You are on page 1of 13

CITRA INDIVIDU DAN KELUARGA MENCIPTAKAN TATA NILAI DALAM MASYARAKAT

MAKALAH Dibuat sebagai salah satu tugas dari : Mata kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Disusun Oleh : Elah Suryani ( 12111394) Kelas : 1KA34

Universitas Gunadarma Program Pendidikan Strata 1 Jurusan Sistem Informasi Bekasi

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin


Topik Makalah CITRA INDIVIDU DAN KELUARGA MENCIPTAKAN TATA NILAI DALAM MASYARAKAT Kelas : 1-KA34 Tanggal Penyerahan Makalah : 15 Juni 2012 Tanggal Upload Makalah : 16 Juni 2012

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun
NPM 12111394 Nama Lengkap ELAH SURYANI Tanda Tangan

Program Sarjana Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan

syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunianya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dalam bentuk makalah yang berjudul Citra Individu dan Keluarga Menciptakan Tata Nilai Dalam Masyarakat. Penulis Menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak. Berkat bimbingan dan saran dari dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada periode V ini. Dengan keterbatan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang ada penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala masukan berupa saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bekasi, Juni 2012

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman PERNYATAAN i KATA PENGANTAR.. ii

DAFTAR ISI. iii BAB I. PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 Latar belakang... 1 Tujuan 2 Sasaran... 3

BAB II. PERMASALAHAN 2.1 2.2 2.3 2.4 Kekuatan (Strength)... 4 Kelemahan ( Weakness ) ... 5 Peluang ( Opportunity ) ... 5 Tantangan ( Threath ) ... 5-6

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 3.2 Kesimpulan .,. 6 Saran . 7

REFERENSI . 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu unit/satuan masyarakat yang terkecil dan sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Oleh karena bentuk

kepribadian dari setiap individu bermacam-macam, maka penciptaan tata nilai yang berkembang dimasyarakat juga tidak sama sesuai dengan yang diharapkan seperti kepribadian masing-masing individu. Tata nilai dalam masyarakat dapat dibentuk dari perilaku individu maupun kelompok yang berada dilingkungan yang sama. Tak heran jika dalam masyarakat terdapat perbedaan tata nilai dikarenakan pengaruh budaya yang dianut masyarakat. Nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam masyarakat. Diantaranya nilainilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial seperti dalam menciptakan tata nilai dalam masyarakat. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya. Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif atau negative terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan sebagainya.

1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar 2. Memberikan wawasan dan informasi akan pentingnya menanamkan nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat. 3. Memacu semangat dan motivasi pada mahasiswa mengenai kreatifitas dalam menciptakan tata nilai yang baik dimasyarakat. 4. Untuk mengetahui pentingnya pencitraan dalam individu dan keluarga. 5. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi dalam menciptakan tata nilai dalam masyarakat. 1.3 Sasaran Sasaran dari penulisan makalah ini adalah : 1. Bagi individu, penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan kesan positif untuk menciptakan tata nilai yang baik dimasyarakat dari seorang individu. Bagi individu yang merasa belum dapat menciptakan citra baik dalam tata nilai dimasyarakat maka diharapkan setelah membaca makalah ini dapat termotivasi . 2. Bagi masyarakat, penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk tetap mempertahankan tata nilai yang baik yang sudah tercipta dimasyarakat dan perbedaan kebudayaan bukanlah menjadi penghalang dalam proses penciptaan tata nilai dalam masyarakat. 3. Bagi penulis, penulisan makalah ini memberikan penulis pengetahuan yang luas akan pentingnya citra yang baik yang dilakukan oleh individu maupun keluarga dalam menciptakan tata nilai dalam masyarakat. Selain itu juga penulis dapat menganalisis sebuah kekuatan dan kelemahan baik dari lingkungan eksternal maupun internal tentang citra individu dan keluarga menciptakan tata nilai dalam masyarakat dengan menggunakan analisis SWOT.

BAB II PERMASALAHAN

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kehadiran individu dalam suatu masyarakat bisanya ditandai oleh perilaku individu yang berusaha menempatkan dirinya dihadapan individu-individu lainnya yang telah mempunyai pola-perilaku yang sesuai dengan norma-norma dan kebudayaa ditempat ia merupakan bagiannya. Disini individu akan berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang ada. Perilaku yang telah ada pada dirinya bisa adjustable, artinya ia bisa menyesuaikan diri. Namun ia juga bisa mengalami maladjustment, yaitu gagal menyesuaikan diri. Mengapa bisa terjadi kegagalan? Bisa menelusuri kembali bentukan perlaku itu. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat. Bentuk citra individu dalam menciptakan tata nilai yang baik dimasyarakat dewasa ini sangat sulit ditemukan, lebih banyak individu khususnya remaja yang lebih suka bertindak dengan citra buruk yang melekat dibandingkan dengan citra baik. Contohnya dengan adanya geng motor yang brutal dijalan-jalan merupakan salah satu tindakan individu yang kemudian membentuk satu kelompok dan berusaha untuk menjadi satu kelompok yang ingin disegani, juga pada kelompok pendukung sepak bola yang sering membuat onar dikala tim dukungannya mengalami kegagalan dan bertindak seolah-olah mereka benar merupakan suatu permasalahan dari masing-masing individu yang tidak bisa menciptakan citra yang baik dalam menciptakan tata nilai di masyarakat.

Hal ini perlu perhatian khusus dari keluarga dimana berfungsi sebagai kelompok pertama yang mengajarkan individu dalam bertindak sebelum terjun dimasyarakat luas. Biasanya dalam keluarga yang baik maka akan menciptakan individu yang baik pula sesuai dengan pelajaran yang diberikan dalam keluarga tersebut, tata nilai yang diciptakan dalam keluarga yang baik itupun menjadi satu contoh panutan dimasyarakat bagi keluarga lain. Namun kenyataannya dewasa ini berbeda, individu yang tumbuh dalam keluarga yang baik belum tentu baik pula, hal ini dikarenakan factor lingkungan sekitar yakni masyarakat. Oleh karena itu, dalam permasalahan ini penulis akan melakukan analisis dengan menggunakan metode SWOT agar mengetahui kelemahan maupun kekuatan dalam hal citra individu dan keluarga menciptakan tata nilai dalam masyarakat seperti dibawah ini . Analisis SWOT 2.1 kekuatan (strength) 1. Adanya interaksi antara individu, keluarga dan masyarakat dengan adanya budaya pernikahan, ulang tahun dan sebagainya yang biasanya banyak mengundang waga sekitar atau teman sejawat. 2. Kerja bakti dilingkungan sekitar memberikan kekuatan akan pentingnya kerjasama yang kuat dari tiap individu untuk saling bergotong royong. 3. Keluarga yang suka bersosialisasi dilingkungan sekitar memberikan citra positif akan pentingnya menjaga silaturahmi. Seperti contoh kecilnya menjenguk tetangga yang sedang mengalami musibah. 4. Seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya akan menjadi contoh tauladan yang baik dimasyarakat.

2.2 kelemahan (weakness) 1. Kurangnya rasa saling berbagi dan menghargai Hal ini mengakibatkan citra negative terhadap satu individu/keluarga dalam masyarakat. 2. Budaya mabuk dikalangan individu muda (remaja). Kali ini budaya mabuk sudah menjadi hal lumrah pada kaula muda dengan menyematkan citra negative yang trendi. 3. Adanya sifat sombong dan angkuh. Hal ini berkaitan dengan masalah tingkat derajat dimana satu individu/kelompok yang suka membandingkan bahwa merekalah yang merasa paling lebih diantara yang lain akan memutuskan interaksi pada lingkungan sekitar. 4. Pudarnya budaya-budaya positif akan membangkitkannya jiwa sosialisasi dan kebersamaan antar individu/keluarga dimasyarakat seperti perlombaan pada 17 agustus disebagian daerah yang mulai hilang.

2.3 peluang (opportunity) 1. Contoh yang baik atau positif dari keluarga. Keluarga yang harmonis dapat mencerminkan nilai yang baik dalam kehidupan masyarakat dan dapat ditiru oleh keluarga lain. 2. Terjaganya lingkungan sekitar. Adanya kerja bakti yang dilakukan individu/keluarga secara bersama pada lingkungan sekitar memberi peluang pada perawatan yang baik terhadap lingkungan. 3. Adanya individu yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan hal-hal baru yang berkaitan dengan lingkungan sekitar akan memberi peluang pada penghargaan yang biasa diberikan dari suatu lembaga.

4. Saling membantu antar individu, keluarga dan masyarakat. Nilai ini akan menimbulkan silaturahmi dan tali persaudaraan yang kuat baik untuk individu, kelompok maupun masyarakat.

2.4 Ancaman/Tantangan (Threats) 1. Banyaknya individu yang mencerminkan bentuk negative terhadap lingkungan sekitar. Seperti pemakaian narkoba, pesta miras yang akan menjadikan lingkungan tersebut berbahaya dan mendapat citra negative bagi lingkungan sekitar. 2. Adanya perbedaan suku, ras , kedudukan dan sebagainya mengakibatkan perbedaan pada bentuk tata nilai dimana misalnya pada suatu ras sesuatu hal yang mereka anggap baik namun pada ras yang lain hal itu merupakan sesuatu yang buruk. 3. Konflik yang terjadi antar individu/keluarga dalam masyarakat mengakibatkan ketegangan dan ketidak harmonisan dalam lingkungan tersebut. 4. Budaya gossip yang biasa dilakukan oleh kaum hawa rumah tangga yang berakibat pada runtuhnya tata nilai yang baik yang sudah terjalin yakni sebuah interaksi namun bisa berakibat pada permusuhan.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan Dari hasil penulisan makalah yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa dalam menciptakan citra baik dimasyarakat mengenai tata nilai yang dibangun baik oleh individu /keluarga diperlukan interaksi juga sosialisasi yang baik dalam masyarakat. Hal ini akan memberikan motivasi maupun panutan dari masyarakat sekitar yang melihat perkembangan satu individu/keluarga yang menguntungkan baik dari sisi pendidikan, moral maupun materi. Permasalahan-pemasalahan yang timbul akibat citra negative yang dibuat oleh individu/keluarga yang tidak bermoral lambat laun akan menjadi ancaman/halangan besar dimasyarakat dalam menciptakan tata nilai yang baik jika tidak memanfaatkan peluang (opportunity) dan kekuatan (strength) yang sudah terealisasi di kehidupan bermasyarakat.

3.2 Rekomendasi Rekomendasi yang diambil dari poin-poin mengenai analisis SWOT adalah : 1. Kerja bakti dilingkungan sekitar memberikan kekuatan akan pentingnya kerjasama yang kuat dari tiap individu untuk saling bergotong royong. 2. Kurangnya rasa saling berbagi dan menghargai. Hal ini mengakibatkan citra negative terhadap satu individu/keluarga dalam masyarakat yang semestinya tidak harus terjadi.

3. Adanya individu yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan hal-hal baru yang berkaitan dengan lingkungan sekitar akan memberi peluang pada penghargaan yang biasa diberikan dari suatu lembaga. 4. Banyaknya individu yang mencerminkan bentuk negative terhadap lingkungan sekitar. Seperti pemakaian narkoba, pesta miras yang akan menjadikan lingkungan tersebut berbahaya dan mendapat citra negative bagi lingkungan sekitar.

Referensi

1. Harwantiyoko, Ilmu Sosial Dasar : Gunadarma, Jakarta 1997. 2. Umar Mukhtar, Citra Individu dan Keluarga Menciptakan Tata nilai dalam masyarakat. http://wordpress.com/. 3. Nilai Sosial . http://wikipedia.com/

You might also like