You are on page 1of 4

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasta gigi adalah suatu bentuk sediaan pembersih yang berupa massa lembek, umumnya tidak begitu berlemak, bagian terbesar terdiri dari padatan, medium terdiri dari campuran bahan penggosok, bahan pembersih, dan bahan tambahan. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan giginya. Umumnya pasta gigi yang beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasif, deterjen dan satu atau lebih bahan penting. Salah satunya yaitu bahan pengikat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pemisahan antara bahan padat dan cair selama penyimpanan dengan jalan membentuk suspensi yang stabil. Bahan pengikat yang digunakan adalah karagenan. Karagenan merupakan salah satu hidrokoloid yang dapat digunakan sebagai bahan penstabil dan pengental alami menggantikan bahan pengental sintetik (Winarno, 1996 dalam Azis 2009). Kemampuan karagenan untuk mengikat air secara efektif dan membentuk gel yang lemah yang sangat stabil terhadap degradasi enzimatis, membuat karagenan unik sebagai pengental dalam pasta gigi (Skensved 2004 dalam Hidayat 2006). Karagenan memiliki kemampuan untuk membentuk variasi gel yang hampir tidak terbatas pada suhu ruang. Proses

pembentukan gel tidak memerlukan pendinginan dan gel dapat dibuat stabil

melalui siklus freezing thawing yang berulang.

Larutan karagenan dapat

mengentalkan, mengikat, dan menstabilkan partikel-partikel sebaik dispersi koloid dan emulsi air atau minyak (Anonim, 2006 dalam azis 2009). Karagenan merupakan senyawa polisakarida rantai panjang yang diekstrak dari rumput laut jenis karaginofit, seperti Eucheuma sp., Chondrus sp., Hypnea sp., dan Gigartina sp (Anggadiredja et al, 2006). Cottonii kaya akan kandungan kappa karagenan dan spinosum kaya akan kandungan iota karagenan.( Anonim, 2004) dalam Hidayat, 2006. Kappa- karagenan mempunyai sifat larut dalam panas yaitu pada suhu >700C, air dingin, susu, dan larutan gula, sehingga sering digunakan sebagai pengental/penstabil pada berbagai minuman atau makanan. Dapat membentuk gel dengan baik, sehingga banyak yang digunakan sebagai gelling agent dan pengental (Suptijah 2002 dalam hidayat 2006), dapat meningkatkan pembentukan gel yang rapuh dan tahan lama juga dapat meningkatkan suhu pelelehan dan pembentukkan gel dengan penambahan kalium, tidak larut pada larutan garam dan kebanyakkan pelarut organik (FMC Biopolymer, 2007 dalam azis 2009). Saat ini pasta gigi yang beredar di pasaran banyak mengandung fluoride sebagai unsur yang digunakan untuk memperkuat gigi dan menjadikan gigi lebih putih. Unsur kimia dalam zat ini mengeraskan email gigi pada persenyawaannya. Begitupun, sejak dulu efek kerugiannya juga sudah dipublikasikan secara luas yakni bahayanya bila tertelan. Kadar penggunaannya memiliki ambang batas yang bisa membahayakan dari efek paparan bila digunakan berlebihan dan tidak sesuai anjuran yang kerap memicu kasus overdosis fluoride dan menimbulkan gangguan seperti banyaknya

pengeluaran ludah, tumpulnya indera perasa di sekitar mulut sampai ke gangguan pernafasan bahkan kanker. Dalam era menuju kemandirian, diperlukan terobosan baru untuk menghasilkan produk pengganti dari produk yang sudah ada dengan tanpa mengurangi kualitasnya. Salah satu bahan pengganti yang dapat digunakan

adalah daun sirih. Heyne (1987) dalam Sosialsih (2002) menyatakan bahwa daun sirih mengandung senyawa aktif kavikol yang mempunyai khasiat bakterisida lima kali lebih kuat dari fenol. Hasil penelitian Harapini et al (1996) dalam sosialsih (2002) menyatakan bahwa Banyaknya komponen dalam daun sirih menyebabkan daun sirih mempunyai banyak manfaat, terutama untuk keperluan pengobatan seperti menghilangkan bau mulut, menguatkan gigi, membersihkan tenggorokan, antioksidan, antiseptik, bakterisida dan lainnya (Darwis, 1992 dalam Sosialsih, 2002). Oleh karena itu kami mengambil judul pasta gigi dengan penambahan karagenan dan daun sirih.

1.2. Tujuan Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek ini adalah sebagai berikut: Untuk membuat pasta gigi yang menggunakan karagenan sebagai bahan pengikat yang ditambahkan daun sirih sebagai pengganti dari Natrium Fluoride dalam mencegah tumbuhnya bakteri pada gigi.

1.3. Batasan Masalah Pada praktek keahlian ini, penulis hanya membatasi pelaksanaan praktek pada: 1. Pembuatan pasta gigi dengan penambahan karagenan dan menggunakan daun sirih sebagai bahan aktif 2. Pengujian Organoleptik, Kimia dan Mikrobiologi 3. Analisis usaha

You might also like