You are on page 1of 40

Prinsip-prinsip switching pada jaringan telekomunikasi

Muhammad Nasar
nasar@umm.ac.id

Agenda

Klasifikasi jaringan komunikasi Switching dalam jaringan komunikasi


Circuit Switching Packet Switching

Quis (tugas kelas)

Klasifikasi Jaringan Komunikasi


Jaringan komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan cara node mempertukarkan informasi

Communication Network
Switched Communication Network Broadcast Communication Network

Topik Pembahasan
Circuit-Switched Communication Network Packet-Switched Communication Network

Datagram Network

Virtual Circuit Network

Nodes dan Links

Jaringan komunikasi biasa digambarkan dalam node dan link

Node: merepresentasikan end-terminal, perangkat jaringan; digambarkan dengan bentuk lingkaran, kotak Link: merepresentasikan hubungan/koneksi antar nodes; digambarkan dengan garis Router Switcher Multiplexer

Sebagai perangkat jaringan, node dapat memiliki fungsi:


Kategori link / jaringan

Berdasarkan jagkauan dibedakan menjadi 3

LAN (Local Area Network), yaitu sebuah jaringan yang dibatasi oleh suatu area seperti sebuah lab, perkantoran disebuah gedung atau sebuah sekolah dan jangkauan biasanya hingga 1 km. MAN (Metropolitan Area Network), yaitu sebuah jaringan yang lebih besar dari pada sebuah LAN. Jangkauan meliputi sebuah kota / wilayah tertentu. WAN (Wide Area Network), yaitu suatu jaringan yang memiliki lingkup sangat luas biasanya sudah menggunakan satelit ataupun kabel bawah laut, menghubungkan antar negara. Sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI ada yg di Indonesia ataupun yg ada di negaranegara lain. Jaringan inipun dapat dikatakan sebagai internet.

Apa itu switching?


SWITCH = SAKLAR ? SWITCHING = PENSAKLARAN

Sistem kontrol penggantian/pengalihan/pe ngubahan/pemindahan secara elektronik

Apa yang disaklar?

Mengapa perlu switching?

Bandwidth suatu saluran komunikasi, baik voice maupun data, tidak akan termanfaatkan maksimal jika tidak disiasati dengan teknik switching ! Tanpa switching, saluran akan terus terhubung meski sudah tidak terpakai. Tanpa switching, biaya komunikasi jadi sangat mahal akibat monopoli pemakaian saluran !

Beberapa prinsip switching

Transmisi data/ informasi jarak jauh biasanya dilakukan melalui beberapa switching node yang saling terhubung sehingga membentuk suatu jaringan switching, atau dapat juga disebut jaringan komunikasi switched.
Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa memperhatikan isi data/ informasi yang ditransmisikannya Transmisi data dimulai dan diakhiri di perangkat yang dinamakan station. Station dapat berupa komputer, terminal, telepon, dsb. Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh proses switching di setiap node yang dilalui. Koneksi node ke node lainnya biasanya dilakukan secara multiplex

Jaringan komunikasi biasanya dibuat terhubung sebagian. Sebagian lainnya digunakan sebagai koneksi redundant/back-up untuk meningkatkan reliabilitas jaringan. Teknologi switching dibagi ke dalam dua jenis : Akan dibahas Circuit switching Packet switching

Contoh Switching Network Sederhana

Prinsip Circuit Switched

Karakteristik circuit switched: Menerapkan sebuah path komunikasi yang dedicated (permanen) antara 2 buah node. Istilah yang sering digunakan untuk kondisi ini disebut

Connection Oriented

Prosesnya melibatkan 3 tahap:

Circuit Establishment
Point to Point dari terminal ke terminal melalui switching nodes Internal Switching dan multiplexing antar switching nodes Signal Transfer (mungkin analog voice, digitized voice, binary data)

Circuit Disconnect
Jika sirkit tidak tersedia maka akan terjadi blocked (nada/tanda sibuk) Ada garansi quality of service (bandwidth, latency, jitter) Tidak akan ada informasi yg hilang sepanjang sirkit tersambung terus menerus Contoh konkret : public telephone network, PBX (Public Branches eXchange utk gedung)

Perkembangan teknologi circuit switched


Voice only network

Point-to-point switched

Tanpa MUX dengan MUX Analog Digital (Sentral & Transmisi Digital, Akses Lokal Analog)
PC ISDN

Multimedia Network
(Voice, data, video)

X
Videoconference

FAX G4

ISDN (Sentral, Transmisi, & Akses Lokal Digital)

Contoh Circuit Switching (1/2)

Physical copper connection set up when call is made

Switching offices

Contoh Circuit Switching (2/2)

Ada proses pembangunan hubungan dan hubungan tetap terjaga selama percakapan berlangsung Sumber daya jaringan dialokasikan (reserved) dan diduduki secara tetap (dedicated) dari pengirim sampai penerima selama pembicaraan berlangsung Bukan strategi yang efisien

Selama terjadi hubungan, saluran fisik akan digenggam bahkan selama periode silence (saat di mana tidak ada informasi yang dikirimkan)

Routing dalam Circuit Switched

a dan b jaringan diperoleh dengan Efisiensi terkoneksi dalam satu buahcara meminimisasi switching dan end office, transmisi c dan d koneksi kapasitas sedangkan yang lebih kompleks

Pelanggan : a, b, c, d local loop : link antara pelanggan dan

jaringan. Hampir semuanya menggunakan twisted pair. Panjangnya antara beberapa kilometer dan beberapa puluh kilometer. exchanges : switching lokal dalam sebuah jaringan. Switching Lokal mendukung pelangganpelanggan yang dikenal dengan nama end office yang biasanya dapat mendukung beribu-ribu pelanggan dalam local area. trunks : cabang-cabang antara exchanges. Trunks membawa multiple voice-frequency dengan menggunakan FDM (Frequency Division Multiplex) atau synchronous TDM (Time Division Multiplex).

Routing pada Circuit Switched


C

5 A 4 7 6 E F

Jalur komunikasi A D terbentuk melalui routing yang terbaik dan akan tetap selama komunikasi berlangsung/belum diputus oleh salah satu pihak.

Circuit Switched :
incoming links Switch

Generic Switching Process


outgoing links

How to Demultiplex?
How to Switch?

How to Multiplex?

Circuit Switched: Multiplexing/Demultiplexing (TDM)

Frames

Slots = 0 1 2 3 4 5

0 1 2 3 4 5

Time dibagi dalam frames dan frames dibagi dalam slot Posisi slot dalam frame menunjukkan kepemilikan data dari suatu percakapan Sebagai contoh, slot 0 milik percakapan berwarna merah Membutuhkan sinkronisasi antara pengirim dan penerima Dalam suatu percakapan, time slot tertentu digunakan sebagai identitas data baik bagi pengirim maupun penerima. Time slot yang sudah diduduki tidak akan bisa digunakan oleh yang lainnya kecuali bila percakapan sudah selesai. Di sepanjang percakapan, jika ada waktu jeda yang tidak berisi informasi maka kapasitas time slot yang tersedia tidak akan termanfaatkan tidak efisien

Circuit Switched : Timing


Host 1 Switch 1 Switch 2 Host 2

processing delay at Swich 1 propagation delay between Host 1 and Switch1 propagation delay between Host 2 and Switch2

Circuit Establishment

Circuit Termination

Information
time

Transmission

Circuit Switched :

Keuntungan dan Kelemahan


KEUNTUNGAN Sekali koneksi terjadi:

KELEMAHAN Tidak efisien

Jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsung antar stations) Fixed data rate tanpa adanya delay

Sangat baik untuk komunikasi real time

Selama koneksi berlangsung, time slot akan selalu diduduki walaupun tidak ada data yang dikirim Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay)

Packet Switching

Prinsip Packet Switching

Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket-paket kecil (<1500byte). Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user (data informasi yang akan dikirimkan) dan header. Header berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai alamat tujuan. Umumnya header berisi :

Source (senders) address Destination (recipients) address Packet size Sequence number Error checking information

Mengapa perlu paketisasi? (1/2)

Untuk komunikasi end-to-end yang terdiri atas banyak link, transmisi paket memungkinkan suatu paket yang menjadi bagian dari suatu pesan diterima, diproses, dan diteruskan oleh suatu node ketika paket lainnya masih dipersiapkan adanya efisiensi waktu

pemrosesan.

Jumlah data yang harus di re-transmisi karena adanya error menjadi berkurang (tidak seluruh pesan perlu di re-transmisi). Kapasitas memori internal network node dapat dikurangi. Waktu transmisi dapat dikurangi

Mengapa perlu paketisasi? (2/2)

Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak tergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya). Paket yang berbeda dari pesan yang sama dapat melalui rute yang berbeda. Istilah untuk karakteristik ini disebut Connectionless
Pada sisi penerima, header setiap paket akan dibuang kemudian paket diurutkan kembali menjadi sebuah informasi/pesan sesuai dengan yang dikirimkan Paket dikirimkan hanya pada saat data siap untuk dikirim. Pada saat kondisi silence/idle maka link dapat digunakan oleh yang lainnya (jaringan digunakan bersama/shared bandwidth). Tidak ada garansi Quality of service, ada kemungkinan paket hilang
Contoh Teknologi Layanan Packet Switched: Public data network Frame relay Internet (connectionless) LAN (connectionless)

Contoh Paketisasi
B
B A C 3 C 2 C 1 3 B 2 B 1

P a c k e t S w i t c h e d N e t w o r k

C
E x t e r n a l D a t a g r a m

3 2

L
L A 2 3 2 2 2 1 3 L 2 L 1

P a c k e t S w i t c h e d N e t w o r k

2
E x t e r n a l V i r t u a l C i r c u i t

2 2

1 3

4
I n t e r n a l D a t a g r a m

3 3
5 B 2 3 6 C 4 5
I n t e r n a l V i r t u a l C i r c u i t

Contoh Paketisasi
Message

Hello Bob

Segmented Message

He ll

o Bo b

Packetized Message

He

ll

Bo

Paket 1

Paket 2

Paket 3

Paket 4

Paket 5

H=Header

Contoh Paketisasi

Keuntungan Packet Switched

Efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node dapat dishare secara dinamis oleh banyak paket. Paket-paket diqueue dan ditransmisikan secepat mungkin. Secara kontras, dalam circuit switching, waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan terlebih dahulu menggunakan time-division multiplexing. Jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah station yang berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban di jaringan menurun. Dalam packet switchied network, paket masih dapat diterima akan tetapi delay delivery bertambah.

Prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node mempuyai sejumlah queued packet untuk ditransmisikan, paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan prioritas yang lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai delay yang lebih kecil daripada lower-priority packets.

Kelemahan Packet Switched

Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss packet

Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan Packet Switching, yaitu

Datagram, dan Virtual circuit

Virtual Circuit vs Datagram


Datagram: Connectionless
Tiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat menggunakan

rute yang berbeda, tergantung kepadatan jalur. Paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node yang gagal

Virtual Circuit:

Connection Oriented

Sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data Setiap paket memiliki VC identifier. Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket. Semua paket akan melalui rute yang sama Apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit yang mendefinisikan lewat node tersebut akan lenyap

Virtual Circuit vs Datagram

Packet Swiched Datagram

Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen


Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda

Paket-paket tersebut disebut datagram

Implikasi dari switching paket datagram :

Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda dari ketika dikirimkan Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap

Packet Switched Virtual Circuit


Virtual-circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket switching Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit) Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima di tujuan Bagaimanapun: Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase : 1. Penetapan VC 2. Pentransferan data 3. Pemutusan VC Alamat tujuan paket pada header tidak perlu lengkap

Routing pada Packet Switched


1 2 3 8 5 4 7
Connectionless: jalur/ routing dapat berbeda untuk setiap paket Connection-oriented: jalur/routing tetap untuk seluruh paket

(+) dan () pada virtual circuit vs datagram


Datagram : Virtual Circuit :

+ Tidak ada waktu call setup + Kedatangan paket sesuai urutannya. + Adaptasi yang cepat jika terjadi + Terdapat mekanisme error control. congestion/network overload. + Penetapan satu rute untuk satu + Adaptasi yang cepat jika terjadi koneksi. node failure. + Penerima telah bersiap untuk - Kedatangan paket bisa tidak menerima paket yang datang sesuai dengan urutannya. - Adanya delay saat connection setup. - Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses di - Adaptasi terhadap node failure
setiap node kurang baik.

Receiver tidak memiliki persiapan - Adaptasi terhadap network overload kurang baik terhadap paket yang datang

Beberapa Perbandingan Circuit Switched dan Packet Switched (1/2)


Circuit switched Packet Switched connectionless
No dedicated path Transmission of packet

Packet Switched connection-oriented


No dedicated path Transmission of packet

Dedicated transmission path Continuous transmission of data

Messages are not stored

Packet may be stored until delivered

Packet stored until delivered


Route established for entire packet Call setup delay; packet transmission delay Sender notified if connection denial May block call setup; increases packet delay

The path is established for Route established for each entire conversation packet Call setup delay Busy signal if called party busy Overload may block call setup Packet transmission delay Sender may be notified if packet not delivered Overload increases packet delay

Beberapa Perbandingan Circuit Switched dan Packet Switched (2/2)


Circuit switched Packet Switched connectionless Network may be responsible for individual packet Dynamic use of bandwidth Overhead bits in each packet Packet Switched connection-oriented Network may be responsible for packet sequences Dynamic use of bandwidth Overhead bits in each packet Small switching nodes

User responsible for message loss protection Fixed bandwidth transmission No overhead bits after call setup

Electromechanical or Small switching nodes computerized switching nodes

Circuit Switching vs Packet Switching

Performansi
Propagation delay Transmission time Node delay

Sessi diskusi

Quis (tugas di kelas)


Jawablah secara singkat dan jelas (3 menit/soal) :
1.

Pada pertemuan sebelumnya diperlihatkan evolusi komputer dari abad ke abad. Menurut anda, seperti apakah prediksi komputer masa depan (abad berikutnya)?
Apa sesungguhnya peran TI dalam konteks sistem informasi manajemen? Apa yang dimaksud dengan konvergensi pada era teknologi informasi? Bedakan antara LAN, MAN, WAN ?

2.

3.

4. 5.

Bedakan antara teknologi circuit switching dan teknologi packet switching, dan berikan contoh (diterapkan dimana)?
Bedakan antara connection oriented dengan connectionless ?

6.

You might also like