You are on page 1of 9

TUGAS KELOMPOK APLIKASI PERANGKAT LUNAK Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya penyakit ISPA Di puskesmas Pasar Minggu

Di Susun oleh:

JABRULLAH GHAFUR ZAKARIA

09.10.000.119

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU ( STIKIM ) 2012

KERANGKATEORI, KERANGKA KONSEP, DEFENISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS KERANGKA TEORI

Genetik

Lingkungan

DERAJAT KESEHATAN

Pelayanan kesehatan

Perilaku

Sumber : H.L Blom (1974) dalam Notoadmojdo (2005)

Faktor predisposisi : Pendidikan Pengetahua Umur Sikap Ekonomi tradisi dan kepercayaan

Faktor Pemungkin : Ketersedian sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan

DERAJAT KESEHATAN

Faktor Penguat : Perilaku tokoh masyarakat Perilaku petugas kesehatan Perilaku sehat

Sumber : Modifikasi Lawrence Green dalam Notoatmodjo ( 2003 )

KERANGKA KONSEP VARIABEL INDEPENDENT VARIABELDEPENDENT

Pengetahuan : 4. Pengetahuan Responden (Notoatmodjo,1993& 2005)

I S P A

Prilaku : 5. Prilaku PHBS (Notoatmodjo,1993& 2005)

Lingkungan 6. Fisik (Kebersihan lingkungan rumah ) (Notoatmodjo, 2005)

Sumber : H.L Blom (1974) dalam Notoadmojdo (2005) & Lawrence Green dalam Notoatmodjo ( 2003 )

HIPOTESIS 1. Ada Hubungan Pengetahuan Responden dengan Kejadian Penyakit ISPA di Puskesmas Pasar Minggu Periode Januari-Mei 2011 2. Ada Hubungan Prilaku Responden dengan Kejadian Penyakit ISPA di Puskesmas Pasar Minggu Periode Januari-Mei 2011 3. Ada Hubungan Lingkungan dengan Kejadian Penyakit ISPA di Puskesmas Pasar Minggu Periode Januari-Mei 2011

DEFINISI OPERASIOANAL (DO)


Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

ISPA

Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan sekelompok penyakit kompleks dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai penyebab dan dapat mengenai setiap lokasi di sepanjang saluran nafas (WHO, 1986) Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. (filsafatindonesia1001.wordpress. com) pengetahuan yang berkaitan dengan penyakit TBC. sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika (/id.wikipedia.org/wiki/Perilaku) tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan. Atau sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Segala sesuatu yang berada disekitar individu atau masyarakat yang dapat menyebabkan penularan penyakit (Pengantar Epidemiologi, 2001).

PENGETAHUAN

1.

Pengetahuan responden PERILAKU

kuesioner

wawancara

1. 2.

Tinggi Rendah

Ordinal

5.

Prilaku Hidup Bersih & sehat (PHBS)

kuesioner

wawancara

1. 2.

Baik Buruk

Ordinal

LINGKUNGAN

6.

Fisik (Kebersihan lingkungan rumah)

Kebersihan lingkungan rumah adalah usaha yang dilakukan responden untuk menjaga lingkungan rumah agar terhindar dari berbagai macam penyakit. (Pengantar Epidemiologi, 2001).

kuesioner

wawancara

1. 2.

Bersih Tidak bersih

nominal

HASIL PEMBAHASAN
N : 30 Hubungan pengetahuan terhadap penyakit ISPA

ISPA * pengetahuan Crosstabulation Count pengetahuan tinggi ISPA terkena tdk terkena Total 2 10 12 rendah 9 9 18 Total 11 19 30

Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 3,330 30 1 ,068
b

Exact Sig. (2sided)

Exact Sig. (1sided)

df
a

sided) 1 1 1 ,063 ,142 ,056

3,445

2,159 3,663

,121

,069

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,40. b. Computed only for a 2x2 table

Kesimpulan : Dikarenakan crosstabulation dari hubungan di atas kurang dari 5 maka yang kita baca berdasarkan fishers exact test di dapat 0,121 yang berarti diatas 0,05 maka dinyatakan ada tidak ada hubungan antara pengetahuan terhadap penyakit ISPA

Pengaruh perilaku terhadap penyakit ISPA

ISPA * perilaku Crosstabulation Count perilaku baik ISPA terkena tdk terkena Total 8 13 21 buruk 3 6 9 Total 11 19 30

Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases ,059 30 1 ,807
b

Exact Sig. (2sided)

Exact Sig. (1sided)

df
a

sided) 1 1 1 ,804 1,000 ,803

,062

,000 ,062

1,000

,571

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,30. b. Computed only for a 2x2 table

Kesimpulan : Dikarenakan crosstabulation dari hubungan diatas < dari 5 maka yang kita baca berdasarkan Fisher's Exact Test di dapat 1,000 yang berarti > 0,05 maka dinyatakan tidak ada hubungan antara perilaku terhadap penyakit ISPA

Pengaruh lingkungan terhadap penyakit IPSA


ISPA * lingkungan Crosstabulation Count Lingkungan bersih ISPA terkena tdk terkena Total 5 12 17 tidak bersih 6 7 13 Total 11 19 30

Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases ,860 30 1 ,354
b

Exact Sig. (2sided)

Exact Sig. (1sided)

df
a

sided) 1 1 1 ,346 ,575 ,346

,889

,314 ,888

,454

,287

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,77. b. Computed only for a 2x2 table

Kesimpulan : Dikarenakan crosstabulation dari hubungan di atas > dari 5 maka yang kita baca berdasarkan continuity correction di dapat 0,575 yang berarti > 0,05 maka dinyatakan tidak ada hubungan antara lingkungan terhadap penyakit ISPA

You might also like