Professional Documents
Culture Documents
PENDEKATAN KOMPREHENSIF
Pembelajaran pelbagai aspek perlaku manusia (behavioral sciences) secara komprehensif pendekatan manusia (termasuk pasien dari pelbagai cabang ilmu kedokteran) secara komprehensif dari aspek biologis, psikologis dan sosial-budaya Sebagai cabang ilmu kedokteran yang secara khusus mempelajari dan menatalaksana gangguan jiwa, problem kesehatan jiwa, serta saling keterkaitan pelbagai cabang ilmu kedokteran dengan psikiatri (Consultation Liaison Psychiatry)
Holistik : melihat manusia secara keseluruhan / komprehensif, baik sebagai individu sebagai makluk bio-psiko-sosial; maupun sebagai anggota masyarakat Dengan tujuan akhir: meningkatkan KESEHATAN JIWA dan kualitas hidup ( jadi bukan sekedar mendiagnosis dan terapi gangguan jiwa saja ).
Untuk lebih dapat mengerti kesehatan jiwa, perlu kita menelaah kehidupan manusia dalam perspektif mikro dan perspektif makro, yaitu cara pendekatan sesuai dengan konsep General System Theory yang diajukan oleh Ludwig von Bertalanffy (1936, 1968).
Contoh: otak, mata, jantung, susunan kemih merupakan sistem sistem yang mandiri; yang masing-masing berfungsi dan berkembang sebagai sebuah kesatuan. Di pihak lain, baik otak, mata atau jantung, dsb. saling berinteraksi dan saling mempengaruhi: secara horisontal oleh sistem /organ tubuh lainnya, mis sistem saraf, kardiovaskular, gastro intestinal, sistem hormon dsb., secara vertikal dari atas ke bawah dan sebaliknya yi: dari seseorang manusia sebagai satu kesatuan sistem terhadap pelbagai (sub)sistem dalam tubuh manusia itu. Hal yang sama berlaku pula untuk sistem hewan, tumbuh-tumbuhan, sistem lain dalam dunia
Secara garis besar hubungan vertikal / hierarkis antar sistem adalah sebagai berikut:
Antariksa Dunia Hubungan internasional Negara (Pemerintah) Institut (mis. kementerian,
departemen, pemerintah daerah, partai politik)
PSIKIATRI Adalah cabang ilmu kedokteran yang memfokuskan diri kepada Pembelajaran pelbagai aspek perlaku manusia (behavioral sciences) secara komprehensif yang meliputi: - Siklus kehidupan perkembangan manusia - Otak dan perilaku - Ilmu ilmu psikososial - Teori-teori kepribadian dan perkembangan: Freud, Jung, Adler, Horney, Erikson, Piaget, Terapi Gestalt, Psikiatri Eksistensial, - Terapi Perilaku, Terapi Kognitif, Terapi Keluarga, Terapi Interpersonal
Pemeriksaan Psikiatrik Gangguan Jiwa , Psikiatri Anak dan Remaja, Psikiatri Geriatri, Psikiatri Forensik Catatan: Definisi Gangguan Jiwa: Suatu kelompok gejala atau perilaku yang secara klinis bermakna dan yang disertai penderitaan (distress) pada kebanyakan kasus, dan berkaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi) seseorang: Terapi Psikiatrik: Terapi Biologik , Psikoterapi Pelbagai problem yang berhubungan dengan Kesehatan Jiwa
Secara garis besar fenomena perilaku manusia bermanifestasi dalam tiga aspek besar, yaitu perilaku, pikiran, perasaan
Urutan Hierarkis.
cara yang sistematik untuk memastikan suatu diagnosis gangguan jiwa. WHO mengelompokkan gangguangangguan jiwa dalam blok blok tertentu berdasarkan adanya persamaan deskriptif - baik persamaan
dalam etiologi (mis. etiologi organik/medis atau zat psikoaktif dalam F0 dan F1), atau persamaan dalam gejala dasar (mis:
Pengertian urutan hierarkis adalah : pada umumnya gangguan-gangguan jiwa yang secara hierarkis terletak dalam blok di urutan atas mempunyai lebih banyak unsur (gejala) dari gangguan jiwa yang terletak dalam blok di bawahnya
Evaluasi Multi aksial Berguna untuk memahami pasien secara menyeluruh komprehensif dari segi: Aksisi I: Gangguan jiwa; Aksis II: Ciri / Gangguan kepribadian; Aksis III: Kondisi medik / fisik; Aksis IV: Problem psiko-sosial dan lingkungan Aksis V : Fungsinya sebagai makluk psikososial secara menyeluruh (GAF-Global Assessment of functioning)
Faktor-faktor yang mempengaruhi sakit / tidak sakitnya, atau keparahan penyakit seseorang BERAT
SAKIT
TIDAK SAKIT
RINGAN
DAYA TAHAN / PERSEPSI, KEPRIBADIAN
KUAT
RENDAH / LEMAH
Pemeriksaan Psikiatrik
I. Wawancara Psikiatri II. Riwayat Psikiatrik III. Pemeriksaan Status Mental
I. WAWANCARA PSIKIATRIK
Tujuan 1. Mengenal faktor-faktor genetik-biologik-fisik-medik temperamen psikologik perkembangan pendidikan sosial- budaya yang mempengaruhi pasien dan penyakitnya 2. Menentukan evaluasi ( multiaksial ) yang tepat Agar bersama dengan pasien, dapat melakukan terapi ( obat, manipulasi lingkungan atau psikoterapi ) yang komprehensif dan efektif
Caranya Terapis harus menunjukkan : keprihatinan, respek, empati dan kompetensi Agar terbina RAPPORT & KEPERCAYAAN, Supaya pasien dapat berbicara jujur, terbuka dan intim / pribadi
Terapis harus : trampil, menguasai tehnik wawancara dan bersifat fleksibel, agar Pasien dapat mendeskripsikan : gejala gejala , sehingga dapat dikumpulkan menjadi sindrom , dan dirumuskan menjadi diagnosis (evaluasi multi aksial)
JENIS DAN TEKNIK WAWANCARA Bersifat : Umum, maupun Spesifik ( mis. mendalami tiap aspek dari evaluasi multiaksial, atau psikodinamik dari suatu psikopatologi
Hal-hal yang ditelusuri : Data konkrit tentang kronologi gejala/ gangguan Riwayat gangguan psikiatrik dan gangguan medik Ciri-ciri kepribadian termasuk kekuatan dan kelemahan pasien Hubungan pasien dengan orang-orang yang dekat dirinya di masa sekarang dan lampau Riwayat perkembangan pasien
Riwayat hidup A. prenatal & perinatal B. masa kanak awal ( sp 3 tahun) C. masa kanak pertengahan ( 3 11 th ) D. masa kanak akhir, pubertas sp. akir masa remaja E. masa dewasa: F. Riwayat psikoseksual G. Riwayat keluarga H. Impian, fantasi, dan nilai-nilai
I. Deskripsi umum A. Penampilan B. Perilaku dan aktivitas psikomotor C. Sikap terhadap pemeriksa II. Mood dan afek A. Mood B. Afek C. Keserasian afek III. Ciri pembicaraan IV. Persepsi V. Isi pikiran dan arah pikiran ( mental trends ) A. Proses / bentuk pikiran B. Isi pikiran
Kesadaran dan kognisi Pengendalian impuls Daya nilai dan tilikan Taraf dapat dipercaya
LAPORAN PSIKIATRIK
Disusun sesudah mendapat: - Riwayat psikiatrik - Pemeriksaan status mental yang komprehensif, yang dilanjutkan dengan: - Pemeriksaan diagnostik lebih lanjut
DIAGNOSIS
Evaluasi multiaksial Aksis I : - Gangguan jiwa - Kondisi lain yang mungkin menjadi pusat perhatian klinis II : - Gangguan / ciri kepribadian - Retardasi mental III : - Kondisi fisik / penyakit medik umum IV : - Problem psikososial / lingkungan V : - GAF ( Global Assessment of Functioning )
PROGNOSIS
Adalah suatu pendapat tentang perjalanan segera dan masa depan selanjutnya, seberapa luas, and hasil akhir dari gangguannya Sebutkan juga faktor-faktor yang secara baik ( positif ) dan secara buruk (negatif ) mempengaruhi prognosis
RENCANA TERAPI
Perlu tidaknya terapi psikiatrik, bila ya: Problem / gejala apa yang dituju Jenis / kombinasi terapi Lama dan frekuensi terapi Jenis psikoterapi Tujuan spesifik terapi Perlu / tidaknya perawatan Bila tidak terlaksanya terapi akan mengakibatkan dampak buruk, tapi pasien atau keluarga menolak rekomendasi terapi, maka pasien atau walinya perlu menandatangani pernyataan bahwa rekomendasi terapi ditolak