You are on page 1of 4

History Of HIMADIKMI

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (HIMADIKMI) adalah tempat berkumpul dan bertukar pikiran mahasiswa pendidikan ekonomi serta sebagai wadah dalam memunculkan ide-ide kegiatan hasil dari kreatifitas dan kemampuan mahasiswa. Himpunan inii dibentuk pada tanggal 29 Mei 2008 dengan diprakarsai oleh mahasiwa pendidikan ekonomi semester 2 (dua) tahun 2008, diantaranya Heri Sulistiono, Gede Santiya, Edi Khoirul Amri, Andi Setyawan, dkk. Himpunan ini dibentuk sebagai wujud atas keprihatinan atas ketiadaan wadah aspirasi mahasiswa pendidikan ekonomi untuk berkumpul,, bertukar pendapat serta penyalur ide kreatif. Sehingga munculah ide pertama untuk membentuk suatu wadah himpunan yang dibentuk secara kolektif untuk kepentingan bersama pula. Sebagai tenaga penggerak yakni, Heri Sulistiono meyakinkan akan pentingnya himpunan ini untuk menjadikan keanekaragaman pemikiran sehingga mampu terintegrasi dalam sebuah wadah yang nantinya bisa direalisasikan dalam bentuk kegiatan positif. Adanya perencanaan ini diwujudkan dalam bentuk undangan rapat yang pertama kali diadakan pada 28 April 2008 yang dihadiri oleh Ketua Jurusan IPS yang waktu itu masih dijabat oleh Ibu Dra. Maryatun, M.M, serta Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang waktu itu masih dijabat oleh Bapak Wakijo, S.Pd. Menyimpulkan untuk membentuk suatu wadah yang menaungi pemikiran mahasiswa pendidikan ekonomi yang belum disepakati namanya waktu itu.

Rapat dilanjutkan pada tanggal 02 Mei 2008 di Masjid Ulul Albab UM Metro dengan agenda pemilihan pengurus dan nama wadah ini. Dihadiri oleh mahasiswa semester 6, semester 4 dan semester 2 sebagai penyelenggara rapat. Pada saat itu muncullah beragam masukan, saran dan usulan yang bersifat memaksa tentang perlu atau tidak dibentuknya wadah ini. Diantaranya mahasiswa semester 6 yang mengklaim bahwa pernah gagalnya pembentukan hal yang sama pada tahun yang silam, dan pencanangan kembali ini seharusnya atas dasar izin kakak tingkat dulu. Kemudian semester 4 yang mengatakan bahwa rapat pada hari itu dinyatakan tidak sah karena mayoritas yang hadir adalah semester 2. Pemandangan semacam ini menimbulkan perdebatan yang sengit sehingga membatalkan seluruh agenda yang seharusnya berjalan. Proses pengklaiman serta penolakan diatas adalah wujud kecemburuan sosial semester atas keberanian semester bawah (anak baru) yang secara kompak berani memunculkan gagasan untuk bersama membentuk wadah ini. Alasan penolakan yang mengatasnamakan ketidak-imbangan jumlah peserta yang hadir tidak semata-mata kesalahan ataupun kesengajaan dari semester 2. Karena secara administrasi dan undangan semua sudah disebar secara merata ke seluruh angkatan. Berbagai dugaan muncul akan tidakpedulinya dan betapa tidak menghargainya kakak tingkat atas usaha adik tingkat akan kegiatan/agenda yang bersifat positif. Pengaduan pun dilakukan ke Ketua Jurusan dan Ketua Prodi, dan berakhir dengan penentuan ulang jadwal rapat pembentukan pengurus, dengan konsekuensi datang atau tidaknya seluruh mahasiswa pendidikan ekonomi pada waktu itu, rapat akan tetap dilanjutkan.

Penentuan ulang jadwal rapat itu jatuh pada hari kamis, 29 Mei 2008 di Masjid Ulul Albab. Heri sulistiono yang waktu itu sebagai penggerak, setelah kejadian 2 Mei 2008 menjadi merasa tak dihargai dan diacuhkan, mengundurkan diri dan hanya akan berdiri dibelakang sebagai pendengar saja. Kemundurannya mengakibatkan semangat mahasiswa semester 2 hilang seketika, dan bermaksud untuk melupakan semua angan-angan pembentukan sebuah himpunan. Menganggap semua tak pernah terjadi. Dan kembali fokus pada kuliah, karena memang semester 2 masih seharusnya konsen pada masa-masa kuliah awal. Hal ini memaksa ketua jurusan dan ketua prodi untuk berbicara di depan mahasiswa semester 2 dengan statement yang menguatkan kembali semangat yang dulu pernah ada. Namun serempak kawan-kawan mengatakan. Jika Heri tidak ada di depan, kita juga tidak akan pernah mau Senyum Bunda (Sapaan akrab Ibu Dra,Maryatun, M.M) seraya berkata.PASTI. Namun kejadian waktu itu memang tak mudah untuk dilupakan, ketika Heri dikatakan sebagai mahasiswa lancang karena tak izin untuk membentuk himpunan. Sehingga ia sangat merasa kecewa dan putus asa. Lalu pada kesempatan itu, ia pun berkata kepada kawan-kawan semester 2 Silahkan kawan-kawan yang merasa mampu untuk didepan, saya berikan kesempatan untuk mewujudkan angan-angan kita, jadi nanti di data siapa saja yang akan mencalonkan diri . Muncullah nama-nama yang menyatakan kesanggupannya, diantaranya Gede Santiya, Edi Khoirul Amri, Rudiyansah, Rita Enilawati, Fika Trikartini, Cerry Zonna, Andi

Setyawan, Eko Prasetyo. Namun nama-nama itu tak akan maju jika Heri tak juga ada bersama mereka. Melihat semangat kawan-kawan, Heri pun mengiyakannya. Terlihat semangat dan sorak sorai kawan-kawan semester 2 untuk mewujudkan angan-angannya. Sehingga pada 29 Mei 2008 rapat itu digelar, seluruh mahasiswa semester 2 hadir dengan jumlah 118 mahasiswa, semester 4 dengan 8 orang dan semester 6 dengan 3 orang. Rapat digelar dengan lancer dan tertib. Sehingga sampailah pada pemilihan ketua umum, dimulai dengan pembagian kertas suara dan pengisian nama calon yang dipilih, diantaranya Heri Sulistiono, Edi Khoirul Amri, Andi Setyawan, Gede Santiya, semuanya dari semester 2, dan Wahyu Dwi Prasetya dan Sunarno dari semester 4. Penghitungan kerta suara pun menyimpulkan hasil akhir, Heri Sulistiono sebagai ketua umum, didampingi Sunarno sebagai wakil ketua umum. Terpilihnya Heri Sulistiono sebagai ketua umum membawa angin segar khususnya bagi mahasiswa semester 2, karena angan-angan telah terwujud. Kemudian didalam sambutan, Heri Sulistiono mengatakan dan menyimpulkan nama himpunan beserta logo akan dimusyawarahkan pada musyawarah perdana yang merumuskan HIMADIKMI sebagai nama Himpunan. HIMADIKMI merupakan perpendekkan kata dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Dengan komposisi kepengurusan terdapat ketua umum, wakil ketua umum, sekretaris, bendahara dan dibantu seksiseksi (pendidikan dan IPTEK, kewirausahaan, keagamaan, dan humas).

You might also like