You are on page 1of 2

Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan

Bagi sebagian kaum muslimin di Indonesia, ziarah ke kubur menjelang datangnya bulan suci Ramadhan sudah menjadi tradisi (kebiasaan) yang sudah lama turun temurun. Ada anggapan bahwa belumlah dianggap lengkap menjalankan ibadah puasa Ramadhan jika belum melaksanakan ziarah kubur.

Kata 'ziarah' berasal dari bahasa Arab 'zara, yazuru, ziaratun, yang artinya berkunjung atau pergi menengok. Sedang arti secara umum ziarah kubur adalah berkunjung ke tempat pemakaman jenazah (orang yang sudah meninggal dunia).

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah ra, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

'Aku telah meminta izin agar Allah mengampuni dosa ibuku, namun Allah tidak mengizinkannya. Lalu aku minta izin agar dapat menziarahinya makamnya. Allah mengizinkan. Maka berziarahlah kalian ke kuburan karena ziarah kubur dapat mengingatkan pada kematian'.
Menurut suatu riwayat ketika Rasulullah SAW berziarah ke makam ibunya (Siti Aminah) saat itu beliau menangis dan menangis pula orang yang berziarah di sekitarnya.

Dari Abu Hurairah dari ayahnya dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

'Aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, dan kini Allah telah memberikan izin Muhammad untuk berziarah pada makam ibuku. Maka berziarahlah, karena yang demikian itu dapat mengingatkan kita pada hari akhirat' .(HR. At-Tirmizi).

Hadits riwayat Imam Muslim, Abu Daud Baihaqi dan Nasa'i, Rasulullah SAW bersabda: 'Dulu, aku telah melarang kalian

berziarah kubur, maka sekarang berziarah kuburlah kalian. Karena sesungguhnya ia dapat mengingatkan kalian akan akhirat. Dan hendaklah ziarah kubur karena akan menambah kebaikan. Barangsiapa yang hendak ziarah kubur, maka hendaklah dia melakukannya dan janganlah kalian berkata dengan kata-kata yang bathil'.

Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari shahabat Ibnu Mas'ud ra Rasullah SAW bersabda:

'Dulu aku telah melarang kamu berziarah ke kubur, maka sekarang berziarahlah, karena ziarah kubur itu dapat berzuhud terhadap dunia dan dapat mengingatkan akan akhirat'.

Dalam riwayat lain diceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah berziarah ke makam Pahlawan Uhud dan makam ahli Baqi', beliau mengucapkan salam dan mendoakan kepada mereka yang artinya 'Semoga kesejahteraan tetap bagimu wahai

penduduk kubur dari orang-orang mukmin dan orang-orang muslim. Insya Allah kami akan menyusul kamu. Kami mohon keselamatan kepada Allah SWT, untuk kami dan kamu'. (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah). Dalam kesempatan yang
lain, Rasul juga berdoa kepada orang yang beliau ziarahi: 'Ya Allah, Tuhan yang menguasai beberapa roh yang kekal dan

tubuh yang rusak binasa, rambut yang rontok, kulit yang terputus-putus dan tulang yang telah hancur yang telah ke luar dari dunia, sedangkan dia beriman kepadaMu. Turunkanlah padanya ketenangan dariMu dan salam dariku' .

*****

Ziarah Kubur dianjurkan Rasulullah SAW untuk mengambil pelajaran sekaligus untuk mengingat akan kehidupan akhirat dan bersifat zuhud di dunia dengan syarat tidak membuat Allah SWT murka, misalnya berdoa kepada penghuni kubur atau meminta pertolongan kepada selain Allah. Ziarah kubur disunnahkan, terutama bagi laki-laki dan dimakruhkan bagi perempuan. Kecuali makam para Nabi dan Rasul, Ulama dan Aulia tidak memakruhkan bagi perempuan. Jika bagi laki-laki dan perempuan pergi ziarah ke kubur dengan meratapi penghuni kubur serta meminta kepada orang yang ada di dalam kubur, maka ziarah kubur mereka itu adalah diharamkan. (Fiqh, I'anah at-Thalibin, Jilid dua, h. 142).

Ziarah kubur kepada orang tua, kerabat dan kaum muslimin tidak mesti harus menjelang bulan Ramadhan, akhir Ramadhan, hari raya dan lainnya, dianggap suatu keharusan. Akan tetapi dianjurkan kapan saja sesuai dengan syarat Islam yaitu mendoakan kepada Allah SWT mendekatkan diri kepada Allah, mengambil iktibar dan pengajaran terhadap orangorang yang sudah meninggal dunia, tidak berbuat syirik dan kebathilan serta bertambah nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT setelah berziarah kubur.

Berziarah ke kubur terdapat banyak hikmah di antaranya:

Pertama, mengingat kematian dan alam akhirat. Di alam akhirat manusia yang telah meninggal dunia itu akan dihidupkan
kembali oleh Allah SWT untuk menerima keadilan dan balasan-Nya atas segala amal perbuatan manusia semasa ia hidup di alam dunia sekarang ini, baik berupa amal shaleh yang dibalas dengan pahala, maupun berupa amal perbuatan manusia yang jelek akan dibalas dengan siksa. Semua amal yang diperbuat manusia tidak ada yang tertinggal masing-masing akan mendapat balasan sekalipun amal itu tidak terlihat oleh sesama manusia, tetapi Allah tetap mengetahui dan memperhitungkannya. Oleh karena sebelum ajal menjemput kita sebagai manusia seharusnya memperbanyak amal shaleh, segera bertaubat kepada Allah dan mohon ampun atas segala kesalahan yang telah dilakukan selama hidup di dunia ini.

Kedua, untuk dapat berzuhud terhadap dunia, zuhud terhadap dunia yaitu meninggalkan kemewahan dunia untuk berbakti
kepada Allah SWT. Artinya seorang jangan sampai berpikat hati dan pikirannya dengan tipu daya muslihat dunia, tetapi ia dapat menggunakan dan menyalurkan harta benda yang diperolehnya kepada jalan yang di ridhoi Allah SWT, bukan sebaliknya dengan harta yang dia peroleh bertambah bakhil dan tamak.

Ketiga, untuk dijadikan tauladan dan pengajaran. Semua manusia pasti mengalami kematian yang waktunya tak dapat
diketahui sebelumnya oleh siapa pun juga kecuali Allah SWT. Apabila telah datang ajal seseorang putuslah semua amalnya, artinya ia tidak dapat lagi mengubah akan tingkah lakunya yang telah dikerjakan semasa hidupnya dan ia pun sudah tidak dapat untuk bertaubat kepada Allah SWT. Apa yang harus diperbuat sebelum ajal kita datang? Tidak lain kecuali memperbanyak amal shaleh, semoga.

You might also like