You are on page 1of 20

Bab. III.

Rekayasa Tanah untuk Mendukung Pertanian Organik


PENDAHULUAN

Tanah merupakan bagian dari ekosistem, yaitu masyarakat simbiotik yang terbentuk dari komunitas manusia, hewan, dan tumbuhan yang saling menyediakan kebutuhan yang diperlukan. Secara terbuka, tanah menerima bahan-bahan yang datangnya dari luar tubuhnya (input) dan melepaskan bahanbahan yang ada pada tubuhnya (output). Jadi dalam hal ini, tanah mempunyai hubungan input dan output. Inputnya antara lain: endapan baru, air hujan/pengairan, sisa-sisa tumbuhan, energi, dan hasil pelapukan bahan induk. Sedang outputnya antara lain: penguapan air, penyerapan hara oleh tumbuhan, emisi, erosi, dan pencucian hara.

Perubahan Bentang Tanah


Bentang alam tanah akan mengalami perubahan yang terus menerus, baik secara fisik, kimia maupun biologis. Tanah dan tumbuhan di atasnya dapat dianalogikan sebagai pengubah energi, penerima energi atau pemancar energi. Energi dari sinar matahari diubah di dalam tanah untuk energi pelapukan, perubahan basah-kering, panas-dingin, evapotranspirasi. Energi curah hujan digunakan untuk aliran permukaan, erosi, deposisi, dan leaching (pencucian). Fotosintesis mengubah energi menjadi bahan-bahan tanaman yang jatuh ke permukaan tanah.

Input output energi


Penerimaan dan pemancaran energi dapat terjadi pada proses-proses pertukaran energi melalui organisme, pertukaran energi antara tanah dengan udara melaui konveksi dan reduksi, penyerapan cahaya matahari dan pantulan serta emisi dari bumi, hujan dan evaporasi, dan lain-lain. Jadi tanah mempunyai budget : input - output sebagai suatu sistem terbuka.

Tanah Sebagai Suatu Sistem Terbuka


Penyerapan Hara Air Penguapan Air Endapan Baru Sisa Tumbuhan/Hewan/BO Energi Energi Emisi Erosi
Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk tanah dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula. S = F(C.O.P.R.T)

Perpindahan dalam tubuh tanah (Inter solum Translocation)

Hasil Pelapukan Bahan Induk

Leaching

Ciri Tanah yang Tidak Sehat


Pengolahan intensif, tanah tererosi, dan tidak cukupnya penambahan residu Agregat rusak

Bahan organik berkurang


Permukaan menjadi membentuk kerak padat,

Erosi oleh angin dan air meningkat


Penyimpanan air tanah kurang, keanekaragaman mikroorganisme tanah berkurang hara untuk tanaman berkurang.

Bahan organik tanah lebih banyak yang hilang


Hasil tanaman berkurang Akhirnya malnutrisi kelaparan dan

Tanaman kurang sehat

Gambar 1.1. Degradasi tanah menurun seperti spiral. Dimodifikasi dari Topp et.al. (1995) dalam Magdoff dan van Es, H. (2009)

Ciri Tanah yang Sehat


Penambahan bahan organik
Peningkatan aktifitas biologi (dan beragam)

dekomposisi
Berkurangnya penyakit cacing tanah, parasit nematoda

Peningkatan agregasi Memperbaiki pori struktur Humus dan zat pengembanganPelepasan unsur pertumbuhan hara lain

Memperbaiki lapisan oleh dan penyimpanan air

Zat berbahaya tidak beracun Tanaman sehat

Gambar 2. Penambahan bahan organik menghasilkan banyak perubahan. Dimodifikasi dari Oshins dan Drinkwater. 1999 dalam Magnof F. dan vans Es, H., 2009.

Tanah yang kurang subur dapat terjadi akibat pertanian konvensional - Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan - Penggunaan mesin pertanian - Pertanian monokultur - Penggunaan varietas unggul berproduksi tinggi - Kurang diperhatikannya usaha perbaikan lahan & pengelolaan bahan organik Pertanian berkelanjutan : Diperlukan keseimbangan pengelolaan yang lebih baik, yaitu : - Daur ulang bahan organik - Pertanian terpadu (pertanian, peternakan dan lain-lain) - Rotasi tanaman - Pengembangan sumber daya lokal

MEMBANGUN KESUBURAN TANAH TERPADU

Membangun kesuburan tanah secara terpadu untuk memperbaiki dan mempertahankan produktivitas tanah maka perlu dipahami arti dari pertanian berkelanjutan dan berwawasan lingkungan : 1. Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin keamanan pangan dalam negeri; 2. Mampu menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas gizi tinggi serta menekan atau meminimalkan kandungan bahanbahan pencemar kimia maupun bakteri yang membahayakan; 3. Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah, tidak meningkatkan erosi, dan menekan ketergantungan pada sumberdaya alam yang tidak terbarukan (fosil, barang tambang);

Membangun Kesuburan Tanah Terpadu


4. Mampu mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan dengan meningkatkan kesempatan kerja, menyediaakan penghidupan yang layak dan mantap bagi para petani; 5. Tidak membahayakan bagi kesehatan masyarakat yang bekerja atau hidup di lingkungan pertanian, dan bagi yang mengkonsumsi hasil-hasil pertanian; 6. Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan perttanian dan pedesaan serta melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan hayati;

Indikator Tanah Sehat


1. Sifat dan Pengelolaannya Sifat dan Karakteristik tanah - Geologi lokal dan iklim. - Tipe tanah menentukan kemampuan memegang air dan hara secara alami. Kebiasaan mengelola lahan - Dapat mengurangi atau mempertinggi hara tanah dan kapasitas memegang air. - Pengelolaan ini tidak tampak berubah untuk beberapa tahun.

2. Karakteristik Tanah Secara Alami Tekstur tanah Mineralogi tanah : Pasir, lempung, liat, bahan organik yang menyerupai sifat-sifat tanah (muck) Ukuran partikel Profil tanah Kedalaman tanah Karakteristik subsoil Kemiringan tanah

3. Tekstur Tanah dan Air


Tanah\Air Tanah berpasir Tanah liat Tanah lempung Serapan Air Baik Buruk Baik Pegang Air Buruk Baik Baik Air Drainase Baik Buruk Baik

Tanah muck

Berlebihan

Berlebihan

Buruk

4. Profil Tanah dan Air Karakteristik kedalaman top soil - Menyerap dan memegang air dan hara - Perkembangan akar meningkat dapat mencapai air Karakteristik lapisan bawah tanah - Liat, batuan keras, atau lapisan bawah tanah padat membatasi masuknya dan perilaku serapan air rendah - Kerikil atau retakan batuan lapisan bawah tanah memberikan air berlebih terus mengalir ke dalam profil tanah pegang air rendah

5. Kemiringan Tanah dan Air Serapan air - Dibatasi oleh aliran air pada kemiringan lereng - Dibatasi oleh tipisnya lapisan atas pada kemiringan lereng Potensi air - Praktek konservasi melindungi lapisan atas tanah, mempertinggi kapasitas penyangga air tanah

6. Konservasi Air Tanah Kebiasaan menanam - Rotasi dengan tanaman rumput-rumputan - Menambah bahan organik ke dalam tanah - Pengolahan minimum - Penutup tanah Kebiasaan menggembala - Rotasi pengelolaan dengan pengembalaan - Proteksi daerah pengembalaan

7. Praktek Penanaman untuk Tanah Sehat Penambahan pupuk alam dan residu tanaman ke tanah - Meningkatakan perkembangan organisme tanah - Membangun bahan organik tanah - Mempertinggi agregat tanah dan lapisan olah tanah Penggunaan penutup tanah, pengolahan minimum, dan mulsa - Melindungi tanah terhadap erosi dan aliran permukaan - Meminimalkan kehilangan air melalui penguapan/evaporasi

8. Bahan Organik Tanah dan Organisme Tanah Organisme tanah mendekomposisi bahan organik dan membangun humus tanah - Meningkatkan ketersediaan hara - Meningkatkan kapasitas memegang air Organisme tanah membangun lapisan olah tanah - Lubang-lubang dan cacing tanah menjadikan tanah porous

9. Agregat Tanah
Meningkatkan Ketersediaan Air - Berkurangnya pembentukan pengerasan tanah, menghasilkan penyerapan air lebih baik - Meningkatkan penyimpanan air di seluruh penampang tanah. - Berkurangnya pencucian dan evaporasi Meningkatkan serapan air oleh tanaman - Kesempatan pergerakan air tanah dan hara - Kesempatan pertumbuhan akar di seluruh penampang tanah

10. Melindungi Kehidupan di Dalam Tanah


1. Mempraktekkan pengolahan minimum - tanah terlindungi dari suhu yang cukup tinggi dan, sehingga mencegah kehilangan air oleh evaporasi. - tidak mengganggu kehidupan organisme tanah 2. Penambahan pupuk organik dan residu tanaman ke dalam tanah, sehingga akan menyediakan makanan bagi mikroorganisme tanah dan menunjang kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. 3. Meminimalkan atau membatasi penggunaan bahan kimia sintetis, sehingga dapat melindungi kesehatan biologi tanah.

11. Indikator Tanah Sehat


1. 2. 3. 4. 5. 6. Kandungan bahan organik cukup sampai tinggi Distribusi hara cukup Infiltrasi air baik Erosi tanah menurun Pertumbuhan akar tanaman dalam Terdapat populasi aktif serangga tanah, cacing dan mikrobe.

You might also like