You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pembelajaran guru di harapkan paham terhadap pengertian strategi pembelajaran.

Pengertian strategi

pembelajaran dapat dikaji dari dua kata pembentuknya, yaitu strategi dan pembelajaran. Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumbar daya untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pembelajaran digunakan strategi pembelajaran dengan penggunaan berbagai sumber daya (guru dan media) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran berarti upaya membelajarkan siswa (Dageng, 1989). Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya

membelajarkan siswa. Sebagai suatu cara, strategi pembelajaran dikembengkan dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang pengetahuan tersendiri. Sebegai suatu bidang pengetahuan, strategi pembelajaran dapat dipelajari dan kemudian dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran sangat berguna, baik bagi guru maupun bagi siswa. Bagi guru, strategi dapat dijadikan pedoman dan acuan bertindak

yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa , penggunaan strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar (mempermudah dan mempercepat memahami isi pembelajaran), karena setiap strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses belajar.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda (Reigulth,1983 Dageng,1989). Variabel strategi pembelajaran di klasifikasikan menjadi tiga, yaitu :

1. Strategi pengorganisasian (organization strategy) 2. Strategi penyampaian (delivery strategy) 3. Strategi pengelolaan (manadement strategy)

1. Strategi pengorganisasian Strategi ini merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi/materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya. Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan dan mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan suatu isi pembelajaran.

2. Strategi penyampaian Strategi penyampaian adalah cara untuk menyampaikan

pembelajarna pada siswa dan atau menerima serta merespon masukan dari siswa. Dengan demikian, strategi ini juga dapat disebut sebagai strategi untuk melaksanakan proses pembelajaran. Pada dasarnya strategi penyampaian mencakup lingkungan fisik, guru dan bahan pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran.

3. Strategi pengelolaan Strategi pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi antara siswa dan variable strategi pembelajarna lainnya. Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan pemilihan tentang strategi

pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.

B. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Ada beberapa strategi pembajaran yang dapat digunakan, Rowntree (1974) mengelompokkan kedalam: strategi penyampaian, penemuan, strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual (groups individual learning). Dalam strategi penyampaian dan penemuan, bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa di tuntut untuk menguasai bahan tersebut. Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mendiri. Kecepetan, kelambanan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat di tentukan oleh kemampuan individu siswa yang barsangkutan. Bahan pelajaran dan bagaimana mempelajarinya di desain untuk belajarn sendiri.

Berbeda dengan strategi pembajaran individual, belajar kelompok dilakukan secara berregu. Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa guru. Strategi kelompok tidak memerhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu dianggap mampu. Oleh karena itu, belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa yang memiliki kemampuan tinggi dapat terhambat oleh siswa yang memiliki kemampuan biasa-biasa saja. Sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan kurang, akan merasa tergusur oleh siswa yang mempunyai kemapuan tinggi. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembalajaran juga dapat dibedakan antara strategi pembelajarna deduktif dan strategi pembelajaran induktif. Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian di cari kesimpualan dan ilustrasi atau bahan pelajaran yang di pelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan menuju hal konkret.

Strategi pembelajarna induktif adalah strategi yang mempelajari mulai dari hal-hal yang konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembalajaran dari khusus ke umum.

C. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar Proses Pendidikan Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi

pembelajaran. Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memiliki ke khasan sendiri-sendiri. guru harus mampu memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan. Oleh sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembalaajaran sebagai berikut :

1. Berorientasi pada tujuan Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen utama segala aktivitas guru dan siswa, mestilah di upayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karenanya,

keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat di tentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. Hal ini sering dilupakan oleh guru,

guru senang berceramah, hampir semua tujuan menggunakan strategi penyampaian seakan-akan ia berfikir bahwa segala jenis tujuan dapat diacapai dalam strategi yang demikian hal ini tentu saja akan keliru.

2. Aktivitas Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajara adalah berbuat, memperoleh mengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak di maksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktifitas mental . guru sering lupa dengan hal ini, sehingga banyak guru yang terkecoh oleh sikap siswa yang pura-pura aktif padahal sebenarnya tidak.

3. Individualitas Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin kita capai adalah perubahan perilaku setiap siswa. Dikatakan guru yang baik dan professional apabila ia menangani 50 orang siswa seluruhnya berhasil mencapai tujuan

dan sebaliknya dikatakan guru yang tidak baik dan tidak berhasil apabila ia menangani 50 orang siswa 49 orang tidak berhasil mencapai tujuan pembelajaran.

4. Integritas Mengajar harus dipandang sebagaiusaha mengembangkan seluruh pribaadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek

kepribadian siswa secara terintegrasi. Penggunaan metode diskusi, contohnya guru harus dapat merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada pengembangan aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka bisa berkembang secara keseluruhan.

Misalkan, mendorong siswa agar berani mengeluarkan gagasan atau ide-ide yang orisinil, mendorong siswa untuk bersikap jujur, tenggang rasa, dan lain sebagainya.

D. Penerapan Strategi Pembelajaran Keberhasilan guru menerapkan suatu strategi pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru menganalisis kondisi pembelajaran yang ada, seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan

karakteristik bidang studi. 1. Tujuan pembelajaran Dalam proses pembelajaran, guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Menurut taksonomi Bloom secara teoritis tujuan pembelajaran dibagi atas tiga kategori yaitu : a. Tujuan pembelajaran ranah kognitif b. Tujuan pembelajaran ranah afektif
c. Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik

Dalam penerapan suatu strategi pembelajaran tidak bisa mengabaikan tujuan pembelajaran yang aka dicapai.

2. Karakteristik siswa

Karakteristik siswa berhubungan dengan aspek-aspek yang melekat pada diri siswa. Seperti motivasi, bakat, minat,

kemampuan awal, gaya belajar, kepribadian dan sebagainya. Karakteristik siswa yang amat kompeks tersebut harus juga dijadikan pujakan dasar dalam menantukan strategi pembelajaran yang akan digunakan tanpa mempertimbangkan karakteristik siswa tersebut, maka penerapan strategi pembelajaran tertentu tidak bisa mencapai hasil belajar secara maksimal. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya betul-betul memahami karakteristik siswa yang mengikuti proses pembelajaran. 3. Kendala sumber/media belajar Media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Ketersediaan sumber/media belajar baik berupa manusia maupun non manusia sangat mempengaruhi proses pembelajaran.

Beberapa hasil penelitianmenyimpulkan bahwa ketersediaan sumber belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Terkait dengan penerapan strategi pembelajaran bahwa setiap strategi pembelajaran digunakan untuk materi atau isi pembelajaran tertentu dan juga membutuhkan media atau sumber belajar

tertentu. Tanpa adanya sumber belajar yang memadai, amat sulit bagi seorang guru untuk melaksanakan proses pembelajaran. Jika membuat program media, tentu saja berharap agar media tersebut digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Program media tersebut hanya dimanfaatkan kalau memang dibutuhkan atau diperlukan siswa. Oleh karena itu, langkah pertama dalam pengembangan media adalah melakukan analisis kebutuhan. Dalam pengembangan media pembelajaran, tujuan harus dijadikan pijakan dalam proses pengembangan. Media yang dikembangkan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

4. Karakteristik/struktur bidang studi Struktur bidang studi terkait dengan hubungan-hubungan diantara bagian-bagian suatu bidang studi. Struktur bidang studi mata pelajaran matematika tentu berbeda dengan struktur bidang studi sejarah. Perbedaan struktur bidang studi tersebut

membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda pula. Misalnya dalam mata pelajaran sejarah seorang guru dapat memulai pembelajaran dari pokok bahasan apa saja, sebaliknya mata

pelajaran matematika tidak bisa dilakukan seperti itu. Itulah sebabnya pemahaman seorang guru terhadap struktur bidang studi yang diajarkannya sangat penting dalam penetapan metode pembelajaran yang digunakan.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk mengguanakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa. Sebagai suatu cara, strategi pembelajaran dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang pengetahuan tersendiri. Dalam pelaksanaan ada beberapa variable, baik teknis maupun nonteknis yang berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Beberapa variable tersebut, antara lain: Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

Kemampuan

guru

dalam

melaksanakan

kegiatan

inti

pembelajaran Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

B. Saran Dengan adanya makalah ini semoga dapat menambah wawasan bagi kita semua. DAFTAR PUSTAKA Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana. Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

You might also like