You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Transaksi ini terjadi atas dasar kesepakatan atas dua belah pihak, yaitu penjual dan pembeli. Di setiap wilayah, khususnya di Indonesia, kita dapat menjumpai pasar dengan mudah. Karena pasar merupakan sumber kehidupan bagi warga masyarakat maka pasar banyak dijumpai di setiap wilayah di Indonesia. Di dalam pasar terdapat barang dan jasa. Dalam konsep ekonomi pasar memungkinkan seseorang untuk menukar barang dan jasa dengan barang yang mempunyai nilai serupa. Pasar tidak akan terbentuk dari dua orang, paling tidak ada tiga orang, agar di dalam pasar itu terjadi persaingan. Persaingan ini nantinya akan memperkuat peranan pasar dalam masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya di dalam pasar terdapat unsure-unsur pembentuk yang tidak dapat dipisahkan. Ada dua unsure poko pembentuk pasar, yaitu kelompok yang menyediakan dan kelompok yang menyediakan. Kelompok yang membutuhkan adalah kelompok konsumsi, yaitu orang-orang yang mengkonsumsi barang dan jasa dalam pasar. Sedangkan kelompok penyedia adalah kelompok yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan kelompok konsumsi. Dalam pasar juga terdapat jaringan sosial. Karena dalam pasar terdapat proses distribusi, produksi, dan konsumsi yang semuanya merupakan jaringan sosial. Antara satu dan lainnya saling berkaitan membentuk jaringan, dan saling bergantung. Misalnya dalam pendistribusian barang, harus ada orang

yang memproduksi, dan orang yang memproduksi bergantung ada pemakai (konsumen) atau tidak. B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang diatas, maka dapat di dapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

Apakah yang dimaksud dengan pasar ? Apa sajakah unsur-unsur dalam pasar? Apa sajakah konsep yang harus dipahami dalam jaringan sosial ? Apa sajakah karakterisktik penting dari jaringan sosial ?

C. TUJUAN PENELITIAN Dari rumusan masalah diatas, dapat diketahui tujuan dari pembuatan proposal ini adalah sebagai berikut : Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan pasar. Untuk mengungkapkan unsur-unsur apa saja yang ada dalam pasar. Untuk menjelaskan konsep yang harus ada dalam jaringan sosial Untuk menjelaskan karakteristik penting dari jaringan sosial.

BAB II PEMBAHASAN
PASAR Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang. Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan

untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang. A. UNSUR-UNSUR PASAR pranata pasar adalah pranata yang meliputi kelompok yang menyediakan dan kelompok yang membutuhkan atau kedua-duanya. Ada dua unsur pasar yang patut dianggap khusus : kelompok yang menyediakan dan kelompok yang membutuhkan. Kalau salah satu kelompok ini tidak ada, kita dapat berbicara tentang pranata pasar (kalau kedua-duanya ada, ini kita sebut pasar, kalau hanya salah satu yang ada, kita sebut pranata jenis pasar). Unsur berikutnya yang penting adalah unsur nilai setara, yaitu nilai tukar. Menurut sifat kesetaraan itu pasar merupakan pasar harga tetap atau pasar pencipta harga. Persaingan adalah ciri lain dari beberapa pranata pasar, seperti pasar pencipta harga dan lelang, tetapi berbeda dengan nilai setara, persaingan ekonomis terbatas pada pasar. Akhirnya, ada unsur-unsur yang dapat ditunjuk sebagai fungsional. Biasanya unsur-unsur fungsional muncul terlepas dari pranata pasar, tetapi jika unsur-unsur ini muncul disamping kelompok yang menyediakan atau kelompok yang membutuhkan, unsur-unsur ini akan membentuk pranata-pranata tersebut sesuai dengan relevansi praktis. Mengenai unsur pasar yang biasanya disebut harga, disini unsur ini termasuk dalam kategori ekuivalensi. Harga mengandalkan adanya fluktuasi sedangkan ekuivalensi tidak. Harga adalah bentuk ekuivalensi yang khas dijumpai pada ekonomi yang terintegrasi melalui perilaku tukar-menukar. Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut : Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.

Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu : 1. 2. 3. Orang dengan segala keinginannya Daya beli mereka Kemauan untuk membelanjakannya

Selain itu, unsur-unsur pasar antara lain :


Penjual : orang yang menjual (barang dagangan yang berkali-kali dijual ) Pembeli : memperoleh sesuatu dengan menukarnya dengan uang (membayar) Barang dan jasa yang diperjualbelikan : barang yang diperdagangkan, untuk

kemudian ditukar dengan uang


Alat pembayaran : alat yang digunakan oleh penjual maupun pembeli dalam

pasar yang telah disepakati oleh keduanya, biasanya berupa uang, obligasi, saham, cek, dll.
Tempat : ruang (bidang, rumah, dsa) yang dipakai untuk melakukan sesuatu Sistem :

Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling

berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..

Perantara (agen) : Agen adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan

barang dagangannya dari distributor atau agen tunggal yang biasanya akan diberi daerah kekuasaan penjualan / perdagangan tertentu yang lebih kecil dari daerah

kekuasaan distributor. Contoh seperti pedagang grosir beras di pasar induk kramat jati.
Distributor : Distributor adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan

produk barang dagangan dari tangan pertama atau produsen secara langsung. Pedagang besar biasanya diberikan hak wewenang wilayah / daerah tertentu dari produsen. Contoh dari agen tunggal adalah seperti ATPM atau singkatan dari agen tunggal pemegang merek untuk produk mobil.

B. JARINGAN SOSIAL Jaringan sosial adalah suatu rangkaian hubungan yang teratur atau hubungan sosial yang sama antara individu-individu atau kelompok-kelompok (Granovetter dan Swedberg, 1992:9). Apa yang terjadi dalam produksi, distribusi, dan konsumsi sangat banyak dipengaruhi oleh keterlekatan orang dalam hubungan sosial. Menurut Mitchell J.Clyde (1969) ada dua konsep yang harus dipahami dalam jaringan sosial antara lain : 1) 2) jaringan sosial sebagai suatu konsep metaporik : Jaringan sosial Jaringan sosial sebagai suatu konsep analitis : jaringan sosial tidak

hanya dilihat sebagai suatu sistem sosial. hanya dilihat sebagai jaringan yang khusus saja, tetapi juga bagaimana karakteristik dari hubungan-hubungan yang ada sehingga kemudian dapat dipergunakan untuk menginterpretasikan tingkah laku sosial dari orang-orang terlibat didalamnya.

Pemikiran-pemikiran yang diberikan oleh ahli-ahli lain tentang konsep jaringan sosial antara lain : a) Barnes, jaringan sosial sebagai suatu rangkaian hubungan yang dibuat oleh seorang individu di sekitar dan berpusat pada dirinya berdasarkan pribadinya. b) Philip Mayer (1961, 1962, 1964), jaringan sosial itu dapat dipergunakan untuk menjelaskan mengapa sejumlah pendatang ke kota tetap berorientasi ke desa, sedangkan pada yang lain berorientasi ke kota. c) Epstein (1960), dengan jaringan sosial dapat diperoleh data bagaimana sebenarnya norma dan nilai itu tersebar dalam masyarakat dan bagaimana proses perubahannya yang berasal dari persebaran norma dan nilai yang ada. d) berwarna. e) f) mereka. g) Harries-Jones (1964), memperlihatkan bagaimana hubungan yang disasarkan pada kesamaan-kesamaan tertentu misalnya asal desa, kekerabatan dan kedekatan seseorang akan membentuk suatu organisasi. Dari pernyataan para ahli itu akhirnya dapat memperlihatkan bahwa jaringan sosial itu dapat digunakan untuk menginterpretasikan tingkah laku individu dalam berbagai keadaan sosial. Mitchell J Clyde (1969) mengungkapkan ada dua karakterisktik penting dari jaringan sosial : 1. Karakteristik Morphologi Karakteristik ini dilihat dari aspek struktural tingkah laku sosial individu yang ada dalam jaringan, antara lain : Kepferer (1964), jaringan sosial bersifat egosentris. Boswell (1965), memperlihatkan bagaimana orang-orang di Lusaka Wheeldon (1964), jaringan sosial digunakan untuk melihat bagaiman pembentukan kepemimpinan yang terjadi di dalam masyarakat kulit

dengan latar belakang yang berbeda ketika menghadapi krisis yang terjadi pada

Achorage, totalitas hubungan yang terbentuk dalam suatu jaringan. Biasanya diletakan pada individu tertentu yang tingkah lakunya diamati dan diharapkan dpat diinterpretasikan Reachability, derajat dimana tingkah laku individu dipengaruhi oleh hubungannya dengan individu lain. Densitas, derajat dimana terdapat keterhubungan antara individu yang satu dengan yang lain. Range, menunjuk pada jumlah individu yang melakukan kontak secara langsung dengan individu yang berada dalam jaringan. Karakteristik morphologi dapat dikatakan sebagai tempat yang berujud dan merupakan tempat yang digunakan dalam penjualan. Misalnya perbedaan dapat kita lihat pada pasar modern dengan pasar tradisional. Atau pada pasar tradisional dengan supermarket. Kedua hal itu saling berlainan. Pasar tradisonal tempatnya tidak sebagus seperti pasar modern. Pasar modern lebih bersih, sedangkan pada pasar tradisional harganya dapat ditawar. Tidak seperti pada pasar modern, yang tidak ada tawar menawarnya. Peminat dari pasar tradisonal dengan pasar modern pun beragam, kebanyakn di pedesaan lebih banyak peminat pasar tradisional. Karena jarak yang dekat dan harga yang terjangkau, sehingga membuat orang dipedesaan yang kebanyaakan ekonomi menengah kebawah memilih alternatif pasar tradisional. Sedangkan di wilayah perkotaan memilih pasar modern, hal ini karena pasar modern lebih bersih dan tidak ribet, karena mereka tidak perlu menawar.

2. Karakteristik interaksional Dilihat dari tingkah laku individu, dari proses interaksi yang terjadi antara satu individu dengan individu lain. Karakteristik jenis ini antara lain :

Content, hubungan yang ada antara individu dengan individu lain berdasarkan tujuan tertentu. Content dari hubungan ini dapat dipahami karena berdasarkan norma, kepercayaan dan nilai yang telah disepakati bersama.
Directedness, dalam suatu jaringan dapat terlihat apakah suatu

hubungan antara individu satu dengan yang lain hanya berupa hubungan yang berorientasi dari satu individu ke individu lain atau sebaliknya (resiprok).
Durability, jaringan sosial itu ada jika individu menyadari hak dan

kewajiban untuk mengidentifikasi orang lain. Kesadaran akan hubungan ini dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu, untuk mencapai objek tertentu, untuk memperoleh beberapa informasi.
Intensitas, hubungan dalam suatu jaringan social dapat dilihat dari

derajat dimana individu, dipersiapkan untuk memiliki tanggung jawab atau memiliki kebebasan untuk mengekspresikan haknya dalam hubungannya dengan orang lain.
Frekuensi, karakteristik nyata dari interaksi dalam suatu jaringan

yang dapat dilihat secara simple dalam kuantitasnya yaitu kontak antar individu dalam jaringan. Karakteristik interaksional lebih dilihat dari interaksi antara penjual dan pembelinya. Jaman sekarang ada banyak interaksi yang berlangsung, ada yang secara langsung dan tidak langsung. Pada contoh kasus morphologi diatas yaitu pasar tradisional dan pasar modern merupakan pasar yang bertatap muka langsung antara penjual dan pembelinya. Sedangkan pasar yang tidak langsung ada pada pasar bursa saham atau online shop yang sekarang marak di indonesia. Mereka melihat barang yang ditwarkan lewat internet. Kemudian bagi yang berminat bisa menghubungi pada nomor yang tertera di gambar itu. Setelah mentransfer uangnya maka penjual akan mengirim paketan barang kepada pembeli. Penjualan ini lebih memiliki resiko dibandingkan dengan yang bertemu secara langsung. Bisa jadi pembelian semacam itu merupakan penipuan,

atau mungkin barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang diharapkah. Berbeda dengan pasar yang bertemu langsung, pembeli bisa memilih barang yang terbaik untuk dipilih. Agar tidak mengecewakan.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Ada dua unsur pasar yang patut dianggap khusus : kelompok yang menyediakan dan kelompok yang membutuhkan. Unsur berikutnya yang penting adalah unsur nilai setara, yaitu nilai tukar. Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Orang dengan segala keinginannya 2. Daya beli mereka 3. Kemauan untuk membelanjakannya Jaringan sosial adalah suatu rangkaian hubungan yang teratur atau hubungan sosial yang sama antara individu-individu atau kelompok-kelompok (Granovetter dan Swedberg, 1992:9). Menurut Mitchell J.Clyde (1969) ada dua konsep yang harus dipahami dalam jaringan sosial antara lain : jaringan sosial sebagai suatu konsep metaporik dan Jaringan sosial sebagai suatu konsep analitis. Dari pernyataan para ahli itu akhirnya dapat memperlihatkan bahwa jaringan sosial itu dapat digunakan untuk menginterpretasikan tingkah laku individu dalam berbagai keadaan sosial. Mitchell J Clyde (1969) mengungkapkan ada dua karakterisktik penting dari jaringan sosial : 1. Karakteristik Morphologi

Karakteristik ini dilihat dari aspek struktural tingkah laku sosial individu yang ada dalam jaringan, antara lain : Achorage, Reachability, Densitas, Range 2. Karakteristik interaksional Dilihat dari tingkah laku individu, dari proses interaksi yang terjadi antara satu individu dengan individu lain. Karakteristik jenis ini antara lain : Content, Directedness, Durability, Intensitas, Frekuensi

DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, mahendra.2007. Perspektif Sosiologi Ekonomi dari Masyarakat Prakapitalis Hingga Kapitalisme Neo-liberal. Surakarta: Lindu Pustaka

SOSIOLOGI EKONOMI

PASAR, UNSUR, DAN JARINGAN SOSIAL


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sosiologi ekonomi yang diampu oleh Bapak Zaini Rohmad

Disusun Oleh :
1. Nafis Nailil H (K8410041) 2. Tirta Puryani

(K8410058)

3. Yasinta Fauziah N (K8410061)

PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

You might also like