You are on page 1of 9

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Kasus Pegawai Bank Mega Terlibat Kasus Pembobolan Dana Elnusa Dosen : Eni Puji Lestari

Di susun oleh: Nama NPM : Haura Adlina Rahmayani : 1066178

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro D3 PERBANKAN SYARIAH 2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga tugas kelompok mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing dan membawa umat manusia dara zaman kegelapan menuju zaman terang dan penuh kebahagiaan dunia dan akhirat. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu Eni Puji Lestari selaku dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah ikhlas memberikan ilmunya kepada kami selama dalam perkuliahan, dan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, yang bersifat membangun. Semoga makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Metro, 07 Juni 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... KATA PENGANTAR ....................................................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. A. Latar Belakang ...................................................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

A. Kasus Pegawai Bank Mega Terlibat Kasus Pembobolan Dana Elnusa ...........
B. Analisis Kasus ........................................................................................................ C. Cara Menanggulangi Kasus .................................................................................

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... Kesimpulan .................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Pada umumnya Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima Simpanan, Giro, Tabungan dan Deposito. Kemudian Bank dikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal untuk menukar uang, atau menerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan sebagainya. Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masayarakat serta memberikan jasanya dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang.Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tiga fungsi utama Bank yaitu: 1. Bank sebagai lembaga yang mungumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. 2. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya 3. Bank sebagai lembaga yang memperlancar transaksi perdagangan dan predaran uang.

B.

Rumusan Msalah 1. 2. Bagaimana Analisis Kasus pada pembobolan dana tersebut? Jelaskan bagaimana cara menanggulangi kasus tersebut?

BAB II PEMBAHASAN

A.

Kasus Pegawai Bank Mega Terlibat Kasus Pembobolan Dana Elnusa Bank Indonesia (BI) menyatakan, kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk (ELSA) melibatkan langsung oknum pegawai PT Bank Mega Tbk (Bank Mega). Hal tersebut diketahui BI usai pemeriksaan internal yang dilakukan oleh bank sentral kepada Bank Mega. Demikian disampaikan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah ketika ditemui detikFinance di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (25/4/2011). "Iya (pegawai Bank Mega terlibat). Ini ada kolusi dengan oknum nasabah," ujar Difi. Dikatakan Difi, kasus pencairan dana ini terjadi akibat adanya celah di bank yang selanjutnya dimanfaatkan oleh nasabah yang berkolusi dengan oknum pegawai tersebut.1 "Iya ini masalahnya adalah ada celah perbankan yang dimanfaatkan dan dimanipulasi oleh pegawai bank dengan pihak nasabah," tuturnya. Kasat Fismondep Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Aris Munandar sebelumnya juga mengatakan, pembobolan dana itu juga menggaet sejumlah pihak antara lain Kepala Cabang Bank Mega Jababeka berinisial IHB. Dalam pembobolan dana PT Elnusa sebesar Rp 111 miliar ini, modus yang dilakukan dengan pemalsuan tandatangan dokumen pengalihan dana. Nah, pemalsuan ini tidak akan mulus tanpa bantuan pihak bank. Sebelumnya BI memang memanggil manajemen Bank Mega. Adapun yang hadir yakni Direktur Kepatuhan Bank Mega, Direktur Operasional dan Satuan Kerja Audit Intern Bank Mega. Seperti diketahui, telah terjadi kasus pembobolan dana milik Elnusa di Bank Mega sebesar Rp 111 miliar oleh direktur keuangannya, Santun

http://finance.detik.com/read/2011/04/25/135801/1624680/5/bi-pegawai-bank-mega-terlibat-kasus-pembobolandana-elnusa

Nainggolan. Manajemen Elnusa akhirnya memecat Santun yang dulu juga pernah menjabat sebagai presiden direktur Sempati Air yang sudah bangkrut. Manajemen Elnusa juga memastikan bahwa hilangnya dana deposito Rp 111 miliar tidak mempengaruhi kinerja perseroan. Penempatan deposito ini sedianya merupakan dana operasional cadangan untuk tiga bulan ke depan.2

B.

Analisis Kasus Pembobolan bank terjadi bukan hanya sistem pengawasan yang lemah, namun juga masalah sumber daya manusia (SDM) perbankan. BI meminta, ke depan agar bank lebih mengawasi kualitas SDM. BI akan menilai kebijakan human capital oleh bank sebagai bagian dari penilaian risiko operasional. Seperti diketahui, Elnusa mulai menempatkan dana di Bank Mega Cabang Jababeka, Cikarang, sejak 7 September 2009 hingga mencapai Rp161 miliar. Dana itu terbagi dalam lima bilyet deposito berjangka waktu antara 1-3 bulan. Seluruh dana telah ditransfer Elnusa dan diterima Bank Mega. Saat ini saldo deposito tersebut sebesar Rp111 miliar, deposito senilai Rp50 miliar pernah dicairkan Elnusa pada tanggal 5 Maret 2010, dan dananya telah diterima dengan baik di rekening sesuai perintah Elnusa. Permasalahan ini baru diketahui ketika Elnusa akan mencairkan deposito tersebut pada 19 April 2011. Menurut kepala cabang Bank Mega Jababeka,Cikarang, penempatan dana itu sudah tidak ada karena telah dicairkan. Elnusa lalu mempertanyakan sistem dan prosedur yang ada di Bank Mega. Bank Indonesia (BI) hari ini memanggil manajemen PT Bank Mega Tbk terkait kasus pembobolan dana Rp111 miliar milik PT Elnusa Tbk, dari yang diperkirakan sebelumnya Rp161 miliar. Otoritas perbankan itu meminta penjelasan terkait kronologi kasus yang menimpa Bank Mega. Kepala Biro Humas BI, Difi A Johansyah, mengatakan

http://www.analisadaily.com/news/read/2011/05/23/1813/elnusa_perlu_diaudit_terkait_pembobolan_bank_mega/

BI meminta penjelasan dari direktur kepatuhan Bank Mega terkait sistem dan prosedur terkait kasus pembobolan ini.

C.

Cara Menanggulangi Kasus Untuk mencegah agar tidak terjadi lagi kasus pembobolan bank, setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah (dalam hal ini BI). Pertama; memperkuat penegakan hukum. Cara ini memang klise, namun untuk mewujudkan law enforcement, salah satu prasyarat utamanya adalah membersihkan aparat penegak hukum. Jika jaksa, polisi, ataupun hakim masih kotor, maka penegakan hukum sulit diwujudkan. Kedua; memperbaiki dua kelemahan mendasar BI: pengawasan dan koordinasi. Dua hal ini harus terus-menerus diperbaiki karena selama ini dijadikan jalan bagi pembobol bank untuk beraksi. Sistem perbankan sebenarnya cukup kuat untuk mencegah pembobolan oleh orang dalam tapi faktanya tidak bisa menjamin 100%. Ketiga; memperketat proses perekrutan SDM perbankan sehingga yang diterima benar-benar yang mempunyai kredibilitas tinggi. Tidak hanya dari sisi skill dan knowledge namun lebih penting dari itu attitude, yang menyangkut kejujuran dan komitmen tinggi pada profesi bankir. Semuanya harus dipenuhi guna menjaga keberlangsungan bisnis perbankan mengingat keterkaitannya dengan kepercayaan nasabah dan dunia usaha.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan 1. Pembobolan bank terjadi bukan hanya sistem pengawasan yang lemah, namun juga masalah sumber daya manusia (SDM) perbankan. BI meminta, ke depan agar bank lebih mengawasi kualitas SDM. Seluruh dana telah ditransfer Elnusa dan diterima Bank Mega. Saat ini saldo deposito tersebut sebesar Rp111 miliar, deposito senilai Rp50 miliar pernah dicairkan Elnusa pada tanggal 5 Maret 2010, dan dananya telah diterima dengan baik di rekening sesuai perintah Elnusa. Permasalahan ini baru diketahui ketika Elnusa akan mencairkan deposito tersebut pada 19 April 2011. Menurut kepala cabang Bank Mega Jababeka,Cikarang, penempatan dana itu sudah tidak ada karena telah dicairkan. Elnusa lalu mempertanyakan sistem dan prosedur yang ada di Bank Mega. Bank Indonesia (BI) hari ini memanggil manajemen PT Bank Mega Tbk terkait kasus pembobolan dana Rp111 miliar milik PT Elnusa Tbk, dari yang diperkirakan sebelumnya Rp161 miliar.

2. Cara Menanggulangi Kasusnya adalah a. memperkuat penegakan hukum. b. memperbaiki dua kelemahan mendasar BI: pengawasan dan koordinasi. c. memperketat proses perekrutan SDM perbankan sehingga yang diterima benar-benar yang mempunyai kredibilitas tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
http://finance.detik.com/read/2011/04/25/135801/1624680/5/bi-pegawai-bankmega-terlibat-kasus-pembobolan-dana-elnusa

http://subintoro.blogspot.com/2011/05/kasus-deposito-elnusa_1351.html

You might also like