Professional Documents
Culture Documents
Disusun Dalam Rangka : Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2012
1.1
1.1.1
Sejarah Berdirinya RRI Semarang Radio Republik Indonesia Cabang Madia Semarang merupakan salah satu lembaga penyiaran pemerintah yang mempunyai kaitan erat dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam melepaskan diri dari belenggu penjajahan atau pada masa perjuangan. Berdirinya Radio Republik Indonesia tidak terlepas dari sejarah radio di Indonesia. Radio pertama kali dikenal di Indonesia pada tahun 1920-an, yang dalam masa perkembangannya tanggal 16 Juni 1925 terbentuklah perkumpulan radio amatir di Jakarta dengan nama Batavia Radio Vereneging. Dengan dikeluarkannya undang-undang pada tahun 1934 berdirilah perkumpulan radio Belanda dengan nama NIKOM (Nederlandsch Indische Omroep Miij), mendirikan Studio Radio Siaran, diantaranya di kota Bandung, Tegal, Pekalongan, Semarang, Magelang, Yogyakarta, Surakarta, Magelang, dan Surabaya dengan sasaran pendengarnya orang-orang Belanda. Pada awal Perang Dunia II, Belanda mencoba mengubah politiknya melalui pendekatan dengan bangsa Timur. Maka pada tahun 1933 di Solo lahir SRV (Solo Radio Vereneging). Tahun 1934 di Jakarta lahir Verenile Oosterche Omroep, di Bandung lahir Voor Verenike Luisteraars, di Surabaya lahir CIRVO (Cirvo En Inkesme Radio Luisteraars Vereneging Radio Omroep). Satu-satunya perkumpulan Radio Bangsa Indonesia yang menggunakan istilah ketimuran ialah Sri Solo yang berdiri pada tahun 1936, orientasi siarannya semata-mata hanya kesenian. Radio Semarang lahir dari studio kecil yang berkekuatan 150 watt, bertempat di arena pasar malam jalan Seteran dengan dilengkapi alat-alat yang dirakit oleh orang-orang yang mencintai seni, beranggotakan 1000 orang dan setiap anggota dikenai iuran setengah anggota.
Setelah
empat tahun
berdiri
Radio Semarang
semakin
Radio Semarang pindah ke sebuah paviliun, sebuah gedung bioskop Grand. Di studio baru ini anggotanya bukan hanya para pemain dari perkumpulan musik atau karawitan, namun juga seluruh lapisan masyarakat yang ada di kota Semarang. Tahun 1942 tepatnya pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda menyerah kepada Jepang. Pada saat itu semua radio siaran yang ada dihentikan termasuk Radio Semarang. Kemudian Jepang mendirikan Badan Penyiaran yang dinamakan HOSO KANRI KYOKU, dengan cabang-cabangnya:
1. HOSO KANRI KYOKU Jakarta 2. HOSO KANRI KYOKU Bandung 3. HOSO KANRI KYOKU Purwokerto 4. HOSO KANRI KYOKU Semarang 5. HOSO KANRI KYOKU Yogyakarta 6. HOSO KANRI KYOKU Surakarta 7. HOSO KANRI KYOKU Malang 8. HOSO KANRI KYOKU Surabaya
HOSO KANRI KYOKU Semarang saat ini bertempat di Jalan Pandanaran (sekarang Jalan Ahmad Yani) yang dipimpin langsung oleh orang Jepang yang bernama Yamawaki, dengan program siaran Asia Timur Raya. Program siaran ini merupakan suatu propaganda untuk tentara pemerintah Jepang yang disiarkan dalam dua bahasa yaitu Melayu dan Jepang. Pada tanggal 6 Agustus 1945, Hiroshima di bom oleh sekutu, dan menyusul tanggal 9 Agustus 1945, Nagasaki di bom oleh sekutu. Dengan di bomnya kedua pulau milik kebanggaan bangsa Jepang tersebut, akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada bangsa
Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1945. Sehingga membuat semua siaran HOSO KANRI KYOKU dihentikan oleh Jepang. Pada tanggal 11 September 1945, pukul 17.00 WIB, delegasi Radi HOSO KANRI KYOKU berkumpul di gedung Road Van Indie, dengan dihadiri beberapa tokoh, seperti Abdul Rachman Saleh, Sukardi, Adang Kadarusman, Suktardji Harjo Lukito, Sumar Mardi, Sudomo, Marto, dan Maladi. Dalam pertemuannya beberapa tokoh menyimpulkan: 1. Delegasi akan membentuk pertemuan Radio Republik Indonesia yang meneruskan 8 stasiun Radio HOSO KANRI KYOKU di Jawa. 2. Radio Republik Indonesia akan mempersembahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia sebagai media atau alat penghubung antara pemerintah dan rakyat. Selanjutnya pada tanggal 11 September 1945, pukul 24.00 WIB, beberapa tokoh mengadakan pertemuan lagi di rumah Adang Kadarusman yang dipimpin oleh Abdul Rachman Saleh, dihadiri oleh 6 utusan stasiun meliputi: Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta (Minus Malang dan Surabaya). Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa ketetapan diantaranya: 1. Pada tanggal 11 Sepetember 1945 dinyatakan sebagai tanggal berdirinya Radio Republik Indonesia 2. Tercetusnya TRI PRASETYA RRI yang menjadi landasan Angkasawan RRI Mengingat radio HOSO KANRI KYOKU Semarang termasuk di dalam 8 stasiun Radio Republik Indonesia, maka RRI Semarang menyatakan berdiri pada tanggal 11 Sepetember 1945. 1.1.2 Visi dan Misi Siaran RRI Cabang Madia Semarang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2000, RRI yang dulunya sebagai Jawatan Pemerintah kini berubah status menjadi Perusahaan Jawatan di bawah naungan Departemen Keuangan yang berkedudukan berkantor pusat di Jakarta. Keputusan tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Juni 2000, oleh Presiden Indonesia yang waktu itu masih dipimpin KH. Abdurrahman Wahid. Sementara keberadaan RRI Semarang ditetapkan sebagai Radio Cabang Madia. RRI sebagai media publik yang independen, netral, dan mandiri memiliki tugas dan tanggung jawab cukup besar dalam menegakkan nilia-nilai luhur yang diamanatkan UUD 1945 melalui penyelenggaraan siaran. Oleh karena itu sebagai Perusahaan Jawatan, RRI mempunyai visi dan misi sebagai berikut: Visi Perjan RRI: Menjadikan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Republik yang independen, netral, mandiri, dan professional. Misi Perjan RRI: 1. Ikut mencerdaskan bangsa dan mendorong terwujudnya masyarakat informasi 2. Mendukung terwujudnya kerjasama dan saling perhatian dengan negara-negara sahabat khususnya dan dunia internasional pada umumnya
3. Meningkatkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang demokrasi dan berkeadilan serta menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia 4. Memberikan pelayanan informasi, pendidikan, dan hiburan kepada semua lapisan masyarakat di seluruh dunia RRI sebagai Radio publik sudah berubah status menjadi Perusahaan Jawatan Pemerintah dalam tindakan dan pelaksanaan
penyiaran segenap angkasawan RRI memiliki kewajiban mengukuhkan harkat, martabat, dan integritas serta mutu penyiaran RRI yang bertumpu pada kepercayaan masyarakat. 1.1.3 Struktur Organisasi RRI Cabang Madia Semarang Berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan Jawatan RRI Nomor 7/KEP-DIRUT/2001, tertanggal 20 April 2001 pada bagian keduabelas pasal 225 dijelaskan bahwa Kantor Cabang Madia sebagai berikut: a. Kantor Cabang Madia berkedudukan di ibukota Propinsi dan kantor Cabang Madia dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi b. Kantor Cabang Madia mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio, sesuai dengan prinsip-prinsip radio publik, dengan ruang lingkup ibukota Propinsi berdasarkan undang-undang yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan Direksi
c. Dalam pelaksanaan tugas, Kantor Cabang Madia menyelenggarakan
fungsi
pelaksanaan
penyiaran,
pelaksana
teknis,
pelaksana
pemberitaan, pelaksana pemasaran, dan pengembangan usaha serta pelaksanaan administrasi dan keuangan seperti terlihat dalam bagan berikut ini:
Dewan Direksi
Kepala Stasiun
Bidang Pemberitaan
Seksi Olah Raga Seksi Programa I Seksi Programa II Seksi Pengembangan Berita
Seksi Pendidikan
1.1.4
Budaya Organisasi Perjan RRI-PRIMA SUARA PRIMA Senantiasa mengutamakan mutu terbaik atau keunggulan, baik dalam penampilan, produksi, maupun pelayanan. PRIMA juga merupakan singkatan yang masing-masing huruf bermakna Proaktif, Rasional, Inovatif, Menarik, dan Aktual. SUARA Menggambarkan bahwa RRI bergerak dalam ruang lingkup pekerjaan penyiaran radio atau suara. SUARA juga merupakan singkatan yang masing-masing huruf bermakna Simpatik, Unggul, Akurat, Responsif, dan Akomodatif.
a. Bagian SDM 1. Mempersiapkan bahan LP2P 2. Pembuatan struktur organisasi setiap ada perubahan 3. Membuat surat-surat yang berkaitan dengan permohonan Praktek Kerja Lapangan 4. Membuat dan mempersiapkan kelengkapan persyaratan usulan gaji bagi pegawai yang naik pangkat dan mutasi 5. Mempersiapkan dan memproses bahan yang berkaitan dengan Daftar Hadir Pegawai, membuat rekapitulasi, serta pengiriman daftar hadir ke instansi terkait
b. Staf Sub Bagian Keuangan 1. Mengerjakan laporan-laporan keuangan, laporan bulanan, laporan triwulan, dan laporan tahunan 2. Laporan pemeriksaan kas anggaran rutin oleh atas
langsung/kepala cabang
3. Laporan rekapitulasi penerimaan/pengeluaran anggaran dan LPJ
anggaran belanja/non belanja pegawai 4. Membuat draft gaji pegawai/lembur, gaji terusan, kekurangan gaji, uang duka, wafat, surat keterangan rincian gaji, dan lai-lain yang berhubungan dengan belanja pegawai 5. Mengerjakan buku-buku pembantu, buku pajak, buku pungutan pajak, dan buku kas tunai c. Staf Perencanaan 1. Menyusun data siaran sebagai bahan laporan 2. Membahas acara siaran 3. Menyusun spesifikasi tenaga dan naskah acara siaran 4. Mengumpulkan dan menyusun data / bahan siaran dalam rangka merencanakan siaran 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas di seksi perencanaan dan program siaran d. Staf Bagian Umum 1. Membuat laporan pertanggungjawaban pengeluaran peralatan teknik setiap bulan
2. Menerima, menyambungkan, dan meneruskan melalui telepon
3. Mencatat semua tamu-tamu yang hadir, menerima dan mengantar sesuai dengan kepentingannya
4. Melaksanakan pembersihan gudang/peralatan dalam gudang,
mengawasi, merawat, menjaga keamanan peralatan alat-alat, barang-barang yang tersimpan dalam gudang dan pengecekan pemadam kebakaran ke lokasi studio, kantor, auditorium, pemancar Kuripan dan Srondol
5. Membukukan dan mencatat dalam kartu gudang alat-alat dan
lain-lain ke dalam buku gudang, membuat buku catatan lampulampu (lampu pemancar, peralatan studio) membuat perencanaan pengadaan peralatan barang-barang elektronik e. Staf Seksi Siaran Iklan dan Yanmas 1. Menulis naskah adlibs iklan dan yanmas yang akan disiarkan
2. Mengaudisi iklan dan yanmas yang akan disiarkan
3. Menghimpun bahan penulisan yanmas 4. Merencanakan produksi dan penyiaran iklan/yanmas yang akan disiarkan 5. Menulis naskah spot iklan dan yanmas (promo acara, promo stasiun) yang akan disiarkan f. Staf Penyiar (Siaran Muda) 1. Melaksanakan tugas penyiar sesuai penugasan 2. Membuat naskah berita sesuai dengan jadwalnya 3. Melaksanakan wawancara umum atau khusus sesuai penugasan 4. Melaksanakan tugas-tugas penyiar kesinambungan (Countinuity) dan pengasuh acara (Presenter) sesuai tahapan menyiar dengan butir-butir tugas fungsional
5. Membuat naskah umum dan narasi serta artis pemeran sesuai dengan penugasan produser atau pengarah acara g. Staf Seksi Pemasaran Jasa Siaran 1. Melakukan negosiasi dengan pihak luar dengan berkoordinasi dengan manajer jasa siaran 2. Memantau perkembangan proposal yang telah dikirimkan baik melalui kunjungan langsung, telepon, maupun surat 3. Menawarkan proposal baik iklan sponsor program maupun dialog interaktif kepada biro iklan/perusahaan maupun instansi pemerintahan 4. Mendokumentasikan setiap surat masuk dan surat keluar 5. Melakukan koordinasi dengan seksi iklan dan layanan masyarakat tentang penyiaran iklan h. Staf Seksi Pemasaran Jasa Non Siaran 1. Melaksanakan pengecekan kesiapan peralatan yang akan disewa pihak luar 2. Menerima client untuk melakukan negosiasi organ tunggal, perangkat gamelan tradisional, dan produksi sandiwara 3. Membuat surat balasan untuk penyewa organ tunggal, perangkat gamelan tradisional, dan produksi sandiwara
4. Membuat surat perjanjian untuk sewa organ tunggal, perangkat
sehubungan dengan sewa menyewa i. Staf Seksi Promosi dan Pengembangan Usaha 1. Membuat rencana strategi tentang kegiatan aset di luar jasa siaran dan jasa non siaran
2. Melakukan pencatatan dari DAS untuk iklan barter promosi yang telah selesai masa penyiarannya 3. Memberi masukan kepada manajer promosi mengenai kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan usaha 4. Membantu bagian promosi untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan seksi promosi dan pengembangan usaha 5. Bertanggungjawab atas pemasaran spanduk promosi RRI 1.1.6 Biaya Iklan Jenis Iklan Spot Adlib Iklan Layanan Masyarakat Durasi 60 60 60 Tarif 1x Siar PRO 1 PRO 2 PRO 4 Rp 120.000,00 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Rp 80.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 65.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00
Durasi 60
Keterangan Dialog interaktif (di studio) Dalam Kota Luar Kota Dalam Kota Luar Kota
Langsung 120
Kegiatan Siaran Langsung 3-6 jam Kegiatan Siaran Langsung 3-6 jam wayang kulit Siaran Langsung 30-90 wayang kulit Time Signal 30-90 Produksi Spot/ 30-90 Iklan
JENIS KERJASAMA Spot Iklan 60 (Prime Time)/siar Spot Iklan 60 (Reguler Time)/siar Iklan layanan masyarakat/siar
Adlib (max 120)/siar Pengumuman Lelang/siar Time Signal/siar Sponsor program/episode Blocking time 60 (di studio) Siaran Langsung 120 Dalam Kota Siaran Langsung 120 Luar Kota Wayang Kulit Dalam Kota Wayang Kulit Luar Kota
1.1.7
Diagram Alir Dokumen a. Narasi Kerjasama dalam Proses Periklanan Radio Customer menyerahkan surat kesepahaman kedua dan surat kerjasama kepada seksi layanan usaha untuk kemudian dibuatkan surat permintaan penyiaran, sedangkan surat kesepahaman pertama disimpan customer sebagai arsip. Surat kesepahaman kedua dan surat kerjasama disimpan sebagai arsip sedangkan surat permintaan penyiaran diserahkan ke seksi program siaran yang kemudian disetujui lalu disimpan sebagai arsip. b. Narasi Proses Periklanan Radio Seksi layanan usaha menyerahkan media order (MO) sebanyak 2 rangkap kepada customer untuk diisi data-data. Setelah data-data diisi, customer diminta kembali ke seksi layanan usaha serta membawa media order (MO) sebanyak 2 rangkap beserta materi siaran, yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk membuat jadwal penyiaran. Media order rangkap 1 (MO 1) dikembalikan ke customer untuk dibuat arsip, sedangkan di seksi layanan usaha membuat jadwal penyiaran iklan (JPI) sebagai acuannya adalah media order rangkap 2 (MO 2) dan materi siaran (MS). Kemudian setelah dibuat jadwal penyiaran iklan, seksi layanan usaha membawa materi siaran (MS) dan jadwal penyiaran iklan (JPI) ke seksi programa siaran, sedangkan media order 2 (MO 2) dibuat arsip seksi layanan usaha.
Setelah materi siaran (MS) dan jadwal penyiaran iklan (JPI) sampai ke seksi programa siaran diserahkan ke penyiar untuk dipasang iklannya. Setelah proses iklan sesuai dengan jadwal, penyiar membuat bukti penyiaran iklan (BPI) yang diserahkan ke seksi programa siaran untuk dibuat invoicenya. Kemudian bukti penyiaran iklan (BPI) dan invoice dibawa ke seksi layanan usaha untuk dibuat berita acara penyelesaian hasil pekerjaan (BAPHP) sebanyak 2 rangkap. Berita acara penyelesaian hasil pekerjaan rangkap 2 (BAPHP 2) dibuat arsip seksi layanan usaha, sedangkan berita acara penyelesaian hasil pekerjaan rangkap 1 (BAPHP 1), bukti penyiaran iklan (BPI), invoice diserahkan ke customer untuk proses pembayaran pemasangan iklan. Customer setelah mendapat bukti penyiaran iklan (BPI), invoice, dan berita acara penyelesaian hasil pekerjaan rangkap 1 (BAPHP 1), saatnya customer membayar tagihan dan mendapatkan bukti setoran (BS) sebanyak 2 rangkap. Lalu diserahkan ke seksi layanan usaha untuk dibuatkan kuitansi. Lalu bukti setoran rangkap 1 (BS 1) dibuat arsip seksi layanan usaha sedangkan bukti setoran rangkap 2 (BS 2) dan kuitansi diserahkan ke customer untuk dibuat arsip.
Customer
Programa Penyiar
MO 1 MO 2 4
1 1
J JPII MS
JPI
2 2
MO 1 MO 2 MS 3
MS
Buat invoice
7 7
BPI invoice JPI
7 7
9 9
BS 1 BS 2
9 9
1
8 8 0 0
KPP BS 2
1.2
Analisis Sistem
0 0
Analisis sistem merupakan tahap awal dalam mendesain sebuah sistem. Sistem yang lama dirasa masih memiliki kelemahan dalam pengolahan dan pendaftaran periklanan radio. Sistem lama yang dievaluasi adalah sebagai berikut: 1.2.1 Identifikasi Masalah dan Sumber Masalah 1. Identifikasi Masalah Perusahaan didalam menjalankan usahanya mempunyai berbagai masalah yang diakibatkan keterbatasan sistem yang ada saat ini. Masalah tersebut sering timbul dan terjadi pada hal yang sama. Permasalahan yang terjadi itu antara lain:
a. Kesulitan untuk mengetahui informasi mengenai jumlah yang
ingin beriklan dikarenakan belum adanya informasi yang menyajikan informasi mengenai pendaftar iklan. Hal ini untuk jumlah pendaftar harus membuat laporan pendaftaran terlebih dahulu. Padahal untuk membuat laporan tersebut dibutuhkan waktu yang cukup lama dan belum ditemukan. b. Kendala yang kedua adalah terlambatnya dalam penyajian laporan. Ini dapat menyebabakan lambatnya penyajian informasi yang dibutuhkan untuk pengiklan dan pihak penyiar dalam pemutaran iklan 2. Identifikasi Sumber Masalah Dari identifikasi masalah di atas maka sumber masalah yang ada pada RRI Semarang yaitu masih adanya sistem manual dalam pencatatan pendaftaran pengiklan, sehingga membutuhkan waktu yang lama jika ingin membuat surat ijin pemutaran iklan di seksi programa dan siaran. Masalah yang kedua, yaitu kurangnya materi
siar yang berbentuk cd atau kaset dari pihak pengiklan sehingga perlu dibuat ulang oleh RRI. Masalah yang ketiga yaitu ada ketidakcocokan antara jadwal yang diberikan seksi layanan dan usaha kepada penyiar yang akan menyiarkan iklan tersebut, dikarenakan jadwal siaran ada yang diganti mendadak, mengakibatkan iklan tersebut tidak dapat disiarkan dan adanya penggantian atau kompensasi dengan pihak pengiklan. 1.2.2 Identifikasi Kebutuhan Data dan Informasi a. Identifikasi Data dan Informasi 1. Identifikasi Data
a) Data customer
b) Surat kesepahaman c) Surat kerjasama d) Media order e) Materi siaran 2. Identifikasi Informasi a) Surat permintaan penyiaran b) Bukti penyiaran iklan c) Jadwal penyiaran iklan d) Kuitansi pengeluaran / penerimaan e) Berita acara penyelesaian hasil pekerjaan b. Identifikasi Sumber Data dan Tujuan Informasi 1. Identifikasi Sumber Data a) Customer b) Seksi layanan usaha RRI
2. Identifikasi Tujuan Informasi a) Customer b) Penyiar c) Seksi layanan usaha RRI d) Seksi programa siaran RRI 1.2.3 Alternatif Sistem yang Diusulkan Beberapa alasan mengapa perlunya dibuat suatu sistem informasi periklanan radio pada RRI ini antara lain: a. b.
c.
Adanya keinginan untuk menekan biaya operasional Mempermudah dan mengefisienkan sistem periklanan radio Mempercepat proses data-data siaran dari perusahaan customer
1.2.4
Identifikasi Kebutuhan Sistem Komputer Untuk mendukung pelaksanaan sistem informasi periklanan radio, perlu adanya sistem komputer yang memadai, baik dari segi hardware, software, maupun brainware. Dalam melakukan pemilihan hardware, software, dan brainware tersebut perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: a) Kegiatan pengelolaan periklanan radio pada RRI Semarang belum menggunakan sistem informasi
b) Efisiensi sistem pengawasan terhadap data-data periklanan kepada
customer c) Dalam pembuatan sistem informasi periklanan ini perlu adanya pertimbangan biaya yang minimum dengan hasil yang optimal
a) Bahasa pemrograman menggunakan Visual Basic versi 6.0 b) Basis data menggunakan SQL Yog versi 5.14 c) Sistem operasi menggunakan Windows XP atau yang lebih tinggi seperti Windows Vista
2. Identifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware)
a. Operator Seseorang yang mempunyai kemampuan yang baik dalam mengoperasikan komputer dan memasukkan data lewat program komputer. Dapat diambil dari staf unit seksi layanan usaha RRI yang kemudian diberi pelatihan (training) tentang sistem informasi periklanan radio yang telah dibuat.
1.2.5
Pemilihan/Kelayakan Sistem Sebelum suatu sistem dikembangkan perlu adanya suatu rumusan dan perencanaan yang jelas menyangkut berbagai aspek sistem maupun organisasi. Di sini diperlukan pertimbangan-pertimbangan dari
semua potensi maupun hambatan-hambatan yang ada dalam pengelolaan periklanan radio tersebut. Didalam perbaikan maupun pengembangan sistem tentunya tidak terlepas dari kendala atau batasanbatasan yang ada, baik itu berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Adapun keterbatasan dari sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut: a. Tidak adanya sumber daya manusia yang terampil atau ahli dalam bidang komputer b. Keterbatasan dana yang akan dialokasikan untuk perancangan dan pembuatan sistem informasi periklanan radio tersebut Dari pertimbangan di atas, maka dipilih alternatif sistem komputer, dengan analisa biaya dan manfaat sebagai berikut:
a.
PC dengan pertimbangan: a) Teknologi PC dapat dipertimbangkan menjadi suatu sistem jaringan kerja yang terpadu dengan demikian pengolahan data dapat disentralisasikan dan akan menciptakan efisieni kerja dan validasi data serta informasi akan selalu tersedia dan aman. Adapun rincian PC yang dipakai: (1) Minimal Pentium IV (2) Memory 256 MB (3) Harddisk dengan kapasitas 40 GB (4) Mouse dan keyboard standar (5) CD ROM 52X b) Informasi yang dihasilkan akan lebih cepat
yang
digunakan
sebaiknya
printer
yang
Pemakaian UPS berguna untuk menghindari dari putusnya aliran listrik sehingga kehilangan data dapat dihindari.
b. Kebutuhan perangkat lunak (software)
Perangkat lunak merupakan perangkat yang dibutuhkan untuk penanganan data yang diolah. Perangkat lunak berdasar kemampuan PC tersebut dalam menangani data yang diolah dan kecepatan proses yang terjadi pada saat pengolahan data. Pada perancangan sistem ini lebih ditujukan pada lingkup sistem periklanan radio pada RRI Semarang sehingga proses akan terjadi dapat berjalan dengan cepat dan informasi yang dihasilkan juga dapat terjaga dan terjamin kebenarannya.
c.
Kebutuhan sumber daya manusia (brainware) Untuk merencanakan kebutuhan SDM yang mengerti komputer untuk mengahadapi sistem yang baru nanti, yaitu dengan: 1) Sistem Analis Sistem analis adalah seseorang yang memiliki
kemampuan dalam menganalisa dan merancang suatu sistem komputerisasi atau menyusun spesifikasi sistem komputer dan program aplikasi untuk selanjutnya dipergunakan oleh programmer. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1 orang. Analis sistem minimal lulusan dari S1 jurusan Sistem Informasi. Sistem analis merupakan tenaga kontrak atau yang bersifat sementara.
2)
kemampuan dalam menganalisa dan mengembangkan suatu program aplikasi dalam salah satu bahasa pemrograman. Jumlah yang dibutuhkan adalah 2 orang programmer yang terdiri dari 1 orang programmer senior dan 1 orang programmer junior. Programmer minimal lulusan dari D3 jurusan Manajemen Informatika. Programmer merupakan tenaga kontrak atau yang bersifat sementara. 3) Operator Operator adalah orang yang mempunyai kemampuan dalam mengoperasikan dan memasukkan data secara baik dan benar ke dalam komputer. Tenaga komputer ini harus ada pada semua sub bagian terkait dalam sistem informasi ini, karena tenaga operator ini tidak perlu orang yang ahli di bidang komputer, maka dapat diambil dari masing-masing sub bagian tersebut.
4)
Teknisi Komputer Teknisi komputer adalah orang yang mempunyai kemampuan dalam merawat komputer, apabila mengalami kerusakan pada komponennya. Teknisi komputer merupakan tenaga kontrak atau bersifat sementara.
d.
Kebutuhan Biaya Biaya memang diperlukan mengganti sistem awal dengan sistem yang baru. Biaya tersebut merupakan biaya keseluruhan dari sistem yang diusulkan. Kebutuhan-kebutuhan biaya yang harus dikeluarkan adalah sebagai berikut: 1) Biaya peralatan
a.
Komputer PC (1) Spesifikasi (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (2) Processor Pentium IV RAM 256 MB Harddisk 40 GB VGA 256 MB CD ROM Monitor 15digital Keyboard dan Mouse Printer Canon PIXMA IP 1890
(3)
Jumlah Jumlah PC yang dibutuhkan adalah 1 unit Pentium IV dan 1 unit printer
(4)
Printer 1 unit : Rp 500.000,00 UPS Total 2) Biaya Software (1) Spesifikasi : Rp 800.000,00 : Rp 2.800.000,00
Certificate
Operating
System
Sebagai sistem operasi untuk masing-masing komputer (3) Jumlah Windows XP 1 buah : Rp 800.000,00 (4) Harga Total harga adalah Rp 800.000,00 3) Survey (a) Akomodasi 1. Kegunaan Menunjang kegiatan dari pelatihan dalam menganalisa kelemahan sistem yang lama, mencari titik kelemahan dan keunggulan sistem yang lama dan mempelajari prosedur kerja dari sistem yang baru 2. Jumlah 2 minggu (12 hari kerja)
3. Biaya 12xRp20.000,00=Rp 240.000,00 (b) Transportasi 1. Kegunaan Untuk mendukung kegiatan penelitian
2. Jumlah 2 minggu (12 hari kerja) 3. Harga 12xRp 50.000,00=Rp 600.000,00 4) Biaya tahap penelitian (1) Analisis sistem a) Kegunaan Sebagai kegiatan awal dalam melakukan penelitian b) Aspek-aspek 1. Mengidentifikasi masalah 1 hari x 2 orang x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00 2. Memahami kerja dari sistem yang ada 1 hari x 2 orang x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00 3. Menganalisa sistem 1 hari x 2 orang x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00
4. Membuat laporan analisis sistem
1 hari x 2 orang x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00 c) Biaya (2) Perancangan Sistem a) Kegunaan Sebagai kegiatan lanjutan dari kegiatan analisis sistem, yang bertujuan untuk merancang sistem baru yang diusulkan = Rp 500.000,00
b) Aspek-aspek 1. Desain sistem secara umum 2hari x2orang xRp 100.000,00= Rp 400.000,00 2. Desain database 2hari x2orang xRp 100.000,00= Rp 400.000,00
= Rp 1.200.000,00
dirancang ke dalam program aplikasi b) Biaya 1 orang x Rp 3.000.000,00 = Rp 3.000.000,00 5) Biaya Uji Coba (a) Testing Program a) Kegunaan Untuk mencoba sistem baru yang ditawarkan b) Biaya Rp 500.000,00 (b) Pelatihan a) Kegunaan
Memberikan pelatihan kepada para pengguna tentang sistem baru yang diusulkan b) Jumlah 5 orang dalam 1 hari c) Biaya 5orang x 1hari x Rp 50.000,00=Rp 250.000,00
6) Biaya Domain per tahun = Rp 1.800.000,00
= Rp 11.690.000,00
Dari kebutuhan komponen biaya tersebut, maka secara keseluruhan biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 11.690.000,00 1.3 Desain Sistem Setelah melakukan pengamatan terhadap sistem yang sedang berjalan pada RRI Semarang maka sistem periklanan manual yang dijalankan sudah tidak efisien lagi dari segi waktu dan tidak efektif lagi dari segi sumber daya manusianya. Untuk melaksanakan langkah-langkah yang sesuai dengan yang diberikan dalam pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan model-model perancangan sistem desain. Adapun model-model yang digunakan dalam melakukan perancangan atau desain sistem yaitu: a. Model-model perancangan sistem 1. Context Diagram
2. Decomposition Diagram 3. DFD Levelled b.
Klien
Data klien data pembayaran
data iklan
Data acara
Data jadwal
1.3.2
Diagram Dekomposisi
Top Level
1 Laporan
2 Proses Periklana n
3 Pendataan
s Level 0
Level 1
a. DFD Level 0
Klien
Data klien iklan
Usaha
Klien
Data pembayaran
2 Periklanan
Iklan Iklan
Acara
Iklan Acara Klien Order Iklan
Acara
Klien
Jadwal
Order iklan
3 Laporan
Klien
Data klien
Klien Klien
Iklan Iklan
Data iklan
1.3 Data
Acara
Klien
Order iklan
order iklan
Order iklan
Data Jadwal
Order iklan
Acara
Acara
Data pembayaran
Klien Iklan
Order iklan
Iklan
Iklan
Laporan Pemesanan
Jadwal Laporan jadwal 3.2 Laporan jadwal Acara Acara Seksi Layanan dan Usaha
Klien Klien
Laporan Pendapatan
Pembayaran
pembayaran
1.3.4
uang_muka
kd_iklan
alamat_klien
nama_klien
kd_iklan total
jenis_iklan
nama_iklan
no_telp_klien
fax_klien
email_klien
kota_klien
1 Klien
Order_ iklan
Iklan
kd_acara
kd_iklan
N
nama_acara
programa
kd_acara
hari_acara
jam_mulai
no_jadwal jam_berakhir
jadw al
Acara
kd_lunas
kd_klien
kd_order
tgl_lunas
total_bayar
pembayara n
1.3.5
Transformasi ERD ke Tabel 1. Relasi entitas klien dan entitas iklan Relasi yang terjadi antara entitas iklan dan entitas klien adalah entitas order_iklan. Atribut masing-masing adalah: Klien Iklan { kd klien, nama_klien, alamat_klien, kota_klien, { kd iklan, nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan, durasi, kd_order, kd_klien, tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total }
kd_iklan
kd_order
-o
kd_klien no_telp_klien nama_klien alamat_klien kota_klien fax_klien email_klien tgl_akhr_tyg kd_klien tgl_awl_tyg
Klien
Order_ iklan
Iklan
Tabel Klien kd_ nama_ klien klien alamat_ klien kota_ klien no_telp_ klien fax_ klien email_ klien
Tabel Iklan kd_ nama_ jenis_ harga_ durasi kd_ kd_ tgl_ tgl_ iklan iklan iklan iklan order klien awl_tyg akhr_tyg
jml_ hr_tyg
Jml tyg_shr
uang_ muka
total
Relasi yang terjadi antara entitas iklan dan entitas klien adalah entitas order_iklan. Atribut masing-masing adalah: Iklan { kd iklan, nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan, durasi, kd_order, kd_klien, tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total } Acara { kd acara, nama_acara, hari_acara, jam_mulai, jam_berakhir, programa }
Jadwal
-o
kd_klien no_telp_klien nama_klien alamat_klien kota_klien fax_klien email_klien tgl_akhr_tyg kd_klien tgl_awl_tyg
total
Klien
Order_ iklan
Iklan
jam_berakhir programa
Tabel Iklan
Jadwa l
Acara
kd_ nama_ jenis_ harga_ durasi kd_ kd_ tgl_ tgl_ iklan iklan iklan iklan order klien awl_tyg akhr_tyg
Tabel Acara kd_ acara judul_ acara hari_ acara jam_ mulai jam_ programa berakhir
Tabel Jadwal
no_ jadwal
kd_ acara
kd_ iklan
3. Relasi entitas klien dan agregasi order iklan Relasi yang terjadi antara entitas klien dan agregasi order iklan adalah relasi pembayaran. Atribut masing-masing adalah : Klien Iklan { kd klien, nama_klien, alamat_klien, kota_klien, no_telp_klien, fax_klien, email_klien } { kd iklan, nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan, durasi, kd_order, kd_klien, tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total, kd_lunas, tgl_lunas, total_bayar }
kd_iklan
kd_order
-o
kd klien no_telp_klien nama_klien alamat_klien kota_klien fax_klien email_klien tgl_akhr_tyg kd_klien tgl_awl_tyg
Klien
Order_ iklan
Iklan
N
no jadwal kd_acara kd_iklan
N
Jadwal
Acara
kd_lunas
kd_klien
kd_order
tgl_lunas
total_bayar
pembayaran
Tabel Klien kd_ klien nama_ klien alamat_ klien kota_ klien no_telp_ klien fax_ klien email_ klien
Tabel_order_iklan
kd_ iklan
nama_ iklan
jenis_ iklan
harga_ iklan
durasi
kd_ order
kd_ klien
tgl_awl_ tyg
tgl_akhr_ tyg
jml_hari _tyg
jml_tyg _sehr
uang_ muka
total
kd_ lunas
tgl_ lunas
total_ bayar
1.3.6
Normalisasi Cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. 1.3.6.1 Tabel Klien
a. Bentuk Normal Pertama (1st NF )
nama_klien
alamat_klien
kota_klien
PT Citra Jl. Jendral Jakarta Hazelin Gatot Subroto Kav 15 PT Dairy Jl. Pandanaran Semarang
Milk
51
kd_klien nama_klien, alamat_klien, kota_klien, no_telp_klien, fax_klien, email_klien nama_klien kd_klien, alamat_klien, no_telp_klien, fax_klien, email_klien kota_klien,
alamat_klien kd_klien, nama_klien, kota_klien, no_telp_klien, fax_klien, email_klien kota_klien kd_klien, nama_klien, alamat_klien ,
durasi 60 90
Tabel iklan telah memenuhi bentuk normal pertama dalam normalisasi karena semua atribut tabel iklan bernilai tunggal. Atribut tabel iklan : kd_iklan, nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan, durasi
Tabel iklan memenuhi bentuk normal kedua karena telah memenuhi bentuk normal pertama (1st NF) dan semua atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci secara utuh bukan pada sebagian saja. Normalisasi kedua pada tabel iklan : kd_iklan nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan, durasi
Tabel iklan juga telah memenuhi bentuk normal ketiga karena telah memenuhi bentuk normal kedua (2nd NF) dan juga atribut bukan kunci tidak bergantung secara transitif pada kunci secara menyeluruh. Bukti : kd_iklan durasi nama_iklan jenis_iklan harga_iklan durasi nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan, kd_iklan, jenis_iklan, harga_iklan, durasi kd_iklan, nama_iklan, harga_iklan, durasi kd_iklan, nama_iklan, jenis_iklan, durasi kd_iklan, nama_iklan, jenis_iklan
Tabel jadwal telah memenuhi bentuk normal pertama dalam normalisasi karena semua atribut tabel jadwal bernilai tunggal.
Tabel jadwal memenuhi bentuk normal kedua karena telah memenuhi bentuk normal pertama (1st NF) dan semua atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci secara utuh bukan pada sebagian saja. Normalisasi kedua pada tabel iklan : no_jadwal kd_iklan, kd_acara
Tabel jadwal juga telah memenuhi bentuk normal ketiga karena telah memenuhi bentuk normal kedua (2nd NF) dan juga atribut bukan kunci tidak bergantung secara transitif pada kunci secara menyeluruh. Bukti : no_jadwal kd_iklan kd_acara kd_iklan, kd_acara no_jadwal, kd_acara no_jadwal, kd_iklan
1.3.6.4
Tabel Acara
Tabel acara telah memenuhi bentuk normal pertama dalam normalisasi karena semua atribut tabel jadwal bernilai tunggal.
kd_ acara Atribut tabel acara: kd_acara, nama_acara, hari_acara, jam_mulai, jam_berakhir, programa
Tabel acara memenuhi bentuk normal kedua karena telah memenuhi bentuk normal pertama (1st NF) dan semua atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci secara utuh bukan pada sebagian saja. Normalisasi kedua pada tabel iklan : kd_acara nama_acara, hari_acara, jam_mulai,
Tabel acara juga telah memenuhi bentuk normal ketiga karena telah memenuhi bentuk normal kedua (2nd NF) dan juga atribut bukan kunci tidak bergantung secara transitif pada kunci secara menyeluruh.
jam_berakhir, programa jam_berakhir jam_mulai, programa programa kd_acara, nama_acara, hari_acara, kd_acara, nama_acara, hari_acara,
jam_mulai, jam_berakhir
Tabel order iklan telah memenuhi bentuk normal pertama dalam normalisasi karena semua atribut tabel jadwal bernilai tunggal. kd_order, kd_klien, kd_iklan, tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total
Tabel order iklan memenuhi bentuk normal kedua karena telah memenuhi bentuk normal pertama (1st NF) dan semua atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci secara utuh bukan pada sebagian saja.
tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total kd_order adalah atribut kunci primer.
Tabel order iklan juga telah memenuhi bentuk normal ketiga karena telah memenuhi bentuk normal kedua (2nd NF) dan juga atribut bukan kunci tidak bergantung secara transitif pada kunci secara menyeluruh. Bukti : kd_order kd_klien, kd_iklan, tgl_awl_tyg,
uang_muka
kd_order,
kd_klien,
kd_iklan,
tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, total total kd_order, kd_iklan, tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg,
1.3.6.6
Tabel Pembayaran
Tabel pembayaran telah memenuhi bentuk normal pertama dalam normalisasi karena semua atribut tabel iklan bernilai tunggal. Atribut tabel iklan : kd_lunas, kd_order, kd_klien, tgl_lunas, total_bayar
Tabel pembayaran memenuhi bentuk normal kedua karena telah memenuhi bentuk normal pertama (1st NF) dan semua atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci secara utuh bukan pada sebagian saja. Normalisasi kedua pada tabel iklan : kd_lunas kd_order, kd_klien, tgl_lunas, total_bayar
Tabel pembayaran juga telah memenuhi bentuk normal ketiga karena telah memenuhi bentuk normal kedua (2nd NF) dan juga atribut bukan kunci tidak bergantung secara transitif pada kunci secara menyeluruh. Bukti : kd_lunas total_bayar kd_order total_bayar kd_klien tgl_lunas total_bayar kd_order, kd_lunas, kd_klien, kd_klien, tgl_lunas, tgl_lunas,
kd_lunas, kd_order tgl_lunas, total_bayar kd_lunas, kd_order, kd_klien, total_bayar kd_lunas, kd_klien, kd_order, tgl_lunas
1.3.7
Klien kd_klien * nama_klien alamat_klien kota_klien no_telp_klien fax_klien email_klien Jadwal no_jadwal kd_iklan kd_acara * ** **
Order iklan Pembayaran kd_lunas * kd_klien ** kd_order ** tgl_lunas total_bayar kd_order * kd_klien ** kd_iklan ** tgl_awl_tyg tgl_akhr_tyg jml_hr_tyg jml_tyg_shr uang_muka Total Acara kd_acara * nama_acara hari_acara Iklan jam_mulai jam_berakhir kd_iklan * programa nama_iklan jenis_iklan harga_iklan Durasi
Keterangan:
* **
: :
Primary_key : kd_klien Fungsi Tabel 1.1 : menyimpan data klien : tabel klien
No 1 2 3 4 5 6 7
Width 5 30 50 20 14 14 50
Keterangan Kode klien Nama klien Alamat klien Kota klien No Telp klien Fax klien Email klien
1.3.7.2 Iklan Primary_key : kd_iklan Fungsi : menyimpan data iklan Tabel 1.2 : tabel iklan
No 1 2 3 4 5 Nama Field kd_iklan nama_iklan jenis_iklan harga_iklan durasi Type varchar varchar varchar integer integer Width 5 30 17 9 4 Keterangan Kode iklan Nama iklan Jenis iklan Harga iklan Durasi iklan
1.3.7.3 Order Iklan Primary_key : kd_order Fungsi : menyimpan data order iklan Tabel 1.3 : tabel order iklan
No Nama Field Type Width Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 10 10 8 8 6 6 9 9
Kode order Kode klien Kode iklan Tanggal awal tayang Tanggal akhir tayang Jumlah hari tayang Jumlah tayang sehari Uang muka Total tagihan
1.3.7.4 Acara
Primary_key : kd_acara Fungsi : menyimpan data acara Tabel 1.4 : tabel acara
No 1 2 3 4 5 6 Nama Field kd_acara nama_acara hari_acara jam_mulai jam_berakhir programa Type varchar varchar varchar varchar varchar varchar Width 5 30 6 8 8 5 Keterangan Kode acara Nama acara Hari acara Jam mulai Jam berakhir Programa
1.3.7.5 Jadwal
Primary_key : no_jadwal Fungsi : menyimpan data jadwal Tabel 1.5 : tabel jadwal
No 1 2 3 Nama Field no_jadwal kd_iklan kd_acara Type integer varchar varchar Width 5 10 10 Keterangan Kode jadwal Kode iklan Kode acara
1.3.7.6 Pembayaran
Primary_key : kd_lunas Fungsi : menyimpan data pembayaran Tabel 1.6 : tabel pembayaran
No 1 2 3 4 5 Nama Field kd_lunas kd_order kd_klien tgl_lunas total_bayar Type varchar varchar varchar date integer Width 5 10 10 8 9 Keterangan Kode pelunasan Kode order Kode klien Tanggal pelunasan Total pembayaran
1.3.8
1. Klien
2. Iklan
3. Order_iklan Order_iklan = kd_order + kd_klien + kd_iklan + tgl_awl_tyg + tgl_akhr_tyg + jml_hr_tyg + jml_tyg_shr + uang_muka + total
Varchar : [A...Z | a...z | 0...9 | |- ] Integer : [0...9] Date : Tgl + Bln + Thn Tgl : [1...31] Bln : [1...12] Thn : [1900...2900] 4. Acara Acara = kd_acara + nama_acara + hari_acara + jam_mulai + jam_berakhir + programa
jam_berakhir programa
= 5 { varchar } 8 = 6 { varchar } 6
6. Pembayaran
total_bayar
= 8 { integer } 9
Varchar : [A...Z | a...z | 0...9 | |- ] Integer : [0...9] Date : Tgl + Bln + Thn Tgl : [1...31] Bln : [1...12] Thn : [1900...2900]