You are on page 1of 2

Pentingnya Daerah Resapan Air Untuk Sumber Energi Panas Bumi

Oleh : Suhendar Trianto Geologi Unpad

Indonesia merupakan negara yang sangat potensial dalam mengolah sumber panas bumi (geothermal). Hal itu akan dibuktikan PERTAMINA, pada tahun 2020 energi listrik panas bumi akan dikembangkan dan memberi kontribusi bagi penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW. Beberapa contoh yang lapangan yang telah berproduksi yaitu G. Salak (380 MWe), Kamojang (140 MWe), Darajat (145 MWe), Wayang Windu (110 MWe), Dieng (60MWe), Lahendong (20MWe dan Sibayak (2 MWe). Dari sini kita dapat melihat kontribusi nyata dari geothermal untuk pasokan listrik tanah air. Dalam teknisnya, geothermal memang merupakan energi panas bumi yang sekarang mulai menjadi energi alternatif dan berpotensi besar mengurangi penggunaan minyak bumi yang dari waktu ke waktu harganya melambung tinggi, hal tersebut dapat kita lihat mengingat cadangan minyak dunia yang terus berkurang dan kondisi politik yang bergejolak akhir-akhir ini. Tapi apalah jadinya jika yang selama ini diprediksi menjadi alternatif BBM ini ternyata tidak berjalan maksimal. Perlu anda ketahui, energi panas bumi sangatlah bergantung pada air. Karena uap yang dihasilkan panas bumi ini merupakan hasil dari air yang mengalir di bawah permukaan. Jika air yang berada dibawah permukaan habis maka otomatis uap tidak akan ada dan geothermal tidak akan berfungsi lagi. Sekarang mengapa air ko tidak lagi mengalir ke bawah permukaan? . Lihat sketsa gambar 1, disitu saya jelaskan batu permeable merupakan batuan yang mampu menyerap air yang berada di permukaan. Sedangkan batuan non permeable adalah batuan yang tidak mampu menyerap air permukaan. Dan host rock (batuan panas) merupakan batuan yang memiliki suhu dan tekanan tinggi akibat dari pergerakan magma yang perlahan bergerak menuju permukaan melalui rekahan-rekahan. Batuan panas ini memberikan arus konveksi terhadap batuan permeable tersebut, sehingga air yang mengalir di batuan tersebut terpanaskan dan menghasilkan uap. Uap gas tadi bergerak menuju ke permukaan melalui adanya suatu celah patahan yang terbentuk akibat gempa tektonik. Dari uap panas inilah perusahaan geothermal memanfaatkannya untuk menghasilkan energi listrik. Disitu saya memberikan suatu ilustrasi posisi batuan permeable tertutup oleh bangunan contohnya yaitu villa, jika hal ini terjadi diprediksikan air tidak mampu meresap lagi dan air hanya mengalir di permukaan saja . Hal ini menyebabkan uap berhenti karena arus konveksi hanya memanaskan batu akibat tanpa adanya air.

Dengan adanya artikel ini saya harap beberapa masyarakat Indonesia paham betul tentang pentingnya konservasi daerah resapan air khususnya di daerah yang akan dan sedang dikembangkannya energi panas bumi ini. Dan dengan tulisan ini pula diharapkan lembaga pemerintah turut andil memberikan bantuan penelitian agar energi ini bisa bekerja maksimal dan mampu melakukan perlindungan terhadap kawasan resapan air.

You might also like