Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
REHAN ILARIO MUDA ISIDORO J.I.S.SINAI DEDY INDRA DARMAWAN M. RASYID 101101012 101101001 101101041 101101056 101101000
BATUAN BEKU
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma.
dikelompokkan menjadi tiga, tergantung dari mineral mafik dan felsiknya. Secara umum, limpahan mineral di dalam batuan, akan mengikuti aturan reaksi Bowen. Hanya mineral-mineral dengan derajad kristalisasi tertentu dan suhu kristalisasi yang relatif sama yang dapat hadir bersama-sama
Jenis dan sifat batuan beku ditentukan dari tipe magmanya. Tipe
magma tergantung dari komposisi kimia magma. Komposisi kimia magma dikontrol dari limpahan unsur-unsur dalam bumi,
yaitu Si, Al, Fe, Ca, Mg, K, Na, H, dan O yang mencapai hingga
99,9%. Semua unsur yang berhubungan dengan oksigen (O) disebut sebagai oksida, SiO2 adalah salah satunya. Sifat dan jenis
Basaltic
Basalt
1000 - 1200 oC
Rendah
Rendah
Andesitic Andesit
SiO2 55-65 %, Diorit Fe, Mg, Ca, Na, K sedang SiO2 65-75 %, Fe, Mg, Ca Granit rendah, K dan Na tinggi
Rhyolitic Rhyolit
650 - 800 oC
Tinggi
Tinggi
granit
ryolite
syenit
diorit
gabro
basalt
dunit
peridotit.
Struktur batuan beku masif terbentuk karena daya ikat masing-masing mineral sangat kuat, contoh pada granodiorit dengan komposisi mineral plagioklas berdiameter >1 mm (kiri) dan granit (kanan) dengan komposisi kuarsa dan ortoklas anhedral dengan diameter >1 mm. 2. Skoria: dijumpai lubang-lubang keluarnya gas dengan susunan yang tidak teratur; dijumpai pada bagian luar batuan ekstrusi dan intrusi dangkal, terutama batuan vulkanik .Contoh: andesit dan basalt
rongga
rongga
rongga
Struktur batuan beku skoria; dijumpai rongga-rongga bekas keluarnya gas saat pembekuan yang sangat cepat. Contoh pada andesit basaltik porfirik pada posisi nikol sejajar (kiri) dan nikol silang (kanan). 3. Vesikuler: dijumpai lubang-lubang keluarnya gas dengan susunan teratur. 4. Amigdaloidal: dijumpai lubang-lubang keluarnya gas, tetapi telah terisi oleh mineral lain seperti kuarsa dan kalsit.
Pilotaksitik
Derajad Kristalisasi Holokristalin Hipokristalin Holokristalin
Tekstur khusus
Perthit-perlitik
Tekstur trakitik
Dicirikan oleh susunan tekstur batuan beku dengan kenampakan adanya orientasi mineral arah orientasi adalah arah aliran, Berkembang pada batuan ekstrusi / lava, intrusi dangkal seperti dike dan sill.
Gambar: tekstur trakitik batuan beku dari intrusi dike trakit di G. Muria; gambar kiri: posisi nikol sejajar dan gambar kanan: posisi nikol silang
Tekstur Intersertal
Yaitu tekstur batuan yang dicirikan oleh adanya kristal besar (fenokris) yang dikelilingi oleh massa dasar kristal yang lebih halus dan gelas
Gambar kiri: Tektur porfiritik pada basalt olivin porfirik dengan fenokris olivin dan glomerocryst olivin (ungu) dan plagioklas yang tertanam dalam massa dasar plagioklas dan granular piroksen berdiameter 6 mm. Gambar kanan: basalt olivin porfirik yang tersusun atas fenokris olivin dan glomerocryst olivin (ungu) dan plagioklas dalam massa dasar plagioklas intergranular dan piroksen granular berdiameter 6 mm.
Tekstur Ofitik Yaitu tekstur batuan beku yang dibentuk oleh mineral plagioklas yang tersusun secara acak dikelilingi oleh mineral piroksen atau olivin
Gambar :Tekstur ofitik pada doleritik (basal); mineral plagioklas dikelilingi oleh mineral olivin dan piroksen klino.
Nama batuan
Afinitas batuan
Mafik
Felsik
Intrusif Ekstrusif Vulkanik
Asam
<1/3
>2/3
Gabro, diabas
Basalt
Basalt
Andesit, trakit
Basa
>2/3
<1/3
Riolit, trakit
Selesey