas malam. Kel. 1 dipimpin oleh Bang Guntur. Mereka menjelajahi Gua Cikaray. Kondisi di dalam Gua

REDANTCAVING Desember, 17-18 2011

Cikaray cukup berlumpur dan banyak guano (kotoran kelelawar) berceceran di dasar gua. Gua Cikaray memiliki ruangan-ruangan dan lorong yang cukup luas sehingga mudah dilalui oleh caver pemula seperti kami. Di dalam gua, kami melihat beberapa ornamen gua serta beberapa biota gua. Lebih dari itu, kami juga tidak lupa mendokumentasikan penjelajahan kami di Gua Cikaray. Di dalam Gua Cikaray kami bertemu Mapala dari Jakarta yang sedang melakukan mapping Gua Cikaray. Jam setengah tiga pagi kel. 1 baru menyelesaikan penjelajahan Gua Cikaray. Tim keluar dari mulut gua atau tempat yang sama seperti pada saat masuk. Sesampainya kel. 1 di camp, segera kel. 2 langsung bersiap-siap untuk melakukan penjelajahan di gua yang sama. Kel 2 dipimpin oleh Bang Kiki. Kel. 2 berangkat sekitar pukul 3 pagi. Sepeninggal kelompok 2, Kel. 1 langsung beristirahat. Lalu kami pergi membersihkan alatalat dan badan dari lumpur di sungai terdekat. Saat kami kembali dari sungai, Bang Guntur bilang kita bisa masuk ke Gua Cikenceng bersama Mapala yang semalam kami temui di Gua Cikaray. Ternyata tidak semua teman-teman menyanggupinya dan hanya 5 orang dari kami yang bisa ikut. Yang ikut adalah saya, Rana, Agung, Bang Guntur, dan Bang Salam.

Dua puluh empat orang pada waktu itu anggota Red Ant dari angkatan Tanjung. Saling taut antarAngkatan. Ke mana yang lain, ayo mari....
Guntur Rahmatullah, eksponen Angkatan Tanjung yang masih terus bergiat di Red Ant.

Cikenceng. Kami menunggu selama hampir 2 jam.

Sekitar jam tiga saat siang mulai condong menjadi sore, Mapala yang sedang explore di dalam Gua Cikenceng sudah keluar lalu kami pun masuk ke dalam Gua Cikenceng pada jam tiga lewat. Kel. 2 lebih cepat melakukan Kami menjelajah Gua Cikenceng penjelajahan Gua Cikaray, yaitu tidak membawa kamera karena sekitar 1,5 jam. Kel. 2 keluar pukul kami tidak membawa barang yang setengah lima pagi dan langsung tidak tembus air untuk membawa berisitrahat. kamera yang tidak tembus air. Jadi, penjelajahan kami di Gua Setelah bersiap-siap dan memakai Pukul 8 pagi kami semua sudah Cikenceng tidak kami perlengkapan, kami berangkat bangun dan menyantap sarapan. dokumentasikan. Lain waktu tentu bersama anak-anak Mapala Setelah sarapan, kami kami harus menyiapkan segala tersebut, jadi total orang yang membereskan tempat kami ngeberangkat ke Gua Cikenceng sekitar sesuatu lebih lengkap agar camp. Tujuan kami berikutnya pendokumentasian tidak 11 orang. Dari Kesekretariatan adalah Gua Cikenceng, tetapi lalu terhambat. Linggih Alam, kami berjalan kaki kami berniat ingin langsung pulang selama kurang lebig 10 menit untuk karena beberapa teman-teman Medan di Gua Cikenceng lebih berat sampai di mulut Gua Cikenceng. sudah agak capek dan sesampainya dibandingkan medan di dalam Gua Kami tiba di dekat mulut Gua di Kesekretariatan Linggih Alam Cikaray. Hal itu disebabkan lorongCikenceng sekitar pukul setengah (kami kemari karena mulut Gua lorongnya yang sempit serta satu siang. Ternyata kami pun Cikenceng dekat dari berkelok; ditambah lorong Gua harus mengantri dulu karena ada Kesekretariatan Linggih Alam), Mapala lain yang sedang explore di Cikenceng aktif dialiri air. Ya, Gua ternyata kami harus antri untuk Cikenceng termasuk gua yang dalam Gua Cikenceng, jadi kami masuk ke Gua Cikenceng. Pada hari beristirahat dan mengobrol dengan masih aktif dialiri sungai bawah minggu, sepupu dan adik Bang tanah. Dari mulut gua untuk anak-anak dari Mapala yang Salam pulang duluan, jadi kami memasuki Gua Cikenceng, kami mengajak kami untuk explore Gua tinggal 13 orang. harus menggunakan webbing untuk

REDANTCAVING Desember, 17-18 2011

Catatan Ringkas Caving Dua Hari Cikaray, lalu Cikenceng...


By Gde Arya

turun. Lorong-lorong dalam Gua Cikenceng jauh lebih sempit dibandingkan Gua Cikaray. Fleksibilitas badan sangat diperlukan. Beberapa kali kami harus menggunakan webbing untuk naik atau turun mengikuti lorong di dalam gua.

basah dan dipenuhi lumpur, namun kami merasa begitu senang. Betapa akhirnya kami bisa ikut menjelajah gua dengan track yang cukup sulit untuk ukuran pemula dan kegiatan kami ini jarang dilakukan oleh sispala-sispala lain di Bekasi. Kami berjalan menyusuri perkebunan warga dan jalan raya Beberapa kali kami juga harus menyelam ke untuk sampai kembali di Kesekretariatan dalam air karena track yang kami lewati Linggih Alam. Setibanya di sana kami terendam air yang tidak terlalu tinggi tapi membersihkan diri dan mengecek peralatan, harus dilewati dengan meyelam. Kadang setelah semua siap ter cek and recek, kami kami juga berjongkok dan merayap di tempat pun bersiap pulang. yang sempit dan kadang berlumpur agar bisa berjalan. Tidak jarang kami berjalan Setelah berpamitan dengan anak-anak menyerupai cara berjalannya bebek. BenarLinggih Alam dan anak-anak Mapala lain yang benar variatif. Penjelajahan di Gua Cikenceng masih leyeh-leyeh di sana. Kami berangkat lebih seru dan lebih menantang dibandingkan menuju ke Bekasi jam tujuh malam dan baru deng penjelajahan di Gua Cikaray semalam. sampai di Bonlap sekitar jam setengah sembilan malam. Beres-beres kembali Rombongan kami keluar dari Gua Cikenceng dilakukan. Setelah membereskan dan sekiitar jam lima sore melalui pintu yang mengecek kembali peralatan, kami pulang ke berbeda dengan saat kami masuk. Kami rumah masing-masing. keluar dari Gua Cikenceng dengan tubuh

Red Ant SMAN I Tambun Selatan

You might also like