Professional Documents
Culture Documents
Puji dan syukur ke hadirat Alla SWT karena berkat rahmat, karunia dan nikmat
sehat dari-Nya lah saya bias menyelesaikan skripsi ini, untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah.
Adapun judul dari proposal saya adalah FAKTOR-FAKTOR
YANGDIPERTIMBANGKAn KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MOBIL CV.
SENTRAL MOTOR BANJARMASIN. Data-data yang terdapat pada skripsi ini
didapat dari internet dan buku-buku yang bersangkutan dengan judul yang saya ambil.
skripsi saya ini memang tidak sempurna, guna perbaikan pada masa yang akan
datang, saya sangat mengharapkan kritik dan saran baik dari dosen maupun dari pihak
lainnya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep pemasaran sekarang ini menjadi lebih nyata diterapkan diberbagai macam
jenis usaha yang ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya tingkat
persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar yang potensial yang menjadi target
market dari setiap jenis usaha yang ada
Pengaruh dari perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku
dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperoleh perhatian para konsumen
untuk lebih mempercayai produk yang dihasilkan oleh para pelaku bisnis tersebut.
Berbagai cara serta pendekatan bisa dilakukan untuk mendapatkan simpati konsumen
dalam arti luas masyarakat, baik melalui peningkatan mutu produk yang di hasilkan,
sarana dan prasarana yang mendukung bahkan hingga sampai menggunakan fasilitas
teknologi tinggi sehingga mampu meyeimbangkan dengan perkembangan sumber daya
manusia.
Persaingan untuk memberikan yang terbaik oleh pelaku usaha kepada konsumen
telah menempatkan peranan konsumen sebagai salah satu persoalan yang harus segera
dapat ditangani dengan lugas oleh pelaku usaha baik dengan melakukan pendekatan
secara individual maupun kelompok, sehingga dengan begitu para pelaku usaha dapat
mengambil simpati para konsumen dan juga dapat mempengaruhi pertimbangan mereka
untuk dapat menerima produk usaha yang dihasilkan sehingga dapat berpengaruh pada
perilaku konsumen dalam pengambil keputusan mereka.
Semakin banyaknya pelaku usaha yang bergerak dalam bidang usaha yang sejenis
yang beroperasi serta memproduksi dengan menawarkan berbagai macam produk/jasa
yang ditawarkan, membuat masyarakat sulit menentukan pilihan sesuai dengan
kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, para pelaku usaha berlomba untuk meningkatkan
mutu produksi sehingga dapat menarik para konsumen untuk membeli hasil produk yang
ditawarkan.
Dewasa ini, keberhasilan dalam pemasaran suatu produk yang dihasilkan oleh
perusahaan tidak hanya dinilai dari seberapa banyak produk itu laku terjual atau seberapa
banyak konsumen yang membeli produk tersebut dalam kurun tertentu atau pun menilai
seberapa banyak konsumen yang berhasil diperoleh, namun yang lebih diutamakan oleh
setiap pelaku usaha ialah bagaimana cara mempertahankan konsumen tersebut dan juga
setiap pelaku usaha hendaknya memahami konsep-konsep dasar pemasaran, faktor-faktor
yang mempengaruhi pemasaran,mengetahui informasi mengenai keinginan yang
dibutuhkan konsumen serta bauran pemasaran (marketing mix) sampai penentuan sasaran
pasar.
Dalam pemasaran dikenal bahwa setelah konsumen melakukan keputusan
pembelian, ada proses yang dinamakan tingkah laku pasca pembelian yang didasarkan
pada rasa puas dan tidak puas terhadap hasil produk yang dibeli. Rasa puas dan tidak
puas konsumen biasanya terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan
prestasi yang diterima dari produk/jasa. Bila produk/jasa tidak memenuhi harapan
konsumen, konsumen akan merasa tidak puas, sehingga dimasa yang akan datang
konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang, bahkan sebaliknya jika konsumen
merasa puas dengan hasil produk yang dibeli kemungkinan besar mereka akan
melakukan pembelian ulang dengan jumlah yang lebih banyak.
Di lain pihak seperti halnya yang sudah disebutkan, apabila sebuah produk/jasa
melebihi harapan konsumen, konsumen akan merasa puas dan akan melakukan
pembelian ulang. Hal ini merupakan perilaku konsumen dimana suatu tindakan nyata
bagi konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang
dapat mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang
diinginkannya.
Perilaku konsumen terhadap suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan, keyakinan terhadap
referen serta pengalaman masa lalu konsumen. Bahkan berkaitan dengan keinginan
konsumen untuk membeli produk yang dihasilkan tersebut, istilah dikenal minat beli.
Minat beli merupakan bagian terpenting dari proses menuju ke arah tindakan pembelian
yang dilakukan oleh seorang konsumen. yang merupakan bagian dari kajian perilaku
konsumen.
Perilaku konsumen dapat dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh
orang-orang, dalam hal merencanakan, mempertimbangkan, membeli dan menggunakan
barang-barang atau jasa-jasa yang ditawarkan oleh setiap pelaku usaha. Dengan demikian
dapat disimpulkan perilaku konsumen terdiri dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan
orang-orang sewaktu sedang menyeleksi, mempertimbangkan, membeli dan
menggunakan produk-produk dan jasa-jasa, sedemikian rupa sehingga hal tersebut dapat
memberikan kepuasan bagi mereka sehingga terpenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan-keinginan mereka.
Minat beli setiap seseorang dapat ditingkatkan dengan memperhatikan beberapa
faktor, antara lain faktor psikis yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari
dalam diri konsumen itu sendiri yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan
sikap, selain itu faktor sosial yang merupakan proses dimana perilaku seseorang
dipengaruhi oleh keluarga, status sosial, dan kelompok acuan, kemudian pemberdayaan
bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan juga distribusi. Perilaku
konsumen pasca pembelian sangat penting bagi suatu perusahaan. Dengan demikian
perilaku konsumen dapat mempengaruhi orang atau pihak lain dengan ucapan-ucapan
mereka tentang suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Bagi semua perusahaan, baik yang menjual produk maupun jasa, perilaku
konsumen pasca pembelian, akan menentukan minat konsumen apakah mereka akan
membeli lagi produk/jasa perusahaan yang ditawarkan tersebut. Ada kemungkinan
konsumen tidak akan membeli produk/jasa perusahaan yang ditawarkan lagi setelah
mereka merasakan ketidaksesuaian kualitas produk/jasa yang didapatkan dengan
keinginan atau apa yang digambarkan sebelumnya.
Berkaca dari pesatnya perkembangan bidang usaha industri tersebut, hal ini
berpengaruh kepada semakin meningkatnya tarap hidup dan keinginan yang dicapai oleh
masayakat, ini terbukti dalam dari beberapa tahun yang lalu permintaan masyarakat atas
suatu produk yang dihasilkan oleh beberapa pelaku usaha terus meningkat, sebagai
contoh yaitu meningkatnya perhatian dan permintaan masyarakat terhadap produk
otomotif dalam hal ini mobil.
Dari awal perkembangannya produk mobil ini terus berkembang dengan pesat,
tahun 2000 saja tercatat data penjualannya mencapai lebih dari 300 ribu unit, sehingga
pasaran otomotif nasional semakin bergairah hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan
permintaan mobil dari tahun ketahun, sampai dengan tahun 2004 saja jumlah permintaan
mobil naik mencapai 40.5 persen dibanding dengan tahun sebelumnya dengan volume
penjualan mencapai 533.922 unit, sedangkan pasaran mobil dalam negri sendiri tumbuh
36.4 persen (483.168 unit) dibanding dengan tahun 2003 dengan total penjualan
mencapai 354.355 unit. Walaupun peningkatannya tidak sebesar tahun 2004, angka ini
telah memberikan rasa optimisme bagi pelaku usaha tersebut
Di tahun 2005, terdapat sejumlah kendaraan bermotor yang laris manis di pasaran
dalam negri, kendaraan yang paling laku dipasaran adalah kendaraan yang berharga di
bawah Rp 200 jutaan. Jika lebih spesifik, mobil yang paling banyak diminati berharga
dibawah 130 jutaan seperti Toyota Avansa (54.893 unit), Suzuki APV (27.882), dan
Daihatsu Xenia (27.505 unit), begitu juga dengan pasaran mobil Honda pada tahun 2005
saja sudah membukukan kenaikan yang melebihi pasaran mobil sekelasnya.
Begitu pula halnya dengan produk-produk mobil lainya yang terus meningkat, lihat
saja data penjualan mobil mencapai 53.750 mobil sepanjang tahun 2005 atau tumbuh
15,6 persen dibandingkan dengan total penjualan tahun 2004 yang tercatat sebanyak
533.922 unit, Sementara itu, Honda memberikan kontribusi penjualan terbesar di antara
produk- produk mobil, dengan total penjualan sepanjang tahun 2005 mencapai 32.241
unit. Jumlah ini lebih besar 29,8 persen dibandingkan dengan penjualan tahun 2004
sebanyak 24.844 unit.
Produk kendaraan penumpang serba guna membukukan penjualan sebanyak 3.658
unit. Toyota menduduki peringkat kedua dalam penjualan mobil, dengan angka penjualan
7.694 unit, meningkat 14,8 persen dibandingkan penjualan tahun sebelumnya. Di kelas
sedan, penjualan Honda mencapai 7.475 unit di bandingkan dengan mobil produk lain
sekelasnya. Dapat dipastikan bahwa persaingan pangsa pasar dan peningkatan penjualan
terhadap produk mobil. Hal ini didukung oleh top 10 dari data penjualan produk mobil
terlaris yang terdapat pada media cetak maupun elektronik seperti berikut ini:
Dari data di atas berdampak pula terhadap meningkatnya minat dan ketertarikan
masyarakat di kota-kota besar lainnya seperti halnya kota Banjarmasin yang berdampak
pada meningkatnya permintaan pembelian mobil baru mapun lama dengan kenaikan
mencapai 15,22 persen sepanjang tahun 2006. lihat saja dengan semakin banyaknya
pemakai mobil di Banjarmasin yang penjualannya sudah mencakup wilayah kecil
disekitar kota Banjarmasin sendiri. Sebagian banyak pemakai mobil di Banjarmasin lebih
banyak memilih mobil dengan harga yang terjangkau dengan perawatan yang tidak
terlalu sulit, tilik saja pemakaian mobil merek Honda, Toyota, Daihatsu, serta merek lain
yang sekelasnya lebih mendominasi atau lebih diminati oleh masyarakat Banjarmasin.
Dipasaran lokal peningkatan permintaan tersebut mencapai 20.1 persen sepanjang tahun
2006 terutama pada produk-produk mobil yang bertransmisi otomatik dibandingkan
dengan variannya manual. Oleh sebab itu, dengan kenaikan permintaan pasar tersebut
membuat sebagian pengusaha lokal berlomba-lomba meningkatkan pelayanan
Lain halnya dengan pasaran mobil nasional mencetak angka penjualan tertinggi
pada 2007 sebesar 41.470 unit. Penjualan tersebut lebih tinggi delapan persen dibanding
dengan akhir tahun 2006 yang sebanyak 38.398 unit. Total penjualan mobil nasional
bulan Januari hingga Agustus 2007 saja mencapai 277.189 unit. Dengan demikian,
peningkatan tersebut tidak berpengaruh terhadap naiknya harga minyak mentah,
permintaan mobil terus meningkat hal ini dibuktikan dengan kenaikan tersebut.
Dikarenakan hal tersebut sudah menjadi gaya hidup masyarakat sekarang ini yang
didasari oleh faktor-faktor peribadi serta faktor-faktor psikologis masayakat.
Di Kalimantan saja khususnya Banjarmasin meningkatnya permintaan mobil
sangat dirasakan oleh beberapa perusahaan yang bergerak dibidang penjualan mobil baik
itu bersifat formal maupun informal. Dari beberapa jenis mobil yang banyak diminati
oleh masyarakat kota Banjarmasin adalah mobil-mobil keluaran terbaru maupun yang
lama dengan kisaran harga kurang lebih 100 jutaan. Seperti halnya seperti halnya yang
dirasakan oleh CV. Sentral Motor Banjarmasin.dibawah pimpinan Bapak Mujahidin S.E
dalam perkembanganya terus menerus mengalami perkembangan yang berarti, sudah
mencakup wilayah-wilayah kecil disekitar kota Banjarmasin, sehingga dalam pengadaan
(pendistribusian) mobil tersebut terus ditingkatkan dengan jalan meningkatkan teknik
pelayanan serta promosi yang dilakukan. Bahkan sampai melayani jasa servis.
Data yang di ambil dari CV. Sentral Motor menunjukkan peningkatan minat beli
terhadap mobil pada tahun 2007 dari pada tahun 2006.
Perkembangan dunia bisnis khususnya pemasaran mobil yang semakin ketat saat
ini membuat peranan pemasaran menjadi sangat penting guna menunjang kemajuan
perusahaan. Satu hal yang sangat esensial dalam pemasaran adalah bagaimana memiliki
pengetahuan tentang konsumen serta hal-hal yang mempengaruhi minat konsumen dalam
pembelian. Persoalan ini tidak sekedar tahu tentang konsumen, tetapi yang lebih penting
adalah mengetahui bagaimana prilaku mereka sebelumnya, selama dan sesudah membeli
suatu produk.
Pemahaman ini teramat penting di era bisnis dan globalisasi yang memegang
falsafah pemasaran berdasarkan akan kepuasan pelanggan. Konsumen tidak hanya
membeli produk, tetapi yang lebih penting mereka membeli manfaat yang diharapkan
dari produk tersebut dan cocok dengan kebutuhan hidup.
Saat ini konsep-konsep baru dalam dunia pemasaran terus berkembang mengikuti
perubahan perilaku dari sistem organisasi bisnis, proses pemasaran, mekanisma pasar dan
secara khusus perilaku konsumen. Dengan adanya spirit pemasaran relasional maka dapat
dikembangkan suatu rangkaian proses pemasaran yang terintegrasi secara menyeluruh
untuk menghasilkan seperangkat nilai manfaat bagi setiap petaruh (stakeholder) yang
terlibat dalam eksistensi bisnis yang memasarkan produk atau jasa tersebut (Teddy
Pawitra, 2004).
Para usahawan dan praktisi pemasaran harus benar-benar mengerti akan
pentingnya mengenal para stakeholder dari suatu bisnis yang dijalankan dan juga
mengetahui dengan tepat target market yang potensial bagi bisnis tersebut. Dengan
demikian dapat diciptakan suatu nilai-manfaat bagi setiap stakeholder yang benar-benar
berperan dalam mengembangkan dan menjaga kelangsungan bisnis yang dijalankan.
Namun dalam pemasaran relasional juga dikenal pemutusan hubungan terhadap
para petaruh yang tidak potensial lagi, tentunya setelah melakukan analisa terhadap
prospek dari hubungan bisnis tersebut dikemudian hari.
Pada dasarnya setiap melakukan suatu awal transaksi para konsumen dalam hal ini
pembeli, melakukan pertimbangan yang mendasari pengambilan keputusan pembelian.
Para pemasar terlebih dahulu mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan
mengembangkan suatu pemahaman bagaimana sebenarnya konsumen membuat
keputusan pembelian.
Berbicara tentang keputusan pembelian yang dilakukan konsumen, maka tidak
terlepas dari konsep keterlibatan. Tingkat keterlibatan konsumen dalam keberadaannya
dipengaruhi kepentingan masing-masiang yang timbul dari kekuatan rangsangan. Atau
dengan kata lain seseorang merasa terlibat dengan produk merupakan dampak dari
penting atau tidaknya dia terhadap produk. Mereka akan terlibat bila penting, dan bila
tidak penting tidak akan terlibat. Satu fakta yang terungkap, ternyata kepentingan
konsumen terhadap produk dapat disentuh dan dibangkitkan oleh rangsangan dari luar.
Dalam hal ini terdapat dua tipe keterlibatan konsumen,yaitu, keterlibatan
sementara, dan keterlibatan permanen. Keterlibatan sementara terjadi seketika pada
situasi special dan temporer sifatnya. Sedangkan keterlibatan permanent terjadi saat
konsumen begitu pentingnya terhadap produk dan tidak sementara. Seperti seorang
konsumen yang selalu membeli pakaian dengan merek tertentu karena dia merasa mampu
mengekspresikan citra dirinya.
Keterlibatan permanen mendorong keputusan pembelian yang penuh
pertimbangan, informasi alternatif banyak dikumpulkan, dan evaluasi alternatif pun
dilakukan namun lebih cenderung loyal di kemudian hari dalam hal mereka terpuaskan.
Informasi alternatif tidak banyak dikumpulkan dari kehadiran keterlibatan sementara atau
dengan kata lain apa yang ada di hadapan itulah yang akan mereka beli. Keterlibatan
sementara dapat berangsur menjadi keterlibatan permanen bila ternyata pembeliannya
yang tiba-tiba tersebut memenuhi kebutuhan dan keingianannya yang telah lama
tersimpan konsumen. Pendek kata, semakin permanen keterlibatan konsumen, maka
semakin sukar konsumen untuk memutuskan pembeliannya dalam hal pembelian pertama
kali dilakukan.
Dalam kehidupan sehari-hari konsumen membuat sejumlah keputusan pembelian,
hal inilah yang harus diteliti oleh pelaku usaha bagaimana pengambilan keputusan
pembelian konsumen secara mendetail, pertanyaan kunci bagi pemasar adalah:
Bagaimana konsumen menanggapi usaha pemasaran yang mungkin digunakan oleh
pemasar?pelaku usaha yang benar-benar mengerti bagaimana reaksi konsumen terhadap
barang/jasa yang ditawarkan.
Menurut Kotler (2000;194), tugas untuk memahami konsumen tidaklah mudah.
Sedangkan salah satu tujuan pemasaran adalah untuk memahami serta mempengaruhi
kesediaan konsumen untuk memilih barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan
kepasar. Hal ini berarti bahwa sangat penting bagi perusahaan untuk memahami
pembelian mengapa dan bagaimana konsumen menetapkan suatu produk. Konsep
pemasaran modern masa kini sangat relevan jika orientasi diarahkan kepada pelanggan.
Hal ini diperlukan karena semakin pesatnya persaingan antar perusahaan, kemajuan
teknologi dan semakin globalnya pemasaran.
Menurut Risyanto dan Ihalauw (2005:9) perilaku konsumen merupakan studi
tentang bagaimana pembuat keputusan baik individu maupun kelompok atau pun
organisasi membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu
produk dan mengkonsumsinya.
Sedangkan menurut Kotler & armstrong (2001;200-201) faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen adalah faktor budaya, sosial, pribadi, dan faktor psikologis.
yang dalam interaksinya dapat mempengaruhi prilaku konsumen baik secara individu
mapun kelompok.
Dengan mempelajari hal-hal perilaku konsumen dalam mendasari pengambilan
keputusan pembelian tersebut, setiap perusahaan dapat memahami prilaku konsumen
serta mempelajari peluang yang akan dapat diraih sehingga dapat menetapkan pasar
sasaran yang tepat bagi perusahaan. Dalam hal mengetahui factor-faktor apa saja yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian, maka perusahaan perlu untuk
memahami prilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian secara
mendalam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.5 Hasil
Menurut Engel ( 32: 2000), pada tahap ini, konsumen mengevaluasi
apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah
digunakan.
Setelah mengkonsumsi alternatif yang dipilih, konsumen kembali
melakukan evaluasi terhadap barang/ jasa yang dikonsumsinya. Jika kinerja barang/
jasa yang digunakannya telah sesuai dengan harapannya, maka konsumen tersebut
akan merasa puas. Begitu pula sebaliknya, jika kinerja barang/ jasa yang
digunakannya tidak sesuai dengan harapannya, maka konsumen tersebut akan merasa
tidak puas. Pada tahap ini, kita bisa melihat Keputusan pembelian sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu : pendirian orang lain, risiko, tindakan pasca pembelian
konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan.
Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-
macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman
mengenai begaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus,
pemasar mengidentifikasikan siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis
keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.
Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan
melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang
dilakukan tersebut adalah:
1. Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang
tertentu;
2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan
dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak;
3. Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa
yang akan dibeli, bagaimana membelinya;
4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya;
5. User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang
dibeli.(http://digilib.itb.ca.id/peminatan-manajemen-pemasaran.htm).
d. Keputusan Pembelian
Tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan
pembelian produk.
e. Perilaku setelah Pembelian
Tahap proses keputusan pembelian konsumen melakukan tindakan lebih
lanjut setelah pembelian berdasarkan pada keputusan ketidak-puasan
mereka.
2.3 Perilaku Konsumen
Ada beberapa konsep pemasaran yang dapat dianut oleh para manajer
dalam melakukan pengembangan strategi untuk mencapai tujuan pemasaran. Salah
satu konsepnya yang paling kontemporer adalah konsep yang berorientasi konsumen.
Para manajer dalam perusahaan yang mengaunut konsep ini berusaha menghasilkan
apa yang diinginkan oleh konsumennya. Tugas utama dari para manajernya adalah
(1)menentukan keinginan , kebutuhan, dan harapan konsumen yang menjadi target
marketnya, dan (2)menentukan bentuk perusahaan sehingga barang dan jasa dapat
tersalurkan hingga ke tangan konsumen dengan lebih efektif dan lebih efesien
dibanding dengan perusahaan pesaing. Penekanan yang primer dalam orientasi ini
adalah riset konsumen, pengembangan produk, promosi, dan seluruh bauran
pemasaran lain yang sama pentingnya. ( Encyclopedia Of Professional Management
Volume 1, 211 )
Orientasi konsumen ini sangatlah erat kaitannya dengan pemahaman
tentang perilaku konsumen. Dalam menjalani aktivitas bisnis,
mengetahui dinamika perilaku konsumen merupakan tugas yang sangat penting,
apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dalam
menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen para
manajer harus memandang perilaku konsumen dengan sudut pandang yang lebih
dinamis, karena perilaku konsumen akan berubah secara dinamis dari waktu ke
waktu. Para manajer harus mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang
terjadi pada konsumennya, dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan
cepat mengantisipasi keinginan konsumen. Jika keinginan konsumen dapat dipenuhi
oleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada seluruh stakeholder perusahaan
tersebut. ( Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211 )
Memahami dan mengetahui dinamika perilaku konsumen merupakan
tugas yang sangat penting, apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi yang
sangat pesat. Dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku
konsumen para manajer harus memandang perilaku konsumen dengan sudut pandang
yang lebih dinamis. Karena perilaku konsumen akan berubah secara dinamis dari
waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan segala bidang. Para manajer harus
mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi pada konsumennya,
dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan cepat mengantisipasi keinginan
konsumen. Jika keinginan konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka
keuntungan akan berada pada seluruh stakeholder perusahaan tersebut.
( Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211 )
2.3.1 Pentingnya Perilaku Konsumen
Pemahaman tentang perilaku konsumen dalam pemasaran merupakan
suatu hal yang penting. Seperti dikemukakan oleh Sutisna ( 4: 2003), bahwa ada dua
alasan utama tentang pentingnya perilaku konsumen, yaitu:
1. Konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Mempelajari apa
yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada saat ini merupakan hal
yang sangat penting. Memahami konsumen akan menuntut pemasar pada
kebijakan pemasaran yang tepat dan efesien.
2. Perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebih
banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan
penawaran ini menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau tidak
dikonsumsi oleh konsumen, sehingga merugikan perusahaan. Karena itu,
perilaku konsumen diharapkan perusahaan memiliki daya saing yang lebih
kuat dibanding perusahaan lain.
Selain dua alasan di atas, mempelajari perilaku konsumen
memberikan beberapa manfaat. Menurut Mowen (1995), dalam buku
Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran ( 5: 2003 ) karangan
Sutisna, manfaat yang bisa diperoleh dalam memahami perilaku konsumen
sebagai berikut:
1. Membantu para manajer dalam mengambil keputusannya.
2. Memberikan pengetahuan kepada peneliti pemasaran dengan dasar
pengetahuan analisis konsumen.
3. Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan
peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa.
4. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih
baik.
Konsumen
Individu
Penerapan dari
Prilaku
Konsumen Pada
Strategi
Pemasaran
SOSIAL
L
PRIBADI
Budaya
Kelompo PSIKOLOGIS
k Acuan Siklus
Hidup
Motivasi
Pekerjaan
Persepsi
Keluarg PEMBELIAN
Subkebudayaan Kondisi
a ekonomi
Pembelajar
Gaya an
hidup
Keyakinan
Peran dan sikap
Kepribadia
Kelas sosial dan
n dan
status
Factor
Sosial Keputusan
pembelian
Factor
Pribadi
2.6 Hipotesis
Adapun yang menjadi hipotesis (dugaan sementara) dalam
penelitian ini adalah :
HA : Diduga faktor sosial dan faktor pribadi dipertimbangkan oleh
konsumen dalam pembelian mobil CV. Sentral Motor CV.
Sentral Motor Banjarmasin.
Ho : Diduga faktor sosial dan faktor pribadi tidak dipertimbangkan
oleh konsumen dalam pembelian mobil CV. Sentral Motor
Banjarmasin.
HA : Diduga faktor pribadi menjadi faktor yang dominan
dipertimbangkan oleh konsumen dalam pembelian mobil CV.
Sentral Motor Banjarmasin.
Ho : Diduga faktor pribadi tidak menjadi faktor yang dominan
dipertimbangkan oleh konsumen dalam pembelian mobil CV.
Sentral Motor Banjarmasin.
BAB III
METODE PENELITIAN
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
oleh peneliti. Data sekunder yang di dapat yaitu data penjualan serta
produk yang di jual di CV. Sentral Motor, data jumlah industri di
provinsi Kalimantan Selatan, dan data jumlah pariwisata yang datang ke
Provinsi Kalimantan Selatan.
r = n ∑ ХҮ – ( ∑ Х ) ( ∑Ү )
√ { n ∑ Х ² - ( ∑ Х ) ² } { n ∑Ү ² - ( ∑Ү ) ² }
Keterangan :
r = Keofisien korelasi
∑ ХҮ = Jumlah skor
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas
(Pra Penelitian)
SOSIAL SIGNIFIKAN TOTAL SKOR ITEM
1. Kelompok Acuan (X4) 0,714 0,714
2. Keluarga (X5) 0,841 0,841
3. Peran & Status (X6) 0,839 0,839
PRIBADI
1. Usia & Tahap S.H (X7) 0,929 0,929
2. Pekerjaan (X8) 0,882 0,882
3. Keadaan Ekonomi (X9) 0,905 0,905
4. Gaya Hidup (X10) 0,786 0,786
5. K & Konsep Diri (X11) 0,795 0,795
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengetahui
apakah alat ukur reliable atau tidak, diuji dengan menggunakan metode
Alpha Cronbach. Suatu penelitian dikatakan reliabel apabila alpha lebih
besar atau sama dengan 0,6 (Widayat dalam jurnal Ario;2001). Berikut
model matematisnya :
a = K ( 1 - ∑ δ ² Хi )
K1 δ²Х
Keterangan :
a = Koefisien validitas
δ = Alpha
K = Jumlah pecahan
∑ δ ² Хi = Total dari varian masing-masing pecahan
δ²Х = Varian dari total skor
Tabel 3.3
Klasifikasi Pengukuran
Klasifikasi Skors
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
BAB IV
GAMBARAN UMUM
usahanya di nilai sudah agak maju kemudian pindah ke jln. Ahmad Yani
Km. 4,5 . Setelah maju usahanya, beliau menunaikan ibadah haji Tanah Suci
ayahnya pada bidang jual beli mobil tersebut. Jumlah tenaga kerja pada
waktu itu untuk hanya di kerjakan oleh beliau sendiri di bantu dengan
1999 yang awal-awal berdirinya usaha beliau tersebut belum diberi nama
kemudian diberi nama dengan nama Sentral motor tetapi masih belum
berbentuk CV. Oleh karena majunya usaha ini beliau mulai menambah
tenaga kerja sehingga menjadi 12 orang, serta memilih seorang wakil yaitu
Bapak Yuliadi, dengan bagian tata usaha sebanyak 9 orang dan bagian
4. Bengkel.
pada tahun 2003 di sahkan dengan Akte Notaris No.23 pada tanggal 18
menjadi CV. Yang di buat oleh notaris Bertha Suriati Ihalauw Halim, SH
Jakarta .
2. Fungsi tempat yaitu membeli/menerima dari para pengusaha yang tidak
hal yang penting dan harus dimiliki dengan tujuan agar kegiatan dalam
adalah dimana suatu tanggung jawab dan arus kekuasaan berjalan secara
garis lurus, yaitu tangung jawab dari pekerja atau karyawan dari tingkat
lurus.
Banjarmasin ini, serta beberapa jabatan struktural dari CV. Sentral Motor
Direktur
Wakil Direktur
Resepsioni Tata
sI Bagian
Usaha &
Penerimaa
Personalia
nn
Perawatan
Kasir I Bagian
Perbaikan
Resepsionis
Promosi II Kasir II
Gudang
Akuntansi
1. Direktur/Pimpinan
luar perusahaan.
perusahaan.
2. Wakil Direktur/Pimpinan
3. Bagian Penjualan
4. Bagian Pembelian
perusahaan.
lainnya.
pemesanan.
yaitu :
1. Tata Usaha dan Personalia
bulanan.
penjualan produksi.
pembayaran.
3. Akuntansi
6. Bagian Bengkel
gudang
diperlukan
7. Bagian Gudang
second, yaitu :
secara cepat dikarenakan proses transaksi lebih praktis dan efesien. Dan juga
kepada para pelanggan atau konsumen dan nilai serta harga yang lebih dapat
4.7 Pemasaran
Memasarkan barang yang telah dihasilkan tidaklah mudah dapat
saat yang tepat pula dan agar tidak terjadi pemborosan waktu yang
berlarut-larut.
masing-masing.
melalui perantara.
iklan (melalui surat kabar, radio, internet dan sebagainya), pajangan etalase
(window display) agar terlihat oleh calon konsumen atau pembeli, melalui
ruangannya telah diatur sedemikian rupa dan dapat dilihat oleh masyarakat
sebagai berikut :
Jam kerja ini berlaku setiap hari kerja, tidak terkecuali pada hari
libur. Dari jam kerja ini perusahaan menetapkan upah yang berbeda dari tiap
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
2. Pendidikan Terakhir
Tabel 4.2
Pendidikan Terakhir
3. Usia
Tabel 4.3
Usia Responden
No Usia F Persentase %
1. Di bawah 20 Tahun 0 0%
2. 20 - 25 Tahun 5 10 %
3. 26 – 35 Tahun 20 40 %
4. 36 – 40 Tahun 15 30 %
5. 40 Tahun Ke atas 10 20 %
Total 50 100 %
orang atau 20 %.
5. Jenis Pekerjaan
Tabel 4.4
Jenis Pekerjaan
persentasenya sebanyak 10 %.
6. Pendapatan Perbulan
Tabel 4.5
Pendapatan Perbulan
Dari tabel 4.6 di atas terlihat bahwa responden yang berpendapatan di bawah Rp.
Rp. 3.000.000,- sampai Rp. 4.000.000,- ada 11 orang atau 22 %, dan Rp.
4.000.000,- sampai Rp. 5.000.000,- ada 10 responden atau 20 %, sedangkan
BAB V
PEMBAHASAN
.1 Analisis Deskriptif
kelompok acuan, keluarga dan peran dan status, dan pada faktor pribadi
adalah ; usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup dan keperibadian dan konsep diri. Dari tiap variabel tersebut akan
berikut.
Tabel 5.1
Klasifikasi Skors
Sangat Setuju Sekali 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Hasil dari skor masing-masing item secara keseluruhan variabel
1. Faktor Sosial
Tabel 5.2
21 orang atau 52,5 % konsumen setuju dan sangat setuju sekali jika
dari orang lain atau kelompok lain. Pada variabel keluarga sebanyak 16
lagi konsumen menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju dan 8
orang menjawab netral. Hal ini berarti bahwa para konsumen membeli
pengaruh dari orang atau kelompok lain. Sedangkan pada variabel peran
dan status para konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju
2. Faktor Pribadi
Tabel 5.3
Dari tabel di atas, pada variabel usia dan tahap siklus hidup, 31
orang atau 77,5 % konsumen menjawab setuju dan sangat setuju sekali.
perubahan dalam hidup mereka, baik dari segi usia maupun status dari
29 orang atau 72,5 % menjawab setuju dan sangat setuju sekali. Jadi,
terjangkau bagi para konsumen Citra Sasirangan itu. Pada variabel gaya
tidak setuju 8 orang atau 20 % serta 1 orang atau 2,5 %, hal ini berarti
gaya hidup meraka melainkan karena hal lain. Sedangkan pada variabel
karena motif nya sesuai dengan citra pribadi meraka menjawab setuju
Tabel
0,900 lebih besar dari 0,3, dimana koefisien validitas yang tidak begitu
Tabel
ALPHA
SOSIAL (F1) 0,7982 0,8117
PRIBADI (F2) 0,8967 0,9025
Sumber : Data Primer diolah (Februari, 2008)
apabila alpha lebih besar atau sama dengan α = 0,60. Hasil perhitungan
menunjukkan angka di atas 0,60 yang berarti bahwa data yang diperoleh
berikut :
Tabel
KM O and Bartle tt's Te st
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .764
Nilai KMO hasilnya 0,764 yang lebih besar dari 0,5. Hal ini
berarti ada kedekatan antar variable. Hasil uji barlett diperoleh nilai
terjadi korelasi (signifikansi < 0,05). Untuk nilai MSA variable yang
Tabel
Total Variance Explained
factor yang terbentuk dapat dilihat pada table total variance explained
teknik ini dalam menjelaskan keragaman seluruh data yang ada adalah
berikut :
Tabel
Rotated Component Matrix
Component
1 2
X1 ,259 ,674
X2 ,117 ,879
X3 ,183 ,786
X4 ,694 ,178
X5 ,624 ,608
X6 ,707 ,392
X7 ,778 ,448
X8 ,889 7,195E-
03
factor loading sebagai berikut: 0,259 (pada component 1), dan 0,674
a) Faktor 1 (Pribadi)
Faktor ini terdiri dari indikator -indikator, yaitu : usia dan tahap
siklus hidup (factor loading 0,694); pekerjaan (factor loading 0,598);
b) Faktor 2 (Sosial)
component 2.
berikut :
Tabel
mempunyai eigen value lebih besar dari 1, yaitu 4,142 atau lebih besar
dari faktor sosial. Hal ini tentu saja dapat dimengerti karena
Banjarmasin.
1. Pengujian Hipotesis I
terkecil, yaitu yang lebih besar dari 1. Pada tabel 5.9, posisi tersebut
hipotesis pertama (1) dari perumusan masalah yang diterima adalah HA,
pembelian Banjarmasin.
2. Pengujian Hipotesis II
sosial, , karena eigen values faktor pribadi lebih besar dari faktor sosial,
pribadi merupakan faktor yang ada pada urutan pertama (1) pada tabel.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (2) yang diterima adalah
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
dimana hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa keempat faktor tersebut
dalam sejumlah faktor sehingga bisa diyakini sebagai faktor atau sumber
mobil pada CV. Sentral Motor Banjarmasin yang disusun sesuai dengan
hasil dari analisa faktor, dimana faktor budaya dan sosial merupakan faktor
hidup(X10).
6.2 Saran
individu konsumen.
Kuesioner
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN
DALAM PEMBELIAN MOBIL CV. SENTRAL MOTOR BANJARMASIN
Kuesioner tertutup
Kuesioner ini hanya untuk keperluan persyaratan dan penelitian skripsi. Jadi, saya
mohon Bapak, Ibu, saudara/i mau membantu saya dalam mengisi kuesioner ini.
Atas bantuan yang diberikan saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk Pengisian:
1. Isilah Identitas Responden
2. Berilah Tanda Silang (X)/(√) Pada Jawaban Yang Anda Anggap Benar
3. keterangan jawaban
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Identitas Diri Responden
A. No Responden :
B. Alamat :
C. Usia :
1. dibawah 20 tahun 4. 36 – 40 tahun
2. 20 – 25 tahun 5. di atas 40 tahun
3. 26 – 35 tahun
D. Jenis Pekerjaan ;
1. PNS 4. Pelajar/Mahasiswa
2. Pegawai Swasta 5. Lain-lain
3. Wiraswasta
E. Pendapatan per Bulan:
4. Kurang dari Rp. 2.000.000,-
5. Rp. 2.000.000,- - Rp.3.000.000,-
6. Rp.3.000.000,- - Rp.4.000.000,-
7. Rp.4.000.000,- - Rp.5.000.000,-
8. Di atas Rp.5.000.000,-
A. Faktor Sosial: : Anda membeli Mobil pada CV. Sentral Motor Banjarmasin,
kerena?
Indikator Pertanyaan SS S N TS STS
Kelompok Adanya pengaruh dari orang atau kelompok
lain
acuan
Keluarga Adanya pengaruh atau dorongan dari
keluarga
Peran dan Sesuai dengan peran dan status anda di
status
masyarakat
Gaya Hidup
Responden
Kpribadian
Peran dan
Pekerjaan
kelompok
Keluarga
Ekonomi
Kondisi
Pribadi
Status
Acuan
Sosial
Hidup
1 4 5 4 13 4 4 4 4 5 21
2 4 4 4 12 4 2 5 4 5 20
3 3 4 4 11 4 2 5 4 4 19
4 3 4 4 11 5 5 4 4 4 22
5 4 4 5 13 4 3 5 4 4 20
6 4 4 5 13 5 5 5 5 5 25
7 5 2 3 10 4 2 5 5 5 21
8 5 4 5 14 5 4 4 4 4 21
9 4 3 5 12 5 5 5 5 5 25
10 4 4 4 12 5 5 5 4 4 23
11 2 4 4 10 4 4 4 4 4 20
12 4 2 4 10 4 4 2 2 2 14
13 4 3 3 10 4 4 2 3 4 17
14 3 4 5 12 4 4 2 3 4 17
15 3 3 4 10 4 4 4 4 4 20
16 4 4 4 12 5 3 5 5 5 23
17 2 3 3 8 1 2 3 2 4 12
18 3 3 3 9 4 4 2 3 4 17
19 4 4 4 12 4 4 4 3 4 19
20 1 1 4 6 2 4 5 2 4 17
21 4 1 3 8 1 5 1 1 3 11
22 2 2 5 9 5 3 5 4 4 21
23 4 1 4 9 4 4 4 4 3 19
24 2 2 4 8 4 4 4 3 4 19
25 4 1 4 9 1 5 4 4 3 17
26 4 2 4 10 5 5 4 3 4 21
27 2 2 2 6 4 5 3 2 2 16
28 2 2 5 9 4 4 4 4 4 20
29 4 4 2 10 4 3 4 2 1 14
30 2 2 4 8 4 3 4 4 4 19
31 2 4 4 10 4 4 4 4 4 20
32 5 5 5 15 1 2 3 2 1 9
33 4 4 4 12 1 3 3 3 3 13
34 5 5 5 15 2 2 2 2 2 10
35 4 4 5 13 4 4 4 3 3 18
36 4 4 5 13 4 5 5 4 5 23
37 3 3 4 10 4 4 4 4 4 20
38 4 4 2 10 4 2 4 3 4 17
39 5 4 3 12 3 5 5 4 4 21
40 4 5 3 12 5 4 3 2 1 15
41 5 3 4 12 3 5 4 5 5 22
42 5 4 5 14 4 4 4 5 4 21
43 5 3 5 13 4 5 4 5 4 22
44 5 5 4 14 4 4 3 5 3 19
45 4 5 3 12 5 5 4 5 4 23
46 3 5 2 10 5 4 5 4 5 23
47 2 4 4 10 5 4 5 3 4 21
48 3 4 5 12 2 4 5 4 3 18
49 4 3 5 12 2 3 3 3 5 16
50 5 3 4 12 1 3 4 4 5 17
Lampiran Hasil SPSS Uji Reliability
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
X1 X2 X3
X1 1.0000
X2 .6405 1.0000
X3 .4622 .6662 1.0000
N of Cases = 15.0
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
X4 X5 X6 X7 X8
X4 1.0000
X5 .6298 1.0000
X6 .6396 .7993 1.0000
X7 .7288 .6490 .5540 1.0000
X8 .7727 .5822 .5384 .6002
1.0000
N of Cases = 15.0
X1 X2 X3 F1
X1 Pearson Correlation 1.000 .641* .462 .776**
Sig. (2-tailed) . .010 .083 .001
N 15 15 15 15
X2 Pearson Correlation .641* 1.000 .666** .900**
Sig. (2-tailed) .010 . .007 .000
N 15 15 15 15
X3 Pearson Correlation .462 .666** 1.000 .872**
Sig. (2-tailed) .083 .007 . .000
N 15 15 15 15
F1 Pearson Correlation .776** .900** .872** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .
N 15 15 15 15
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Corre lations
X4 X5 X6 X7 X8 F2
X4 Pearson Correlation 1.000 .630* .640* .729** .773** .872**
Sig. (2-tailed) . .012 .010 .002 .001 .000
N 15 15 15 15 15 15
X5 Pearson Correlation .630* 1.000 .799** .649** .582* .879**
Sig. (2-tailed) .012 . .000 .009 .023 .000
N 15 15 15 15 15 15
X6 Pearson Correlation .640* .799** 1.000 .554* .538* .855**
Sig. (2-tailed) .010 .000 . .032 .038 .000
N 15 15 15 15 15 15
X7 Pearson Correlation .729** .649** .554* 1.000 .600* .820**
Sig. (2-tailed) .002 .009 .032 . .018 .000
N 15 15 15 15 15 15
X8 Pearson Correlation .773** .582* .538* .600* 1.000 .810**
Sig. (2-tailed) .001 .023 .038 .018 . .000
N 15 15 15 15 15 15
F2 Pearson Correlation .872** .879** .855** .820** .810** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .
N 15 15 15 15 15 15
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Component
1 2
X1 .626 .306
X2 .676 .574
X3 .663 .461
X4 .634 -.333
X5 .871 3.292E-02
X6 .788 -.183
X7 .877 -.189
X8 .665 -.591
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 2 components extracted.
a
Rotate d Compone nt M atrix
Component
1 2
X1 .259 .647
X2 .117 .879
X3 .183 .786
X4 .694 .178
X5 .624 .608
X6 .707 .392
X7 .778 .448
X8 .889 7.195E-03
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
Lampiran Skor Responden
No x1 x2 x3 f1 x4 x5 x6 x7 x8 f2
1 5 5 4 14 5 4 4 4 5 22
2 4 5 4 13 5 4 5 4 5 23
3 5 5 4 14 4 4 5 4 4 21
4 5 4 5 14 4 5 4 4 4 21
5 4 4 4 12 5 4 5 4 4 22
6 4 4 5 13 5 5 5 5 5 25
7 5 4 4 13 3 5 5 5 5 23
8 5 4 5 14 5 4 4 4 4 21
9 5 4 5 14 5 5 5 5 5 25
10 4 4 5 13 4 5 5 4 4 22
11 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
12 5 5 4 14 4 4 2 2 2 14
13 4 3 4 11 3 4 2 3 4 16
14 3 4 4 11 5 3 2 3 4 17
15 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
16 4 4 5 13 4 3 3 3 3 16
17 3 3 3 9 3 2 3 2 3 13
18 3 3 3 9 3 3 2 3 3 14
19 4 4 4 12 4 4 4 3 4 19
20 2 2 2 6 4 4 5 2 4 19
21 3 1 1 5 2 1 1 1 2 7
22 2 2 3 7 3 3 2 2 2 12
23 4 4 4 12 4 4 4 4 3 19
24 3 3 4 10 4 4 4 3 3 18
25 3 1 1 5 3 2 2 2 3 12
26 4 2 5 11 3 5 4 3 4 19
27 2 2 2 6 2 2 2 2 2 10
28 2 2 4 8 4 4 4 4 4 20
29 4 4 4 12 2 3 4 2 1 12
30 2 2 4 8 4 3 4 4 4 19
31 3 4 4 11 4 4 4 4 4 20
32 5 5 5 15 5 5 5 5 3 23
33 4 4 2 10 4 3 3 3 3 16
34 3 3 2 8 3 2 2 2 2 11
35 4 4 4 12 4 4 4 3 3 18
36 4 4 4 12 5 5 5 4 5 24
37 3 3 4 10 4 4 4 4 4 20
38 4 4 4 12 2 2 4 3 4 15
39 5 4 3 12 3 5 5 4 4 21
40 4 5 5 14 3 4 3 2 1 13
41 5 3 3 11 4 5 4 5 5 23
42 5 4 4 13 5 4 4 5 4 22
43 5 3 4 12 5 5 4 5 4 23
44 5 5 4 14 4 4 3 5 3 19
45 4 5 5 14 3 5 4 5 4 21
46 3 5 5 13 2 4 5 4 5 20
47 2 4 5 11 4 4 5 3 4 20
48 3 4 2 9 5 4 5 4 3 21
49 4 3 2 9 5 3 3 3 5 19
50 5 3 1 9 4 3 4 4 5 20
Total 191 181 186 558 192 190 189 176 183 930
Keterangan :
F1 : Sosial F2 : Pribadi
X1 : Kelompok Acuan X4 : Usia dan Siklus Hidup
X2 : Keluarga X5 : Pekerjaan
X3 : Peran dan Status X6 : Kondisi Ekonomi
X7 : Gaya hidup
X8 : Kepribadian