Bodhi Dharma Genetika Ekstranuklear Genetika ekstranuklear mempelajari bagaimana fungsi dari genom organisme yang terdapat diluar inti, dalam hal ini yang lebih ditekankan adalah pada genom ekstranuklear dari organisme eukariot. Genome ekstrakromosomal pada eukariot adalah berupa Mitochondria dan Chloroplast, yang A. mtDNA Merupakan DNA genom berbentuk sirkuler double helix yang ditemukan pada organel sel respiratory yaitu pada mitokhondria. Organel ini mengandung beberapa komponen-komponen untuk berlangsungnya proses replikasi, transkripsi dan translasi yaitu tRNAs, rRNAs dan beberapa subunit polipeptida penyusun protein sitokrom oksidase., NADH-dehidrogenase, dan ATP-ase. Beberapa komponen lainnya seperti DNA polimerase beserta protein untuk replikasi mtDNA, RNA polimerase beserta protein lain untuk proses transkripsi, ribosomal protein untuk penyusun ribosom dan juga protein-protein faktor Bentuk mtDNA Manusia Organisasi dari genom mitokhondria sangat unik, yaitu ribosomnya terdiri dari 16S rRNA (subunit besar) dan 12S rRNA (subunit kecil) yang berbeda dengan ribosom pada genom inti. Keunikan yang lainnya adalah, terdapatnya beberapa bagian dari genom sirkular ini daerah pengkode resistensi terhadap antibiotik seperti streptomycin, neomycin dan chloramphenicol. Gen-gen ini biasanya hanya ditemukan pada Plasmid dari bakteri. Introns hanya ditemukan pada mtDNA dari yeast, tumbuhan dan beberapa jenis organisme lainnya, tapi tidak pernah ditemukan pada mtDNA dari manusia (primata). Dibutuhkan paling sedikit 22 tRNA untuk membaca keseluruhan kodon dari mRNA dan dalam pembacaan mRNA dari mtDNA oleh tRNA terdapat beberapa perbedaan dengan mRNA dari genom inti. (Tabel 1). Kode Genetik mtDNA ASAM AMINO Kode Inti Kode Mitokhondria Kodon Mamalia Yeast UGA Terminasi Triptofan Triptofan AUA Isoleusin Metionin Isoleusin CUN Leusin Leusin Treonin AGG, AGA Arginin Terminasi Arginin CGN Arginin Arginin Terminasi Tabel 1. Perbedaan ekspresi gen pada Mitokhondria dari Mamalia dan Yeast Aplikasi mtDNA Melacak garis keturunan, Contohnya, pada pembuktian kebohongan dari seorang wanita yang mengaku sebagai Anastasia (putri dari tsar Nicholas Romanov II dan tsarina Kerajaan Rusia yaitu Alexandra), yang baru terungkap setelah dianalisa mtDNAnya dari jaringan tulang dan dibandingkan dengan kerabat terdekat kerajaan yaitu Prince Phillip’s- Duke of Edinburgh (grand nephew of tsarina Alexandra//Nenek dari Prince Philip’s adalah Princess Victoria yaitu Untuk analisa Hubungan genetis dari suatu organisme dengan organisme lainnya. Digunakan dalam studi konservasi makluk hidup yaitu dengan mempelajari variabilitas /keragaman genetik dari populasi-populasi alam suatu organisme, contohnya analisa keragaman genetik dari Grizzly Bear pada Yellowstone National Park dan digunakan sebagai model untuk B. cpDNA Chloroplast umumnya ditemukan pada organel seluler dari tumbuhan hijau dan protista fotosintetik. cpDNA mempunyai struktur organisasi replikasi yang sama dengan mtDNA. Berbentuk sirkuler, double strand, supercoil. Ukurannya sedikit lebih besar dibandingkan dengan mtDNA dari hewan, yaitu 80 – 600 kb. Contohnya pada tembakau yaitu 155.844 bp dan pada padi adalah 134.525 bp. Sebagian besar genom cpDNA mengandung sangat banyak sekuen DNA yang tidak dikodekan (non coding sequence). Jumlah salinan (copy) cp DNA pada setiap organisme berbeda-beda. Gen pengkode ribosom pada chloroplas adalah 16S, 23S, 4.5S dan 5S. Dalam translasi ribosom 70Snya terdiri dari 50S (s.u. ribosom besar) dan 30S ( s.u. ribosom kecil). Ribosom 50S mengandung salinan Aturan Pewarisan Ekstrakromosomal Rasio penurunan dari hasil segregasi Mendel (hukum segregasi bebas) tidak ditemukan pada penurunan sifat dari genom ekstrakromosomal. Persilangan resiprok (persilangan dengan sifat berbeda) dari genom ekstrakromosomal tidak sama rasio hasilnya dengan persilangan genom inti. Mempunyai kecendrungan yang sangat tinggi terhadap penurunan fenotip secara Uniparental, yaitu hanya mengambil sifat contohnya pada penurunan sifat fenotip yang menyerupai induk, yang lebih dikenal sebagai Maternal inheritance. Pewarisan sifat ini muncul karena jumlah sitoplasma dari genom/gamet betina selalu jauh lebih besar dibandingkan pada gamet jantan. Sehingga zigot akan lebih banyak mengandung genom ekstrakromosomal dari induk betina dan terekspresikan sebagai fenotip Gen-gen ekstrakromosomal (ekstranuklear) tidak dapat dipetakan sebagaimana gen-gen pada genom inti. Penurunan sifat ekstranuklear ini tidak dipengaruhi oleh pergantian inti dengan genotip lain yang berbeda. CONTOH-CONTOH 1. Pewarisan warna daun dari Mirabilis jalapa. Bila gamet dari induk betinanya mengandung cloroplast, maka keturunannya akan mempunyai daun berwarna hijau, tapi bila gamet (sel telur) induk betina mengandung leukoplast, maka keturunanannya akan mempunyai daun berwarna putih/pucat. Apabila sel telur/gamet betina mengandung sitoplasma campuran antara kloroplast dan leukoplast, maka 2. Pewarisan Daun “Striping” (gen Iojap) pada Zea mays
Inv. by Marcus M. Rhoades
3. Pewarisan sifat mutan [poky] dari Neurospora. Mutan [poky] adalah mutan dengan enzim respirasi dan sitokrom mitokondria yang telah mengalami penurunan kemampuannya dalam menghasilkan ATP sehingga mutan ini mengalami proses pertumbuhan yang lambat (slow growing). Hasil persilangan antara [poky] dengan wild-type menunjukkan hasil sebagai berikut: 4. Penurunan sifat Petite pada Yeast (ragi). 5. Pewarisan Sifat pada Genom Ekstranuklear dari Chlamydomonas. 6. Pewarisan Sifat secara maternal pada Genom Ekstranuklear mitochondria pada penyakit Myoclonic Epilepsy and Ragged Red Fiber Disease (MERRF) 7. Killer Yeast Inheritance 8. Dll. Efek Pewarisan Maternal Contoh klasik dari pewarisan Maternal ini adalah terjadi pada siput/bekicot Limnaea peregra, yang merupakan pewarisan sifat dalam bentuk putaran cangkang yaitu sinistral (putar kanan) atau dekstral (putar kiri). Proses penurunan sifat ini dapat dilihat pada Gambar berikut ini: Persilangan Limnaea peregra Persilangan Limnaea peregra Contoh Soal: 1. Terdapat 4 strain mutan dari Neurospora crassa dengan kode a, b, c dan d. Semua mutan mempunyai sistem enzim pernafasan yang tidak normal (respiratory) pada mitokondria. Pola penurunan sifat dari mutan ini diuji dalam persilangan terkontrol dengan tipe liar (wild type), yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2. berikut ini. Tabel 2. Hasil Persilangan Mutan-mutan Neurospora crassa dengan Tipe Liar
Induk Induk Progeny
No Betina Jantan (Ascospora) Wild Slow Type Growing 1. Wild a 847 0 2. type a Wild 0 659 3. Wild type b 1.113 0 4. type b Wild 0 2.071 5. Wild type c 596 590 6. type Wild d 1.050 1.035 type Soal: Berikan jawaban anda berupa interprestasi terhadap hasil pada tabel hasil persilangan diatas berdasarkan sifat persilangan ekstrakromosomal dan efek maternal. Jawaban: Pola penurunan persilangan untuk genom inti akan menghasilkan perbandingan 1:1 antara tipe liar dengan mutannya. Sedangkan pada persilangan genom ekstrakromosomal akan dihasilkan perbandingan 1:0 antara tipe liar/mutan dengan tipe liar/mutannya. Berdasarkan postulat diatas maka; Mutan a dan b menunjukkan karakteristik yang sangat jelas berbeda dengan dua persilangan terakhir (No. 5 dan 6). Interpretasi yang mungkin adalah mutan a dan b muncul karena terjadinya mutasi pada gen pengkode enzim respirasi pada Mutan c dan d menghasilkan keturunan hasil segregasi dengan perbandingan 1:1, yang menunjukkan bahwa mutasi yang terjadi termasuk mutasi gen pada genom inti. Dengan hasil segregasi No. 5 & 6 ini kita tidak perlu melakukan uji persilangan lebih lanjut untuk menguji apakah mutasi terjadi pada genom inti atau genom ekstrakromosomal. Sampai Ketemu di UAS