You are on page 1of 5

A. GO PUBLIC Perusahaan yang tengah berkembang dan dalam tahap ekspansi membutuhkan banyak mo dal bagi usahanya itu.

Di samping ke dunia perbankan, perusahaan-perusahaan yang tengah berkembang tersebut dapat menggunakan media pasar modal sebagai alternat if untuk memenuhi kebutuhan modalnya itu. Pendanaan melalui mekanisme penawaran umum perusahaan, terlebih dulu perusahaan harus menjual sahamnya kepada masyarakat atau biasa disebut go public. Go public jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah pergi ke masyarakat artinya per usahaan memasyarakatkan dirinya dengan jalan memberikan sarana untuk masyarakat masuk ke dalam perusahaannya, yaitu menerima penyertaan masyarakat dalam usaha, baik dalam pemilikan maupun penetapan kebijaksanaan pengelolaan perusahannya. Perusahaan yang sudah melakukan penawaran umum disebut perusahaan terbuka atau p erusahaan publik. Yang berarti perusahaan tersebut sudah merupakan milik masyara kat pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Besarnya kepemilikan terga ntung dari besarnya presentase saham yang dimiliki oleh investor. Dan secara mud ah perusahaan yang go public dapat dikenali dengan adanya tambahan istilah Tbk (te rbuka) sedang dalam bahasa inggris ditambahkan Plc (Public Listed Company). Pemerintah melalui lembaga pengelola pasar modal mengusahakan agar proses pemanf aatan dana masyarakat dapat disalurkan ke perusahaan go public dengan aman dan m enarik. Sehingga diterbitkanlah persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh Bap epam-LK bagi perusahaan yang go public. Syarat-syarat bagi perusahaan yang akan melakukan go public : a. Emiten berkedudukan di Indonesia b. Pemegang saham minimal 300 orang c. Modal disetor penuh sekurang-kurangnya tiga miliar rupiah d. Setelah di audit, selama dua tahun buku terakhir berturut-turut memperol eh laba e. Laporan keuangan telah diperiksa akuntan public untuk dua tahun terakhir berturut-turut dengan pernyataan wajar tanpa pengecualian untuk tahun terakhir. f. Untuk perbankan harus memenuhi criteria sebagai bank sehat dan memenuhi kecukupan modal sesuai ketentuan Bank Indonesia. B. PROSES IPO Saat go publik, perusahaan akan melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IP O (initial Public Offering. Perbedaan IPO dan go public adalah IPO hanya terjadi satu kali dalam perjalanan sejarah perusahaan yang melakukan go public, sedang go public sendiri bisa berkali-kali. Ada 4 tahap yang harus dilakukan perusahaan untuk melakukan IPO, yaitu : masa pe rsiapan, masa penawaran, masa pencatatan, dan kewajiban setelah go public. 1. Masa Persiapan 9 langkah internal yang harus dilakukan di masa persiapan yaitu : a. Manajeman (dewan komisaris dan direksi) perusahaan memutuskan akan go pu blik untuk menambah modal perusahaan. b. Mengadakan RUPS diantara pemilik saham sebelum go publik. Dalam RUPS, ha nya terdapat 2 agenda, yaitu permintaan persetujuan rencana go public dan peruba han AD/ART perusahaan. c. Setelah semua pemegang saham setuju untuk go public, dimulailah mencari penjamin emisi, lembaga penunjang (wali amanat, penanggung, biro administrasi ef ek) dan profesi penunjang (akuntan publik, notaris, konsultan hukum, dan perusah aan penilai) untuk membantu proses go publik. d. Mengubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan. e. Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi. f. Penandatangan perjanjian-perjanjian emisi. g. Khusus penawaran obligasi atau efek lain yang bersifat utang harus menda pat pepringkat dari lembaga pemeringkat terlebih dahulu (pemeringkatan bisa dimi ntakan ke PT Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia). h. Mengajukan pernyataan go public kepada Bapepam-LK.

i.

Kontrak pendahuluan dengan bursa efek.

2 langkah eksternal yang harus dilakukan : a. Pengajuan Pernyataan Pendaftaran ke Bapepam-LK Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam proses pendaftaran : Mengajukan pernyataan pendaftaran yang disampaikan oleh calon emiten bersama pen jamin emisi. Emiten melakukan ekspos terbatas di Bapepam-LK. Bapepam-LK inventarisasi atas kelengkapan dokumen emisi. Setelah semua dokumen yang disyaratkan lengkap, Bapepam-LK akan melakukan evalua si di aspek kelengkapan dokumen, kecukupan dan kejelasan informasi dan aspek huk um, akuntansi, keuangan dan manajemen Dalam 30 hari kerja, Bapepam-LK akan memberikan tanggapan atas pernyataan pendaf taran yang diajukan calon emiten Jika semua dokumen dinilai lengkap dan mengandung kebenaran serta kejelasan, mak a pernyataan pendaftaran dikatakan efektif b. Prospektus Setelah Bapepam-LK menyatakan pendaftaran yang diajukan calon emiten efektif, ma ka perusahaan bisa membuat prospektus. Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi yang dikeluarkan emiten dan digunakan untuk penawaran efe k dengan maksud mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau memperdagangkan efek, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan ketentuan Bapepam-LK dinyata kan bukan prospektus. Prospektus dapat digunakan oleh penjual atau pembeli untuk mengetahui kualitas b arang (efek) yang ditransaksikan. Bagi emiten, prospektus mempunyai arti seperti iklan. Namun meski prospektus dibuat secara menarik, tidak ada yang menjamin ke benaran isi prospektus tersebut. karenanya Bapepam-LK perlu menyatakan bahwa set iap prospektus yang dikeluarkan emiten, Bapepam-LK tidak menjamin kebenaran isi prospektus tersebut. 2. Masa Penawaran Tahap-tahap yang harus ditempuh dalam tahap ini : a. Mempublikasikan prospektus. Dapat melalui cara iklan secara lengkap di surat kabar nasional (cara wajib) dan melakukan public expose. b. Melakukan penawaran perdana. Calon emiten tidak melakukan apa-apa, tapi jika diperlukan bisa berkoordinasi de ngan penjamin emisi untuk mendorong penjualan saham atau obligasi. c. Penjatahan Efek Dilakukan saat permintaan melebihi persediaan. Selain untuk mengindari efek jatu h kepada sedikit investor. d. Refund Pengembalian efek investor. Terjadi saat dalam penjatahan investor tersebut tida k mendapatkan jatah. 3. Masa Pencatatan Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam tahap ini : a. Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa sesuai dengan pencatata n efek di BEI. b. Bursa melakukan evaluasi berdasarkan persyaratan pencatatan (listing fee , minimal Rp 10 juta dan maksimal Rp 100 juta. c. Jika memenuhi persyaratan pencatatan, bursa mengeluarkan surat persetuju an pencatatan. d. Emiten membayar biaya pencatatan efek di papan perdagangan elektronik bu rsa. e. Efek tersebut mulai dicatat dan dapat diperdagangkan di BEI. Pada masa i ni dimulailah perdagangan di pasar sekunder. 4. Kewajiban setelah go public Tahap ini emiten harus menunaikan kewajiban yang harus dipenuhi setelah pencatat

an, yaitu : a. Menerbitkan laporan tahunan. Dari laporan ini investor dapat mengetahui prestasi perusahaan dan menilai apaka h emiten mampu membayar janjinya yang dulu dituangkan dalam prospektus. b. Membayar biaya go public. Yaitu listing fee dan biaya tahunan (annual fee). c. Mengadakan RUPS. Dalam rapat ini perusahaan publik menutuskan berapa laba dibagi sebagai deviden dan berapa berapa untuk ditahan. Selain itu investor juga dapat mengajukan asalusul. d. Emiten harus bersifat terbuka. Misal dengan membentuk sekretariat perusahaan (corporate secretary). D. PROSPEKTUS Pengertian prospektus menurut Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yaitu setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli Efek. Prospektus adalah dokumen resmi yang dikeluarkan emiten dalam rangka menjual sur at berharga atau efek kepada masyarakat. Di sisi lain, bagi emiten, prospektus m empunyai arti sebagai iklan, guna menggoda investor agar membeli efek yang di ju al. Informasi yang harus disajikan dalam prospectus : 1. Jadwal proses go public. 2. Sejarah singkat perusahaan. 3. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). 4. Para pengelola (komisaris dan direksi) . 5. Struktur organisasi 6. Pendapat konsultan hukum 7. Pendapat dari penilai 8. Laporan keuangan, yang sudah diaudit akuntan publik (Neraca, Laporan laba/rug i, Laporan perubahan modal) 9. Proyeksi, yang dirinci per tahun. 10. Kebijakam dividen yang akan diambil emiten. 11. Resiko. Membaca Prospektus 1. Jadwal Emisi - Harga perdana - Periode Penawaran - Total saham atau obligasi yang ditawarkan - Waktu Penjatahan - Waktu pengembalian uang pesanan (refund) - Waktu listing 2. Sejarah singkat perusahaan - Informasi sejarah singkat perusahaan diperlukan untuk mengetahui reputasi per usahaan. 3. Komisaris dan Direksi - Informasi tentang komisaris dan direksi diperlukan untuk mengetahui reputasi p ara pengelola perusahaan 4. Laporan Keuangan - Di dunia bursa, menganalisis laporan keuangan perusahaan disebut dengan analis is fundamental - Cara menganalisisnya adalah dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang dituru nkan dari neraca, laporan laba/rugi dan laporan perubahan modal. - Rasio keuangan ini dikelompokan menjadi tiga, yang dikenal sebagai RLS (Rentab ilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas) Perhitungan Current Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa kuat keuangan perusahan memenuhi kew

ajiban jangka pendeknya (membayar utang-utang jangka pendeknya) atau seberapa be sar harta lancar yang bisa dijadikan jaminan bagi kewajiban lancarnya. Current Ratio = Harta Lancar :Utang Lancar Untuk memberi contoh perhitungan rasio yang menggunakan laporan laba/rugi, berik ut contoh perhitungan PER (Price Earning Ratio) PER = Price : EPS Untuk mencari EPS (Earning Per Share) adalah keuntungan perusahaan yang bisa dib agikan kepada pemegang saham, tapi dalam praktiknya tidak semua keuntungan ini d ibagikan. EPS = EAT : OS Proyeksi Dalam prospektus, biasanya emiten menyajikan proyeksi keuangan ke depan, jika em iten membuat proyeksi yang tidak bisa diterima nalar normal, berarti tidak layak untuk dibeli saham atau obligasinya. Kebijakan Dividen Kebijakan ini diperlukan untuk menilai kepedulian emiten terhadap pemegang saham nya, dan juga untuk mengukur komitmen emiten terhadap janjinya sendiri. E. JENIS PASAR DAN WAKTU TRANSAKSI Jenis pasar dilihat dari waktu transaksi : 1. Pasar Perdana: Pasar pertamakali dimana saham ditawarkan kepada masyarak at dan tercatat (listing) di bursa efek. 2. Pasar Sekunder: - Merupakan pasar bagi efek yang telah dicatat di bursa (diperjual-belik an). - Merupakan kelanjutan dari pasar perdana Perbedaan pasar perdana dan pasar sekunder : Pasar Perdana : 1. Harga saham tetap 2. Tidak dikenakan komisi 3. Hanya untuk pembelian saham 4. Pemesanan dilakukan melalui agen penjual 5. Jangka waktu terbatas Pasar Sekunder : 1. Harga saham berfluktuasi sesuai kekuatan supply dan demand. 2. Dibebankan komisi 3. Berlaku untuk pembelian dan penjualan saham 4. Pemesanan dilakukan melalui anggota anggota bursa (broker) 5.Jangka waktu tidak terbatas Jenis pasar dilihat dari jumlah saham yang ditransaksikan dan cara pembentukan h arga : 1.Pasar Reguler Adalah pasar dimana jumlah saham yang boleh di transaksikan dalam sekali transak si antara satu lot hingga 400 lot. Karakteristik: - Sistem tawar menawar terus menerus (continuousauction) - Sistem perdagangan dengan LOT: * 1 lot = 500 lembar untuk perusahaan non bank. * 1 lot = 5000 lembar untuk perusahaan bank - Tawar menawar dilakukan dengan skema Multi fraksi - Transaksi yang terjadi berdasarkan prioritas harga dan waktu Penyelesaian transaksi: T + 4 Harga yang terbentuk sebagai dasar perhitungan IHSG. 2. PASAR NON REGULER Sistem : Negosiasi MACAM-MACAM PERDAGANGAN:

a. Block Trading: perdagangan minimal 400 lot (200.000 saham) b. Odd Lot: Perdagangan dengan volume kurang dari 1 lot. c. Crossing: Perdagangan tutup sendiri, yaitu transaksi jual/beli saham dilakuka n oleh satu pialang dengan jumlah dan harga yang sama. 3.PASAR TUNAI Sistem : negosiasi berdasarkan pembayaran tunai DITUJUKAN UNTUK: pialang yang gagal memenuhi kewajiban menyelesaikan transaksi d i pasar reguler/non reguler 4. PASAR SEGERA Merupakan pasar perdagangan efek yang dilakukan oleh anggota bursa dan K PEI yang ingin menjual atau membeli efek yang penyelesaiannya dilakukan pada har i bursa berikutnya setelah terjadinya transaksi bursa (T + 1) * Pasar Negosiasi: Pasar dimana perdagangan efek dilakukan oleh anggota bursa da n KPEI yang ingin menjual dan membeli efek melalui kesepakatan antara anggota b ursa jual dengan anggota bursa beli. PASAR NEGOSIASI VS PASAR REGULER Pasar negosiasi dalam hal pembentukan harganya berbeda dengan dipasar reguler. D ipasar negosiasi, harga ditentukan melalui atau sesuai dengan kesepakatan pihak yang melakukan transaksi, meskipun kesepakatan itu sebenarnya sudah ada aturanny a. Oleh karena itu pasar negosiasi tidak dijadikan acuan dan tidak dipublikasika n, sebaliknya harga dipasar reguler menjadi acuan dan disebarluaskan kepada selu ruh masyarakat.

Tugas Pasar Modal dan Pasar Uang GO PUBLIC

Disusun Oleh : Nama : Silviana Ika Susanti NIM : 12030110120152 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro 2010/2011

You might also like