Professional Documents
Culture Documents
Musakirawati Baso
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah- Nya lah, penulis dapat menyelesaikan laporan teknik ini tepat pada waktunya. Tujuannya tidak lain agar pembaca dapat memahami tentang tata cara pengelesan. Dan dalam penyusunan laporan ini, penulis menyajikan prinsip-prinsip yang berkaitan tentang pengelasan logam untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu dalam pengelasan logam. Materi-materi yang terdapat dalam laporan ini juga berdasarkan dari referensi lain yang berkaitan tentang teknologi pengelasan dan teknologi metalurgi. Tidak lupa referensi dari internet tentang materi-materi yang baru teknologi pengelasan turut membangun laporan ini. Penggambaran-penggambaran teknologi pengelasan dalam laporan ini
diharapkan kepada mahasiswa agar mampu diaplikasikan pada praktik, untuk menunjang mendapat nilai yang baik. Bukan hanya diaplikasikan pada praktik namun penulis juga berharap agar ilmu yang di dapat pada laporan ini dapat bersifat permanen terhadap mahasiswa sehingga kiranya pada saat lulus dari AKADEMI TEKNIK SOROAKO agar dapat diterapkan pada industri/instansi tempat mahasiswa bekerja. Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dibidang teknologi pengelasan logam.
Perkembangan industri saat ini sangat pesat sehingga industri-industri tersebut membutuhkan berbagai tenaga ahli khususnya pada teknik mesin pada
kejuruan/spsialisasi fabrikasi dan pengelasan logam, sehingga beberapa dari perguruan tinggi mengembangkan mahasiswa di bidang fabrikasi, khususnya di AKADEMI TEKNIK SOROAKO. Maka dari itu penulis banyak membahas tentang pengelasan logam dalam laporan ini, di mana pada penyambungan dua buah logam atau lebih itu dapat diketahui oleh mahasiswa, misalnya pada pengelasan sambungan, dengan menggunakan berbagai macam metode penyambungan diantaranya yaitu : butt joint (sambungan tumpul), corner joint(sambungan sudut), lap joint (sambungan tumpang) dan tee joint (sambungan T), namun pada laporan ini lebih membahas spesifik kearah teknik sambungan pengelasan vetikal dengan kampuh V Penyambungan logam dengan cara pengelasan memudahkan industi-industri untuk membuat konstruksi bangunan yang di inginkan. Maka diharapkan kepada mahasiswa agar mampu mengelas dengan baik untuk di terima di industri-industri besar.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................. 2 KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 3 ABSTRAK ..................................................................................................................................... 4 DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 5 BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................... 7 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 7 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 8 RUANG LINGKUP KAJIAN .......................................................................................... 8 TUJUAN PENULISAN .................................................................................................. 9 CARA MEMPEROLEH DATA ....................................................................................... 9 SISTEMATIKA PEMBAHASAN .................................................................................... 9
BAB 2 TEORI DASAR ............................................................................................................... 11 2.1 2.2 2.3 2.4 2.4.1 2.4.2 2.5 2.6 2.6.1 Definisi ........................................................................................................................ 11 Jenis-jenis mesin las listrik : ..................................................................................... 11 Perlengkapan Las listrik : ........................................................................................... 13 Prinsip-prinsip pada pengelasan ................................................................................ 16 Klasifikasi Cara Pengelasan .............................................................................. 16 Las Busur Listrik ............................................................................................... 17 Bentuk-bentuk sambungan pada pengelasan............................................................ 17 Klasifikasi Sambungan las dasar ................................................................................ 20 Sambungan T ..................................................................................................... 20
BAB 3 PEMBAHASAN .............................................................................................................. 24 3.1 3.2 Proses pembuatan Las vertikal dengan sambungan V ............................................. 24 POTENSI BAHAYA..................................................................................................... 28
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Pada zaman ini teknik las telah dipergunakan secara luas dalam penyambungan batang-batang pada konstruksi bangunan baja dan konstriksi mesin. Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang di buat dengan mempergunakan teknik penyambungan ini menjadi lebih ringan dan proses pembuatannya juga lebih sederhana, sehingga biaya keseluruhannya menjadi lebih murah. Pada tahap-tahap permulaan dari pengembangan teknologi las, biasanya pengelasan hanya dipergunakan pada sambungan-sambungan dan reparasi yang kurang penting. Tetapi setelah melalui pengalaman dan praktek yang banyak dan waktu yang lama, maka sekarang penggunaan proses-proses pengelasan dan penggunaan kontruksi- konstruksi las meupakan hal yang umum di semua Negara di dunia. Dan seiring teruwujudnya standar-standar teknik dalam pengelasan akan membantu memperluas lingkup pemakaian sambungan las dan memperbesar
1.2
RUMUSAN MASALAH Adapun yang akan dibahas dalam laporan teknik ini: Apa defenisi tentang pengelasan ? Bagaimana prinsip-prinsip pengelasan ? Bagaimana bentuk sambungan dalam teknik pengelasan logam? Bagaiamana cara membuat las ayun secara vertical ?
1.3
RUANG LINGKUP KAJIAN Seiring perkembangan industri saat ini, banyak membutuhkan tenagatenga ahli dalam bidang teknik, untuk menunjang kelancaran industry tersebtu, khususnya di bidang fabrikasi. Prosedur pengelasan sebenarnya kelihatan sangat sederhana, tetapi di dalam pengelasan mempunyai banyak masalah-masalah yang harus di atasi di mana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pengetahuan. Karena dalam pengelasan, pengetahuan harus turut membantu dalam mendampingi praktek. Adapun materi yang akan di bahas pada :
1.5
literatur/referensi sebagai bahan acuan. Melalui situs-situs internet yang berkaitan dengan teknik pengelasan Untuk memperluas dalam mencari pencarian referensi, maka di perlukan internet untuk mencari referensi. Study Lapangan Pada laporan ini penulis telah melalui praktik pada proses pengelasan, sehingga penulis dapat mengembil referensi dari hasil study lapangan
1.6
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sitematika pembahasan dalam laporan ini yaitu: BAB 1 meliputi PENDAHULUAN yaitu : Latar belakang yang berisikan keterangan-keterangan tentang teknologi pengelasan
BAB 2 meliputi TEORI DASAR yaitu : Teori Umum yang berisikan tentang teori yang mendasar mengenai praktik yang akan di bahas Teori Khusus yang berisikan tentang teori yang lebih spesifik terhadap praktik yang akan di bahas
BAB 3 meliputi PEMBAHASAN yang berisikan tentang penjelasan paraktik yang akan di bahas.
BAB 4 meliputi PENUTUP yaitu: Kesimpulan yang berisikan tentang keterangan-keterangan penting hasil dari pembahasan materi Saran yang berisikan tentang pendapat penulis yang di ajukan kepada pembaca untuk ditindak lanjuti.
Mesin las listrik- Rictifier arus searah Mesin ini merubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Biasanya pada mesin ini mempunya tombol tunggal untuk mengontrol arus listrik.
Generator yang searah yang diajalankan dengan arus bolak-balik Mesin ini bekeraja dengan arus listrik bolak-balik. Sebuah motor listrik diguanakan untuk menjalankan generator yang membangkitkan arus listrik searah yag tetap tegangannya.
2.3
Penyambung Kabel
Topeng Las
Perlengkapan Pembersih
Tang penjepit
Adapun yang penting dari pengelasan yaitu fluks. Inti logam elektroda meneruskan energi listrik ke busur api dan dilebut bersama-sama dengan lapisan fluks yang membentuk tetesan lebur antara logam dan fluks. Busur dari api las terdiri dari
SUMBER ARUS, DAYA TEMBUS POSISI PENGELASAN KEKUATAN TARIK ELEKTRODA LAS LISTRIK Contoh : E 6010 E 60 1 10 = Elektroda las listrik = Kekuatan tarik (Tensile strength 60000, yield strength 50000 dan elongation 17) = Posisi pengelasan ( dapat di pakai datar, horizontal,vertical, dan overhead) =Jenis arus (AC DCSP) dan daya tembus (dalam)
2.4
Pengelasan dibedakan pada cara kerja alat tersebut bekerja dan bentuk pemanasannya (Wiryosumarto, dkk, 200). Pengklasifikasian pengelasan berdasarkan cara kerja dapat dibagi dalam tiga kelas utama, yaitu : Pengelasan cair Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana
sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api yang terbakar. Pengelasan tekan
Las busur listrik adalah cara pengelasan dengan mempergunakan busur nyala listrik sebagai sumber panas pencair logam. Klasifikasi las busur listrik yang digunakan hingga saat ini dalam proses
pengelasan las busur listrik adalah sebagai berikut : arus listrik yang cukup padat pada
BAB 2 Gambar 1.11
tegangan rendah bila dialirkan pada dua buah logam yang konduktif akan menghasilkan loncatan elektroda yang dapat menimbulkan panas yang sangat tinggi hingga mencapai suhu 6000C sehingga dapat mudah mencair kedua logam tersebut. 2.5 Bentuk-bentuk sambungan pada pengelasan Penyambungan dalam pengelasan diperlukan untuk meneruskan beban atau tegangan diantara bagian-bagian yang disambung. Kerana meneruskan beban, maka bagian sambungan juga akan menerima beban. Oleh karenanya, bagian sambungan paling tidak memiliki kekuatan yang sama dengan bagian yang disambung. Untuk menyambung dua komponen logam diperlukan berbagai jenis sambungan. Pada sambungan inilah nantinya logam tambahan
2.6.2
Sambungan Tumpul
2.6.4
Sambungan Tumpang
2.7.2
Posisi Pengelasan mendatar Posisi benda kerja tegak lurus dan jalur pengelasan mendatar mengikuti alur.
2.7.3
Posisi pengelasan tegak Posisi benda kerja tegak dan pengelasan dapat dilakukan dari bawah ke atas atau sebaliknya.
2.7.4
Posisi pengelasan di atas kepala Operator las di bawah benda kerja yanga akan dilas.
2.8
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Proses pembuatan Las vertikal dengan sambungan V
Dalam pembuatan las ayun vetikal ada beberapa langkah yang harus di kerjakan agar pada saat proses pengelesan dapat berjalan dengan lancar : 1. Sebelum melakukan praktik, di harapkan kepada mahasiswa agar membuat Operation Plan (OP) tentang benda kerja yang akan dibuat. Dan benda kerja yang akan dibuat adalah Las Ayun Vertikal.
2. Setelah OP selesai, maka persiapkan alat dan perlengkapan yang di butuhkan seperti : mesin Las Listrik, kabel las, penyambung kabel, pemegang elektroda, pemegang elektroda, perlengkapan pembersih, dan perlengkapan keselamatan kerja.
3. Periksa kondisi masing-masing alat dan peralatan yang digunakan, apakah masih layak untuk digunakan. Jika ada laporakan kepada Instruktur.
5. Pasang setiap perlengkapan kepada pasangannya seperti : hubungkan kabel mesin las ke panel utama, pasang kabel las ke mesin las, dll
6. Gunakan alat pelindung diri untuk bagian pemotongan yaitu: google, apron, cotton gloves, sepatu safety, pakaian kerja standar, ear plug.
7. Bentuk kampuh V dengan sudut 60 pada benda kerja dengan menggunakan pemotongan Las Oxy-asetiin.
8. Gunakan Alat pelindung diri untuk bagian penggerindaan yaitu : masker, face shield, apron, pakian kerja standar, sepatu safety. Setelah itu gerinda bagian yang telah dipotong agar sisa pemotongan terbuang.
9. On kan sakelar utama dan On-kan mesin las. Atur Ampere sesuai dengan jenis elektroda yang di gunakan.
12. Kemudian gantung dan cekam benda kerja dengan menggunakan alat bantu yang terdapat pada meja benda kerja.
13. Buat jalur pertama las penembusan kemudian atur posisi elektroda dan gerakan elektroda.
14. Setelah selesai, bersihkan terak dan lihat hasil penembusan di belakang benda kerja. Hasil penembusan yang baik membentuk seperti rigi-rigi las. 15. Kemudian buat jalur las kedua menggunakan elektroda biasa dengan menggunakan metode las ayun pada jalur las pertama atur posisi dan gerakan elektroda. Elektroda membentuk sudut 100-110 kearah tegak dan 90 kearah mendatar.
17. Kemudian buat jalur yang ketiga sebagai penutup, juga menggunakan metode las ayun. Posisi elektroda sama pada langkah ke-15.
18. Kemudian bersihkan terak, dan lihat hasil pengelasan. 19. Lakukan pemeriksaan kepada instruktur. 20. Setelah selesai bersihkan mesin area kerja.
3.2
POTENSI BAHAYA
Kesetrum listrik Terkena panas berlebih Mata buta Fatal Pernafasan sesak
4.1
KESIMPULAN
Dari pembuatan laporan ini dapat disimpulkan beberapa hal yaitu : 1. Penyambungan dua keping logam atau logam paduan dilakukan dengan cara lumer atau cair. 2. Pada saat mengelas atur gerakan gerakan elektroda sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 3. Potensi bahaya yang terdapat pada saat proses pengengelasan sangat tinggi sehingga diberitahukan kepada operator agar memahami PKS dengan baik agar dapat meminimalisirkan potensi bahaya tersebut. 4. Mengelas membutuhkan konsentrasi yang tinggi. 5. Perhatikan setiap peralatan yang digunakan, agar dalam kondisi yang baik. 6. Atur penggunaan ampere sesuai ketebakan benda kerja dan elektroda yang digunakan.
4.2
SARAN
Dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran kepada pembaca yaitu : 1. Pada saat proses pengelasan biasanya hasil lasan itu jelek, disarankan kepada operator agar mengidentifikasi hasil lasan. 2. Pergunakan alat pelindung diri dengan baik agar terhindar dari bahaya 3. Laporkan kepada Instruktur jika ada yang belum diketahui, jangan mengambil inisiatif sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
o o o o o o o Ir. Dines Ginting, Dasar-dasar pengelasan, Jakarta : Penerbit Erlangga Jln. Kramat IV No.11, 1985 Hery, Sonowan dan Rochim, Suratma, Pengantar untuk memahami proses pengelasan logam, Bandung : PT Alfabeta , 2003 Suharno, Prinsip-prinsip teknologi dan metalurgi pengelasan logam, Surakarta : Lembaga pengembangan pendidikan, 2008 Ir. Suharto, Teknologi pengelasan logam, Malang : Rineka cipta, 1991 ISTC, Kerja las listrik teori, Bandung: ATS- INCO,1990 ISTC,Las listrik 2 , Bandung: ATS-INCO, 1990 http://www.google.co.id/search?q=kabel+las&oe=utf-8&rls=org.mozilla:enUS:official&client=firefox-a&um=1&ie=UTF8&hl=id&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=0g7hT_m0GsSIrAff3bjNDg&biw=136 6&bih=543&sei=1w7hT67mJ4_zrQeizdnNDg http://www.google.co.id/search?q=las+corner&oe=utf-8&rls=org.mozilla:enUS:official&client=firefox-a&um=1&ie=UTF8&hl=id&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=8h3hT9aSM8jJrAfc73NDg&biw=1366&bih=543&sei=Bh7hT4PyH4PJrAfzkKXODg#um=1&hl=id&client=firefo x-a&rls=org.mozilla:enUS%3Aofficial&tbm=isch&sa=1&q=sepatu+safety&oq=sepatu+safety&aq=f&aqi=&aql= &gs_l=img.3...17487.30636.4.31207.35.22.0.0.0.0.0.0..0.0...0.0.2zKcRCgdUWk&pbx=1 &bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=2d91dfb56c6d655c&biw=1366&bih=543 http://www.google.co.id/search?q=masker+stndar&oe=utf-8&rls=org.mozilla:enUS:official&client=firefox-a&um=1&ie=UTF8&hl=id&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=Ah_hT63sJcqqrAfE0t3NDg&biw=136 6&bih=543&sei=Kh_hT-SbF4norQfFutDNDg http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:enUS%3Aofficial&tbm=isch&sa=1&q=face+shield&oq=face+shield&aq=f&aqi=&aql=&gs_l =img.3...39296.50809.6.51020.23.14.0.0.0.0.0.0..5.0...0.0.VLTAOfjD5yo&pbx=1&bav=o n.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&biw=1366&bih=543&ech=1&psi=Dx7hT9rdOo3krAeUgt3 NDg.1340153387089.20&emsg=NCSR&noj=1&ei=Kx_hT5HjFInkrAfZ-9DPDg http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3AenUS%3Aofficial&biw=1366&bih=543&noj=1&tbm=isch&sa=1&q=mesin+las&oq=mesin+l as&aq=f&aqi=&aql=&gs_l=img.3...227881.231198.0.231235.19.10.0.0.0.0.443.721.21j0j1.2.0...0.0.AF9lrMqd_-Y